STRATEGI PENGUATAN PPKn
MENYAMBUT GENERASI MILLENNIAL
Maman Rachman
Maman Rachman
Dewan Penasehat AP3KnI Jateng Badan Pembina Harian
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2019
Google Scholar
[email protected]
Blog.Unnes.ac.id/maman
22
INDONESIA DEWASA
INI
INOVASI DISRUPTIF GENERASI
MILLENNEAL
ERA DIGITAL REVOLUSI
INDUS4.0 TRI
PAHAM RADIKAL
civic literacy
WARGA NEGARA YANG BAIK BERDASAR PANCASILA
civic engagement, civic skill and participation civic knowledge
civic participation and civic responsibility
Beriman dan bertaqwa
Bersikap kemanusiaan yang adil juga beradab Menciptakan persatuan bangsa Menciptakan sikap kerakyatan Menciptakan keadaan yang
berkeadilan sosial
Pembelajaran PPKn
TUJUAN Instruksional
( Instructional efect ) Pengiring
( Nurterent effect )
When wealth is lost, nothing is lost When health is lost, something is lost
When character is lost, everything is lost
(Franklin, W. “Billy” Graham Jr)
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER (NGAT-INGAT)
The end of education is character
Slogan awal dekade Kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah Nation and Character Building
Ki Hajar Dewantara said, " ... education is a growing effort to advance the character (inner strength, character), mind
(intellect), and the child's body (pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak.
Mahatma Gandhi said: one of seven fatal sins that is “education without character” (salah satu dosa besar adalah pendidikan
tanpa karakter).
Dr. Martin Luther King said: “Intelligence plus character….that is the goal of true education” (Kecerdasan plus karakter….itu
adalah tujuan akhir dari pendidikan sebenarnya).
Theodore Roosevelt said: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik
seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat).
SELAIN ITU
Kompetensi Kompetensi Kualifikasi
AkademikKualifikasi Akademik
Sertifikasi Sertifikasi
Profesionalisme Guru / Dosen Profesionalisme
Guru / Dosen
Komp Pedagogik
Komp
Kepribadian Komp
Profesional Komp
Sosial
Kompetensi Guru & Dosen
99
GURU/DOSEN PROFESIONAL GURU/DOSEN PROFESIONAL
Gangguan RPPRPP TEORI BELAJAR
METODE MEDIA
TEORI BELAJAR METODE
MEDIA
EVALUASI EVALUASI
kompeten Inspirator
Encoding
Decoding
Umpan balik/Resiprokal
The mediocre teacher tells, The good teacher explains,
The superior teacher demonstrates,
THE GREAT TEACHER INSPIRES !
(William Arthur Ward)
MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF PAIKEM
PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF MENYENANGKAN
GEMBROT
GEMBIRA BERORIENTASI TUJUAN JANGAN MENJADI PAIJO
Pembelajaran Apatis Inosen Jenuh
Ora Mutu
1212
WIN-WIN SOLUTION
MEDIA
EVALUASI Proses/Hasil
14 14
Kompetensi Kompetensi = =
H H asil asil B B elajar: Karya, elajar: Karya, U U njuk njuk K K erja & erja & P P erilaku erilaku
Pengetahuan Keterampilan
Nilai & sikap
Karya
2 dimensi
3 dimensi Unjuk kerja
Perilaku
INPUT Air 3 anak
sungai
PROSES
Berintegrasi dalam sungai besar
OUTCOME Bermuara dalam
3 cabang
PEMBELAJARAN DG METODE
DAN MEDIA YG TEPAT
DIUKUR MELPENILAIANALUI
1515
Mendikbud (Nadiem Makarim)
Dosen/Guru:
“PENGGERAK”
Banyak
belajar
dan bertanya Banyak kegiatan yang
melibatkan mhs/siswa
Tidak buang waktu, banyak diskusi,
belajar kelompok
1616
Perilaku Dosen/Guru Kiri - No
• mulut besar = banyak ceramah
• mata sipit = kurang memperhatikan siswa
• telinga kecil = kurang mendengarkan siswa
• telunjuk jentik = sering
‘mengancam’ siswa
Kanan - Yes
• mulut kecil = sedikit ceramah
• mata besar = sering mengamati siswa
• telinga besar = selalu mendengarkan siswa
• tangan terbuka =
‘welcome’ thp kekeliruan siswa
1717 Heroe NoegrohoHeroe Noegroho
Guru/dosen yang banyak “mengambil alih” pekerjaan siswa.
1818
GURU/DOSEN YANG KURANG MANUSIAWI
Siapkan Strategi dan Sarana Siapkan Strategi dan Sarana
Pembelajaran Pembelajaran
LOKUS
“PADEPOKAN KARAKTER”
PEMBELAJARAN INTEGRATED:
Curriculum, Learning,
Day
Embedded
LABORATORIUM IPA
IPS?
Sekolah Binaan AP3KnI
(1)
Tingkatkan minat baca
(4)
Kembangkan ide
dan gagasan
(3) Lakukan
inovasi dari yang
dibaca.
(2) Berikan komentar terhadap yang
dibaca
Strategi
Literasi
IQRO, IQRO, IQRO
mendidik, meneliti, mengabdi
2222
دقف مهنيب رجش اميف هلوسرو ا ميكحت مزتلي مل نمف ًامزتلم ناك نم امأو ، نمؤي ل هنأ هسفنب ا مسقأ عبتاو ىصع نكل ، ًارهاظو ًانطاب هلوسرو ا مكحل لَف) ةيلا هذهو . ةاصعلا نم هلاثمأ ةلزنمب اذهف ، هاوه ىلع جراوخلا اهب جتحي امم (... َنوُنِم ؤؤُي ل َكِب َر َو
مث ، ا لزنأ امب نومكحي ل نيذلا رملا ةلو ريفكت امب سانلا ملكت دقو .ا مكح وه مهداقتعا نأ نومعزي
ةيلا قايس هيلع لدي هتركذ امو ، انه هركذ لوطي
(QS. An-Nisaa’ ayat 65 )
“
Mari kita baca
2323
Tidak fasih dan tidak lancar ...
bahkan bingung ...!
Berarti kita belum punya habits
Baca Bismillah ...
Laa haulaa walaa quwwata illa billah
Mari baca ini ...
2424
ميحرلا نمحرلا هللا مسب
نيملاعلا بر هلل دمحلا ميحرلا نمحرلا
نيدلا موي كلم
نيعتسن كاياو دبعن كايا ميقتسملا طرصلا اندها
ريغ مهيلع تمعنا نيذلا طارص
يلاضلا لو مهيلع بوضغملا
2525
Practice
Repetition
Learn
incompetence
competence
c o n s c i o u s
u n c o n s c i o u s
HABITS
PENDIDIKAN KARAKTER
Karakter: sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang
atau sekelompok orang
Membentuk karakter tidak semudah
memberi nasihat, tidak semudah memberi instruksi, tetapi memerlukan kesabaran, pengenalan, pengulangan, pembiasaan, dan
keteladanan.
Proses pendidikan karakter: keseluruhan proses pendidikan yang dialami peserta didik
sebagai pengalaman pembentukan kepribadian melalui memahami dan
mengalami sendiri keutamaan-keutamaan
nilai moral, nilai-nilai ideal agama
Menerapkan Pendidikan Karakter (Lickona)
Moral knowing: memahamkan dengan baik tentang arti kebaikan, mengapa harus berperilaku baik, untuk apa berperilaku baik, dan apa manfaat berperilaku baik
Moral feeling : membangun kecintaan berperilaku baik yang akan menjadi sumber energi untuk berperilaku
baik
Moral action: membuat pengetahuan moral menjadi tindakan nyata
Moral action : outcome dari dua tahap sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral
behavior
Dengan tiga tahapan: pembentukan karakter akan jauh dari kesan dan praktik doktrinasi yang menekan, siswa akan mencintai berbuat baik karena dorongan internal
dari dalam dirinya sendiri
Respek Perhatian
Tujuan Teratur Adil Aman
Harapan
silvy@