Agenda ll
Kepemimpinan Kinerja
Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA)
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2025
Ayo kita
bahas essay yang anda angkat? Apa isu
UU NO 20/2023 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
PP No. 17/2020 ttg Perubahan PP NO 11/2017 TENTANG
MANAJEMEN PNS
-Permenpan RB No. 38/2017 ttg Standar Komp. Jabatan ASN;
-Permenpan RB No.17/2024 ttg Pengelolaan Konflik Kepentingan
-PerLAN No 5 Tahun 2022 dan Perubahannya tentang Pelatihan Struktural Kepemimpinan;
-KepLAN No. 1/K.1/PDP.07/2023 ttg Kurikulum Pel.Struktural;
-KepLAN No. 2/K.1/PDP.07/2023, Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan;
-Surat Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN –LAN No.24/D.3/PDP07;
-Surat Edaran No : 3/K.1/HKM.02.3/2025 tentang Penyeleng.
Pelat. Struktural Kepemimpinan dan Latsar CPNS serta
Akreditasi Pelat. ASN Berbasis Efisiensi Anggaran.
STANDAR KOMPETENSI JABATAN ASN
Kompetensi Manajerial
K ompetensi Sosial Kultural
Perekat Bangsa
Integritas
Kerjasama
Orientasi pada Hasil
Pelayanan Publik Komunikasi
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
Pengembangan diri & orang lain
Teknis
Teknis
Teknis
Teknis
Teknis
Teknis
Perekat Bangsa
Kompetensi Teknis
(PERMENPAN 38/2017)
8 (Delapan) Kompetensi Manajerial PermenPAN & RB 38/2017 dan Klasterisasi
Kompetensi
• Integritas
• Kerjasama
• Komunikasi
• Orientasi pada Hasil
• Pelayanan Publik
• Pengembangan Diri dan Orang Lain
• Mengelola Perubahan
• Pengambilan Keputusan
INTEGRITAS
• Tanggung jawab
• Komitmen
• Kedisplinan
• Kejujuran
• Konsistensi
• Pengambilan Keputusan / Ethical DM*
KERJASAMA
Kerjasama Internal
Kerjasama Eksternal
Komunikasi
Fleksibilitas
Komitmen dalam Tim
MENGELOLA PERUBAHAN
Pelayanan Publik/Orient Pelayanan
Adaptabilitas
Pengembanga diri & org lain
Orientasi pada hasil
Inisiatif
*Pengambilan keputusan dalam kondisi dilematis
3 Klasterisasi Komp (meta-kompeten
Managing Self
Managing Others
Managing Organization
KOMPETENSI yang DIBANGUN dalam PKA
Membangun karakter dan sikap perilaku
kepemimpinan PANCASILA yg BERINTEGRITAS, menjunjung tinggi ETIKA
BIROKRASI yang
berwawasan kebangsaan, serta bertanggung jawab dalam mempimpin seluruh kegiatan pelayanan public di
unit instansinya sebagai bentuk kemampuan kepemimpinan Pancasila
dan Nasionalis
Mengaktualisasikan KEPEMIMPINAN
KINERJA dan
manajemen kinerja sesuai dengan bidang tugasnya
dengan melakukan INOVASI, kolaborasi, dan
mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal dalam
rangka peningkatan kinerja organisasi serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan di unit
instansinya
Level 03
Mewujudkan Sosok Kepemimpinan Kinerja
yang Diindikasikan dengan Kemampuan
JABATAN ADMINISTRATOR
Akuntabilitas Jabatan kemampuan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan dengan baik dan efisien sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan.
Profil Jabatan
Memiliki kompetensi manajerial, teknis, sosialkultural yang dibuktikan
berdasarkan hasil evaluasi.
Kompetensi Manajerial kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja , untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas jabatan administrator
Level Kompetensi (Level 3)
1. kemampuan melakukan tugas teknis yang lebih spesifik dengan menganalisisinformasi secara terbatas dan pilihan metode untuk menyelesaikanpermasalahan
2. pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek tanpa bantuan dan/atau
pengawasan langsung, kepercayaan diri dan kemampuan dan menunjukkankelancaran dan ketangkasan
3. penguasan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan pelatihantingkat menengah; dan
4. kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan dapat diberi tangungjawab atas pekerjaan kelompok/tim
Sertifikasi kompetensi yang membuktikan bahwa Peserta telah memenuhi
kompetensi JabatanAdministrator
PERLAN
Pelatihan Struktural Kepemimpinan
Penguasaan/pemenuhan kompetensi
melalui PKA Identifikasi
Potensi Diri
SUBSTANSI MATA PELATIHAN PKA
Kelompok Mata Pelatihan Mata Pelatihan Inti Mata Pelatihan Dasar
(24 JP)
Mata Pelatihan Pilihan (12 JP)
Mata Pelatihan 1. Agenda Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme;
2. Agenda
Kepemimpinan Kinerja;
3. Agenda Manajemen Kinerja; dan
4. Agenda Aktualisasi Kepem.Kinerja
1. Digital Skill Dalam Pembuatan Kebijakan 2. Self Resilience
3. Berpikir Kritis
4. Pengelolaan Konflik Kepentingan
1. Manajemen Pemerintah/Manajemen Pemerintah Daerah (KEMENDAGRI) 2. Anti Korupsi (KPK)
3. Barjas (LKPP)
4. UU Cipta Kerja (KEMENKO) 5. HAM (KEMENKUMHAM)
6. Pemeriksaan Keuangan (BPK) 7. Narkoba (BNN)
8. Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
9. Pertumbuhan Ekonomi Hijau (GGGI) 10. Mata Pelatihan lain yang relevan
Strategi pembelajaran
1. Self - Learning , E Learning:
Experiential Learning dan Collaborative Learning 2. Klasikal
Self
Learning (Mandatory)
Self Learning (Pilihan)
Sinta DS2022 - LAN RI
Agenda 1 Agenda 2 Agenda 3 Agenda 4
1. Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila dan Integritas 2. Bela Negara
Kepemimpinan Pancasila
1. Kepemimpinan Transformatif 2. Jejaring Kerja 3. Strategi
Komunikasi Organisasi Sektor Publik 4. Manajemen
Perubahan Sektor Publik
1. Akuntabilitas Kinerja
2. Hubungan Kelembagaan 3. Organisasi Digital 4. Manajemen
Kinerja
5. Standar Kinerja Pelayanan
6. Manajemen
Keuangan Negara 7. Manajemen
Resiko
1. Studi Lapangan 2. Aksi Perubahan
Kinerja
Kepemimpinan Pancasila &
Nasionalisme
Kepemimpinan Kinerja
Manajemen Kinerja
Aktualisasi Kepemimpinan
Kinerja
Kepemimpinan Kinerja
KELOMPOK MATA PELATIHAN INTI
PADA PKA
Lead: Manajemen Resiko Re
n
Lak Dal =Tau+TL) Ev
Keterkaitan Agenda-Matpel dalam PKA
Kinerja Pelayanan Publik
Agenda I:
Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme;
Strategu Kominikasi
publik
Kepemim- pinan Transformasio
nal
Akuntabilitas kinerja
Manajemen Keuangan Negara;
Standar kinerja pelayanan
Agenda II
Manajemen Kinerja
Hubungan Kelembagaa n
Organisasi dpgital
Agenda III
Manajemen Resiko
Catatan/Referrensi lain:
Tahapan/Proses Manajemen Mutu (ISO)
-perancangan,
-pelaksanaan (merencanakan dan melaksanakan),
-tahap penilaian.
Manajemen
Perubahan STULA dan
Agenda IV:
-STULA -Rencana
Aksi
Jejaring kerja
Membekali kemampuan manajemen kinerja organisasi dalam menjalin hubungan
kelembagaan yang didukung oleh manajemen
risiko dan akuntabilitas kinerja sesuai standar kinerja pelayanan dan manajemen
penganggaran dalam memimpin pelaksanaan pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga pelaksanaan kinerja organisasi berjalan dengan optimal.
Membekali kemampua n mengelola perubahan di sektor publik
yang didukung oleh jejaring kerja dan
komunikasi yang efektif dalam memimpin pelaksanaan kegiatan
pelayanan publik dalam rangka pencapaian organisasi
berkinerja tinggi dengan
mengedepankan kepemimpinan transformasional.
Membekali Peserta dengan pemantapan pemaknaan konsepsi Pancasila dan Nasionalisme serta penerapan nilai-nilai bela negara, integritas
moral, supremasi hukum dalam konteks penguatan kedisiplinan dan kapasitas kepemimpinan bela negara dengan memperhatikan kearifan lokal,
sehingga Peserta memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikannya dalam jabatan dengan mengelola kinerja organisasi sebagai bagian dari
upaya bela negara.
1
Kemampuan mengaktualisasikan/
MENGELOLA KINERJA ORGANISASI berkaitkan dengan Nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari upaya Bela Negara
AGENDA KEPEMIMPINAN PANCASILA &
NASIONALISME
3
2
4
PERAN AGENDA
Kemampuan mengelola perubahan sektor publik dgn jejaring, komunikasi efektif u/ org berkinerja tinggi dlm
fungsi kepemimpinan TRANSFORMASIONAL
AGENDA KEPEMIMPINAN KINERJA
Kemampuan Pimpinan dalam
menerapkan kepemimpinan berkinerja tinggi melalui pengalaman best
practicess MELAKUKAN AKSI PERUBAHAN
AGENDA AKTUALISASI KEPEMIMPINAN
Kemampuan Manajemen Kinerja Org, Hub Kelembagaan, Manajemen resiko dan
Akuntabilitas Pimpinan dlm MEMIMPIN YANBLIK SSAI STANDAR YAN
(kompetensi manajerial)
AGENDA MANAJEMEN KINERJA
Pembelajaran Klasikal Tahap I Pembelajaran
Mandiri Pembangunan
Komitmen Bersama
Pembelajaran
Klasikal Tahap II Aktualisasi
Kepemimpinan Kinerja E-Learning
Syncronous (30 JP)
Asyncronous (72 JP)
Pembelajaran Kelas
118 JP / 11 Hari
STULA
33 JP / 4HariNOTE :
• Pada saat pembelajaran klasikal I dan II (on campus), Peserta diasramakan, dan diberikan kegiatan penunjang kesehatan jasmani
• Pada saat off campus, Peserta dapat diberikan penambahan penguatan materi pembelajaran
secara daring TOTAL : 908 JP /
105
Hari Pelatihan
THE LEARNING JOURNEY OF PKA
908 Jam Pelajaran 105 Hari Pelatihan
(Blended Learning)
The Learning Journey of
Agenda-2
1 Tahap Self -
Learning Mandiri (H4 - H5) 10 JP
2
Tahap E - Learning
Asynchronous (H13 – H15) Synchronous (H13 – H15)
18 JP 8 JP
3 Tahap Klasikal H30 – H32 21 JP
The Learning
Journey PEMBELAJARAN MANDIRI (SELF-LEARNING)
KurikulumMata PelatihanInti– Agenda 2
Setelah mempelajari mata pelatihan pada Agenda II , peserta membuat makalah untuk digunakan sebagai topik pembahasan bersama pengampu materi pada saat e-learning dengan
mengunggah makalah tersebut pada komponen LMS e- learning (bagian dari penilaian penugasan individu)
Agenda 1 Makalah
Agenda 2 Makalah
Agenda 3 Makalah
Bagian Penilaian Penugasan
Individu
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIO NAL,
JEJARING KERJA,
STRATEGI KOMUNIKA SI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK.
MANAJEMEN PERUBAHAN SEKTOR PUBLIK.
LEARNING PRODUCT AGENDA II PKA
MODAL/BAHAN AGENDA IV
(MENYUSUN RAPKO)
Pemahaman
4 Materi Agenda-2
Bahan Pembangunan Komitmen dengan
Pimpinan &
Stakeholders
Agenda ini membekali peserta dengan kemampuan mengelola perubahan di sektor publik yang didukung oleh jejaring kerja dan komunikasi yang efektif dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan publik dalam
r a n g k a pencapaian
organisasi berkinerja tinggi, dengan mengedepankan
kepemimpinan transformasional.
AGENDA
KEPEMIMPINAN KINERJA
Kepemimpinan Kinerja
Manajemen Perubahan sektor publik
Jejaring Kerja
Strategi Komunikasi sektor publik Kepemimpinan
Transformasional
• Membekali peserta kemampuan memimpin perubahan melalui
pemahaman konsep manajemen perubahan
sektor publik, kepemimpinan dalam manajemen
perubahan, strategi perubahan di unit
organisasinya, pengelolaan perubahan di unit organisasi, dan menganalisis
permasalahan perubahan dari perspektif manajemen
perubahan.
Membekali Peserta
kemampuan menata dan mendayagunakan jejaring kerja personal dan organisasi untuk mewujudkan
pencapaian kinerja organisasi melalui pembelajaran konsep jejaring kerja (network) dan berjejaring kerja (networking), analisis jejaring sosial (social network analysis/SNA),
penataan ulang jejaring kerja personal dan organisasi, serta pendayagunaan jejaring kerja personal dan organisasi
dalam rangka peningkatan kinerja.
Membekali Peserta kemampuan
membangun
komunikasi efektif secara internal dan eksternal dalam suatu organisasi
publik untuk
menunjang pencapaian tujuan di tingkat
organisasi yaitu berorientasi pada pelayanan publik
maupun program kerja di tingkat unit masing- masing.
Membekali Peserta kemampuan
mengimplementasikan kepemimpinan
transformasional melalui pembelajaran konsep dasar kepemimpinan
transformasional, konsep dasar coaching dan
mentoring, menyimulasikan dan merefleksikan
kepemimpinan
transformasional melalui coaching dan mentoring.
KEDUDUKAN MASING-MASING MATA PELATIHAN
Manajemen Perubahan Sektor
Publik Jejaring Kerja Strategi
Komunikasi sektor publik
Kepemimpinan Transformasional
01 02 03 04
TAHAP ELEARNING
Mengapa Kepemimpinan Transformasional penting?
Mengapa kepemimpinan
Transformasional penting bagi
Pemimpin Administrator?
Penugasan Individu :
1. Tuliskan tugas pokok dan fungsi jabatan;
2. Lakukan Identifikasi Isu sesuai tusi, dilengkapi dengan data dukung (bisa berupa data atau foto atau narasi dll);
3. Laksanakan prioritas isu menggunakan analisis ASTRID;
4. Buatlah kalimat gagasan penyelesaian core 5. Lakukan analisis penyebab Eksternal dan isu;
Internal dari Core Isu; (Kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan)
Penugasan Individu :
1. Lakukan Diagnosis Organisasi dengan menggunakan tools yang disepakati; (STAR atau Congruence);
2. Tuliskan alternatif penyelesaian masalah yang akan diselesaikan.
3. Rumuskan Gagasan intervensi/Judul Inovasi;
4. Rumuskan Tujuan intervensi(pendek,menengah dan panjang) serta manfaatnya (Pentahelix).
5. Rumuskan manfaat (pentahelix)
6. Untuk sinkronisasi isilah Tabel 1 dan 2.
1. Buatlah kegiatan dan pentahapan dari
intervensi/inovasi yang sudahdi tetapkan 2. Buatlah tim efektif untuk mendukung
rencana intervensi yang akan dilakukan;
3. Buatlah strategi komunikasi dan mobilisasi
stakeholders;
4. Lakukan identifikasi Stakeholder yang terkait dengan rencana intervensi;
5. Laksanakan pemetaan Stakeholder
Penugasan Kelompok :
1.Sepakatilah bersama kelompok masing- masing Penugasan 1 individu siapa yang akan dipakai oleh kelompok untuk
dipaparkan ;
2.Lakukanlah perbaikan/revisi dari tugas yang disepakati itu sesuai hasil arahan dari
fasilitator;
3.Presentasikan hasil dari kelompok pada
waktu yang sudah ditentukan.
TUGAS INDIVIDU 1SAMPAI DENGAN 3 HARUS SUDAH DI UPLOAD, 2 HARI SETELAH
SYNKRONUS KE 3, NAMUN UNTUK
PEMBAHASAN TUGAS INDIVIDU 3 DANTUGAS KELOMPOK PEMBAHASAN PADA SAAT
KLASIKAL
NOTES :
32
Albert Einstein:
Jika diberi waktu 1 jam:
- 55 menit untuk
membahas masalah, - 5 menit untuk
menentukan solusi
PROFIL JABATAN PESERTA
Nama :
Jabatan : …..
Uraian Tugas : 1. ….
2. …..
3. ….
4. ….
5. ……
6. ……
7. ……
IDENTIFIKASI ISU
• Belum Optimalnya Dukungan Rapat dan Persidangan DPRD Kabupaten...
• Belum Optimalnya Layanan Administrasi dan Keuangan DPRD Kabupaten....
• Belum Optimalnya Layanan Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kabupaten...
• Belum Optimalnya Sumber Daya Pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten...
• Belum Optimalnya Pelayanan Penyusunan Program dan Pelaporan Kinerja di Sekretariat DPRD Kabupaten...
Jabatan : Kepala Bagian Umum dan Humas Sekretariat DPRD Kabupaten...
ASTRID
Aktual
Spesifik
Transformasi
Relevan Inovatif
Dapat Dilaksanakan
Gagasan Perubahan
Isu Strategis
Modifikasi slide pokok-DO-LAN- S.Budi-Bappenas
Analisis Hasil Identifikasi Isu/ Permasalahan Model ASTRID
Indikator Keterangan
Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
Spesifik (S) Tidak terlalu umum (misal fokus tentang pelayanan publiknya)
Transformasi ( T) Ada perubahan
Relevan ( R ) Sesuai dengan tusinya/tanggungjawabnya di unit kerja
Inovasi ( I ) Pembaharuan
Dapat dilaksanakan (D) Dapat dilaksanakan
No. Isu
Kriteria
Jumlah
(100%) Peringkat A
(15%)
S (10%)
T (10%)
R (15%)
I (20%)
D (30%)
1. Belum Optimalnya Dukungan Rapat
dan Persidangan DPRD Kabupaten... 15 8 10 14 15 15 73 III
2. Belum Optimalnya Layanan
Administrasi dan Keuangan DPRD Kabupaten....
15 10 6 10 14 15 70 V
3. Belum Optimalnya Layanan
Penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kabupaten...
15 10 10 15 15 25 90 I
4. Belum Optimalnya Sumber Daya Pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten...
14 8 8 12 15 15 72 IV
5. Belum Optimalnya Pelayanan
Penyusunan Program dan Pelaporan Kinerja di Sekretariat DPRD
Kabupaten...
15 10 10 12 15 18 80 II
CORE ISU adalah :
Belum Optimalnya Layanan Penyerapan Aspirasi
Masyarakat di
Kabupaten...
mendiagnosis atau menilai tingkat fungsi
organisasi saat ini untuk merancang intervensi perubahan yang tepat
(organizational diagnosis, involves diagnosing or assessing an organization’s current level of functioning in order to design appropriate
change interventions)
Pengertian Diagnosa Organisasi
Tujuan Mendiagnosa Organisasi:
Menemukan secara tepat permasalahan dalam
organisasi/unit organisasi
termasuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya
permasalahan tersebut dan
merumuskan solusinya
103
1. Leavitt’s Model (1965)
2. Congruence Model for Organization Analysis (1977) 3. The Star Model (Galbrait, 2002)
4. Perumusan Masalah Kebijakan Publik (William Dunn, Mustapadidjaja) 5. Force Field Analysis (1951)
6. Likert System Analysis (1967) 7. Open Systems Theory (1966) 8. Weisbord’s Six-Box Model (1976) 9. McKinsey 7S Framework (1981-82)
10.Tichy’s Technical Political Cultural (TPC) Framework (1983) 11. High-Performance Programming (1984)
12. Diagnosing Individual and Group Behavior (1987)
13. Burke-Litwin Model of Organizational Performance dan Change (1992) 14. Falletta’s Organizational Intelligence Model (2008), dll.
15. Focus Group Discussion (FGD), 16. Analisa Pohon Masalah
17. Malcom Baldrige National Quality Award (MBNQA)
18. Pedoman Mandiri Penilaian Reformasi Birokrasi (PMPRB) - Pemerpan, 2012, - ComnonaAsessmen Framework (CAF-Eropa)
18. Soft Systems Methodology (SSM, Chekland and Scholes, 1990)
19. Diagram tulang ikan atau fish bone diagram (Dr. Ishikawa, 1960 an)
20. ……….
MODEL KONKRUENSI
PROSES TRANSFORMASI
INPUT OUTPUT
Umpan Balik
Gambar : Model Konkruensi
(Sumber: Nadler & Tushman, 1980)
Organisasi informal/
Kultur
Individu/
SDM Tugas
Organisasi Formal/
Struktur Lingkungan
Sumberdaya
S
ejarah
Organisasi
Kelompok
Individu
TAHAPAN MODEL KONKRUENSI
1). Meninjau masing-masing elemen secara terpisah;
2). Menganalisis keterkaitan elemen yang satu dengan elemen lainnya.
PENJELASAN 1) Meninjau TIAP ELEMEN
Tugas : Pekerjaan apa yang dikerjakan?
Bagaimana pekerjaan diproses?
SDM : Tipe SDM seperti apa yang ada saat ini?
Struktur formal: sistem dan proses yg mendukung organisasi?
Kultur : Sikap, keyakinan, komitmen, motivasi, yg
tidak tertulis?
PENJELASAN 2). Keterkaitan antar Elemen, Meninjau Area Yang Konkruensi dan Area yg TIDAK KONKRUENSI
Tugas dan SDM : Apa tugas dikerjakan oleh orang yang tepat?
Tugas dan Struktur: Apa tugas dikerjakan dengan koordinasi seperti yang diatur?
Struktur dan SDM : Apakah struktur formal yg ada sudah mendukung SDM bekerja bersama secara efektif?
SDM dan kultur : Apakah SDM sudah bekerja dalam suatu kultur yang cocok bagi SDM tersebut?
Struktur dan kultur : Apakah struktur formal dan informal
bekerja secara kooperatif atau kompetisi?
Diagnosa dengan Model Konkruensi
(masalah utamanya terdapat pada elemen yg paling tidak konkruen sehingga perlu diintervensi dgn inovasi tertentu)
Elemen konkruensi Kondisi tiap elemen
Konkruensi antar elemen Elemen yang tidak konkruen
1. TUGAS Tugas & SDM ?
Tugas & Struktur?
2. SDM SDM & Kultur?
3. STRUKTUR Struktur & SDM?
4. KULTUR Struktur & Kultur?
KESIMPULAN : Sesuai analisis di atas, disimpulkan bahwa Isu Strategis prioritas terdapat pd element yg paling
tidak konkruen ..., sehingga perlu prioritas utk diintervensi dengan inovasi , disamping
memperkuat element yg sudah konkruen.
No Elemen Kondisi Tiap Elemen Konkruensi antar Elemen Elemen yang tidak Konkruen Rencana Solusi/Inovasi 1
Tugas Koordinasi untuk reviewDokumen perencanaan Rispam, FS dan DED Dadimuria belum dapat terlaksana,
belum adanya pembaharuan MoU dan PKS dan belum tersedianya lahan untuk
konstruksi instalasi dan jaringan
Tugas dan SDM:
Koordinasi untuk review dokumen Rispam, FS dan DED pembangunan SPAM Regional, pembaharuan MoU dan PKS Dadimuria dan ketersediaan lahan belum terlaksana, karena kurangnya personil yang kompeten di dalam melaksanakan perencanaan pembangunan SPAM Regional Dadimuria
Tugas dan Struktur :
Koordinasi untuk review dokumen Rispam,FS dan DED pembangunan SPAM Regional Dadimuria belum terlaksana, karena design pembangunan SPAM Regional Dadimuria belum disepakati antar Daerah, Instansi Provinsi dan Pusat
Perlu adanya Rakor, Workshop dan Focus Dscusion Group (FGD) untuk pelaksanaan review dokumen perencanaan, MoU dan PKS SPAM serta kepastian ketersediaan lahan Regional Dadimuria
Dilaksanakan koordinasi untuk memulai kembali review design dan perencanaan SPAM Regional Dadimuria
2 SDM Kurangnya personil yg kompeten di dlm melak-sanakan review perencanaan untuk
pembangunan SPAM Regional Dadimuria
SDM dan Kultur:
Kurangnya personil yg kompeten, karena kurangnya motivasi dan komitmen di dlm mereview perencanaan utk pembangunan SPAM Regional Dadimuri
Perlunya bintek / workshop kepada personil di dalam perencanaan dan pembangunan SPAM Regional
3 Struktur Skema pembangunan SPAM Regional Dadimuria belum disepakati antar Daerah, Instansi Provinsi dan Pusat
Struktur dan SDM :
Skema pembangunan SPAM Regional Dadimuria belum di sepakati, karena kurangnya personil yang kompeten di dalam melakasanakan review perencanaan untuk pembangunan SPAM Regional Dadimuria
Struktur dan SDM :
Skema pembangunan SPAM Regional Dadimuria belum di sepakati,karena kurangnya personil yang kompeten di dalam
melakasanakan review
perencanaan untuk pembangunan SPAM Regional Dadimuria
Penambahan personil yg kompeten di dalam perencanaan & pembangunanSPAM Regional Dadimuria, Pembaharuan MoU dan PKS harus dilaksanakan, Dokumen Rispam, FS dan DED segera disusun.sehingga
Pembangunan SPAM Regional Dadimuria dapat terlaksana.
4 Kultur Kurangnya motivasi dan komitmen personil yang kompeten di dalam mereview perencanaan untuk
pembangunan SPAM Regional Dadimuria
Struktur dan Kultur :
Skema pembangunan SPAM Regional Dadimuria belum disepakati antar Daerah, Instansi Provinsi dan Pusatkarena kurangnya motivasi dan komitmen personil di dalam mereview perencanaan untuk pembangunan SPAM Regional Dadimuria
Perlu ada kesepakatan bersama design pembangunan SPAM Regional Dadimuria
Contoh Analisis Diagnosa Organisasi Model KonkruensI Isu : Belum mampu memfasilitasi pemb. SPAM Reg Dadimuria
Interaksi antar Komponen dan antar Elemen dalam Model Organisasi sebagai Open
System
Sumber : Rothwel, Stopper, Myers, 2017
Pertanyaaan yang bersifat umum yang dapat diajukan untuk melihat bagaimana gagasan perubahan ini
memengaruhi internal organisasi, antara lain:
1. Bagaimana gagasan perubahan ini akan berinteraksi dengan sistem yang telah ada? Apakah perlu ada yang diubah dalam sistem?
2. Apakah gagasan perubahan ini akan mempengaruhi proses kerja yang selama ini telah berlangsung, jika ya, bagaimana pengaruhnya?
3. Apakah gagasan perubahan ini akan mempengaruhi pola pembagian
Peran diantara anggota organisasi? Jika ya, bagaimana pengaruhnya
4. Apakah gagasan perubahan ini akan mempengaruhi jenis kompetensi yang dibutuhkan dari personil organisasi? Jika ya, bagaimana
pengaruhnya?
5. Apakah gagasan perubahan ini akan mempengaruhi pemanfaatan teknologi pada organisasi? Jika ya, bagaimana pengaruhnya?
6. Bagaimana dampak dari perubahan di beberapa elemen organisasi
terhadap elemen-elemen yang lainnya? Upaya apa yang akan dilakukan
untuk menyelesaikannya
2. THE STAR MODEL
THE STAR MODEL
STRUKTUR (Pembagian tugas, departementasi, struktur, distribusi
kewenangan)
PROSES/INFORMASI, KEPUTUSAN
(Mekanisme, bassis data, frekuensi, formalisasi) STRATEGI/TASK
(Tingkat keragaman, kesulitan, variasi tugas berdasar tujuan dan sasaran organisasi)
SUMBER DAYA MANUSIA ( Seleksi, promosi, mutasi, diklat)
SISTEM REWARD (Basis promosi, desain tugas, kompensasi, gaya kepemimpinan)
Gambar : The Star Model (sumber : Galbraith, 2002)
Model STAR/ Bintang sebagai kerangka desain organisasi meliputi lima komponen:
1.Strategi : visi, tata kelola pemerintahan, keunggulan komparatif
2.Struktur : kekuatan dan otoritas/ kewenangan, alur informasi, peraturan-peraturan organisasi
3.Proses: jejaring, proses-proses, peraturan-peraturan terintegrasi, matrik struktur
4.Reward : Kerjasama dan reward
5.SDM : hiring/kontrak, feedback pekerjaan,
learning/pembelajaran
No Kategori
Kondisi Setiap Kategori
Kategori yang paling perlu diintervensi
Sinergi antara Kategori yang paling perlu diintervensi dengan
Kategori lainnya
Rencana Solusi/Inovasi
1 Strategi ( 1 ) - ( 3 ) dgn ( 1 ) ...
2 Struktur ( 2) - ( 3 ) dgn ( 2) ...
3 Proses ( 3 )
Contoh :( 3 ) yang perlu diintervensi, diisikan sama
( 3 )
- ...
4 Reward ( 4 ) - ( 3 ) dgn ( 4 )
...
5. Sumber
Daya
Manusia ( 5 ) - ( 3 ) dgn ( 5 ) ...
Core Isu : ...
RUMUSAN JUDUL untuk RAPKO
Berdasarkan hasil diagnosa organisasi, untuk melaksanakan intervensi bagi penyelesaian masalah dan meningkatkan kinerja organisasi maka perlu disusun Rencana Aksi Perubahan Kinerja Organisasi dengan judul:
“Ladeni Rakyat” (Layanan Aspirasi Digital Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Untuk Meningkatkan Kinerja Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam Merumuskan Kebijakan
Publik di Kabupaten...
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Inovasi Daerah Provinsi
Jawa Tengah.
Tujuan
Tujuan umum adalah mewujudkan peningkatan kinerja DPRD dalam merumuskan kebijakan publik di Kabupaten ...
Adapun tujuan dimaksud akan dicapai dalam 3 (tiga) tahapan yaitu :
1. Target Capaian Jangka Pendek (60 Hari Kalender) adalah terselenggaranya layanan aspirasi digital Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk
menyerap, menghimpun, dan mengelola aspirasi masyarakat.
2. Target Capaian Jangka Menengah (6 bulan berikutnya) adalah terwujudnya penyempurnaan fitur menu dan pemanfaatan layanan aspirasi digital
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk menyerap, menghimpun, dan mengelola aspirasi masyarakat.
3. Target Capaian Jangka Panjang (12 sampai 18 bulan berikutnya) adalah terwujudnya data base aspirasi masyarakat untuk dikelola sebagai
informasi/bahan/kajian bagi DPRD dalam merumuskan kebijakan publik.
Manfaat
a. Bagi Sekretariat DPRD
1) Terwujudnya optimalisasi layanan penyerapan aspirasi masyarakat;
2) Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat DPRD kepada masyarakat.
3) Membangun peran ASN dalam melayani publik melalui pemanfaatan platform digital.
4) Meningkatkan image baik masyarakat terhadap kinerja Sekretariat DPRD Kabupaten kudus.
b. Bagi Pemerintah Daerah dan DPRD
1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) karena masyarakat mempunyai media untuk ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan.
2) Mempermudah penyiapan bahan kajian yang akan digunakan oleh anggota DPRD dalam merumuskan kebijakan publik.
3) Menggali aspirasi, opini, dan masukan masyarakat terhadap kebijakan dan program pemerintah.
c. Bagi Masyarakat
1) Sebagai media untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya kepada DPRD;
2) Membangun interaksi antara DPRD dan masyarakat;
3) Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat terhadap kebijakan dan program pemerintah.
d. Bagi Pelaku Usaha
Sebagai media bagi dunia usaha untuk menyampaikan saran dan masukan bagi kebijakan pemerintah, dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan.
e. Bagi Akademisi
1) Data base aspirasi masyarakat dapat digunakan untuk bahan penelitian.
2) Akademisi berkolaborasi dengan DPRD dalam merumuskan kebijakan publik.
f. Bagi Media Massa
Sebagai sarana untuk menggali berbagai informasi yang berkembang dalam masyarakat dan menyajikannya dalam bentuk pemberitaan. Hal ini sesuai dengan peranan pers yaitu menjadi alat kontrol sosial.
Manfaat Keekonomian
a) Bagi Masyarakat
Melalui layanan aspirasi digital, maka dapat dilakukan efisiensi waktu dan biaya. Masyarakat tidak perlu datang ke DPRD untuk menyampaikan surat aspirasi, atau datang untuk audiensi, akan tetapi cukup menyampaikannya dalam layanan aspirasi digital.
Manfaat ekonomi secara hitungan kasar adalah sebagai berikut : 1) Biaya untuk penyampaian aspirasi jika melalui surat
- Biaya untuk cetak surat dengan asumsi 5 lembar x Rp. 2.000 = Rp. 10.000,- - Biaya BBM dengan asumsi 1 liter x 1 orang x Rp. 10.000 = Rp. 10.000
- Biaya untuk penyampaian surat aspirasi diasumsikan sebesar Rp. 10.000+Rp. 10000 = Rp. 20.000 per surat.
- Jadi jika diasumsikan dalam satu bulan ada 10 surat maka terdapat efisiensi biaya sebesar Rp. 200.000 2) Biaya penyampaian aspirasi melalui audiensi
- Biaya untuk cetak surat dengan asumsi 2 lembar x Rp. 2.000 = Rp. 4.000,-
- Biaya BBM penyampaian surat permohonan audiensi dengan asumsi 1 orang x1 liter x Rp. 10.000 = Rp. 10.000,- - Biaya BBM untuk pelaksanaan Audiensi 10 orang x 1 liter x Rp. 10.000 = Rp. 100.000
- Biaya untuk beraudiensi = Rp. 4000+10.000+100.000 = Rp. 114.000
Jika diasumsikan dalam satu bulan ada 10 permohonan audiensi maka terdapat efisiensi biaya sebesar Rp. 114.000 x 10 kali
= Rp. 1.140.000.
b) Bagi organisasi
• Melalui layanan aspirasi digital, dapat dilakukan penghematan untuk biaya logistik dalam pelaksanaan audiensi. Manfaat ekonomi secara hitungan kasar adalah sebagai berikut :
- Biaya jamuan snack dan makan dengan asumsi 10 orang x Rp. 50.000
= Rp. 500.000,
Jika diasumsikan dalam satu bulan ada 10 penyampaian aspirasi
melalui audiensi maka terdapat efisiensi biaya sebesar Rp. 500.000 x
10 kali = Rp. 5.000.000,-
Tabel 1.
Tahap Klasikal
Mengapa Jejaring Kerja penting?
Jejaring kerja didefinisikan sebagai suatu hubungan yang kuat maupun lemah antar para pihak (LLC, 2012). Berdasarkan
pengertian tersebut, jejaring kerja berisi berbagai hubungan (baik hubungan antar personal maupun hubungan antar organisasi) yang ditandai dengan adanya hubungan dengan ikatan yang kuat dan juga hubungan dengan ikatan yang lemah.
Jejaring yang isinya adalah hubungan antar personal disebut sebagai jejaring personal, sedangkan jejaring yang isinya adalah hubungan antara organisasi adalah jejaring organisasi
SS
4 JENIS JEJARING KERJA BERDASAR LINGKUP KEGUNAANNYA
JEJARING KOMUNIKASI JEJARING INFORMASI
JEJARING PEMECAHAN MASALAH
JEJARING PENGETAHUAN
Mengapa Strategi Komunikasi Sektor Publik penting?
Komunikasi dalam organisasi sektor publik pada intinya adalah membangun relasi dan interaksi dengan publik, termasuk didalamnya pemanfaatan komunikasi untuk
mempengaruhi pendapat, perilaku maupun pengetahuan kelompok masyarakat demi mencapai tujuan tertentu
. Fungsi komunikasi dalam organisasi publik adalah menjaga proses demokratisasi, mendukung tata Kelola yang lebih baik, serta menunjukkan kapabilitas atau
kemampuan pemerintah
Komunikasi organisasi publik dilakukan untuk mendukung tugas dan disesuaikan
dengan karakter organisasi
Tabel 2.
Mentor ...
Coach ...
Tim ...
1. ...
2. ...
3. ...
Tim Teknis 1. ...
2. ...
3. ...
Tim Administrasi 1. ...
2. ...
3. ...
Project Leader ...
Uraian tugas sesuai kedudukan dalam tim.
Mentor:
1.
2.
3.
Dst.
TIM EFEKTIF
Peran dan Keterlibatan Stakeholder serta
Strategi Komunikasi
Rencana Publikasi Inovasi
Media
• Klasikal
(seminar dll)
• Media sosial (youtube,
instragram dll)
Materi
• Materi klasikal
….
• Materi untuk
medsos ….
Identifikasi Isu (5)
Deskripsikan Isu (5) Pengertian Isu :
Hangat dibicarakan
Kesenjangan (Masalah)
Environmental Scanning (PESTEL)*
Didahului latar belakang umum, kemudian uraikan
*Kinerja Organisasi dan identifikasi 5 isu dari kinerja organisasi anda , bisa dibuat Tabel Kondisi Saat Ini dan Yg Diharapkan serta Dampak Sumber Isu :
Unit Kerja
Organisasi
Ruang Lingkup Isu :
Tusi Jabatan
Data/Fakta /bukti
Penyebab
Dampak
Tetapkan Core Isu(1)
Core Isu diubah dalam pernyataan positif menjadi Gagasan Perubahan
DIAGNOSA ORGANISASI Eksplorasi Faktor-
Faktor Eksternal- Internal Core Isu
*Leavitt’s, Star, Congcruency, dll
Masalah Orgns Solusi/Inovasi
Pembangunan Komitmen Bersama
MATRIKS RAP/RAPK
O
Strategi Komunikasi Uraikan Milestone ke dalam kegiatan dan tahapan,
dan jabarkan ke dalam Matriks program
Identifikasi Stekholders berdasarkan beberapa kriteria/jenis (Internal, Eksternal, Pemerintah/Non Pemerintah) serta memenuhi unsur pentahelix.
Pemetaan stakeholders berdarkan kuadran pengaruh dan kepentingan Dan berdasarkan Net-Map
Uraikan strategi mobilisasi dan komunikasi stakeholders berdasarkan pemetaan
stakeholders
Bentuk Tim Efektif sesuai kebutuhan dan uraikan tugas fungsi Tim dan tata laksana kerjanya
PEMBENTUKAN TIM EFEKTIF
AGENDA 2 DAN RAPKO
By : Maria Susiawati, 2023
Teknik
IssueScan Hasil DO
CATATAN:Kinerja Organisasi sumbernya dari capaian Renstra/IKU/program organisasi.
- JUDUL RAP - Kriteria Inovasi
MILESTONE Jangka Pendek, Menengah, Panjang E
Pemetaan Stakeholders
Identifikasi Stakeholders
D
B C G
F
J
K
L
I
Tabel Kondisi Saat
Ini dan Kondisi Yg Diharapkan Teknik Tapisan
Isu: ASTRID,dll
H