• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi 2 ASSESSMENT AND MANAGEMENT NYERI UMJ(1)

N/A
N/A
David Farid Amrullah

Academic year: 2025

Membagikan "Materi 2 ASSESSMENT AND MANAGEMENT NYERI UMJ(1)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ASESMEN DAN

TATALAKSANA NYERI

Eka Candra Sasmita Putri Sp. N , FIPP , DAIFIDN

(2)

LATAR BELAKANG

• Meskipun terjadi peningkatan pengetahuan dan

perkembangan sumber daya teknologi mengenai nyeri, masih banyak pasien yang mengalami nyeri (IASP, 2010, Twycross & Latimer, 2013, Mediani, 2014, Mediani et al 2017, Mediani et al 2019)

Penatalaksanaan nyeri masih belum optimal dan

kemungkinan pasien mendapatkan penanganan nyeri yang

tidak adekuat

(3)

MENGAPA MENANGANI NYERI PENTING?

 Sensasi nyeri dapat  (1) menurunkan kualitas hidup

manusia, (2) meningkatkan rasa lelah (3) mengganggu

kemampuan aktivitas kerja sehari-hari (4) mengganggu

interaksi sosial ( McMillan et al., 2000; Allard et al., 2001).

 Nyeri tidak hanya mengganggu ekonomi pasien tetapi juga

KELUARGA

 Nyeri juga mengganggu kesehatan psikis &

kesejahteraan

(4)

DEFINISI NYERI

• Menurut International Associated for the Study of Pain (IASP) ;

nyeri sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang di sebabkan oleh kerusakan jaringan actual atau potensi atau yang disebutkan dengan istilah untuk kerusakan tersebut.

Menurut IASP; sekalipun pasien mengalami nyeri tanpa ada kerusakn

jaringan atau kemungkinan penyebab patofisiologi lainnya, keluhan ini di anggap sebagai nyeri

(5)

TANTANGAN DALAM MENILAI NYERI

• Tidak ada ukuran yang obyektif

• Merupakan pengalaman sensorik / emosional

• Sifatnya kompleks, multidimensi dan subyektif

• Ukuran nyeri tidak selalu berkorelasi dengan jumlah kerusakan jaringan yang sebenarnya

(6)

PATOFISIOLOGI NYERI

• Transduction : proses konversi suatu stimulus (mekanis, suhu, kimia, Listrik dll) oleh nosiceptor menjadi sinyal Listrik atau potensial aksi

• Transmission : menghantarkan potensial aksi ke sepanjang akson neuron aferen primer

• Perception : di kortek somatosensorik, rasa nyeri akan terbaca,

berhubungan dengan area khusus tubuh, dipengaruhi oleh factor social dan lingkungan

• Pain modulation : informasi di tafsirkan oleh banyak mediator

neurokimia, ada yang semakin meningkatan atau mengurangi factor nyeri ( tergantung dari factor psikologis)

(7)

JARAS NYERI

(8)

Akut : < dari 3 bulan

Kronis > dari 3 bulan atau

> 6 bulan

Durasi

nyeri

Nosiseptik ;

nyeri dari jaringan nosiseptik Neuropatik;

nyeri pada jaringan saraf

Mekanisme nyeri

(9)

PAIN

Nociceptic

Somatic Viceral

neuropatic

Nyeri pada system saraf

Tissue injuri, trauma, sayatan,, penyakit atau reaksi inflamasi

Aktivasi reseptor di permukaan

tubuh

Nyeri pada organ dalam karena kerusakan atau

trauma

(10)

Nyeri Nosiseptik Nyeri neuropatik

Kerusakan jaringan non saraf Kerusakan jaringan saraf

Nyeri fisiologis Nyeri patologis

Ubungan sederhana antara nyeri dan

kerusakan jaringan Hubungan disosiatif antara nyeti dan kerusakan jaringan

Lebih mudah di diagnosis dan di tangani Sulit di diagnosis dan di tangani Nyeri inflamatorik dan nyeri visceral

merupakan variasinya Neuralgia dan neuritis merupakan variasinya Paracetamol, opioid dan OAINS sfektif untuk

mengurangi nyeri Analgesik adjuvant atau ko-analgesic seperti antikonvulsan, antidepresan dsb

Efektif mengurangi nyeri

(11)

SOCRATES

Site : Where is the Pain located

Onset : When did the pain start, was it suden or gradual Character : What is the pain like?

Radiates : Does pain radiated to any other part of your body?

Associated symtoms : Do you have any other symtoms that come along with the pain? (nausea, sweating, dizziness)

Time/ duration : When did the pain start? has the pain changed since it first started? (got better or worse) or feel the same?

Exacerbating/ relieving factors; Does anything make the pain better or worse?

Severity : what would you score your current pain?

(12)

ASESMEN NYERI

• Pemeriksaan Fisik

• Asesment Pain Scale

(13)

PEMERIKSAAN FISIK

• Penampilan pasien : obesitas , kurus, ada afek datar dll

• Posture : scoliosis, kyphosis , lordosis dll

• Gait : antalgic, hemiparetic , memakai alat bantu dll

• Ekpresi wajah : cemas, berkeringat, tegang, kesakitan dll

• Vital sign : system simpatetis yang berlebih, suhu tubuh asimetri

(14)

PEMERIKSAAN FISIK

• Inspesi : kulit : perubahan warna, bulu kulit yg menghilang, kemerahan, bengkak dll

• Palpasi : batas area nyeri, nyeri tekan, perubahan sensoris dll

• Musculoskeletal system : Flaxic (lemah, mengecil), Gerakan abnormal , ROM yg terbatas dll

• Pemeriksaan Neurologis : cranial nerve, kekuatan otat, koordinasi, dermatome dll

(15)

PAIN ASSESSMENT SCALE

• Pain assessment scale Dewasa

• Pain assessment scale anak anak

• Pain assessment scale geriatry

• Non verbal

Pain scale biasanya bisa di pakai pada semua tipe nyeri, tapi pada nyeri kronik atau

kangker biasanya memerlukan alat pemeriksaan yg lebih lengkap.

Sebagian besar di gunakan untuk menilai intensitas nyeri

(16)

ASESMENT SKALA NYERI

• Unidementional Pain scale

Skala yang paling banyak di gunakan

Untuk pelaporan mandiri

Memiliki bentuk yg menarik

Pasien akan memberikan nilai pada tingkat keparahan nyeri/ intensitas nyeri ; skala penilaian verbal, skala penilaian numerik, visual analog scale

(17)

• Multidimensional Pain scale

Digunakan pada nyeri kronis

Untuk menilai Tingkat keparahan nyeri dan dampaknya terhadap kehidupan sehari hari

Dapat di isi oleh pasien atau pendamping nya (keluarga, perawat)

Contoh : Brief Pain Inventory and its short from McGill Pain questionnaire

(18)

CONTOH PAIN SCALE

Pain

scale Verbal, sadar dan orientasi

baik Non verbal, GCS < 15, atau ada

gangguan cognitive dewasa Verbal numerik scale (VNS)

/numerik Rating scale (NRS) Visual Analogue Scale (VAS) Defense and Veterans Pain Rating Scale (DVPRS 2.0)

Adult Non- verbal Pain Scale (NVPS)

Assessment of Discomfort in Dementia (Add) Behavioral Pain Scale (BPS)

Critital Care Observation Tool (CPOT) Anak-

anak 3 thn atau lebih

Wong Baker Faces

Oucher (3-12thn)

Numerical Rating scale (NRS) ( 7-11Thn)

8 thn atau lebih

Visual Analogue Scale

Verbal Numeric Scale

Numerik Rating scale

Lahir - 6 bulan

*Neonatal Infants Pain Scale (NIPS)

*Neonatal Pain assessment and Sedation Scale (N- PASS)

*Neonatal Facial Coding System (NNFCS)

*CRIES Bayi

Revised Faces, Legs, Activity, Cry, Consolability (r- FLACC)

Non communicant Children’s Pain cheklist ( NCCPC-R)

(19)

ASSESSMENT PAIN SCALE

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

MANAGEMENT NYERI

(29)

 Manajemen nyeri terintegrasi dan holistic berfokus pada perawatan pasien dan keluarga.

 Terapi farmakologis berpegang pada aturan WHO (WHO Three Step Analgesic Ladder). PIC:

dokter.

 Terapi non-farmakologis seperti relaksasi & CBT, PIC: perawat.

 Terapi fisik seperti TENS, imobilisasi

 Terapi komplemen seperti akupuntur, acupressure, aromaterapi, dan pijat.

MODEL PENDEKATAN PERAWATAN NYERI

TERINTEGRASI DAN HOLISTIK

(30)

30

M O D E L P E N D E K A T A N P E R A W A T A N N Y E R I T E R I N T E G R A S I D A N H O L I S T I K

• Lakukan

Penilaian Nyeri dengan VAS, Skala Wajah, NIPS, dll.

Temukan Opsi Terapi Nyeri : 1. Farmakologi

2. Non-farmakologi 3. Terapi

Komplimenteri 4. Fisioterapi

• Evaluasi Efektivitas Terapi Nyeri yang sudah diterapkan

• Implementasikan Opsi Terapi Nyeri yang dipilih1

1

2 3

4

(31)
(32)

TERAPI FARMAKOLOGI

• Harus dijelaskan pada pasien mengenai manfaat dan efek samping obat

• Mengikuti Langkah WHO stepleader

• Efek samping obat harus di pantau

• Pada lansia mulai dengan dosis rendah dan perlahan (start low and go slow)

(33)

WHO PAIN LEDDER

(34)

GOLONGAN OBAT NYERI

• Analgetik

Obat anti inflamasi nonsteroid (0AINS) : Inhibitor Cox-2 selektif atau non selektif

Acetaminofen / paracetamol

opioid

• Ko – analgetic

Anticonvulsan

Antidepresant

Anastesi local

Steroid

Muscle relaxan

dll

(35)

GARIS BESAR TERAPI

• Kombinasi Analgesik : paracetamol dan opioid untuk nyeri neuroseptik, antikonvulsan dan antidepresan untuk nyeri kronis

• Intervensi : blok diagnostic, ablasi rediofrekuensi, SCS, steam cell

• Konseling Psikologis : karena pada nyeri kronis sering di sertai dengan depresi

• Rehabilitasi : Latihan fisik, yoga dll

(36)

KESIMPULAN

• Nyeri itu sangat komplek dan banyak factor yang mempengaruhi

• Ada beberapa klasifikasi nyeri yang berbeda tergantung dari lokasi dan etiology nya

• Keberhasilan menangani nyeri bergantung bagaimana kita bisa mengali Riwayat nyeri dan pemeriksaan nya, termasuk waktu re – assessment, pemilihan terapi farmakologi dan farmakologi yang tepat

• Tidak ada test yang benar benar akurat untuk menidentifikasi atau mengukur nyeri.

• Nyeri kronis merupakan bentuk potensial dari nyeri akut yang tidak tertangani dengan baik

(37)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait