• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI M-5 Pengaturan Motor Listrik

N/A
N/A
Muhamad Ali

Academic year: 2025

Membagikan "MATERI M-5 Pengaturan Motor Listrik"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

INSTALASI SISTEM TENAGA

(2)

MATERI KULIAH

PENGGUNAAN DAN

PENGATURAN MOTOR LISTRIK

(3)

Pengaturan Motor Listrik

Apa sebabnya motor listrik harus diatur kecepayannya pada saat distart /di-on ?

Ketika motor distart/mulai di-onkan maka akan mempunyai arus start yang sangat besar yaitu dapat mencapai 3 – 4 kali arus nominal,

Kejadian ini akan menyebabkan pengaman yang dipasang akan trip / turun,

Akibat yang lain, akan mempengaruhi peralatan yang lain karena turunnya tegangan listrik,

Juga menyebabkan KWH meter akan semakin cepat berputar.

(4)

Alasan pengaturan motor listrik

1. Mengurangi arus start

2. Memudahkan menjalankan motor 3. Mudah dimonitor kerja motor

(5)

Starting

Starting adalah:

Suatu cara untuk menjalankan motor listrik agar dapar berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuan yang akan dicapai

(6)

Starting

▪ Saat motor distarting membutuhkan arus sebesar 3-4 x dari Arus

nominalnya.

▪ Inominal = Daya/Tegangan Misalnya daya 450 VA

= 450/220 = 2,01 Amp.

Berarti pada saat distar akan terjadi arus start sebesar = 6 - 8 Amp.

(7)

Ketentuan:

Untuk motor yang dayanya di atas 5 HP tidak boleh start langsung (DOL) !

1 HP = 746 watt

Yaitu : 5 x 746 = 3.730 watt

(8)

Pengaturan Motor

Dapat diartikan sebagai penggunaan atau pengawasan / monitor terhadap bekerjanya motor listrik sesuai dengan yang diharapkan.

Mis :

1. Mengatur motor untuk bekerja tiap jam10 sampai 12 (2 jam tiap hari)

2. Mengisih bak penampungan sampai penuh dan telah itu motor berhenti

(9)

Pengaturan Motor

Dapat diartikan secara luas meliputi menjalankan, mengatur kecepatan, membalik putaran motor, melindungi dan memonitor mulai distar sampai pada berhenti bekerjanya sebuah motor.

(10)

Peralatan-peralatan Pengaturan:

1. Pengaman 2. Saklar

3. Kontaktor

4. Timer/Time Delay 5. Transformator

6. Tahanan 7. Foto Cell

8. Lampu indikator

(11)

Jenis Motor

▪ Motor Listrik Arus Searah

▪ Motor Listrik Bolak Balik:

- Motor 1 Fasa - Motor 3 Fasa

(12)

Sistem Pengontrolan

▪ Pengontrolan Terbuka

▪ Pengontrolan Tertutup

(13)

Pengontrolan Terbuka

▪ Adalah sistem pengontrolan motor yang ouputnya tidak mempengaruhi input

(14)

Pengontrolan Tertutup

▪ Adalah sistem pengontrolan motor, yang ouputnya akan mempengaruhi inputnya atau ada umpan balik dari output ke input.

(15)

Thermal Overload Relay

Biasa disingkat TOR

Digunakan untuk mengamankan perlatan terhadap beban lebih

Misalnya:

1. Motor bebannya melampaui kapasitasnya

2. Motor kandas sehingga tidak berputar

(16)

Simbol TOR

(17)
(18)

PENGONTROLAN MOTOR

▪ Pengontrolan Dengan Tangan

▪ Pengontrolan dengan Saklar Magnet

▪ Pengontrolan Dengan Elektronika

(19)

Pengontrolan Dengan Tangan

Adalah menjalankan mesin secara langsung.

Cara ini hanya dilakukan untuk mesin yang dayanya relatif kecil

(20)

Pengontrolan dengan

saklar

(21)

Pengontrolan dengan Saklar Magnet

Pengontrolan ini dilakukan untuk mesin yang berdaya besar, karena sumber dayanya tidak mampu disambung/diputuskan oleh saklar

biasa, sehingga harus

menggunakan saklar magnet /kontaktor

(22)

Pengontrolan Dengan Elektronika

Adalan mengontrol mesin dengan rangkaian elektronika. Mis, mikroprosesor

Rangkaian elektronika hanya untuk mengatur kerja kontaktor tapi rangkaian daya tetap menggunakan kontaktor sebagai saklar daya.

(23)

Fungsi dan kerja Motor di Industri

Hampir semua kegiatan di industri dikendalikan oleh motor-motor listrik, sehingga kebutuhan tenaga listrik semakin besar.

(24)

Pengontrolan Motor Dengan Saklar Magnet

Saklar magnet = kontaktor/Relay Prinsif kerjanya

Bekerja berdasarkan kekuatan magnet, yaitu menutup dan membuka kontak akibat tarikan magnet.

(25)

Kontaktor Magnit :

Kontaktor magnit hakekatnya adalah saklar untuk menggerakkan / mengubah kedudukan kontak-kontak penghubung / pemutus berdasarkan magnit dengan memanfaatkan aliran listrik dari sumber yang tersedia.

(26)

Kontaktor magnit dikenal dengan dua macam kontak (penghubung/ pemutus) yaitu :

1.Kontak NO (Normally Open), dalam keadaan tidak bekerja membuka, dan dalam keadaan bekerja menutup

(menghubungkan dua titik terminal) 2.Kontak NC (Normally Cloose),

berlawanan dengan NO yaitu dalam keadaan tidak bekerja menutup

(menghubungkan dua titik terminal), dan dalam keadaan bekerja membuka.

(27)

Bentuk Fisik Kontaktor

(28)

Bentuk Fisik Kontaktor

(29)

Bentuk Fisik Relay

(30)

Jenis Kontaktor/Relay

1. Kontaktor Tegangan AC 2. Kontaktor Tegangan DC

(31)

Kegunaan Kontaktor

Digunakan sebagai saklar untuk menyam-bung dan memutuskan beban yang dayanya besar.

Misalnya :

1. Pompa air

2. Motor penggerak 3. Lampu jalan

4. Motor Starter Mobil/motor 5. dll

(32)

Jenis Starting Motor

1. Starting Langsung (DOL) 2. Starting Bintang Segitiga

3. Starting dengan Tahanan Mula 4. Starting dengan Autotrafo

(33)

Contoh :

(34)

Tujuan starting

Untuk mengurangi arus start pada saat motor mulai berputar,

Arus start akan mencapai 3 – 4 kali arus nominal

untuk motor yang dayanya di atas 5 HP tidak boleh distar langsung

(35)

Rangkai Kontaktor

(36)

Cara kerjanya:

Apabila terminal A1 dan A2 diberi sumber listrik, maka kontaktor tersebut akan bersifat magnet sehingga merubah kontaknya, yang terbuka menjadi tertutup dan tertutup menjadi terbuka.

(37)

Terminal Relay

(38)
(39)

Time Delay

(40)

Tombol On/Off

(41)
(42)
(43)

Bentuk Terminal Time

Delay

(44)
(45)
(46)

Terminal/ujung kumparan

(47)

Rangkaian Kontrol DOL

A1 A2

1 3

2 4

95 96

(48)

Rangkai Kontaktor

(49)

Simbol TOR

(50)

Rangkaian Kontrol DOL

(51)

Rangkaian Kontrol DOL

(52)

Rangkaian Daya DOL

1 2

3 4

5 6

N

(53)

Rangkaian DOL

(54)

Rangkaian Kontrol DOL

(55)
(56)
(57)

Rangkaian Kontrol Bintang

Segitiga dilengkapi saklar

apung ON/Off

(58)

Rangkaian Daya Bintang

Segitiga

(59)

Rangkaian Bintang

Segitiga

(60)

Rangkaian Kontrol Maju

Mundur

(61)

Rangkaian Daya Membalik

Arah Putaran

(62)

Rangkaian Membalik arah

Putaran

(63)
(64)

Motor berjalan secara

bergantian

(65)

Rangkaian Kontrol Membalik

Putaran Otomatis

(66)

Rangkaian Daya Membalik

Putaran Otomatis

(67)

Rangkaian Kontrol ?

(68)

Rangkaian Daya ?

(69)

Rangkaian DOL

(70)

Rangkaian Kontrol Bintang

Segitiga dilengkapi saklar

apung ON/Off

(71)
(72)
(73)
(74)
(75)

Referensi

Dokumen terkait