• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen tanggap darurat bencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "manajemen tanggap darurat bencana"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan masalah

Tujuan penelitian

Kegunaan penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana manajemen tanggap darurat di MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) Bengkulu pada bencana bulan Mei 2019. Bagi penulis sendiri dengan adanya penelitian ini dapat memahami bagaimana MRI (Masyarakat) Rewlawan Indonesia) Manajemen Tanggap Darurat Bencana Bengkulu bekerja. 3) Bagi para pembaca.

Kajian terhadap penelitian terdahulu

Untuk melihat gambaran Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MRI) Komunitas Relawan Indonesia wilayah Bengkulu, Studi Kasus Banjir Bengkulu pada bulan Mei 2019, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang diteliti yaitu Komunitas Relawan Indonesia Disaster Emergency Response Management (MRI) Wilayah Bengkulu Studi Kasus Banjir Bengkulu Mei 2019. Bagaimana pembagian tugas organisasi tanggap darurat bencana MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) saat Banjir Bengkulu Mei 2019? ".

Sistematika penulisansss

PEMBAHASAN

Fungsi manajemen

Kajian tentang bencana

  • Jenis – jenis bencana
  • Faktor – faktor bencana
  • Manajemen bencana
  • Klasifikasi bencana

Bencana non alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam, antara lain kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, wabah penyakit, dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa ulah manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas, dan terorisme.

Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana non alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam, antara lain kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, wabah penyakit, dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia, antara lain:

Kajian tentang tanggap darurat

  • Pengertian relawan
  • Pengertian masyarakat
  • Tanggap darurat bencana perspektif Islam

29 Bambang Tejokusumo, Dinamika Masyarakat di Sumatera Barat mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial, Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar. Para ilmuwan di bidang sosial sepakat bahwa kehidupan manusia tidaklah statis, melainkan akan selalu berubah (dinamis), keadaan ini disebut dengan perubahan sosial. 30 Bambang Tejokusumo, Dinamika Masyarakat di Sumatera Barat Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial, Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang jl Semarang no.

Selain itu, upaya penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana memerlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk saling bergandengan tangan dan bekerja sama dalam merumuskan langkah-langkahnya. 31 A .Fawai,id Syadzili, Sultanul Huda, Otong Abdurrahmann, Avianto Muhtadi dan Imdadun Rahmat, “Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat dalam Perspektif Islam”. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian akibat banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu berjumlah Rp144 miliar.

METODE PENELITIAN

Penjelasan judul

Untuk mengetahui upaya Persatuan Sukarelawan Indonesia (MRI) Wilayah Bengkulu dalam kasus banjir Mei 2019, peneliti mengajukan pertanyaan. “Bagaimana rencana menyikapi tanggap darurat bencana MRI (Masyarakat Sukarela Indonesia) saat banjir Bengkulu Mei 2019?” Ferbi Al Candri, Ketua Persatuan Relawan Indonesia Wilayah Bengkulu, menanggapinya. Dari beberapa informasi di atas, peneliti dapat memahami bagaimana perencanaan dalam menghadapi tanggap darurat bencana MRI (Masyarakat Sukarela Indonesia) saat terjadi banjir di Bengkulu pada bulan Mei 2019.

Bagaimana sumber daya manusia di organisasi tanggap bencana MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) saat banjir Bengkulu Mei 2019? organisasi tanggap bencana MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) saat banjir Bengkulu Mei 2019?”.

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang berjudul Komunitas Indonesia Penanggulangan Bencana Relawan (MRI) Studi Kasus Banjir Bengkulu Mei 2019. Untuk penulis lanjutkan diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Penanggulangan Bencana Komunitas Sukarela Indonesia (MRI) ) Darurat di wilayah Bengkulu.

Tempat dan waktu penelitan

Subjek penelitian

Sumber data

Data sekunder merupakan sumber data kedua setelah sumber data primer 42 Sumber pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan serta mengkaji teori-teori yang diperoleh dari buku teks, jurnal, media massa dan internet yang berkaitan dengan subjek penelitian. .

Teknik pengumpulan data

Dalam observasi tersebut, peneliti mengamati langsung bagaimana manajemen tanggap bencana MRI dilakukan, dan juga melihat langsung seperti apa suasana di MRI Wilayah Bengkulu. Wawancara terstruktur adalah wawancara dimana pewawancara atau peneliti telah menentukan format masalah yang akan diwawancarai, yang didasarkan pada masalah yang akan diteliti. 45 Untuk mendapatkan informasi tentang manajemen tanggap bencana MRI di Wilayah Bengkulu, tanyakan kepada pengelola bagaimana manajemen tanggap bencana MRI.

Dokumentasi mencari informasi tentang suatu hal atau variabel dalam bentuk catatan, transkrip, buku, surat kabar, foto, wawancara, dan lain-lain. Dalam penelitian ini dokumentasi yang dimaksud adalah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membantu melengkapi dan memperbaiki data, antara lain foto observasi awal peneliti, foto pengurus yang turut serta di lapangan, anggota, foto penulis yang melakukan penelitian, dan pedoman wawancara. .

Teknik keabsahan data

Triangulasi yaitu sumber data dilakukan untuk memeriksa data dengan menggunakan sumber pengumpulan data, apakah informasi yang diperoleh dari wawancara sama dengan observasi atau apakah observasi tersebut sesuai dengan informasi yang diberikan saat wawancara dan saat mengamati yang ada. dokumentasi. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan memeriksa tingkat keandalan informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Peneliti membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang mereka katakan secara pribadi.

Peneliti membandingkan apa yang orang katakan tentang situasi penelitian dengan apa yang mereka katakan sepanjang waktu. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan pengecekan data penelitian untuk melihat bagaimana manajemen tanggap bencana MRI di wilayah Bengkulu.

Teknik analisis data

Hasil penelitian tersebut penulis peroleh di Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Padang Jati depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu. Untuk memperkuat pertanyaan tersebut, peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) wilayah Bengkulu dengan pernyataan dari: Muhamad Mursalim selaku ketua departemen. Upaya apa yang dilakukan agar pembagian kerja efektif saat banjir Bengkulu Mei 2019?”

Apa faktor penghambat dan pendukung kesiapsiagaan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) bencana banjir Bengkulu Mei 2019?”. Dari tanggapan beberapa informan di atas dapat diketahui faktor-faktor mendasar yang menghambat dan mendukung Masyarakat Relawan Indonesia ( MRI) kesiapsiagaan bencana Untuk menganalisis hasil penelitian maka interpretasi penulis adalah memberikan kesan, pendapat atau pandangan terhadap sesuatu berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa informan yang pernah penulis lakukan yaitu: “Komunitas Relawan Indonesia Studi Kasus Penanggulangan Darurat Bencana (MRI) Banjir Bengkulu Mei 2019".

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan

Kita berharap sumber daya manusia sudah bisa melakukan hal tersebut jika kita menggunakan relawan yang benar-benar mampu menguasai ilmunya. Itu adalah bagian dari pelatihan yang akan memberikan pembelajaran dan pengajaran. Para personal relawan juga hadir pada saat terjadi bencana dan tidak sekedar menjalankan tugas. Tentu saja ya, tapi ada hal lain juga, jadi berhasil atau tidaknya suatu kegiatan operasional harus dicakup dalam logika. jadi disinilah faktor terpenting bagaimana relawan di lapangan akan berusaha maksimal sementara kondisi tidak memungkinkan, jadi sangat tidak etis dalam logistik, bisa dibilang sangat penting. Dari beberapa jawaban yang diberikan informan di atas, peneliti dapat melihat bahwa setelah menjalani beberapa kali pelatihan relawan MRI saat banjir dan saat diterjunkan di lapangan, mereka benar-benar memiliki pengetahuan dasar dalam penanggulangan bencana. Saat banjir datang, petugas penanggulangan bencana segera bergerak ke lokasi untuk melakukan penyelamatan dan juga menyiapkan tenda utama untuk dapur umum.

Jadi setiap kita mau operasi yang pertama-tama harus kita jaga adalah keselamatan, jadi apapun itu kita harus tetap menjaga keselamatan, menjaga persatuan dan tetap teguh di lapangan karena prinsip kita adalah kita adalah relawan. , kami bukan korban, jangan sampai hal itu terjadi saat kami sedang membantu orang. Misal harus bawa satu surat ijin, minimal satu helm, laporannya cuma kalau ada yang keluar sendirian, nggak ada yang tahu bakal tenggelam atau apalah, yang jelas harusnya pakai helm. selama banjir. Kita harus menggunakan jaket pelampung, ini perlengkapan standar yang harus kita gunakan. Pemilik relawan MRI saat tiba di lapangan. 67”. Sesampainya di lapangan, setiap relawan harus mengetahui dan memahami tugas pokok dan pembagian kerja agar ketika menghadapi bencana tidak lagi kebingungan harus berbuat apa.

Sebenarnya tidak ada faktor penghambatnya. Jika kita ingin memasuki lokasi kecelakaan, kita harus mensterilkannya terlebih dahulu. Ya, kami memang membutuhkan alat berat. Alat berat tidak berani datang langsung. Sabar ya, kalau mau menembus zona bencana harus sabar, makanya kita turunkan tim untuk masuk dulu. Saat kita memasuki masa pembersihan, kita tidak bisa langsung mengirimkan makanan. Kita evaluasi lokasinya dulu, lokasi mana yang paling cepat, lokasi mana yang memungkinkan, jalan mana yang tidak bisa diakses, sehingga kalau pulang bisa kita antar sendiri. Melalui penelitian ini dapat ditonjolkan beberapa hal sebagai berikut: MRI wilayah Bengkulu pada saat banjir Bengkulu tahun 2019 sudah cukup baik, hal ini terlihat dari para relawan yang diterjunkan ke lapangan dengan pelatihan yang dilakukan serta pembagian tugas dan proses evakuasi yang berhasil dilaksanakan dengan mendirikan lima posko di lima tempat berbeda di wilayah paling terdampak bencana.

Analisis dan hasil penelitian

PENUTUP

Saran

Bagi Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Wilayah Bengkulu, perlu adanya pelatihan lebih lanjut mengenai tanggap bencana agar seluruh anggotanya lebih profesional dalam penanganan atau penanganan bencana di Kota Bengkulu. Peran Pemuda Jetisharjo Dalam Respon Bencana RW 07 Dusun Jetisharjo Desa Cokrodiningratan Kecamatan Jetis Dalam Penanggulangan Bencana Daerah Yogyararta, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Uin Sunan Kalijaga Yogyarata. Pratama Gunawan, 2017 “Analisis Penanggulangan Bencana Banjir Oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Kota Bengkulu Skripsi, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu.

Rifa'I Muhammad Wijaya Candra, 2016. “Prinsip Dasar Manajemen, Mengoptimalkan Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan Efisien” Edisi Pertama: Agustus. Tejokusumo Bambang, 2015. “Dinamika Masyarakat di Sumatera Barat Kajian Ilmu Sosial, Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial” Universitas Negeri Malang jl Semarang No. Tetelepta John Robert Clifford, 2019 “Perkembangan Kategori Tanggap Darurat Bencana dan Indikator – Indikator dalam Panduan Implementasi Sekolah Siaga Bencana LIPI”, Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Teknik Bandung Program Studi Teknik Sipil Uria Regina Irena, Tobing, Fentini Nugroho, Edi Setiawan Tehuteru, 2008”.

Foto Dokumentasi Wawancara
Foto Dokumentasi Wawancara

Referensi

Dokumen terkait