• Tidak ada hasil yang ditemukan

maslahah al-mursalah dalam kehidupan berbangsa dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "maslahah al-mursalah dalam kehidupan berbangsa dan"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Maslahah 'âmmah merupakan kemaslahatan yang mengarah pada prinsip keadilan, kebebasan dan persamaan manusia di hadapan hukum. Oleh karena itu maslahah 'âmmah harus mempunyai kriteria kinerja untuk menghindari kemungkinan penggunaan maslahah. Sedangkan maslahah 'âmmah yang disebutkan di sini tidak sama dengan kepentingan bahasa secara umum, melainkan maslahah 'âmmah dari sudut pandang agama atau syariat'.

Penggunaan maslahah 'âmmah nampaknya sudah menjadi suatu kebutuhan untuk memperkaya dan melengkapi landasan pengambilan keputusan dan kebijakan dalam berbagai kasus sosial yang berkaitan dengan kepentingan umum. Tentu saja di sini NU harus mempunyai hubungan dengan hak kepentingan umum tertentu (maslahah 'âmmah) (paten) sesuai hukum yang berlaku. Yang dimaksud dengan maslahah 'ammah adalah syariat hukumnya memotret suatu peristiwa yang benar-benar mengandung kemaslahatan bagi sebagian besar orang dan mencegah keburukan (bahaya) bagi umat manusia.

Maslahah ini diharapkan dapat mewujudkan maslahah 'ammah (kepentingan mayoritas/kepentingan umum), yaitu kemaslahatan konsumtif bagi sebagian besar umat manusia tanpa kecuali. Sebaliknya yang meniadakan kelima prinsip di atas adalah mafsadah (kerusakan) yang bersinggungan dengan maslahah.16. Sedangkan ulama Hanâbilah selain menganut maslahah murlah juga menganut teori sadhdhu adh-Dharĭ'ah yang prinsipnya satu mazhab yaitu terwujudnya kemaslahatan umum (maslahah 'âmmah) yang ditafsirkan berdasarkan nash syara’ umum tanpa menggunakan dalil khusus.

Dimana tujuan syarĭ'ah (maqâsid ash-Syarĭ'ah) terutama untuk kepentingan umum (maslahah 'âmmah) bukan untuk kepentingan pihak tertentu (khusus/fardiyyah) 25.

Maslahah al-Mursalah dalam Perdebatan Mazdhâhib al-Arba’ah

Misalnya dalam memutuskan atau menciptakan kepentingan umum (maslahah 'âmmah) harus sesuai dengan kontur yang telah ditetapkan. Maslahah 'âmmah harus selaras dengan tujuan syariah, yaitu terpeliharanya lima hak asasi manusia dan jaminannya (al-ushûl al-khamsah), yang meliputi: keamanan keyakinan agama, keamanan jiwa (dan kehormatan), keamanan akal, keluarga dan keamanan keturunan serta hak milik atas jaminan. Adapun yang mendatangkan manfaat dan menghilangkan kerugian (bahaya), yang hanya memberi manfaat atau kepentingan pihak tertentu, maka itu bukanlah maslahah 'âmmah.

Oleh karena itu penetapan maslahah 'âmmah harus dilakukan melalui kajian atau penelitian yang cermat, musyawarah dan penetapan bersama. Artinya kepentingan umum (maslahah 'âmmah) harus dibentuk secara kolektif (kolektif) oleh pihak-pihak yang berwenang. Dan sesuatu yang menjadi konsensus dari proses penetapan maslahah 'âmmah melalui musyawarah adalah hukum tertinggi yang mengikat kita.33.

Maslahah 'âmmah adalah kemaslahatan yang mengarah pada prinsip keadilan, kebebasan dan persamaan manusia di hadapan hukum. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, peran warga negara, anggota bangsa, dan lembaga keagamaan sangat menentukan dalam proses merumuskan apa yang dimaksud dengan kemaslahatan umum (maslahah 'âmmah). Orang-orang yang duduk di dalamnya benar-benar menghayati aspirasi kemaslahatan umum (mashlahah 'âmmah) seluruh umat yang diwakilinya, khususnya lapisan dhu'afa' dan mustadh'afin.

Kemaslahatan umum (maslahah 'âmmah) yang dituangkan dalam bentuk kebijakan atau undang-undang oleh lembaga perwakilan rakyat (majlis istisyari) menjadi acuan bahwa pemerintah sebagai pelaku harus membina secara adil dan konsisten. Maslahah 'âmmah yang dimaksud dengan al-Madzhâhib al-Arba'ah adalah syariat hukum dalam memotret suatu peristiwa yang benar-benar mengandung kemaslahatan bagi sebagian besar orang dan mencegah keburukan (bahaya) bagi umat manusia. Jadi, hakikat maslahah 'âmmah berasal dari sifat umum (universal bagi manusia), mengandung kemaslahatan dan mencegah keburukan (bahaya) bagi seluruh kepentingan manusia.

Maslahah ‘âmmah harus selaras dengan tujuan syariat, yaitu menjunjung tinggi lima hak asasi manusia yang mendasar dan terjamin (al-ushûl al-khamsah), antara lain: keamanan keyakinan agama, keamanan jiwa ( dan kehormatan), keamanan akal, keamanan keluarga dan. Oleh karena itu penentuan maslahah 'âmmah hendaknya dilakukan melalui kajian atau penelitian yang cermat, musyawarah dan penetapan bersama. Jika proses syura yang menentukan kemaslahatan umum (maslahah 'âmmah) dilakukan melalui lembaga perwakilan, maka syarat-syarat berikut harus diperhatikan secara serius: d.

Kemaslahatan umum (maslahah 'âmmah) yang dituangkan dalam bentuk kebijakan atau undang-undang oleh lembaga perwakilan rakyat (majlis istisyâri) merupakan acuan yang harus dijadikan pedoman oleh pemerintah sebagai pelaksana yang jujur ​​dan konsisten. Namun hal tersebut tidak mengubah adanya makna maslaheh 'âmmah yang telah dikemukakan secara jelas oleh Imam al-Majahib al-Arba'ah. Terbukti bahwa meslahah ‘âmmah’ pandangan NU dalam menentukan kebijakan adalah melalui keputusan-keputusan ijma’ yang terangkum dalam suatu majelis yang disebut lembaga perwakilan umat (majlis istisyâri).

Dan sesuatu yang menjadi kesepakatan proses penetapan maslahah 'âmmah melalui musyawarah adalah hukum tertinggi yang mengikat kita.39.

Kesimpulan

Pepatah mengatakan, al-Islâm murûnatun fiy al-Wasâil Wa tsabât fiy al-Ghâyât (Islam itu elastis rencana wasilahnya dan tetap ghayah atau tujuannya). Sementara itu, masyarakat secara keseluruhan, yang menjadi rujukan manfaat dan untuk siapa manfaat tersebut diperoleh, wajib memberikan dukungan positif sekaligus kontrol kritis terus menerus terhadap lembaga perwakilan sebagai perumus (legislatif), lembaga peradilan sebagai penegak hukum. (peradilan). Jika hal ini diterapkan, kecil kemungkinannya akan membawa perkembangan dan solusi signifikan seiring dengan eskalasi dan percepatan perubahan yang terjadi di masyarakat saat ini.

Sebab, secanggih apapun suatu gagasan dari sudut pandang teoritis-doktrinal, jika tidak membawa manfaat bagi kehidupan manusia, maka tidak banyak manfaatnya. Lajnah Pentashih Mushaf Al Qur'an Kementerian Agama RI, Al Qur'an dan Terjemahnya, Asy Syifa': Semarang, 1992. Imdadun (Ed.), Kritik terhadap Fiqih NU Alasan: Transformasi Paradigma Bahtsul Masail , (Judul artikel: Reorientasi Istinbath NU dan Operasionalisasi Ijtihad Jama'i, oleh Abd.

Referensi

Dokumen terkait

This study explores the argument that when a consumer is given a choice set of several alternatives of brands, she makes her reference price based on the higher priced alternative and