• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN ASET PUBLIK STUDI PENGELOLAAN DANAU LIMBOTO DI KABUPATEN GORONTALO

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN ASET PUBLIK STUDI PENGELOLAAN DANAU LIMBOTO DI KABUPATEN GORONTALO"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Trisusanti Lamangida, Kajian Manajemen Aset Publik Pengelolaan Danau Limboto Kabupaten Gorontalo (di bawah arahan Prof. Dr. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensintesis peran aktor dan pola interaksi antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengelolaan aset. aset publik Danau Limboto Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola aset publik Danau Limboto didasarkan pada penerapan prinsip pengelolaan yang terukur dan menyeluruh (perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan koordinasi).

Selain itu, terlihat adanya upaya untuk memperkuat peran pemangku kepentingan atau aktor yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat berdasarkan pola interaksi yang berkembang antara pemerintah dengan pemerintah (G2G), pemerintah dengan masyarakat (G2C), dan pemerintah. to business (G2B) dan business to society (B2C), dalam pengelolaan Danau Limboto menggunakan metode pengelolaan yaitu Build for Handover/Build for Handover/BGS/BSG. Pelibatan masyarakat lokal melalui program pemberdayaan dalam pengelolaan Danau Limboto ditujukan untuk terwujudnya Good Corporate Governance (GCG). Kebaruan penelitian ini terlihat dari dibangunnya prototipe model deskriptif pengelolaan aset publik Danau Limboto melalui sinergi aktor (pemerintah, swasta dan masyarakat serta perguruan tinggi) yang terkoordinasi, tersinkronisasi dan efisien dalam suatu forum/wahana strategis. untuk meningkatkan nilai tambah penanaman modal daerah (NTID) dan Pendapatan Primer Daerah (PAD).

Penulis senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, bimbingan dan rahmat-Nya sehingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan disertasi yang berjudul “Manajemen Aset Publik Kajian Pengelolaan Danau Limboto Kabupaten Gorontalo”. Kepala Dinas terkait pengelolaan Danau Limboto di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota Gorontalo, Pemerintah Desa dan masyarakat pesisir Danau Limboto khususnya Desa Hutadaa Kabupaten Gorontalo yang membantu penulis selama melakukan penelitian.

Latar Belakang

Begitu pula dengan pemerintah provinsi dalam menentukan kebutuhan anggaran APBN 2012-2016 yang bekerjasama dengan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) yang meliputi SKPD Kabupaten Gorontalo (Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup), namun Badan Daerah Aliran Sungai (BWS II Sulawesi) dalam Melaksanakan pembangunan tanggul, check dam, pintu air dan pengerukan kawasan Danau Limboto belum bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Pendekatan bioregionalisme yang dikemukakan oleh Japesda Gorontalo (Dako, 2016) belum dijadikan acuan dalam pengelolaan Danau Limboto. Kurangnya kesatuan komando, sinergi dan kerjasama dalam mencapai tujuan penyelamatan Danau Limboto yang ditandai dengan diterbitkannya 352 sertifikat (Data BPN Kabupaten Gorontalo, 2016), menggambarkan buruknya peran dan interaksi aktor dalam mencapai tujuan pengelolaan Limboto. danau.

Tindakan politik pemerintah daerah dalam mengelola keunikan Danau Limboto masih dilihat dari peluang anggarannya saja. Apabila pengelolaan Danau Limboto dilakukan dengan melibatkan aktor publik maka akan berimplikasi pada perubahan pola pikir masyarakat pesisir dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kajian penelitian mengenai pengelolaan aset publik (perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan koordinasi), sebagai solusi pengelolaan Danau Limboto, adalah melalui pengelolaan kolaboratif yang berfokus pada peran dan interaksi pemerintah, swasta dan masyarakat, serta perguruan tinggi yang bekerja. Bersama-sama di kawasan merupakan cara konvensional yang tidak kalah pentingnya untuk mengelola dan menyelamatkan Danau Limboto.

Permasalahan

Sugiama (2013) dan Siregar (2012), Nawawi (2003:52) manajemen aset adalah untuk mengambil keputusan yang tepat agar aset yang dikelola dapat berfungsi secara efektif, efisien dan bernilai tinggi. 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) dalam pengelolaan Danau Limbot sebagai aset daerah belum sesuai harapan.

Target Luaran yang Dicapai

  • Konsep Pengelolaan
    • New Publik Management (NPM)
    • Collaborative Governance
  • Manajemen Sektor Publik
  • Implementasi Kebijakan Publik
  • Pemberdayaan Masyarakat (PM)

Subarsono menjelaskan bahwa Public Private Partnership (PPP) merupakan kolaborasi antara aktor publik-swasta dimana mereka bersama-sama mengembangkan produk dan layanan serta berbagi risiko, biaya dan sumber daya yang terkait dengan produk layanan (Van Ham & Koppenjan 2001:dikutip dalam Hodge & Greve, ed .2005). Proses perencanaan, pengaturan dan pengendalian kegiatan serta pemeliharaan Danau Limboto sebagai aset publik, termasuk peningkatan kapasitas staf pengelola. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting suatu organisasi, sehingga harus dijaga dengan baik dan dimanfaatkan secara produktif.

Dalam konteks manajemen publik, sumber daya manusia merupakan penggerak dalam setiap organisasi, apapun bentuknya, yang ikut serta dalam pencapaian tujuan. Sumber daya manusia dalam organisasi sebagai unsur penggerak dianggap sebagai konsep inklusif bagi seluruh pekerjaan dalam pelayanan publik yang berkaitan dengan efisiensi, tanggung jawab dan pencapaian hasil melalui perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan. Menurut para ahli, implementasi kebijakan, khususnya implementasi top-down, merupakan proses penerapan keputusan kebijakan yang mendasar.

Mazmanian dan Sabatier (1983) dalam Ratmono (2008) berpendapat bahwa beberapa ahli telah mengembangkan model implementasi kebijakan dengan perspektif top-down, sebagai berikut. Van Meter dan Van Horn, Menurut Meter dan Horn (1975) dalam Nugroho (2008) implementasi kebijakan berproses secara linier dari kebijakan publik, pelaksana dan kinerja kebijakan publik.

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Selain implikasi akademis, hasil penelitian ini: berupa buku teks dan inovasi penelitian serta referensi kebijakan pengelolaan Danau Limboto dalam bentuk model prototype, hasil penelitian ini juga mempunyai implikasi praktis sebagai sumbangsih para peneliti. pemikiran tersebut kepada pemerintah daerah Kabupaten Gorotalo melalui program pendampingan dan pembentukan kelompok pemberdayaan masyarakat di Desa Hutadaa selama pengolahan eceng gondok menjadi pupuk organik.

Gambar  3.2.  Aktivitas  kelompok  “KUBE  TUNAS  MANDIRI”  mengolah  enceng gondok menjadi pupuk organik di Desa Hutadaa
Gambar 3.2. Aktivitas kelompok “KUBE TUNAS MANDIRI” mengolah enceng gondok menjadi pupuk organik di Desa Hutadaa
  • LOKASI PENELITIAN
  • PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA
  • PENGOLAHAN DATA
  • SEMINAR HASIL PENELITIAN

Public Asset Management Study Limboto Gorontalo District Management, 22 November 2017 (IOSR, Journal of Humanities and Social Science (IOSR-JHSS) www.iosrjournals.org. Perspective of public entrepreneurship in the management of Lake Limboto, Indonesia. (Accepted: AL_AEJ edition bulan December 2018 (Scopus Q3.

  • Hasil Penelitian
  • Pembahasan Temuan Penelitian

Langkah alternatif pengelolaan Danau Limboto adalah melalui penetapan intelijen Badan Otorita Danau Limboto yang mencakup peran pemerintah, swasta, dan masyarakat. Perannya dalam mensinergikan penggunaan anggaran pada khususnya. Anggaran APBN Danau Limboto sebagian besar dikelola oleh BWS II. Pentingnya implementasi kebijakan merupakan wujud keseriusan Pemerintah Daerah dalam mengelola Danau Limboto dengan melibatkan langsung pihak swasta dan masyarakat.

Dengan adanya pengendalian cara kerja pengelolaan Danau Limboto sebagai tindakan perbaikan, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo harus diberikan peran yang sama dalam pengendalian cara kerja yang efektif dan efisien dengan melibatkan pihak swasta pada masyarakat pesisir Danau Limboto. Penyelarasan dan penyatuan tujuan pengelolaan Danau Limboto yang efektif memerlukan komitmen bersama (pemerintah, swasta dan masyarakat) melalui perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan Pokja Danau Limboto, untuk mencapai tujuan. Pelestarian Danau Limboto bergantung pada kerja sama antar organisasi (pemerintah, swasta, dan masyarakat).

Hubungan kerjasama dalam pola interaksi dalam menetapkan tujuan dan sasaran pengelolaan Danau Limboto hendaknya mendapat perhatian serius dari aktor publik melalui (G2G), (G2B), (G2C) dalam merencanakan arah kebijakan pengelolaan Danau Limboto. Kolaborasi pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi determinan dan kendala pengelolaan Danau Limboto melalui (G2G), (G2C), (G2B) dan (B2C) menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menyiapkan solusi permasalahan pengelolaan Danau Limboto. Kemampuan bersinergi dalam menyusun langkah-langkah alternatif pengelolaan Danau Limboto dalam pembentukan badan otoritas danau dan interaksi antara (G2G), (G2C), (G2B) dan (B2C), merupakan kecerdasan dari masyarakat. aktor dalam konteks pemecahan masalah. 2).

Hubungan kemitraan pemangku kepentingan (G2G), (G2B), (G2C) atau (B2C) merupakan strategi kolaboratif dalam pengelolaan Danau Limboto yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan dalam implementasi kebijakan. Bagian terpenting dalam proses pengendalian metode kerja pengelolaan Danau Limboto adalah melakukan tindakan perbaikan melalui hubungan (G2G), (G2B), (G2C), (B2C). Rasa kerjasama, semangat tim dan semangat antara pemerintah (pusat dan daerah), swasta dan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan Danau Limboto belum berjalan dengan baik.

Aktor utama yang berperan dalam pengelolaan Danau Limbo adalah pemangku kepentingan yang terdiri dari Pemerintah Pusat/Daerah, Swasta, dan Masyarakat. Interaksi peran pemerintah pusat/daerah, swasta dan masyarakat dalam pengelolaan Danau Limboto tidak terkoordinasi dalam wadah/wadah strategis untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (LDI). Kerja sama yang terintegrasi dan sinergis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (goverment to goverment/G2G), pemerintah daerah dengan swasta (goverment to business/G2B), pemerintah daerah dengan masyarakat (goverment 2 community/G2C), swasta dan masyarakat (business to masyarakat). /B2C) dalam pengelolaan aset Danau Limboto.

  • RENCANA BERIKUTNYA UNTUK LAPORAN TAHUNAN
  • KESIMPULAN
  • SARAN

Sebaiknya pemerintah pusat/daerah, swasta dan masyarakat serta perguruan tinggi berperan aktif dan berinteraksi dalam mekanisme forum strategis yang bersifat kolaboratif untuk mampu menciptakan arah kebijakan publik bagi pengelolaan Danau Limboto yang baik dan berkelanjutan. Pemerintah Pusat/Daerah/G2G, swasta dan masyarakat serta perguruan tinggi harus bersinergi secara kooperatif berdasarkan prinsip: Keterlibatan, Komunikasi dan Koordinasi serta Konsistensi demi penyelamatan aset Danau Limboto. Untuk itu, Pemkab Gorontalo hendaknya mendesak Pemerintah Provinsi agar menjadikan pengelolaan Danau Limboto sebagai program unggulan ke depan dan prioritas berkelanjutan.

Kunci penyelamatan Danau Limboto dari kepunahan adalah pentingnya interaksi multipihak yaitu pemerintah (Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo Utara), pihak swasta serta masyarakat dan perguruan tinggi. seluruh provinsi Gorontalo) dalam ruang kerja sama dan mekanisme yang jelas. Dalam rangka melestarikan dan menyelamatkan Danau Limboto dari ancaman pendangkalan, perlu dilakukan: (a) mengembangkan mekanisme perencanaan, penganggaran, pemanfaatan, pemeliharaan dan pemantauan sumber daya Danau Limboto dengan melibatkan pemangku kepentingan (pemerintah, swasta, masyarakat dan perguruan tinggi). secara kolaboratif; (b) mendorong peran bersama pemerintah, swasta, masyarakat dan perguruan tinggi dalam forum strategis untuk meningkatkan potensi Danau Limboto untuk Kesejahteraan Masyarakat (GSG) dan Peningkatan (PAD). Pendekatan Bioregionalisme dalam Upaya Konservasi Danau Limboto, Kontribusi pada Makalah Konsep JAPESDA untuk Penyusunan Peraturan Daerah Konservasi Danau Limboto Provinsi Gorontalo.

Implementasi Kebijakan, Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Nomor I/Februari/2010/. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Terpadu dan Berkelanjutan Danau Limboto Provinsi Gorontalo. Apa peran Anda dalam mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung pengelolaan Danau Limboto? Bagaimana peran Bapak/Ibu/Br, praktek kerjasama dua pihak atau lebih dalam pengelolaan Danau Limboto?

Bagaimana pola interaksi Bapak/Ibu/Br, dalam mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung pengelolaan Limbotomer. Bagaimana pola interaksi Bapak/Ibu/Br, dalam kesatuan komando untuk mencapai tujuan pengelolaan Danau Limboto. Bagaimana pola interaksi Bapak/Ibu/Saudara, kerjasama antara dua pihak atau lebih dalam pengelolaan Danau Limboto.

Mengamati aktivitas para pemangku kepentingan, swasta dan masyarakat serta nelayan dalam kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan Danau Limboto. Limboto di lokasi FGD Kepemilikan tanah di Pesisir Danau Limboto oleh masyarakat di lokasi FGD. Potret Masyarakat dan Upaya Pemulihan Danau Limboto (Jurnal Nasional UNM, ISBN dipresentasikan di UNM Makassar).

Penulisan artikel “Menunjukkan Aset Danau Limboto kepada Dunia” dimuat di Radar Gorontalo pada 21 November 2017. Penulisan artikel “Peran Aktor Publik Sebagai Pilar Penyelamatan Danau Limboto” dimuat di Radar Gorontalo pada 27 Desember 2017.

Gambar

Gambar 1.1. Prototipe Model Pengelolaan Aset Danau Limboto, 2018
Tabel 1.1. Realisasi Target Luaran yang Dicapai Tahunan sebagai berikut:
Gambar 3.1.  Program  Pendampingan  dan  Pembentukan  kelompok  pemberdayaan  masyarakat  pesisir  danau  Limboto  di  Desa  Hutadaa,
Gambar  3.2.  Aktivitas  kelompok  “KUBE  TUNAS  MANDIRI”  mengolah  enceng gondok menjadi pupuk organik di Desa Hutadaa
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Belum efektifnya pengelolaan objek wisata Danau Toba di Parapat disebabkan karena anggapan masyarakat Parapat bahwa pemerintahlah yang mempunyai peran penting dalam

Dari berbagai kendala yang dihadapi oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah kabupaten Lamongan seperti yang telah dikemukakan diatas, maka dibutuhkan

maksimal dalam proses pengelolaan asset daerah, SIMBADA belum mampu menjadi alat kerja secara keseluruhan bagi proses pengelolaan asset atau barang milik daerah

Pengamanan aset atas pengelolaan barang milik daerah pada Kabupaten Gorontalo sudah baik terutama pada indikator yang mempunyai pengaruh, memberikan alasan logis