• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matkul : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum UJIAN TENGAH SEMESTER

N/A
N/A
FEBRIANSYAH

Academic year: 2023

Membagikan "Matkul : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum UJIAN TENGAH SEMESTER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Mayang Aprilia Trissa NIM : 23345364

Prodi : Pendidikan Profesi Guru

Matkul : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum (P2K) Rombel : 3 (Tiga) IPA

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Setelah Anda memahami tentang backward design dalam UbD, tentulah ditemukan sebuah pola yang berbeda dari yang selama ini dilaksanakan dalam pembelajaran. Untuk itu analisis apa perbandingan dari implementasi kurikulum menggunakan UbD dengan model pengembangan kurikulum lainnya (Tyler, Taba, Olivia). Tunjukkan dalam bentuk tabel.

Jawab:

Perbandingan Model UbD Model Tyler Model Taba Model Oliva Pelopor Waggins dan

Mc Tighe

Ralph Tyler Hilda Taba Peter E. Olivia Model Induktif Deduktif Induktif Deduktif

Type Grass-roots

a. Berasal dari analisis kebutuhan peserta didik, sekolah dan daerah Dari daerah ke pusat.

Top-down a. Pejabat

yang membuat perubahan kurikulum b. Dari pusat

ke daerah

Grass-roots b. Berasal

dari analisis kebutuhan peserta didik, sekolah dan daerah c. Dari

daerah ke pusat.

Top-down a. Pejabat

yang membuat perubahan kurikulum b. Dari pusat

ke daerah

Jenis Obyektif Linear

proses, urut dari atas ke bawah

Interaksi Setiap bagian saling

terhubung dan saling terkait.

Obyektif Linear

proses, urut dari atas ke bawah

Circle Proses berulang

Fokus/ciri utama

Penempatan peserta didik sebagai fokus pembelajaran

Tujuan umumnya fokus ke pendidikan yang artinya

a. Memfasilit asi guru untuk berkreasi b. Menekank

a. Fokus pada kebutuhan peserta didik

b. Adanya tim

(2)

merancang suatu kurikulum sesuai dengan tujuan dan misi suatu institusi pendidikan

an pada pemusatan perhatian guru c. Guru

menjadi motor penggerak

pendukung/t im ahli

2. Jelaskan dalam bentuk artikel pendapat Anda terkait beberapa hal berikut:

a. Bagaimana UbD diimplementasikan dalam pembelajaran b. Analisis implementasi UbD di Indonesia

c. Bagaimana hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka UbD

d. Bagaimana peran guru dalam implementasi UbD

Anda dapat mengembangkan topik tersebut sesuai dengan hal-hal yang sudah anda dapatkan selama proses perkuliahan maupun rujukan sumber lainnya. Selain itu sertakan rujukan yang sesuai dalam artikel yang anda kembangkan.

Jawab:

UNDERSTANDING BY DESIGN: IMPLEMENTASI DAN HASIL YANG DIINGINKAN DALAM PEMBELAJARAN

Mayang Aprilia Trissa Universitas Negeri Padang

[email protected]

Abstrak

Pendekatan perencanaan pembelajaran dapat membuat proses pembelajaran yang terjadi dapat berjalan dengan efektif dan bermakna. Pendekatan perencanaan pembelajaran Understanding by design dapat membantu guru dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dengan mudah, karena pendekatan UbD sangat terfokus terhadap tujuan pembelajaran. Artiel ini menggunakan teknik studi kepustakaan dan metode deskriptif kualitatif.

(3)

Kata kunci: Understanding by design¸ implementasi, hasil belajar

PENDAHULUAN

Sistem pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan kurikulum sebanyak sebelas kali, dimulai dari tahun 1947, dengan kurikulum yang sangat sederhana kemudian sampai terakhir yaitu kurikulum merdeka.

Meskipun sering dilakukan pengembangan dan pembaharuan dari kurikulumn namun tujuannya tetap sama, yaitu untuk mengembangkan kemampuan, watak, serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam pengembangan kurikulum dibutuhkan suatu model yang dapat merancang kurikulum sesuai dengan sistem pendidikan. Pengembangan terhadap kurikulum merdeka yang digunakan pada saat ini menggunakan model pengembangan kurikum Understanding by Design.

Understanding By Design

Understanding by Design merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini guru harus merancang tujuan dan bagaimana tujuan itu betul-betul dicapai (As’ari, 2016).

Istilah Understanding by Design (UbD) sama halnya dengan Backward Design atau desain mundur. Dalam pendekatan Understanding by Design (UbD), Backward Design lebih fokus pada pembelajaran dan pemahaman siswa (Wiggins and Mc Tighe, 2005). Perbedaan mendasar UbD dan desain pembelajaran lainnya adalah pada urutan perancangan evaluasi pembelajaran dan langkah pembelajaran. Biasanya guru merancang pembelajaran mulai dari menentukan tujuan pembelajaran, kemudian langkah pembelajaran, lalu evaluasi pembelajaran; namun dalam UbD, perancangan dimulai dari tujuan pembelajaran, kemudian menyusun evaluasi pembelajaran dan kemudian baru merencanakan langkah pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik studi kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian studi kepustakaan merupakan kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian dari buku-buku sumber penelitian, jurnal, literatur, dan publikasi lain serta peneliti menelaah kembali dengan cara mendeskripsikan data berdasarkan

(4)

beberapa pendapat ahli (Moto, 2019). Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data temuan dari berbagai sumber karya ilmiah berdasarkan jurnal terkait penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan mendeskripsikan data dari hasil jurnal tentang rancangan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design, kemudian data-data tersebut digunakan untuk memperkuat argumen penulis dalam menganalisis pengembangan rancangan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi UbD dalam pembelajaran

Dalam implementasi terhadap UbD terdapat tiga stage yang dapat dilaksanakan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, yaitu antara lain Stage 1: tujuan pembelajaran, Stage 2: evaluasi pembelajaran, dan Stage 3:

langkah pembelajaran. Tujuan pembelajaran pada Stage 1 ini dibuat berdasarkan konsep-konsep dasar yang harus dikuasai peserta didik. Tujuan pembelajaran ini dibuat dengan cara menentukan kata-kata kunci penting dalam materi yang diajarkan. Setelah mendapatkan kata-kata kunci yang sesuai, kemudian apa yang diinginkan untuk dikuasai peserta didik dinyatakan dalam kalimat yang mengandung kata kerja operasional yang diambil dari Taksonomi Bloom sebagai rumusan tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran pada Stage 2 berisi assesment dan soal evaluasi. Assesment dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran dan berisi kalimat yang menyatakan performa siswa yang menunjukkan apakah siswa sudah menguasai materi yang disampaikan atau belum. Soal evaluasi dibuat mengacu pada assesment untuk menguji pemahaman siswa akan materi.

Soal evaluasi menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memungkinkan siswa berpikir kritis dan menuangkannya dalam jawaban mereka. Langkah pembelajaran pada Stage 3 merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar dan peserta didik. Langkah pembelajaran ini dirancang untuk membekali siswa dalam memahami materi, sehingga pada akhirnya mereka bisa mengerjakan soal evaluasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Implementasi UbD di Indonesia

Penerapan Understanding by Design di Indonesia sudah diterapkan dalam berbagai pembelajaran dan dinyatakan efektif untuk digunakan. Hal ini,

(5)

dibuktikan melalui artikel-artikel penelitian yang kami analisis. Terdapat beberapa artikel yang dapat menunjukkan implementasi UbD di Indonesia, artikel-artikel tersebut antara lain:1) artikel 1 yang dilakukan oleh Wati (2022), berjudul tentang Analisis Pengembangan Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan Understanding by Design pada Pembelajaran PAI SMP Negeri 11 Bengkulu. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa respon siswa terkait pertanyaan dalam angket yang membahas tentang penggunaan UbD dalam pembelajaran yaitu siswa memiliki persepsi bahwa UbD sudah efektif untuk digunakan, dan dapat meningkatkan motivasi serta aktivitas belajar siswa. 2) artikel 2, penelitian yang dilakukan oleh (Pertiwi, Sudjito, & Rondonuwu, 2019), yang berjudul Perancangan Pembelajaran Fisika tentang Rangkaian Seri dan Paralel untuk Resistor Menggunakan Understanding by Design (UbD), menyatakan bahwa UbD dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan kualitas pembelajaran karena tiga tahapan dalam Backward Design yang digunakan dalam penelitian saling terkait dan direkomendasikan dalam pembelajaran riil. 3) artikel 3, penelitian yang dilakukan oleh (Almaseid, 2017) berjudul The Impact of Using Understanding by Design (UbD) Model on 8th -Grade Student’s Achievement in Science, yang menyatakan yaitu UbD baik untuk digunakan pada proses belajar mengajar, khususnya pada materi eksak. Hal ini dibuktikan melalui nilai siswa yang meningkat setelah pemberian postest menggunakan pendekatan UbD.

C. Hasil Pembelajaran yang diharapkan dalam Kerangka UbD

Terdapat beberapa pemahaman yang menjadi fokus utama yang dituju dalam proses pembelajaran. Ada 6 aspek pemahaman yang harus siswa kuasai, yaitu kemampuan menjelaskan, kemampuan interpretasi atau menafsirkan, kemampuan aplikasi atau menerapkan, kemampuan memiliki perspektif, kemampuan berempati, dan kemampuan memiliki pengetahuan diri sendiri (Wiggins & Tighe, 2005). Asesmen formatif dapat digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tersebut. 3 komponen penilaian dalam asesmen formatif yaitu umpan balik, penilaian sejawat, dan penilaian diri sendiri, sehingga asesmen formatif dinilai sangat cocok untuk digunakan karena mengutamakan penilaian dalam proses pembelajarannya. Adanya umpan balik dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi yang dipelajari, meningkatkan kesukaan siswa dalam proses belajar, meningkatkan kecerdasan dalam pengerjaan soal yang diberikan, dan tahu capaian belajar yang diperoleh. Penilaian sejawat juga dapat memberikan

(6)

dorongan kepada siswa dalam pembelajaran untuk memahami perannya sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan belajar lebih aktif. Selain itu, penilaian diri sendiri dapat mengembangkan perkembangan pengetahuan terhadap dirinya sendiri dan dapat membentuk habits of mind (Gloria & Sudarmin, 2018).

D. Peran Guru dalam Implementasi UbD

Berdasarkan kerangka UbD pendidik bertanggung jawab dalam merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan tiga stage dari UbD. Dalam menentukan hasil belajar yang diinginkan, pendidik terlebih dahulu melaksanakan diagnostik kepada siswa untuk mengetahui kebutuhan peserta didik dengan membuat rubrik asesmen. Hal ini dilakukan, untuk membantu guru dalam proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif (Wati, 2022). Selain itu, guru juga memiliki tugas untuk merancang tujuan pembelajaran, dimana guru harus benar-benar mencapai tujuan tersebut.

Berkaitan dengan merancang pembelajaran UbD ini, tugas guru juga harus menganalisis kompetensi dasar dan menentukan indiKator ketercapaiannya dengan memperhatikan karakteristik rumusan kompetensi dasar yang ada pada permendikbud no 67, 68, 69, yang menyatakan bahwa karakteristik kompetensi dasar lebih berfokus pada kompetensi yang ingin dicapai, bukan pada materinya sehingga guru didorong untuk menggunakan fokus pembelajaran menggunakan result-focused design atau backward design (As'Ari, 2014).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dijelaskan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat tiga langkah UbD yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran, yaitu merancang tujuan pembelajaran, merancang asesmen, dan merancang kegiatan pembelajaran.

2. Di Indonesia UbD telah diimplementasikan pada berbagai mata pelajaran dan efektif dalam pelaksanaannya.

3. Terdapat enam pemahaman dalam UbD yang harus dimiliki oleh peserta didik, yaitu: menjelaskan, interpretasi, aplikasi, perspektif, empati, dan pengetahuan diri.

4. Peran guru dalam mengimplementasikan UbD, adalah merancang perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tahapan UbD.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Alfiya. 2018. Implementasi Metode Pembelajaran Understanding by Design di Sekolah Alam Depok by Design (UbD) Model On 8 th-Grade Students Achievemen in Science. Ministry of Education, United Arab of Emirates (UAE), 3 (2017). Terhadap Kesadaran Mentaduburri Ayat-Ayat Alquran.

Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains, 1, 19-28 Friska, Fitriani. 2010. Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013. Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini, 1, 2716- 2079

Gloria, R. Y., & Sudarmin. 2018. Kontribusi Asesmen Formatif dalam Tahapan Understanding by Design Terhadap Pemahaman Mahasiswa Calon Guru Biologi. Jurnal Bioedukatika, 6, 67-73

Riskey, Oktavian & Riantina, Fitra. 2016. Pembelajaran dalam Perspektif Kreativitas Guru Dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran. Jurnal lantanida, 4,1

Rosnaeni, Sukiman, Apriliyanti, Yani. 2022. Model-Model Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 4, 467-473

Sinta, Debora & Ferdy Semuel Rondonuwu. Perancangan Pembelajaran Fisika tentang Rangkaian Seri dan Paralel untuk Resistor menggunakan Understanding By Design. (2019).

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Yurtseven, N., & Altun, S. 2016. Understanding by Design (UbD) in EEL

Teaching The Investigation of Student Foreign Languange Learning Motivation and View. Journal Yildiz Tecnical University, Istanbul, 4

3. Rumuskanlah lima hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman dalam UbD, serta tentukan bukti penilaiannya?!

Jawab:

Aspek

Pemahaman Bukti Penilaian

Menjelaskan Tugas menulis, presentasi, atau diskusi

kelompok yang meminta siswa untuk menjelaskan konsep atau

keterampilan.

Interpretasi Tugas menafsirkan data, situasi, atau

peristiwa yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.

Aplikasi Proyek, tugas, atau

presentasi yang meminta siswa untuk mengaplikasikan konsep

atau keterampilan dalam situasi nyata.

Prespektif Tugas

(8)

diskusi kelompok atau debat yang meminta siswa untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan menentukan

pendapat mereka sendiri.

Empati Tugas role-play atau tugas memahami perspektif

orang lain yang meminta siswa untuk berpura-pura menjadi

orang lain dan memahami perasaan mereka.

Referensi

Dokumen terkait