PERENCANAAN PETAK TERSIER
 Petak tersier adalah petak dasar disuatu jaringan irigasi.
 Petak itu merupakan bagian dari daerah irigasi yang mendapat air irigasi dan satu bangunan sadap
tersier dan dilayani oleh satu jaringan tersier.
 Petak tersier dibagi-bagi menjadi petak-petak kuarter.
 Petak kuarter merupakan bagian dari petak tersier yang menerima air dan saluran kuarter.
 Petak subtersier diterapkan hanya apabila petak tersier berada didalamdaerah administratif yang meliputi dua desa atau lebih.
 Jaringan tersier adalah jaringan saluran yang melayani areal didalam petak tersier.
Jaringan tersier adalah jaringan saluran yang melayani areal didalam petak tersier. Jaringan tersier terdiri dari:
 Saluran dan bangunan tersier: saluran dan
bangunan yang membawa dan membagi air dari bangunan sadap tersier ke petak-petak kuarter.
 Saluran dan bangunan kuarter: saluran dan
bangunan yang membawa air dari jaringan bagi ke petak-petak sawah.
 Saluran pembuang: saluran dan bangunan yang
membuang kelebihan air dari petak-petak sawah
ke jaringan pembuang utama.
Gambaran petak tersier dalam daerah irigasi
Sistem Tata Nama
• Boks tersier diberi kode T, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam, mulai dari boks pertama di hilir bangunan sadap tersier: T1, T2, dan seterusnya.
• Boks kuarter diberi kode K, diikuti dengan nomor urut jarum jam, mulai dari boks kuarter pertama di hilir
boks nomor urut tertinggi K1, K2, dan seterusnya.
• Ruas-ruas saluran tersier diberi nama sesuai dengan nama boks yang terletak di antara kedua boks,
misalnya (T1 - T2), (T3 - K1).
• Petak kuarter diberi nama sesuai dengan petak rotasi, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam.
Petak rotasi diberi kode A, B, C dan seterusnya menurut arah jarum jam.
• Saluran irigasi kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang dilayani tetapi dengan huruf kecil, misalnya a1, a2, dan seterusnya.
• Saluran pembuang kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang dibuang airnya,
diawali dengan dk, misalnya dka1, dka2 dan
seterusnya.Saluran pembuang tersier diberi
kode dt1, dt2, juga menurut arah jarum jam.
tata nama saluran.pdf
Layout Petak Tersier
Untuk menentukan layout, aspek-aspek berikut akan dipertimbangkan:
• Luas petak tersier
• Batas-batas petak tersier
• Bentuk yang optimal
• Kondisi medan
• Jaringan irigasi yang ada
• Operasi jaringan.
• Ukuran petak tersier bergantung pada besarnya biaya pelaksanaan jaringan irigasi dan pembuang (utama dan tersier) serta biaya operasi dan pemeliharaan jaringan.
• Menurut pengalaman, ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 dan 100 ha.Ukurannya dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan
topografi memaksa demikian.
• Di petak tersier yang berukuran kecil, efisiensi irigasi akan menjadi lebihtinggi
• Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha.
Kriteria Umum untuk Pengembangan Petak
• Tersier Ukuran petak tersier 50 - 100 ha
• Ukuran petak kuarter 8 - 15 ha
• Panjang saluran tersier <1.500 m
• Panjang saluran kuarter < 500 m
• Jarak antara saluran kuarter & pembuang <
300 m
petak tersier ideal.pdf