• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN PADA AKAD AL-QARDH DI BMT ASSYAFI’IYAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN PADA AKAD AL-QARDH DI BMT ASSYAFI’IYAH "

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

18 Wawancara langsung dengan Bpk. Ahmad Musbikhin, selaku pengelola BMT Assyafi’iyah Kota cabang Gajah pada tanggal 05 Desember 2019. 19 Wawancara langsung dengan Bpk. Ahmad Musbikhin, selaku pengelola BMT Assyafi'iyah Kota cabang Gajah pada tanggal 05 Desember 2019. 20 Wawancara langsung dengan Bpk. Ahmad Musbikhin, Selaku Ketua Cabang BMT Assyafi’iyah, Kota Gajah pada tanggal 5 Desember 2019.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang disusun oleh Rahma Afria Sari terletak pada pembahasan pembiayaan akad al-qardh. 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Penyaluran Dana Al-Qardh (Studi Kasus Pada BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur)”, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung, 2017. Penelitian yang dilakukan oleh Ady Supriyadi mengkaji manfaat al -pembiayaan qardh untuk anggota BMT Assyafi'iyah, namun peneliti telah meneliti manajemen risiko pembiayaan di BMT Assyafi'iyah untuk klien yang mengalami hambatan dalam akad al-qardh.

LANDASAN TEORI

Manajemen Risiko

  • Pengertian Manajemen Risiko
  • Mekanisme Manajemen Risiko
  • Jenis-jenis Risiko

Dengan menganalisis semua jenis dan karakteristik risiko yang terdapat pada setiap aktivitas bisnis. Dengan mengevaluasi pengukuran risiko yang terkandung dalam operasional bank dan kondisi efektivitas proses manajemen risiko. Pengelolaan risiko dilakukan berdasarkan evaluasi hasil pengukuran risiko pada seluruh produk dan aktivitas bank.

Pembiayaan

  • Pengertian Pembiayaan
  • Jenis Pembiayaan
  • Fungsi Pembiayaan
  • Tujuan Pembiayaan
  • Unsur-unsur Pembiayaan
  • Prinsip Analisis Pembiayaan

Bank hanya akan menyalurkan pembiayaan kepada usaha nasabah yang diyakini mampu dan bersedia mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya. Risiko shahibul maal adalah risiko gagal bayar, baik karena kegagalan usaha atau ketidakmampuan membayar atau karena keengganan membayar. Dalam penilaian permodalan perusahaan, maka berfungsi sebagai benteng ketahanan nasabah jika terjadi risiko pembiayaan, menunjukkan komitmen nasabah terhadap kelangsungan perusahaan, karena perputaran dana terhadap pembiayaan yang diberikan.

Manajemen Risiko Pembiayaan Bank Syariah

Syariah yang dimaksud dalam analisis pembiayaan berkaitan dengan produk yang dihasilkan oleh debitur, yang harus merupakan produk yang halal. Bank syariah tidak boleh memberikan pembiayaan kepada debitur yang beroperasi secara ilegal, tidak boleh menghasilkan produk yang substansinya haram, dan dilarang membiayai bisnis yang lebih merugikan daripada kebaikan. Manajemen risiko pendanaan pada bank syariah terkait erat dengan risiko karakter nasabah, yang dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut:16.

Faktor keterampilan meliputi: pengetahuan pasar, mampu mengoreksi risiko bisnis, mampu menjalankan bisnis berkelanjutan, mampu berkelanjutan, mampu merumuskan bahasa bisnis. Faktor reputasi antara lain: track record yang baik sebagai pegawai yang memiliki track record yang baik sebagai pengusaha yang direkomendasikan oleh sumber terpercaya, dapat dipercaya, memiliki jaminan bisnis.

Qardhul Hasan

  • Pengertian Qardhul Hasan
  • Dasar Hukum Qardh
  • Rukun dan Syarat Qardh
  • Implementasi Qardh di Lembaga Keuangan Syariah
  • Fatwa DSN-MUI Tentang Akad Al-Qardh

4Wawancara langsung dengan Bpk. Ahmad Musbikhin, selaku pimpinan cabang BMT Assyafi’iyah Kota Gajah pada tanggal 23 Desember 2019. 7Wawancara langsung dengan Bpk. Ahmad Musbikhin, selaku Pimpinan Cabang BMT Assyafi’iyah Kota Gajah pada tanggal 23 Desember 2019. 9Wawancara langsung dengan Bapak Ahmad Musbikhin selaku Kepala Cabang BMT Assyafi’iyah Kota Gajah pada tanggal 23 Desember 2019.

10 Wawancara langsung dengan Bpk. Ahmad Musbikhin selaku Kepala Cabang BMT Assyafi’iyah Kota Gajah pada tanggal 23 Desember 2019. 11 Wawancara langsung dengan Bpk. Dian Saputra selaku Marketing di BMT Assyafi'iyah Kota Gajah pada tanggal 06 Januari 2020. 12 Wawancara Langsung dengan Bpk. Subagio sebagai anggota Pembiayaan Qardh di BMT Assyafi'iyah Cabang Gayabaru pada tanggal 9 Januari 2020.

14 Wawancara langsung dengan Bpk. Saringat sebagai anggota Pembiayaan Qardh di BMT Assyafi'iyah Cabang Gayabaru pada tanggal 09 Januari 2020. 16 Wawancara langsung dengan Bpk. Barang sebagai anggota Pembiayaan Qardh di BMT Assyafi'iyah Cabang Gayabaru pada tanggal 09 Januari 2020. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penyidik, klien telah menjadi anggota BMT Assyafi'iyah selama 1 tahun.

Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Akad Al-Qardh di BMT Assyafi'iyah di BMT Assyafi'iyah.

BMT (Baitul Maal Wa Tamwil)

  • Definisi Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
  • Visi dan Misi BMT
  • Produk-produk BMT

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data

Syariah yang dimaksud adalah melihat produk bisnis calon klien di BMT Assyafi'iyah agar tidak melanggar syariah. Tujuan pembiayaan akad qardh di BMT Assyafi'iyah adalah untuk mengelola zakat, infaq, sedekah agar produktif. 13 Wawancara langsung dengan Bpk. Adi Sucipto sebagai anggota Pembiayaan Qardh di BMT Assyafi'iyah Cabang Gayabaru pada tanggal 9 Januari 2020.

15 Wawancara langsung dengan Bpk. Andreas Sukirno sebagai anggota pembiayaan Qardh di BMT Assyafi'iyah cabang Gayabaru pada tanggal 09 Januari 2020. 17 Wawancara langsung dengan ibu. Sri Rahayu anggota Qardh Finance cabang BMT Assyafi'iyah Rumbia pada tanggal 9 Januari 2020. 18 Wawancara langsung dengan Bapak Suwanto anggota Qardh Finance cabang BMT Assyafi'iyah Rumbia pada tanggal 9 Januari 2020.

19 Wawancara langsung dengan Bpk. Kepada Heri Sapton selaku anggota Pembiayaan Qardh di BMT Assyafi'iyah Cabang Rumbia pada tanggal 09 Januari 2020. 20 Wawancara langsung dengan Ibu Sri Rahaya selaku anggota Pembiayaan Qardh di BMT Assyafi'iyah Cabang Rumbia pada tanggal 09 Januari 2020. Bisnis faktor kegagalan terutama bagi nasabah yang bermasalah dengan kemacetan dana qardhul hasan di BMT Assyafi'iyah.

Meskipun manajemen risiko pembiayaan sudah diterapkan sesuai teori, namun masih terdapat nasabah yang bermasalah dengan pembiayaan qardh di BMT Assyafi'iyah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Assyafi'iyah didirikan pada tanggal 3 September 1995 di Pondok Pesantren Nasional Assyafi'iyah, Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah. Pimpinan Pondok Pesantren Nasional Assyafi'iyah Kotagajah Berawal dari kegiatan jamaah Assyafi'iyah dan pengajian akbar peresmian Pondok Pesantren Nasional Assyafi'iyah dengan pembicara Bapak. Pada tahun 1999, pemerintah meluncurkan pendanaan kepada kelompok swadaya baru yang belum disahkan, termasuk BMT Assyafi'iyah.

Pada tahun 2015, BMT Assyafi'iyah berhasil melakukan perubahan Anggaran Dasar (PAD), menaikkan status koperasi primer provinsi menjadi koperasi primer nasional. Perubahan nama dari KJKS BMT Assyafi'iyah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Assyafi'iyah Berkah Nasional, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia No. Dalam rangka meningkatkan kinerja, mempermudah pengendalian dan mendukung proses pengendalian intern, KSPPS BMT Assyafi'iyah juga telah menyempurnakan sistem akuntansi yang sebelumnya dilakukan secara offline pada Agustus 2015 dengan beralih ke sistem akuntansi terintegrasi secara online.

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pembiayaan Akad Al-Qardh pada BMT

Setelah proses pengajuan selesai, pihak BMT akan melakukan survey langsung, baik survey fisik seperti rumah dan tempat usaha, maupun survey detail terkait perencanaan/rencana usaha yang akan dijalankan. Pinjaman Qardh tidak menggunakan agunan apapun, pelunasan pokok hanya sesuai kesepakatan dalam akad. BMT tidak menggunakan margin dalam pembiayaan qardh karena pembiayaan qardh merupakan pembiayaan kebajikan sosial.

BMT Assyafi'iyah memberikan pembiayaan kepada sektor usaha kecil dengan jumlah dana yang meningkat pada iterasi pinjaman berikutnya untuk setiap periode pinjaman. 6 Wawancara langsung dengan Bpk. Ahmad Musbikhin, selaku Ketua Cabang BMT Assyafi’iyah Kota Gajah pada tanggal 23 Desember 2019. Penyaluran pembiayaan hasan diberikan kepada nasabah yang sama secara terus menerus hingga usaha yang dilakukan oleh nasabah tumbuh dan berkembang sehingga mampu transfer ke Baitul Tamwil dengan model bagi hasil.7.

Manajemen Risiko Pembiayaan Akad Al-Qardh di BMT Assyafi'iyah Manajemen risiko Pembiayaan merupakan salah satu cara yang dilakukan.

Manajemen Risiko Pembiayaan Akad Al-Qardh di BMT Assyafi’iyah

Manajemen Risiko Pembiayaan Akad Al-Qardh di BMT Assyafi'iyah Manajemen risiko Pembiayaan merupakan salah satu cara yang dilakukan. default yang dapat menimbulkan kerugian bagi Lembaga Keuangan Syariah itu sendiri. BMT Assyafi'iyah sebelum melakukan ACC kepada calon nasabah akan melakukan analisa pembiayaan untuk mengurangi risiko dengan prinsip 5C+1S yaitu: 9. Karakter calon nasabah merupakan hal terpenting yang harus diketahui oleh BMT Assyafi'iyah saat berangkat kepada nasabah ACC yang membiayai dengan akad qardh.

BMT Assyafi'iyah melihat seberapa besar kekayaan yang dimiliki calon klien dari survey lapangan yaitu melihat laporan keuangan usaha calon klien dan melakukan wawancara dengan tetangga tempat usaha yang dijalankan calon klien. Namun dalam pembiayaan qardh, BMT Assyafi'iyah tidak menggunakan agunan sehingga saat melakukan survey calon nasabah yang akan dibiayai sangat berhati-hati untuk meminimalisir resiko gagal bayar. BMT Assyafi'iyah melakukan survey dengan melihat kondisi rumah dan mencari informasi dari perangkat desa tentang calon klien. Kemudian akan dilakukan pembahasan apakah calon klien berhak atas pembiayaan qardh dari BMT Assyafi' untuk menerima iyah atau bukan.

Karena BMT Assyafi'iyah tidak akan membiayai klien yang menjalankan usaha dengan produk yang tidak halal karena akan lebih banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungan. BMT Assyafi'iyah dalam melakukan pembiayaan qardh dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, karena kegiatan pembiayaan ini mengandung resiko. BMT Assyafi'iyah dalam melakukan kegiatan pembiayaan harus memperhatikan risiko yang akan dihadapi untuk mengurangi risiko dengan melakukan pengelolaan dan tata kelola risiko yang baik.

BMT Assyafi'iyah dalam menyeleksi nasabah dengan pembiayaan qardh telah melalui beberapa tahapan, namun masih ada nasabah yang belum membayar (macet).

Analisis Terhadap Manajemen Risiko Pembiayaan pada Akad Al-Qardh

Awalnya para nasabah ini tenang-tenang saja dalam mengembalikan kewajibannya setiap bulan, namun di tengah jalan mereka mengalami hambatan. Kemacetan klien disebabkan oleh gagalnya usaha yang dijalankannya, sehingga ia terhalang untuk melunasi utang-utangnya. Assyafi'iyah dalam kaitannya dengan nasabah yang tertahan dalam pembiayaan qardh dengan cara menjangkau nasabah yang mengalami hambatan untuk mengetahui kondisi yang dialami nasabah, menawarkan perpanjangan waktu bagi nasabah untuk melunasi kewajiban finansialnya, melunasi sebagian atau seluruh kewajiban jika terlihat bahwa pelanggan tidak mampu membayar kewajibannya.

Risiko gagal bayar pembiayaan al-qardh yang dihadapi oleh BMT Assyafi'iyah sebenarnya tidak terlalu berdampak pada perkembangan dan kemajuan BMT karena sumber pembiayaan pembiayaan qardh berasal dari zakat, infak, shodaqoh dan tidak hanya dari pihak internal tetapi juga dari pelanggan eksternal. . Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen risiko pembiayaan pada akad Al-Qardh di BMT Assyafi'iyah dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen risiko pembiayaan sudah sesuai dengan teori yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan dan menerapkan prinsip analisis pembiayaan yaitu karakter, kapasitas, modal, syarat dan syariah. Namun BMT Assyafi'iyah mampu mengatasi permasalahan akibat kemacetan karena sumber dana qardh berasal dari zakat, infaq, shodaqoh, sehingga dapat terus membantu masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan.

BMT Assyafi'iyah dalam melakukan manajemen risiko pembiayaan qardh dengan tetap menjaga prinsip-prinsip analisis pembiayaan yaitu Character, Capacity, Capital, Condition dan Syariah. Memperbaiki kembali manajemen risiko pembiayaan al-qardh agar BMT Assyafi'iyah terhindar dari nasabah bermasalah dan mendorong BMT menjadi lebih efektif dan efisien. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan, Publik, Komunikasi, Manajemen dan Pemasaran.

Manajemen Risiko Perbankan Memahami pendekatan 3 Pilar Basel II Accord mengenai penerapan dan implementasi regulasi di Indonesia.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Risk Event as described in Guidance Statement: Risk Assessment UDR Environmental Protection Unauthorised Discharges Regulations 2004 WA WA Waste Strategy means the Western Australian