MATA KULIAH FISIKA BANGUNAN 1 | P-24110 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
#10
Laboratorium Sains Bangunan Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENDINGINAN PASIF PENDINGINAN AKTIF
- Ventilasi
- Shading Device - Insulasi Termal
- Motor Fan
- Active ventilation - Air Conditioner - Koridor Angin
- Cerobong Sentral
‘Penyejuk Ruang’
Prinsip penyegaran udara berdasarkan kondisi :
Temperatur ( °C )
Kelembaban Relatif
( % )
Jenis Ruangan
27 50 – 55 Tempat tinggal
biasa
26 50 - 55
Tempat
tinggalmewah / ruangan yang dikenai panas radiasi
Fenomena :
1. Peningkatan tingkat ekonomi dan standart hidup
2. Trend desain arsitektur : kedap suara dan kenyamanan ruang.
3. Peningkatan temperatur siang hari (efek pemanasan global)
4. Peningkatan polusi lingkungan
5. Teknologi A/C semakin efisien dan ekonomis
Penyegaran Udara :
1. Proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan
kelembaban yang sesuai dengan yang
dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
2. Mengatur aliran udara dan kebersihannya
Adaptability
Tubuh manusia mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan
a. Di lingkungan dingin pembuluh darah akan mengkerut untuk mengurangi kerugian panas yang diakibatkan oleh radiasi dari kulit.
b. Di lingkungan hangat pembuluh darah akan mengembang sehingga radiasi dari kulit meningkat.
c. Di lingkungan panas tubuh akan berkeringat dan proses penguapan keringat akan mendinginkan kulit.
Keuntungan A/C :
1. Temperatur dapat diatur
2. Kecepatan dan arah aliran udara dapat dikendalikan dan diatur
3. Kelembaban dapat diatur
4. Kebersihan udara dapat dikendalikan 5. Reduksi kebisingan lingkungan
6. Pengendalian serangga 7. Aroma ruang dapat dipilih
8. Teknologi A/C terkini : membunuh bakteri, jamur, virus dan menciptakan ion positif.
Kerugian A/C :
1. Kebutuhan energi yang sangat besar
2. Polutan dan CO² dalam ruangan tidak disirkulasi keluar.
Lama-kelamaan udara menjadi tidak sehat.
Berpotensi Sick Building Syndrome.
3. Pelepasan udara panas ke lingkungan berpotensi memanaskan lingkungan.
Strategi perancangan :
1. Orientasi bangunan sejajar arah lintas matahari
2. Penataan program ruang dengan melokalisasi panas dan kelembaban
3. Perletakan ruang berdasarkan tingkat persyaratan ruang
4. Hindari ruang yang menghambat aliran udara sejuk 5. Penempatan bukaan yang strategis
6. Pemilihan bahan bangunan pereduksi termal 7. Penempatan sistem A/C
Strategi penggunaan A/C :
1. Udara luar yang tidak sehat (polusi, bau, debu) 2. Temperatur luar yang tinggi ( ˃ 28 °C )
3. Aliran udara horizontal terhalang
( lingkungan penuh bangunan tinggi )
