• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASYARAKAT INDONESIA - ADOC.PUB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MASYARAKAT INDONESIA - ADOC.PUB"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

THE POLICY OF PUBLIC BUDGETING IN THE IMPLEMENTATION OF THE REGIONAL LEADERSHIP ELECTIONS IN INDONESIA. BUILDING ECONOMIC DEMOCRACY: EXPLORING THE POTENTIAL OF MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION IN INDONESIAN AGRICULTURAL GOVERNANCE.

OPOSISI DALAM KEHIDUPAN DEMOKRASI

ARTI PENTING KEBERADAAN OPOSISI SEBAGAI BAGIAN PENGUATAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Dalam konteks kehidupan demokrasi, menurut Dahl (1971), oposisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi, selain partisipasi, salah satu landasan dari apa yang disebutnya poliarki atau bentuk pemerintahan yang bernuansa demokrasi. Hal ini terjadi karena pada akhirnya partai politik merupakan lembaga yang terkait langsung dengan pembentukan oposisi dalam pemerintahan.

Gambar 1. Skema Langkah Penguatan Oposisi di Level Masyarakat/Non-Partai
Gambar 1. Skema Langkah Penguatan Oposisi di Level Masyarakat/Non-Partai

DEMOKRASI DELIBERATIF INDONESIA

KONSEP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBENTUK DEMOKRASI

DAN HUKUM YANG RESPONSIF

Berdasarkan ketentuan Pasal 1(2) UUD 1945, Indonesia menganut prinsip kedaulatan rakyat yang dilaksanakan oleh undang-undang. Kedaulatan rakyat diwujudkan melalui serangkaian tindakan negara berdasarkan undang-undang dan perumusan peraturan perundang-undangan yang merupakan perwujudan dari kedaulatan rakyat.

Tabel 1. Perbandingan antara Hukum Represif dan Hukum Responsif
Tabel 1. Perbandingan antara Hukum Represif dan Hukum Responsif

MENYIAPKAN SULTAN PEREMPUAN

LEGITIMASI LANGIT DAN EFEKTIVITAS REZIM SULTAN HAMENGKUBUWONO X 1

Jurisprudensi ini dimanfaatkan oleh saudara Sultan HB IX bahwa mereka lebih berhak meneruskan tahta Kesultanan. Sultan HB X memperkenalkan tradisi baru berupa Sabda dan Dawuh, yaitu pengumuman resmi di Keraton Kesultanan.

Tabel 1. Adik Laki-laki Sultan Hamengkubuwono X Berdasarkan Garis Ibu
Tabel 1. Adik Laki-laki Sultan Hamengkubuwono X Berdasarkan Garis Ibu

I Sabda Raja Dawuh Raja Dawuh Jejering Raja

Kelima, Sabda dan Dawuh merupakan langkah Sultan HB X yang secara sistematis dan terstruktur mempersiapkan GKR Pembayun. Konflik internal di Kesultanan disebabkan karena Sabda dan Dawuh Sultan HB X memilih putri sulungnya menjadi Sultan. Sumber: Penjelasan Sabda Raja dan Proklamasi Raja oleh Sultan HB X di Ndalem Wironegaran tanggal 8 Mei 2016 (Hamengkubuwono X, 2015b).

Secara internal, adik-adik Sultan HB X menentang Sabda dan Dawuh Raja, sedangkan secara eksternal, penolakan dilakukan oleh komunitas Islam modernis atau tradisional, yang menandakan melemahnya rezim politik Sultan HB X. Adik-adik Sultan yang menentang Sabda dan Dawuh adalah dipimpin oleh tiga orang, yaitu GPBH Prabukusumo, dan adiknya, GBPH Yudhaningrat; dan adik Sultan HB X, KPH Hadiwinoto. Penolakan adik-adik Sultan HB X ini merupakan bukti melemahnya rezim Sultan HB X di dalamnya.

Hingga saat ini, ketiga adik Sultan HB X masih menempati posisi yang sama di internal birokrasi Kesultanan dibandingkan sebelum mereka menolak Sabda dan Dauh. Salah satu lawan eksternal terkuat Sabda dan Dawuh Sultan HB X adalah komunitas Islam di Kauman Yogyakarta yang berada di garis depan Kesultanan.

POLITIK ANGGARAN DALAM PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK DI INDONESIA

Undang-undang ini juga mengatur syarat-syarat keikutsertaan dalam pilkada serentak, sanksi bagi calon yang mengundurkan diri, dan waktu pelaksanaan pilkada serentak. Solusi lain yang dapat menekan biaya pilkada yang sangat mahal adalah pelaksanaan pilkada serentak. Pilkada serentak 2015 merupakan tahap pertama bagi kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2014 dan 2015.

Rencana penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2018 terdiri dari 285 kabupaten di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota (Dirjen Pengembangan Keuangan Daerah-Kemendagri, 2015). Namun, rencana semula mengalami perubahan dari tiga kelompok menjadi tujuh kelompok pilkada serentak. Model penyelenggaraan pilkada serentak di Indonesia juga diterapkan seperti di Brasil dan Filipina.

Penyelenggaraan pilkada serentak di Indonesia dan Filipina memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk efisiensi biaya. Biaya pilkada yang sangat mahal memunculkan beberapa gagasan untuk efisiensi biaya melalui pelaksanaan pilkada serentak.

MEMBANGUN DEMOKRASI EKONOMI

STUDI POTENSI KOPERASI MULTI-STAKEHOLDERS DALAM TATA KELOLA AGRARIA INDONESIA

MENAKAR DEMOKRASI EKONOMI

Dalam demokrasi ekonomi, rakyat diberi kesempatan untuk menciptakan kekayaan melalui akses yang adil dan setara terhadap sumber daya ekonomi. Namun dari segi nilai, demokrasi ekonomi melekat dalam praktik gerakan koperasi modern di Inggris abad ke-18, yang ditandai dengan lahirnya Koperasi Rochdale. Perkebunan sawit yang merajalela demi permintaan pasar adalah contoh ironi yang bisa dipelajari.

Pertumbuhan sektor kelapa sawit berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi yang kini dimanfaatkan pemerintah untuk mengundang investor datang ke Indonesia. Namun sayang, karena lensa yang digunakan hanya soal ekonomi dan angka, keberadaan perkebunan sawit secara besar-besaran mengancam keberadaan hutan di Indonesia. Hal ini terjadi karena perkebunan kelapa sawit sering dikembangkan pada lahan hutan yang dikonversi.

Banyak model demokrasi ekonomi modern yang memimpin negara-negara di dunia, mulai dari model demokrasi konservatif, demokrasi liberal hingga demokrasi sosial. Dalam konteks ini rakyatlah yang memiliki kekuasaan, dan pemerintah harus tunduk mengikuti kata hati rakyat dalam menjalankan tugas-tugas penyelenggaraan negara.

MENGGAGAS DEMOKRASI EKONOMI

Padahal, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, para founding fathers telah menancapkan demokrasi ekonomi dalam sistem ekonomi Indonesia. Prinsip demokrasi ekonomi adalah pelibatan dan emansipasi masyarakat secara aktif dalam melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan pemerataan dan keadilan dalam akses terhadap sumber daya ekonomi. Agenda mewujudkan cita-cita demokrasi ekonomi memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak ada kemungkinan.

Sebab, demokrasi ekonomi adalah khayalan yang harus diperjuangkan demi tata pemerintahan Indonesia yang lebih baik. Pada kesempatan ini, penulis mencoba melakukan elaborasi dan kajian kritis terhadap pentingnya gagasan demokrasi ekonomi dan potensinya untuk memperkuat demokrasi di Indonesia. Salah satu cara untuk mencapai demokrasi ekonomi adalah melalui kepemilikan bersama yang melibatkan seluruh anggota masyarakat.

Hal ini menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat menolak gagasan koperasi multipihak sebagai bentuk demokrasi ekonomi dalam pengelolaan agraria di Indonesia. Salah satu upaya untuk menjawab persoalan yang masih melingkupi masalah agraria di Indonesia adalah dengan membangun kembali demokrasi ekonomi.

Gambar 2. Relasi Koperasi Multi-Stakeholdersproducer-members can co operatively market their goods
Gambar 2. Relasi Koperasi Multi-Stakeholdersproducer-members can co operatively market their goods

PENGUATAN DEMOKRASI DI TANAH PAPUA DI ERA NIEUW GUINEA RAAD (NGR) 1961 DAN

MAJELIS RAKYAT PAPUA (MRP) 2005

Sebenarnya, berdasarkan 9-10 Juni 2001 MRP dan Konferensi Masyarakat Adat Papua di Jayapura, pelaksanaan Otsus selama sembilan tahun telah gagal. Oleh karena itu, jika kehadiran NGR di masa lalu dan MRP di Papua saat ini untuk melibatkan orang Papua dalam pemerintahan menjadi masalah. Berdasarkan hasil evaluasi lima tahun pelaksanaan otonomi khusus Papua, kualitas pendidikan di Papua sangat rendah.

Maka dari itu, MRP hadir untuk memberikan kapasitas bagi masyarakat lokal Papua dalam membuat kebijakan pembangunan di Indonesia dan Papua. Bahkan, pemuka agama dominan di Papua menolak anggotanya dilibatkan dalam pemilihan anggota MRP. 21/2001 (Keagop, 2010, 4) adalah 1) Memastikan pertimbangan dan persetujuan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusulkan oleh DPR Papua; . 2) Memberikan pertimbangan dan persetujuan terhadap calon anggota MPR RI utusan daerah Provinsi Papua yang diusulkan oleh DPRP; 3).

Pernyataan Solossa menyimpulkan bahwa MRP bertanggung jawab untuk menempatkan orang Papua ke dalam institusi karena merekalah yang paling memahami permasalahan yang terjadi di Papua. Penyelesaian masalah pembangunan di Papua ini membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat Papua.

Tabel 1. Daftar Anggota NGR 1961
Tabel 1. Daftar Anggota NGR 1961

RINGKASAN DISERTASI

MENERUSKAN HIDUP SETELAH KERUSUHAN

INGATAN KOLEKTIF DAN IDENTITAS ETNIS MADURA PASCA-KEKERASAN ANTARETNIS DI KOTA SAMPIT,

KALIMANTAN TENGAH 1

Kepulangan dan upaya melanjutkan kehidupan masyarakat Madura di Kota Sampit tidak lepas dari berbagai kenangan akan peristiwa kekerasan antaretnis di satu sisi. Tesis ini mengkaji hubungan antara sejarah, identitas dan etnisitas dalam realitas keseharian masyarakat Madura pasca kekerasan antaretnis. Subyek penelitian ini sebagian besar adalah masyarakat Madura yang kembali ke Kota Sampit dan sebagian masyarakat Madura yang tidak kembali ke Kota Sampit.

Selanjutnya, pengesahan Peraturan Daerah Penanggulangan Dampak Kerusuhan Etnik (PDKE), bersama kesepakatan dalam Kongres Rakyat Kalimantan Tengah (KRKT), semakin mempersempit ruang ekspresi masyarakat Madura di Sampit. Pasca kerusuhan di kota Sampit, muncul berbagai wacana yaitu (1) Bagaimana cara mengembalikan orang Madura ke kota Sampit; (2) Perlindungan terhadap harta benda berupa tanah pertanian, rumah tinggal dan pekarangan, serta fasilitas sarana usaha; (3) Bekerja untuk orang Madura; dan (4) Proses rekonsiliasi antara orang Madura dan Dayak. Oleh karena itu, masyarakat Madura yang ingin dan telah kembali ke Kota Sampit harus mendapatkan referensi berbagai peristiwa masa lalu yang akan berujung pada penerimaannya kembali ke Kota Sampit.

Ada orang Madura yang dengan mudah merebut kembali Kota Sampit tanpa bersusah payah mendapat jaminan dari orang Dayak. Hal ini terlihat dari adanya wisatawan kuliner yang begitu mudah kembali dan membangun kembali usahanya di Kota Sampit tanpa melalui rintangan apapun.

TINJAUAN BUKU

PENGUATAN DEMOKRASI: PARTAI POLITIK DAN (SISTEM) PEMILU SEBAGAI PILAR DEMOKRASI

Pada bab ketiga, penulis juga membahas perkembangan partai politik di Indonesia sebelum dan sesudah reformasi. Dukungan penuh ini terkait dengan banyaknya partai politik yang sedikit banyak mempengaruhi instabilitas politik di Indonesia. Pasang surut jumlah partai politik kembali terjadi pada masa rezim Suharto dan pasca berakhirnya Orde Baru.

Pertama, penyempurnaan landasan hukum pelaksanaannya, yaitu UU Parpol (sebagaimana dijelaskan pada bagian Parpol); Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden; dan UU Partai Politik (sebagaimana dijelaskan sebelumnya). Kelima, adanya pembatasan masa bakti anggota partai, agar regenerasi partai politik dapat berjalan dengan baik.

Padahal, yang harus dimaksimalkan oleh partai politik di Indonesia seperti di dua negara itu adalah iuran anggota. Namun, pembahasan partai politik dan pemilihan umum dalam buku ini berhenti pada pemilihan umum 2009.

IMAJINASI TEKNOLOGI DAN FASISME JEPANG TAHUN 1931–1945

Membangun Asia Timur adalah buku yang menawarkan pandangan berbeda tentang masa perang Jepang karena kemajuan teknologinya. Moore mencoba untuk mengisi kesenjangan dalam studi sains dan teknologi masa perang Jepang dengan melihat wacana sains dan teknologi dan penerapannya pada proyek pembangunan. Moore menambahkan referensi untuk mempelajari sejarah sains dan teknologi Jepang, terutama pada masa perang.

Dia juga terlibat dalam membangun program pemerintah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi masa perang. Bab kelima buku ini menganalisis para birokrat reformis (kakushin kanryo) yang berpengaruh dalam pembuatan kebijakan masa perang. Ini menunjukkan bahwa imajinasi teknologi berlanjut selama perang dalam bentuk bantuan pembangunan di negara-negara berkembang.

Secara keseluruhan, buku ini telah memberikan gambaran tentang imajinasi teknologi masa perang dan bagaimana imajinasi tersebut diwujudkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur. Pada masa perang, militer, terutama yang berada di lingkungan birokrasi (military bureaucrats), berperan penting dalam perencanaan kebijakan iptek dan implementasinya di wilayah jajahan.

TAMASYA PIKIR KOLEGIAL BERSAMA E. DOUGLAS LEWIS

Ia selalu memperlakukan komunitas yang ia pelajari sebagai teman, kolega, sederajat (hlm. xxii–xxiv). Penguasa biasa yang hadir bersama bahkan memiliki ritual meminta maaf kepada leluhur karena telah membawa orang asing berkulit putih ke dalam hutan keramat (hlm. 124). Pertanyaan penting berikutnya adalah apakah budaya ada dalam proses kreatif otak manusia.

Di sini terlihat bahwa ada proses yang terjadi di dalam otak manusia untuk menyiapkan reaksi atau tindakan atas tindakan atau masalah dalam kehidupan manusia. Otak manusia, tulis Lewis, juga beradaptasi dengan aktivitas proprioseptifnya sendiri, yaitu aktivitas saraf di otak yang terjadi tanpa mengacu pada masukan sensorik dari dunia luar (hal. 473). Otak manusia juga aktif membangun dan menyusun ulang dirinya (tanpa rangsangan dari luar) dengan cara yang unik, sehingga perkembangan otak tidak mengenal batas usia (hlm. 470-471).

Menurut Reuter, Lewis adalah sosok yang selalu menjunjung tinggi karakter keterbukaan dan kesetaraan (hlm. 200) dalam kehidupan komunitas ilmiah kampus. Oleh karena itu, semua tulisan dalam buku ini masih tersebar sebagai "titik-titik terang" melintasi "ruang kosong dan gelap" dalam gagasan Lewis.

Gambar

Gambar 1. Skema Langkah Penguatan Oposisi di Level Masyarakat/Non-Partai
Gambar 2. Skema Langkah Pembangunan Komitmen  Oposisi Partai Politik
Tabel 1. Perbandingan antara Hukum Represif dan Hukum Responsif
Ilustrasi digambarkan pada bagan di bawah ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

12/12/22, 7:53 PM Merit List সরকাির িবদ ালয় - Directorate of Secondary and Higher Education