INSTALASI SISTEM TENAGA
MATERI KULIAH
PENGGUNAAN DAN
PENGATURAN MOTOR LISTRIK
Pengaturan Motor Listrik
▪ Apa sebabnya motor listrik harus diatur kecepayannya pada saat distart /di-on ?
Ketika motor distart/mulai di-onkan maka akan mempunyai arus start yang sangat besar yaitu dapat mencapai 3 – 4 kali arus nominal,
Kejadian ini akan menyebabkan pengaman yang dipasang akan trip / turun,
Akibat yang lain, akan mempengaruhi peralatan yang lain karena turunnya tegangan listrik,
Juga menyebabkan KWH meter akan semakin cepat berputar.
Alasan pengaturan motor listrik
1. Mengurangi arus start
2. Memudahkan menjalankan motor 3. Mudah dimonitor kerja motor
Starting
Starting adalah:
Suatu cara untuk menjalankan motor listrik agar dapar berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuan yang akan dicapai
Starting
▪ Saat motor distarting membutuhkan arus sebesar 3-4 x dari Arus
nominalnya.
▪ Inominal = Daya/Tegangan Misalnya daya 450 VA
= 450/220 = 2,01 Amp.
Berarti pada saat distar akan terjadi arus start sebesar = 6 - 8 Amp.
Ketentuan:
Untuk motor yang dayanya di atas 5 HP tidak boleh start langsung (DOL) !
1 HP = 746 watt
Yaitu : 5 x 746 = 3.730 watt
Pengaturan Motor
Dapat diartikan sebagai penggunaan atau pengawasan / monitor terhadap bekerjanya motor listrik sesuai dengan yang diharapkan.
Mis :
1. Mengatur motor untuk bekerja tiap jam10 sampai 12 (2 jam tiap hari)
2. Mengisih bak penampungan sampai penuh dan telah itu motor berhenti
Pengaturan Motor
Dapat diartikan secara luas meliputi menjalankan, mengatur kecepatan, membalik putaran motor, melindungi dan memonitor mulai distar sampai pada berhenti bekerjanya sebuah motor.
Peralatan-peralatan Pengaturan:
1. Pengaman 2. Saklar
3. Kontaktor
4. Timer/Time Delay 5. Transformator
6. Tahanan 7. Foto Cell
8. Lampu indikator
Jenis Motor
▪ Motor Listrik Arus Searah
▪ Motor Listrik Bolak Balik:
- Motor 1 Fasa - Motor 3 Fasa
Sistem Pengontrolan
▪ Pengontrolan Terbuka
▪ Pengontrolan Tertutup
Pengontrolan Terbuka
▪ Adalah sistem pengontrolan motor yang ouputnya tidak mempengaruhi input
Pengontrolan Tertutup
▪ Adalah sistem pengontrolan motor, yang ouputnya akan mempengaruhi inputnya atau ada umpan balik dari output ke input.
Thermal Overload Relay
Biasa disingkat TOR
Digunakan untuk mengamankan perlatan terhadap beban lebih
Misalnya:
1. Motor bebannya melampaui kapasitasnya
2. Motor kandas sehingga tidak berputar
Simbol TOR
PENGONTROLAN MOTOR
▪ Pengontrolan Dengan Tangan
▪ Pengontrolan dengan Saklar Magnet
▪ Pengontrolan Dengan Elektronika
Pengontrolan Dengan Tangan
Adalah menjalankan mesin secara langsung.
Cara ini hanya dilakukan untuk mesin yang dayanya relatif kecil
Pengontrolan dengan
saklar
Pengontrolan dengan Saklar Magnet
Pengontrolan ini dilakukan untuk mesin yang berdaya besar, karena sumber dayanya tidak mampu disambung/diputuskan oleh saklar
biasa, sehingga harus
menggunakan saklar magnet /kontaktor
Pengontrolan Dengan Elektronika
Adalan mengontrol mesin dengan rangkaian elektronika. Mis, mikroprosesor
Rangkaian elektronika hanya untuk mengatur kerja kontaktor tapi rangkaian daya tetap menggunakan kontaktor sebagai saklar daya.
Fungsi dan kerja Motor di Industri
Hampir semua kegiatan di industri dikendalikan oleh motor-motor listrik, sehingga kebutuhan tenaga listrik semakin besar.
Pengontrolan Motor Dengan Saklar Magnet
Saklar magnet = kontaktor/Relay Prinsif kerjanya
Bekerja berdasarkan kekuatan magnet, yaitu menutup dan membuka kontak akibat tarikan magnet.
Kontaktor Magnit :
Kontaktor magnit hakekatnya adalah saklar untuk menggerakkan / mengubah kedudukan kontak-kontak penghubung / pemutus berdasarkan magnit dengan memanfaatkan aliran listrik dari sumber yang tersedia.
Kontaktor magnit dikenal dengan dua macam kontak (penghubung/ pemutus) yaitu :
1.Kontak NO (Normally Open), dalam keadaan tidak bekerja membuka, dan dalam keadaan bekerja menutup
(menghubungkan dua titik terminal) 2.Kontak NC (Normally Cloose),
berlawanan dengan NO yaitu dalam keadaan tidak bekerja menutup
(menghubungkan dua titik terminal), dan dalam keadaan bekerja membuka.
Bentuk Fisik Kontaktor
Bentuk Fisik Kontaktor
Bentuk Fisik Relay
Jenis Kontaktor/Relay
1. Kontaktor Tegangan AC 2. Kontaktor Tegangan DC
Kegunaan Kontaktor
Digunakan sebagai saklar untuk menyam-bung dan memutuskan beban yang dayanya besar.
Misalnya :
1. Pompa air
2. Motor penggerak 3. Lampu jalan
4. Motor Starter Mobil/motor 5. dll
Jenis Starting Motor
1. Starting Langsung (DOL) 2. Starting Bintang Segitiga
3. Starting dengan Tahanan Mula 4. Starting dengan Autotrafo
Contoh :
▪
Tujuan starting
Untuk mengurangi arus start pada saat motor mulai berputar,
Arus start akan mencapai 3 – 4 kali arus nominal
untuk motor yang dayanya di atas 5 HP tidak boleh distar langsung
Rangkai Kontaktor
Cara kerjanya:
Apabila terminal A1 dan A2 diberi sumber listrik, maka kontaktor tersebut akan bersifat magnet sehingga merubah kontaknya, yang terbuka menjadi tertutup dan tertutup menjadi terbuka.
Terminal Relay
Time Delay
Tombol On/Off
Bentuk Terminal Time
Delay
Terminal/ujung kumparan
Rangkaian Kontrol DOL
A1 A2
1 3
2 4
95 96
Rangkai Kontaktor
Simbol TOR
Rangkaian Kontrol DOL
Rangkaian Kontrol DOL
Rangkaian Daya DOL
1 2
3 4
5 6
N
Rangkaian DOL
Rangkaian Kontrol DOL
Rangkaian Kontrol Bintang
Segitiga dilengkapi saklar
apung ON/Off
Rangkaian Daya Bintang
Segitiga
Rangkaian Bintang
Segitiga
Rangkaian Kontrol Maju
Mundur
Rangkaian Daya Membalik
Arah Putaran
Rangkaian Membalik arah
Putaran
Motor berjalan secara
bergantian
Rangkaian Kontrol Membalik
Putaran Otomatis
Rangkaian Daya Membalik
Putaran Otomatis
Rangkaian Kontrol ?
Rangkaian Daya ?
Rangkaian DOL
Rangkaian Kontrol Bintang
Segitiga dilengkapi saklar
apung ON/Off