PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang wakaf uang pada jamaah Masjid Baitussalam 24 A Desa Tejosari Kecamatan Metro Timur. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang wakaf uang pada jamaah Masjid Baitussalam 24 A Desa Tejosari Kecamatan Metro Timur. 46 Tim Penyusun, Wakaf Uang Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Ditjen Bimas Islam, Kementerian RI, 2005), 28.
Tujuan dan Manfaat Penelitaian
Penelitian Relevan
Dari segi tujuan penelitian, penelitian di atas bertujuan untuk membandingkan tingkat pemahaman siswa terhadap wakaf dan wakaf uang, sedangkan peneliti berupaya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap wakaf uang di Jemaat Masjid Baitussalam 24 A Desa Tejosari. Kabupaten Metro Timur. Berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian yang akan peneliti lakukan memiliki fokus yang hampir sama dalam beberapa aspek, yaitu pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman wakaf uang. Ditinjau dari tujuan penelitian, penelitian di atas bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat kota Bogor terhadap wakaf tunai dengan menggunakan variabel pengetahuan, minat dan media informasi.
LANDASAN TEORI
Tingkatan Pemahaman
Tingkat pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan tingkat penyerapan materi dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: 21.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman
Seseorang yang berminat dengan wakaf tunai, maka orang itu akan terus belajar tentang wakaf tunai untuk mencapai pemahaman yang luas tentang wakaf tunai. Sebaliknya, orang yang tidak mempunyai kepentingan dalam wakaf tunai akan cenderung tidak mengambil berat tentang wakaf tunai. Apabila terdapat ramai orang sekeliling yang mewakafkan wang, ia akan menjejaskan kefahaman seseorang tentang wakaf wang.
Wakaf Tunai
- Dasar Hukum Wakaf Tunai
- Tata Cara Wakaf Tunai
- Manfaat Dan Tujuan Wakaf Tunai
- Pengelolaan Wakaf Tunai
Wakaf uang adalah dana atau uang yang dihimpun oleh lembaga pengelola wakaf (nadzir) melalui penerbitan sertifikat wakaf uang yang dibeli oleh masyarakat. Dalam pengertian lain, wakaf tunai juga dapat diartikan sebagai wakaf harta berupa uang atau surat berharga yang dikelola oleh bank atau lembaga keuangan syariah yang keuntungannya akan dihibahkan, tetapi modalnya tidak dapat dikurangi untuk sedekah, sedangkan dana wakaf yang terkumpul. kemudian dapat digulirkan dan diinvestasikan oleh nadzir di berbagai sektor usaha yang legal dan produktif sehingga keuntungannya dapat digunakan untuk pembangunan bangsa secara keseluruhan. Wakaf uang dalam Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 menyebutkan bahwa wakaf uang adalah wakaf berupa uang yang dapat dikelola secara produktif yang hasilnya dimanfaatkan oleh mauquf alaih.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang dan lembaga dalam bentuk uang tunai atau surat berharga, yang kemudian dikelola oleh nadzir sehingga keuntungan yang digunakan dapat dikurangi. tanpa modal. 37 Muhammad Tho'in, Iin Emy Prastiwi, Wakaf Tunai Perspektif Syariah, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol. Jumlah wakaf uang bisa bermacam-macam, seseorang yang memiliki dana terbatas bisa mulai memberikan dana wakaf bahkan tanpa menunggu menjadi tuan tanah.
Bantu tingkatkan tabungan sosial dengan sertifikat wakaf tunai yang dapat dipersembahkan oleh orang-orang tersayang, baik Berdasarkan manfaat dan tujuan wakaf tunai di atas, dapat disimpulkan bahwa wakaf uang seharusnya dapat mengatasi berbagai masalah ekonomi di Indonesia. Pengelolaan dan pengembangan harta wakaf moneter yang dilakukan di bank syariah harus mengikuti program penjaminan simpanan lembaga tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf tunai yang dilakukan dalam bentuk investasi di luar bank syariah harus dijamin dengan asuransi syariah.
METODE PENELITIAN
Sumber Data
Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. 60. Penentuan sumber data dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan menjaring informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber atau informan. Sumber data primer adalah sumber pertama dimana data dihasilkan.61 Dalam penelitian ini, data primer diperoleh langsung dari lapangan yaitu jamaah Masjid Baitussalam 24 A Desa Tejosari Kecamatan Metro Timur.
Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling yaitu teknik pengambilan sampel non random atau tidak semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun cara penentuan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu yang diyakini mempunyai hubungan yang erat dengan populasi yang telah diketahui sebelumnya.62 Dalam hal ini peneliti mengambil sampel sebanyak 8 jemaat. Baitussalam 24 Masjid Kelurahan Tejosari Kecamatan Metro Timur dengan ciri-ciri orang yang shalat berjamaah di Masjid Baitussalam karena orang yang shalat berjamaah di masjid memiliki pengetahuan agama yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang shalat di rumah. Data yang dihasilkan dari sumber data ini adalah data sekunder.63 Sumber data sekunder dalam penelitian ini yang digunakan peneliti adalah buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan wakaf uang, antara lain Wakaf Produktif Suhairi Membangkitkan Raksasa Tidur, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Fiqh Wakaf oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Wakaf dan Bimbingan Masyarakat Islam, Karya Hukum Wakaf di Indonesia oleh Rachmadi Usman, dan laporan-laporan penelitian yang relevan dengan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian melalui tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Wawancara sistematik, yaitu wawancara yang dilakukan dengan pewawancara terlebih dahulu menyiapkan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada responden. Pedoman wawancara digunakan oleh pewawancara sebagai jalur yang harus diikuti, dari awal hingga akhir wawancara, karena biasanya pedoman disusun sedemikian rupa sehingga berupa rangkaian kuesioner, dimulai dari hal-hal yang mudah dijawab oleh pewawancara. responden pada hal-hal yang lebih kompleks.
Wawancara terbimbing, wawancara ini dilakukan secara bebas, namun kebebasan ini tetap tidak terlepas dari subjek yang akan ditanyakan kepada responden dan telah dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara. Wawancara mendalam dilakukan tanpa menggunakan pedoman khusus, dan semua pertanyaan bersifat spontan sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, dirasakan ketika pewawancara bersama responden. Berdasarkan pengertian di atas, bentuk wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini disebut wawancara terarah atau sering kali wawancara bebas terbimbing.
Wawancara terbimbing atau wawancara bebas terbimbing adalah wawancara yang dilakukan secara bebas, namun kebebasan ini tetap tidak terlepas dari topik yang akan ditanyakan kepada responden dan telah dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara 66 Intinya anda dapat dengan bebas menggali dan mendapatkan lebih dalam informasi tentang subjek responden. Selama dibimbing, peneliti mengontrol jalannya wawancara agar sesuai dengan rencana dan tidak melampaui batas-batas wawancara. Adapun sasaran dalam metode wawancara adalah jemaah Baitussalam adalah Masjid 24 A, Desa Tejosari, Kecamatan Metro Timur.
Dokumentasi mencari informasi tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti.
Teknik Analisis Data
Ia mengatakan, tidak pernah ada penjelasan terkait wakaf uang di masjid Baitussalam baik dari pengurus masjid maupun pengelola wakaf. Ia mengatakan, di sini tidak pernah ada penjelasan tentang wakaf uang baik dari pengurus masjid maupun dari pengurus. Mengenai minat melakukan wakaf uang, dia belum tertarik karena masih belum paham sepenuhnya tentang wakaf uang.
Selain itu, ada 5 orang yang belum paham wakaf uang yaitu Bapak Ali Darmawan mengatakan belum pernah berwakaf, tapi tahu tentang wakaf. Pak Paiman tidak mengetahui tentang wakaf uang karena kurangnya informasi yang dia terima dari pengurus dan tentang wakaf uang dia tidak tahu karena masih kurangnya informasi yang dia dapatkan tentang wakaf uang.
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman jamaah Masjid Baitussalam Desa Tejosari 24 A terhadap wakaf tunai masih minim, namun masyarakat hanya dapat menjelaskan apa itu wakaf tunai. Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 responden didapatkan bahwa minat jamaah masjid terhadap wakaf uang masih rendah, hal ini tentunya mempengaruhi pemahaman seseorang tentang wakaf uang. Jika di wilayahnya banyak yang melakukan wakaf uang, maka akan mempengaruhi pemahaman seseorang tentang wakaf uang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 responden diketahui bahwa 3 orang mengetahui bahwa wakaf uang memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman
Ia mengatakan bahwa ia sendiri sebagai ketua masjid tidak pernah menyampaikan kepada jemaah masjid tentang wakaf uang karena saya sendiri tidak begitu memahami tata cara, manfaat, tujuan dan pengelolaan wakaf uang. Terkait wakaf uang, menurutnya wakaf uang adalah wakaf dengan menyerahkan uang tunai kepada pengelola wakaf uang. Soal bunga, katanya belum untuk saat ini karena saya baru belajar tentang wakaf uang dan saya tidak terlalu paham tentang wakaf uang.
Adapun wakaf uang, mereka mendengar tentang wakaf uang tetapi tidak memahaminya karena kurangnya informasi atau kontak dari pengelola wakaf mengenai wakaf uang di desa Tejosari. Adapun minatnya untuk membuat wakaf uang, dia masih belum cukup tertarik karena belum pernah mendengar tentang wakaf uang dan tidak tahu persis apa itu wakaf uang. Saya belum pernah mendengar tentang wakaf uang karena saya tidak pernah tahu warga di sini melakukan wakaf uang.
Adapun minat wakaf tunai, saat ini dia tidak tertarik, namun jika ada pihak yang menjelaskan wakaf tunai, bisa dialihkan ke wakaf tunai. Mengenai pengertian wakaf uang menurut Bpk. Sugiman dan Bpk. Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 responden, hanya 3 orang yang mengetahui tentang wakaf uang dan 5 orang tidak mengetahui tentang wakaf uang.
Hanya sebagian masyarakat masjid yang memahami wakaf uang, bahkan sebagian besar masyarakat masjid Baitussalam masih memahami bahwa wakaf hanyalah wakaf berupa tanah dan bangunan.
PENUTUP
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ditarik peneliti di atas, maka peneliti menyarankan agar masyarakat Desa Tejosari lebih giat dalam menggali informasi terkait wakaf tunai dan tertarik untuk merealisasikan wakaf tunai. Bibi, Sarah dan Handaru Jati, Keefektifan Model Blended Learning terhadap Motivasi dan Tingkat Pemahaman Siswa Pada Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. Analisis kurangnya pemahaman masyarakat Desa Welirang tentang produk perbankan syariah untuk meningkatkan pendapatan perbankan syariah.
1 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Tunai, dalam https://www.bwi.go.id diunduh pada tanggal 24 September 2019. Peraturan Badan Wakaf Indonesia No. 1 tahun 2009 tentang pedoman pengelolaan dan pembinaan harta wakaf bergerak berupa uang.