• Tidak ada hasil yang ditemukan

Marudut Situmorang - Repository UMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Marudut Situmorang - Repository UMA"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Hubungan Konsep Diri dengan Rasa Percaya Diri Siswa di SMA Swasta Negeri Josua Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kepercayaan diri pada siswa SMA Swasta Joshua Medan. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri dipengaruhi oleh konsep diri sebesar 25%, sedangkan sisanya sebesar 75% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Nyonya. Nini Sriwahyuni, S.Psi, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ny. Farida Hanum Siregar S.Psi, M.Psi selaku pembimbing II yang banyak membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Tn. Syafirzaldi S.Psi, M.Psi, selaku ketua sidang yang banyak memberikan nasehat, masukan dan saran untuk lebih menyempurnakan skripsi ini. Seluruh staf Administrasi Universitas Medan Area dan pegawai yang telah memberikan bantuan, kenyamanan, informasi dan membantu dalam proses pengurusan ijin penelitian, sangat membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sahabatku Stambuk 09 kelas D, terima kasih atas kebersamaannya dan telah membantuku menyelesaikan skripsi ini.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Pengertian Siswa

Kami berharap penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang siapa diri kita, motivasi dan keterampilan baik individu maupun masyarakat, dalam bidang psikologi khususnya psikologi pendidikan. Mereka dapat memberikan masukan bagi sekolah bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa agar mampu berprestasi secara maksimal. Sesuai dengan kepribadian Abu Ahmadi yang juga menulis bahwa yang dimaksud dengan pelajar atau santri adalah mereka yang belum dewasa, memerlukan usaha, bantuan dalam membimbing orang lain yang telah dewasa agar dapat menjalankan tugasnya sebagai salah satu makhluk Tuhan. , sebagai warga negara yang baik, sebagai anggota masyarakat dan sebagai pribadi atau individu.

Peserta didik merupakan komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang kemudian diolah dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai komponen pedagogi, siswa dapat dilihat dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan pendidikan/pedagogis. Menurut Langeveld dalam buku Ilmu Pendidikan, peserta didik adalah anak-anak atau orang-orang yang belum dewasa atau merupakan pribadi yang penyayang.

Berdasarkan uraian beberapa pengertian siswa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa siswa adalah anak-anak atau orang-orang yang belum.

Kepercayaan Diri

  • Pengertian Kepercayaan Diri
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian percaya diri adalah keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya, dan karena keyakinan tersebut maka ia merasa mampu mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Hakim (2002) juga menambahkan bahwa langkah awal untuk menumbuhkan rasa percaya diri adalah pemahaman diri, yaitu memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Menurut Cohen (dalam Sartika, 2009) mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki harga diri tinggi lebih percaya diri dibandingkan orang yang memiliki harga diri rendah.

Dalam hal ini kaitannya dengan harga diri adalah bagaimana interaksi sosial dapat menciptakan dukungan. Dengan terjalinnya hubungan antar orang tua melalui proses komunikasi diharapkan dapat meningkatkan dan menciptakan pandangan positif terhadap harga diri. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dalam kaitannya dengan perbedaan gender adalah terbentuknya penilaian sosial yang menurunkan kepercayaan diri perempuan terhadap penampilan.

Dengan meningkatnya persepsi evaluasi sosial maka akan meningkatkan kerusakan harga diri perempuan dibandingkan laki-laki.

Konsep Diri

  • Pengertian Konsep Diri
  • Karakteristik Konsep Diri
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
  • Aspek-Aspek Konsep diri
  • Dimensi-Dimensi Konsep Diri

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan pandangan atau persepsi individu terhadap dirinya yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan dan mempengaruhi aktivitas kehidupan individu. Artinya ada individu yang memiliki konsep diri positif dan ada pula yang memiliki konsep diri negatif. Tanda-tanda individu yang mempunyai konsep diri positif adalah : .. a). Keyakinan pada kemampuan mereka untuk mengatasi masalah. Orang yang mempunyai konsep diri positif akan bersikap optimis, percaya diri, percaya diri dan selalu mempunyai sikap positif terhadap segala sesuatu termasuk kegagalan yang dialaminya.

Ciri-ciri individu yang memiliki citra diri negatif antara lain sensitif terhadap kritik, sangat sensitif terhadap pujian, cenderung hiperkritis, cenderung merasa tidak disukai orang lain, dan pesimis terhadap persaingan. Menurut Baldwin dan Holmes (dalam Pardede, 2008), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri individu, yaitu: Penerimaan atau penolakan terhadap individu oleh kelompok teman sebaya akan mempengaruhi konsep diri individu.

Penilaian dan apresiasi masyarakat terhadap individu dapat masuk ke dalam konsep diri individu dan individu akan bertindak sesuai dengan harapan tersebut. Konsep diri merupakan hasil belajar, belajar dapat diartikan sebagai perubahan psikologis yang relatif permanen yang terjadi dalam diri individu sebagai akibat dari pengalaman, dalam mempelajari konsep diri ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan yaitu : asosiasi, penghargaan dan motivasi. Berdasarkan penjelasan di atas, konsep diri terbentuk dari pengalaman seseorang sebagai akibat dari hubungan dengan orang terdekat, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa hal yang dapat mempengaruhi konsep diri adalah keluarga, teman sebaya, masyarakat, dan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa aspek citra diri yang disebutkan di atas, dapat kita simpulkan bahwa citra yang dimiliki seseorang terhadap dirinya adalah bagaimana ia mempersepsikan dirinya, bagaimana perasaannya, keyakinannya dan tindakannya, baik dari segi fisik, moral, keluarga, pribadi, dan sosial. melihat. Semakin baik tanda atau simbol pada dirinya, semakin baik pula dia menilai dirinya. Demikian pula, jika seseorang memiliki label atau simbol yang tidak baik untuk dirinya, ia akan menginternalisasi evaluasi tersebut dan mengembangkan citra diri yang buruk.

Diri pribadi : merupakan perasaan atau persepsi seseorang terhadap diri sendiri, dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Identitas diri: Bagian ini merupakan aspek fundamental dari konsep diri dan mengacu pada pertanyaan “siapakah saya?”.

Hubungan konsep diri dengan kepercayaan diri

Gunawan (dalam Nirwana, 2013) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki citra diri positif adalah individu yang mengetahui cara memandang dirinya secara positif, berani mencoba dan mengambil resiko, selalu optimis, percaya diri dan antusias dalam menentukan arah dan tujuan dalam hidupnya. kehidupan. Karena dengan citra diri yang baik atau positif maka seseorang akan bersikap optimis, berani mencoba hal baru, berani sukses dan berani gagal, penuh percaya diri, bersemangat, merasa berharga, berani menetapkan tujuan hidup, dan berperilaku serta berpikir positif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dengan kepercayaan diri.

Penelitian lain yang juga diteliti oleh Saida Lutfia (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dan kecerdasan interpersonal dengan rasa percaya diri siswa SMP Negeri 2 Jatiyoso Karanganyar. Anak yang mempunyai citra diri yang positif akan mempunyai penilaian diri dan harga diri yang positif dan hal ini akan mempengaruhi rasa percaya dirinya. Ketika anak merasa diterima oleh lingkungannya, ia mulai percaya akan keberadaan dirinya dan hal ini mempengaruhi perkembangan rasa percaya dirinya.

Siswa yang banyak berinteraksi dengan orang lain dan dunia luar, berusaha untuk bertanggung jawab dan selalu optimis, dapat mengemukakan pendapat saat rapat atau kegiatan lainnya, ketika dihadapkan pada banyak pilihan, siswa diajarkan untuk mampu mengambil keputusan dengan bijak. Secara tidak langsung, konsep diri positif yang akan terbentuk pada diri siswa dan banyaknya pengalaman yang didapat juga akan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa konsep diri yang baik juga dapat memberikan jalan menuju rasa percaya diri yang baik.

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

Pembahasan dalam metode penelitian ini meliputi jenis penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, topik penelitian, alat pengumpulan data, dan teknik analisis data. Sejalan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepercayaan diri dengan minat menempuh pendidikan tinggi di SMA Swasta Josua Medan maka peneliti dalam penelitian ini akan melakukan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara rasa percaya diri dengan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan seberapa jauh adanya hubungan antara dua variabel atau lebih (yang dapat diukur). Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menjalin hubungan atau menggunakan hubungan tersebut untuk melakukan prediksi.

Identifikasi variable Penelitian

Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, untuk mengukur rasa percaya diri, dibuatlah skala rasa percaya diri yang peneliti buat berdasarkan aspek-aspek rasa percaya diri yaitu; Keyakinan pada kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, rasional atau realistis. Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek-obyek atau subyek-subyek yang mempunyai kualitas dan ciri-ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Swasta Josua Medan yang berjumlah 116 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling dengan sistem tryout yang digunakan artinya responden dari penelitian ini digunakan kembali dalam penelitian. Dalam pengambilan sampel secara acak, setiap unit populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Faktor pemilihan atau penetapan sampel mana yang akan diambil, yang merupakan kebijaksanaan peneliti sendiri, dengan demikian dihindari.

Metode Pengumpulan Data

  • Validitas dan Reliabilitas
  • Validitas
  • Reliabilitas
  • Analisa Data

1, Setuju (S) mendapat skor 2, Tidak Setuju (TS) mendapat skor 3 dan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 4. Sasarannya adalah orang yang mempunyai keyakinan dalam melihat permasalahan atau sesuatu sebagaimana mestinya. jadilah, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dia. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek percaya diri seperti percaya diri, optimisme, objektivitas, tanggung jawab dan rasionalitas dapat menumbuhkan kemauan yang kuat, belajar berani dan selalu mandiri.

Skala kepercayaan diri ini menggunakan skala Likert yaitu skala yang menggunakan 4 (empat) alternatif yang diberikan penilaian pada masing-masing alternatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian haruslah alat ukur yang baik, alat ukur yang baik adalah alat ukur yang valid dan reliabel. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji validitas alat ukur adalah Analisis Product Moment oleh Pearson yaitu dengan menginterpretasikan skor yang diperoleh per item dengan skor alat ukur tersebut.

Hubungan Harga Diri Dengan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Semester Akhir Fakultas Psikologi Universitas Soegijapranot.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

ID 3073647 Domeniul de măsură 0…300 °C Domeniul temperaturilor de funcţionare -4…158 °F Setare din fabrică -20…280 °C -4…536 °F Timp de răspuns 25 ms Tensiune de alimentare 10…30