• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI Substansi-Karya-Ilmiah (POLMED)

N/A
N/A
Diannee Siahaan

Academic year: 2025

Membagikan "MATERI Substansi-Karya-Ilmiah (POLMED)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SUBSTANSI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Latar belakang menunjukkan alasan-alasan dan hal-hal yang melatarbelakangi memilih suatu topik penelitian skripsi dilakukan.

Permasalahan dan arti penting dilakukannya penelitian disampaikan pada bagian ini.

2. Permasalahan

Muncul  dari  kesenjangan  antara  hal  yang  ideal  (das  sollen) dengan realitasnya (das sein) berdasar asumsi teoretis tertentu. Alur pemikiran latar belakang diuraikan dalam pola piramida terbalik – dari umum ke khusus – dilengkapi dengan data dan fakta pendukung.

Selain itu menjelaskan Kedudukan penelitian yang dilakukan dalam kaitan penelitian-penelitian yang terdahulu (Kajian empiris) secara sekilas yang sesuai dengan ranah keilmuan dianjurkan untuk dicantumkan untuk mendukung urgensi penelitian. Kebaharuan penelitian yang Anda lakukan akan tergantung di bagian ini.

3. Rumusan masalah.

Adalah pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dituangkan secara tegas dan jelas dengan mengacu pada permasalahan yang akan diteliti. Disarankan rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan, dan memenuhi persyaratan rumusan   masalah   ilmiah   (feasible,  jelas,   dan   menunjukkan hubungan antar variabel atau menggambarkan variabel yang akan diteliti

(2)

gunakan alat bantu pertanyaan dengan prinsip 5W + 1H (What, Who, Why, When, Where dan How), seperti prinsip penulisan berita dalam dunia jurnalistik. Untuk mendapatkan esensi masalah, bisa digunakan kata tanya "apa" atau "siapa". “Apa” menyangkut subjek benda (non- manusia), sementara "siapa" menyangkut subjek manusia. Kata tanya

“Apa" lebih menjurus pada nama kejadian atau peristiwa, sementara

"Siapa" lebih ke pelaku atau orang yang terlibat dalam peristiwa (yang dimaksud atau dijadikan topik).

Tentang kata tanya "Why", atau "Mengapa", biasanya lebih digunakan dalam rumusan masalah penelitian kuantitatif, untuk mencari hubungan kausal antara dua atau lebih kejadian atau variabel. Bisa juga pertanyaan "Mengapa" diajukan dalam rumusan masalah penelitian kualitatif, misalnya, penelitian yang menggunakan pendekatan hermeneutika dan semiotika (untuk mencari makna dan menginterpretasikan tanda-tanda), atau fenomenologi (untuk mencari dan menemukan bentuk dasar dari fenomena), atau telusur genealogis- historis (seperti dilakukan para sejarawan atau ahli arkeologi budaya).

Kata tanya “Where"atau "di mana"menempatkan penelitian pada tempat (locus) yang tertentu, sementara "When" atau "kapan" pada aras waktu (timeline) tertentu. Pembatasan ruang-waktu yang dibingkai dengan kata tanya di mana" dan "kapan" menjadi penting dalam konteks merumuskan masalah, dikarenakan kemampuan manusia, dalam hal ini si atau tim peneliti, yang serba terbatas dan fakta ketidakmungkinan “menyelidiki segala sesuatu yang ada di muka bumi ini" dalam kurun masa hidup individu yang pendek. Kata tanya

"How" lebih mengarahkan peneliti pada proses atau cara si subjek melakukan sesuatu, atau terlibat dalam suatu kejadian/ peristiwa, atau untuk membedakan sesuatu (menarik distingsi).

(3)

Prinsip berikutnya yang perlu dipahami dalam perumusan masalah adalah membuat tegangan yang menarik rasa ingin tahu; antara yang universal dengan yang particular; antara yang sudah diketahui dengan yang belum diketahui oleh para ahli atau khalayak pembaca; antara prinsip-prinsip umum dengan fakta-fakta atau temuan-temuan khusus;

antara das sollen (kaidah-kaidah atau tataran ideal) dengan das sein (kenyataan atau realitas yang ada). Rumusan masalah yang efektif baru terjadi ketika ketiga hal yang tercakup dalam prinsip kedua ini mendapatkan perhatian yang secukupnya dari calon penulis makalah.

Contohnya, Pancasila Sila Kesatu, yaitu Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa (sebagai prinsip umum,yang sudah banyak diketahui orang, dan bernilai universal) dengan temuan "baru" di lapangan yaitu Ritual seks yang dilakukan para peziarah di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah dengan maksud mendapatkan wangsit dan pesugihan."

Dua pernyataan ini,yang tadinya dianggap sejajar,dalam pengertian proposisi logika (Subjek dan Predikat), bisa dikemas menjadi sebuah Rumusan Masalah yang menarik dan menggugah keingintahuan pembaca.

Contoh:

1 “Bagaimana mengetahui kadar penghayatan Sila Ketuhanan dalam diri para peziarah di Gunung Kemukus?"

2 "Apakah Sila Ketuhanan terbuka untuk ditafsirkan oleh para peziarah di Gunung Kemukus, dalam bentuk ritual seks?"

3 "Mengapa di negara yang berlandaskan Pancasila, utamanya Sila Ketuhanan, masih ada praktik ritual seks yang dibungkus aura relijius,seperti terjadi di Gunung Kemukus?"

4 "Kapan mulai terjadi pergeseran pemaknaan ziarah di Gunung Kemukus, dari yang relijius-adi-kodrati dan laku-tapa, menjadi

(4)

4. Tujuan  Penelitian.

Tujuan  penelitian adalah  pernyataan  singkat mengenai keinginan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Kemukakan pula tujuan khusus yang dirumuskan ke dalam urutan yang secara spesifik mengacu pada pertanyaan- pertanyaan penelitian.

Suatu penelitian yang dirancang dapat bertujuan untuk menjajaki, menguraikan,   menerangkan,  membuktikan,   atau   menerapkan suatu gejala, konsep, dugaan, ataupun membuat prototype. Jumlah butir tujuan penelitian minimal sama atau dapat juga lebih dari jumlah butir pertanyaan dalam rumusan masalah.

5. Mamfaat Penelitian

Manfaat penelitian berbeda dengan tujuan penelitian. Manfaat penelitian menunjukkan kepada pembaca mengenai hasil yang akan disumbangkan dari penelitian secara akademis maupun praktis.

Kemukakan dengan jelas manfaat yang dapat dipetik dari penelitian skripsi itu.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 1. Landasan Teori,

Bagian ini memuat teori, konsep dan proposisi yang relevan dengan variabel penelitian dan berguna untuk membantu pemecahan masalah penelitian. Variabel dijelaskan ke dalam bentuk model konseptual berupa skema diagram.

2. Kajian Empiris ( penelitian relevan)

(5)

Bagian  ini  memuat  hasil  penelitian  terdahulu, dibuat dalam bentuk paparan dan tabulasi yang terdiri dari judul penelitian, nama   peneliti,  variabel,   serta   hasil   penelitian. Persamaan dan perbedaan skripsi dengan kajian empiris tersebut kemudian dijelaskan. Jumlah kajian empiris yang dicantumkan minimal 3 buah dengan rentang maksimal 5 tahun dari waktu penyusunan skripsi.

3. Hipotesis

Hipotesis  dituliskan   dalam   pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori, merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Jumlah butir hipotesis disesuaikan dengan jumlah butir pada rumusan masalah dan tujuan penelitian.

4. Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional merupakan batasan konsep yang dipakai oleh peneliti dalam skripsi. Konsep tersebut dapat dirumuskan oleh peneliti berdasarkan dari berbagai literatur yang digunakan pada bagian subbab teori dan konsep.

5. Kerangka Konseptual , alur penelitian, model penelitian

Kerangka konseptual penelitian menunjukkan alur pemikiran yang mendasari penelitian dalam skripsi. Disusun dalam bentuk diagram alir yang berisi variabel independen dan dependen, teori yang diambil untuk masing-masing variabel, indikator, serta tujuan akhir penelitian.

(6)

BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Bagian ini menjelaskan kategori jenis penelitian skripsi yang disusun, misalnya dari sisi tujuannya penelitian dikenal 3 jenis, yakni penelitian eksploratif (penjajakan), naratif (penjelasan), dan deskriptif (penggambaran). Dilihat dari segi data dan analisisnya dikenal penelitian kualitatif dan kuantitatif.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan operasionalisasi dari konsep-konsep yang abstrak. Definisi operasional bertujuan menjelaskan gejala yang tampak dan dapat diamati yang menunjukkan variasi nilai terjadi.

Definisi operasional disusun dalam bentuk tabulasi yang terdiri dari variabel, subvariabel, indikator, dan butir (item) pengukuran yang menjadi pedoman untuk menyusun kuesioner. Sumber indikator tidak perlu dicantumkan dalam definisi operasional variabel, akan tetapi peneliti wajib mengetahui sumber landasan teori yang menjadi acuan indikator.

Apabila menggunakan pendekatan kualitatif, jarang digunakan istilah definisi operasional, namun substansi dari definisi operasional perlu diungkapkan dalam subbab fokus penelitian. Fokus penelitian berisi pernyataan tentang indikator dan faktor- faktor yang akan diteliti secara lebih detail. Rincian aspek yang akan diteliti tersebut berguna memberikan arah dan memperjelas jalinan fenomena yang diteliti.

(7)

3. Populasi dan sampel

Populasi, sampel dan sampling. Dalam penelitian kuantitatif, penjelasan mengenai populasi, sampel dan sampling harus dikemukakan secara jelas. Populasi menjelaskan keseluruhan unit observasi yang diteliti dan dibatasi oleh kriteria tertentu. Sampel menunjukkan  ukuran minimal  dari  sebagian  anggota  populasi yang diteliti.  Sampling menjelaskan metode pengambilan sampel yang digunakan, apakah probability sampling atau non-probability sampling.

Adapun dalam penelitian kualitatif digunakan non-probability sampling.

Untuk populasi digunakan istilah “sumber data” yang terdiri atas informan kunci (key informan) dan informan.

4. Teknik Pengumpulan data

Diuraikan secara rinci tentang teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket, dan studi dokumentasi  yang  disertai panduan  observasi,  panduan wawancara, kuesioner, serta panduan dokumen yang berisi tentang data sekunder yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang dicantumkan  hanyalah  teknik  yang  memang  benar-benar dilakukan dalam penelitian, tidak perlu keseluruhan teknik dipaparkan. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan metode wawancara dan observasi yang dideskripsikan berupa kata-kata atau kalimat (Murtijo, 2005: 21).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah observasi, dokumen dan wawancara mendalam.

(8)

Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung tentang objek yang akan diteliti. Menurut Nasution (1988) dalam buku Sugiyono (2012: 64) menyatakan observasi adalah dasar dari semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui observasi penulis dapat mengetahui secara langsung masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat baik mengenai perilaku maupun tindakan seseorang.

Selain itu, Marshall (1995) mengungkapkan bahwa observasi dapat mempelajari tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Observasi dalam penelitian ini menggunakan participant observation.

Participant observation merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta terlibat kegiatan-kegiatan yang dilakukan objek yang diteliti atau yang sedang diamati oleh si peneliti (Siregar, 2013: 20). Participant observation dalam penelitian ini penulis tidak hanya melihat apa yang terjadi selama di lapangan, akan tetapi penulis merasakan apa yang dirasakan oleh informan. Penulis ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh informan dalam melakukan aktivitas kehidupan penduduk setempat. Untuk itu, penulis mengetahui sesuatu yang sedang terjadi dalam masyarakat dan sedang dilakukan oleh masyarakat, sehingga merasakan dan mendengarkan fenomena tersebut (Afrizal, 2014: 21).

Penelitian participant observation membuktikan penulis tidak bersifat pasif atau hanya pengamat akan tetapi, bermain peran terhadap realitas yang terjadi. Tujuan dari pada penggunaan participant observation dalam penelitian ini, untuk mengamati secara langsung pengalaman dan kenyataan yang terjadi dengan perubahan mata pencaharian penduduk lokal. Perubahan tersebut dilihat dari segi

(9)

ekonomi serta aktivitas lainnya. Selain itu, dapat mengamati secara langsung dan merasakan perubahan dan cara yang dilakukan informan dalam kelangsungan kehidupan sehari-hari, yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam melakukan participant observation penulis turut serta terlibat dalam kehidupan informan terhadap kelangsungan kehidupan atau membiayai ekonomi keluarga.

Participant observation penulis mengamati dan terlibat aktivitas yang dilakukan oleh penduduk lokal setiap hari dan bersifat siklus dalam mejalankan kehidupan sehari hari. Aktivitas tersebut berupa dampak sosial dari pada perubahan mata pencaharian yang dilakukan oleh penduduk lokal dalam mempertahankan kehidupan setelah penebangan hutan ke perkebunan karet. Dalam melakukan participant observation, penulis ikut melakukan pekerjaan dimana tempat tinggal penduduk lokal tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk melihat kebiasaan yang dilakukan penduduk lokal setempat dalam kehidupannya sehari-hari, ini terkait dengan hubungan sosial dalam masyarakat. Kemudian penulis mengetahui kinerja dan tindakan yang dilakukan setelah penutupan penebangan hutan ke perkebunan karet.

Participant observation pada penelitian ini, penulis menempatkan diri sebagai pelaku dan objek yang diteliti. Melakukan pekerjaan mulai dari pada ke kebun karet sampai aktivitas lainnya seperti ke bakau, nelayan dan lain-lain. Alat yang digunakan oleh penulis adalah alat tulis (pena, pensil dan buka catatan lapangan). Oleh sebab itu, melalui Participant observation penulis menemukan data dengan adanya perubahan mata pencaharian masyarakat tersebut.

       Dokumen

(10)

Metode dokumen merupakan pengumpulan data secara tertulis (Afrizal, 2014: 21). Metode dokumen yaitu mencari data atau bahan mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan lain-lain. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan langkah-langkah sejarah dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Untuk itu, penulis melakukan penelusuran bahan dokumen berupa catatan dari pada catatan pribadi masyarakat yang ada di daerah penelitian. Selain itu, penulis mencari data di desa dan di kecamatan masalah penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Data di kecamatan dan di desa berupa surat menyurat, dokumen, atau laporan penelitian mengenai geografis dan demografis penduduk lokal yang bertempat tinggal di desa tersebut. Data ini dapat dijadikan sebagai data mengenai situasi dan kondisi atau gambaran daerah. Dokumen ini bertujuan untuk melihat dampak sosial dengan adanya perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Putri Puyu terhadap kehidupan ekonomi, politik atau lainnya. Oleh sebab itu, perlu adanya studi serta literatur yang membahas dampak sosial dengan adanya perubahan mata pencaharian penduduk dengan kondisi ekonomi dari awal muncul sehingga dapat dibandingkan dengan kondisi pada saat sekarang ini.

Oleh sebab itu, penulis mencari dokumen pribadi dari masyarakat atau informan yang telah lama bertempat tinggal di daerah penelitian tersebut, hasil dokumen diperoleh melalui dokumen. Dokumen tersebut didapatkan melalui kantor desa dan dokumen masyarakat atau penduduk yang berada di Desa Putri Puyu.

Selain itu, untuk mendukung data di lapangan dan pembuktian selama di lapangan, penulis melakukan dokumentasi yang berupa foto-foto atau gambar yang terkait peristiwa yang terjadi. Foto-foto diambil berdasarkan

(11)

apa yang dilihat oleh penulis dan hasil wawancara selama di lapangan yang dijadikan bahan

5. Teknik Analisis data

Analisis data yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif menyajikan model-model analisis statistik, baik untuk analisis univariat, bivariat, maupun multivariat. Dalam penelitian dengan metode kualitatif, perlu diungkapkan langkah- langkah dalam mengolah informasi, proses penafsiran, dan penyimpulan hasil penelitian.

Contoh Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berorientasi kepada kata-kata atau kalimat dan bukan angka yang akan dijadikan sebagai hasil penelitian. Data yang diperoleh dikumpulkan berbagai macam cara dan proses yang bersamaan sebelum ke lapangan dan ketika ke lapangan. Cara dalam penelitian tersebut sesuai dengan metode dalam pengumpulan data yaitu observasi terlibat, dokumen dan wawancara mendalam. Menurut Bogdan menyatakan bahwa analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang didapatkan melalui hasil wawancara mendalam, catatan lapangan dan cara-cara yang lain untuk mudah dipahami dan temuan tersebut dapat dipahami oleh orang lain (Sugiyono, 2012: 88). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data pada periode tertentu. Artinya analisis tersebut dilakukan pada saat wawancara, penulis sudah mulai melakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan informan. Ketika jawaban yang

(12)

penulis melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap data yang diperoleh menjadi kredibel. Miles dan Heberman menyatakan aktivitas dalam analisis data dapat dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai data yang didapatkan menjadi tuntas dan akhirnya data tersebut jenuh (Sugiyono, 2001: 337). Analisis data pada penelitian ini terdiri dari beberapa alur kegiatan yang dilakukan secara bersama, menurut Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2012: 91; Afrizal, 2014: 178).

Ketiga alur tersebut merupakan aktivitas yang berbentuk interaksi dalam proses pengumpulan data ketika di lapangan sebagai proses siklus.

Dalam proses tersebut penulis bergerak dari arah pengumpulan data selama proses pengumpulan data berlangsung dan menjalankan alur- alur dari pada Miles & Heberman. Dengan demikian, penulis melakukan analisis data di antaranya data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Hal tersebut bertujuan untuk menemukan dan membangun pemahaman terhadap alur kerja dan mendapatkan data secara akurat, tepat dan empirik. Dalam proses tersebut dapat digambarkan pada Gambar 3.3.

Reduksi data (data reduction) merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting serta dicari dan tema yang pokok sekaligus penyerderhanaan data yang muncul dari hasil lapangan. Reduksi data memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian selanjutnya. Ketika melakukan reduksi data bukan hal yang terpisah dengan analisis data.

Reduksi data penulis lakukan pengkodean terhadap data yang dihasilkan di lapangan. Kode tersebut bertujuan untuk memilih mana data yang

(13)

dibuang, mana pola-pola yang dapat dijadikan sebagai hasil penelitian, meringkas terhadap cerita-cerita yang berkembang dan mana data yang tidak menyangkut dari tujuan penelitian. Hal tersebut merupakan pilihan ketika melakukan analisis data. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh ketika di lapangan kemudian dikelompokkan, dibuang data yang rasa tidak perlu dan diambil kesimpulan akhir dari pada analisis tersebut (Salim, 2006: 22). Ketika melakukan analisis tersebut, penulis melakukan berulang kali yang bersifat siklus dari tahap pertama kemudian menuju tahap kedua sehingga kembali pada tahap pertama dan begitu seterusnya. Pada analisis tahap pertama penulis melakukan pengkodean. Dengan pengkodean tersebut penulis membuka hasil catatan lapangan setelah melakukan wawancara. Kemudian penulis memilih catatan lapangan tersebut mana yang dibuang dan diambil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Alur selanjutnya pada kegiatan analisis data adalah melakukan penyajian data (data display). Penyajian data merupakan deskripsi kumpulan informasi yang tersusun untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Salim, 2006:23). Penyajian data lazim digunakan pada penelitian kualitatif dalam menganalisis data yang telah dapat ketika di lapangan. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam buku Sugiyono (2011: 341) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex” yang sering digunakan dalam melakukan penelitian kualitatif adalah menggunakan teks yang bersifat naratif. Artinya ketika mendapatkan hasil di lapangan data yang diperoleh bersifat terpencar, tersusun kurang baik dan tidak menemukan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian yang bersifat berlebihan. Oleh sebab itu, dengan menggunakan cara

(14)

yang diharapkan oleh penulis. Penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan tabel, grafik, phie chard, pictogram dan lain lain. Dengan demikian, cara yang dilakukan oleh penulis untuk memudahkan dalam meraih data yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Tahap kedua ini, penulis melakukan kategorisasi data atau pengelompokan data ke dalam klasifikasi-klasifikasi setelah data didapat di lapangan dan setelah diberi kode terhadap data tersebut. Oleh sebab itu, kodifikasi data dapat menentukan data yang paling penting dan tidak penting pada tahap pertama, sehingga penulis membuat kategori-kategori dari data yang telah dikumpulkan. Alur terakhir yang dilakukan dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan dan vertifikasi (conclusion drawing and verifikasication) data yang telah dilalui pada tahap pertama dan kedua.

Pada tahap ini penulis telah mulai mencari makna dari setiap gejala yang terjadi dan data yang diperoleh ketika di lapangan. Tahap kesimpulan penulis mencatat keteraturan, pola-pola mengenai penjelasan, alur kausalitas, proposisi dan konfigurasi. Persiet dalam penelitian ini ketika mengambil kesimpulan bersifat longgar, terbuka dan skeptis, akan tetapi data dan kesimpulan tersebut sudah disediakan. Selama di lapangan ketika melakukan penelitian berlangsung penulis melakukan tahap kesimpulan secara terus-menerus. Kemudian data tersebut menjadi benar benar data yang valid dan kokoh dalam setiap kesimpulan.

Penarikan kesimpulan selama di lapangan, penulis juga melakukan diverifikasi. Vertifikasi dilakukan penulis secara singkat dan membuka kembali hasil catatan di lapangan yang dilakukan secara terus-menerus.

Selain itu, penulis melakukan tukar pemikiran dengan teman sejawat yang dianggap bisa melakukan diskusi sesuai dengan permasalahan yang penulis lakukan. Tahap ketiga ini penulis mencari hubungan antara kategori-kategori yang telah dibuat oleh penulis sebelumnya dalam melakukan penelitian tersebut. Dengan demikian, penulis

(15)

mengilustrasikan dengan matrik atau diagram-diagram yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga data yang didapatkan tidak lagi bersifat narasi. Ketiga langkah yang dianjurkan oleh Miles dan Huberman, penulis lakukan secara terus-menerus selama di lapangan dan menulis dari hasil lapangan. Langkah ini dilakukan juga sampai berakhirnya penulis di lapangan dan mendapatkan data sesuai dengan tujuan dari pada penelitian. Dengan demikian, proses kategori tersebut menemukan pola atau tema dalam mencari hubungan antara kategori yang telah ditemukan

D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi data

Data yang diperoleh selama melakukan penelitian diuraikan di bagian ini. Pada umumnya data terdiri atas dua bagian utama,  yaitu  data utama  dan  data  pendukung  penelitian.  Data utama dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi (grafik atau histogram), nilai rerata, statistik deskriptif, dan lainnya. Data pendukung  dapat  berupa deskripsi  mengenai  lokasi  penelitian. Data ini disajikan bertujuan agar pembaca mendapat pemahaman yang lebih utuh (holistik) tentang karakteristik lokasi penelitian. Bila lokasi penelitian adalah lembaga pemerintah atau perusahaan, maka dapat dikemukakan sejarah, struktur organisasi, bidang kegiatan, kepegawaian, dan lain-lain. Bila lokasi penelitian adalah kelompok masyarakat atau komunitas maka dapat dikemukakan kondisi geografis, pendidikan, karakteristik sosial, kependudukan, dan lain-lain.

(16)

Gambaran lokasi penelitian harusnya memuat data dan informasi yang dapat digunakan untuk memperluas wawasan peneliti pada saat melakukan analisis atau pembahasan hasil analisis data. Gambaran lokasi penelitian tidak boleh melebihi jumlah halaman hasil penelitian dan pembahasan, serta disajikan di bagian awal deskripsi data.

2. Analisis data

Analisis  merupakan  penyederhanaan  data  dengan menggunakan teknik statistik yang baku bagi yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan penyederhanaan informasi serta interpretasi bagi yang menggunakan pendekatan kualitatif.

3. Pembahasan

Dalam bab ini harus dibahas secara logis dan sistematis keterkaitan antar variabel satu dengan yang lainnya berdasarkan analisis  yang digunakan  dengan  membandingkan teori atau hasil penelitian sebelumnya, baik yang mendukung maupun yang bertentangan.

Rujukan terhadap teori, temuan observasi,  petikan  wawancara,  dan hasil  penelitian  terdahulu sangat penting karena dapat mengarah kepada munculnya pendapat, penemuan atau teori baru.

E. PENUTUP 1. Simpulan

Pada   bagian   simpulan   berisi   tentang   pernyataan- pernyataan singkat dari hasil analisis dan pembahasan sekaligus merupakan

(17)

jawaban terhadap perumusan masalah penelitian. Simpulan dipaparkan secara deskriptif poin per poin dengan tidak mengulangi analisis hasil penelitian atau perhitungan statistik.

2. Saran

Pada  bagian  saran  dapat  dikemukakan hal-hal yang  dirasa  perlu disampaikan kepada pembaca maupun pihak yang berkompeten berkenaan dengan pembahasan dan kesimpulan atas fakta-fakta dalam skripsi. Saran merupakan rekomendasi yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi yang bersifat operasional, aplikatif, dan dapat memberikan solusi.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

Analisa data adalah proses yang dilakukan secara sistematis untuk mencari/menemukan dan menyusun transkrip wawancara, catatan-catatan lapangan, dan bahan-bahan

peningkatan pada setiap siklusnya. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dengan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dengan cara

Sedangkan Bogdan (dalam Sugiyono, 401:2014) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, data dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dengan cara