• Tidak ada hasil yang ditemukan

10. Elysa Mayasari Penggunaan Konjungsi Dalam Cerita Rakyat Roro Jonggrang Sebagai Alternatif Pembelajaran

N/A
N/A
tito brayen

Academic year: 2023

Membagikan "10. Elysa Mayasari Penggunaan Konjungsi Dalam Cerita Rakyat Roro Jonggrang Sebagai Alternatif Pembelajaran"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

81

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM CERITA RAKYAT

“RORO JONGGRANG” SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DI KELAS VII SMP

Elysa Mayasari Ngatmini Rawinda Fitrotul M

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Semarang

ABSTRAK

Konjungsi mempunyai peranan penting dalam merangkai kata untuk menjadi kalimat yang padu. Pembelajaran mengenai konjungsi diperlukan oleh peserta didik guna mempertajam pemahaman terhadap kaidah Bahasa Indonesia. Pembelajaran yang menjadi objek penelitian yaitu pembelajaran konjungsi dari cerita rakyat “Roro Jonggrang”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan konjungsi pada cerita rakyat “Roro Jonggrang” dan mendeskripsikan peran pembelajaran konjungsi dalam cerita rakyat “Roro Jonggrang” sebagai alternatif pembelajaran di kelas VII SMP. Teknik simak dalam penelitian ini dilakukan dengan menyimak cerita rakyat “Roro Jonggrang” yang dilanjutkan dengan teknik catat pada penggunaan konjungsi pada cerita rakyat “Roro Jonggrang”. Hasil analisis dan pembahasan penggunaan konjungsi pada cerita rakyat “Roro Jonggrang” terdapat Konjungsi subordinatif terdapat 8 jenis penggunaan yaitu atributif, hubungan waktu bersamaan, hubungan waktu berurutan, hubungan sebab, hubungan tujuan, hubungan hasil, hubungan cara, hubungan komplementasi. Konjungsi koordinatif terdapat 3 jenis penggunaan yaitu penambahan, pertentangan, perlawanan. Konjungsi antarkalimat terdapat 1 jenis penggunaan. Penelitian ini hanya membahas penggunaan konjungsi pada cerita rakyat “Rojo Jonggrang”. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan beberapa cerita rakyat yang digunakan perbandingan. Penelitian ini dapat menjadi alternatif pembelajaran konjungsi pada cerita rakyat.

Kata Kunci: Konjungsi, Cerita Rakyat, Pembelajaran ABSTRACT

Conjunctions have an important role in stringing words into coherent sentences. Learning about conjunctions is needed by students to sharpen their understanding of Indonesian language rules. Learning that became the object of research is learning conjunctions from the folklore

"Roro Jonggrang". The purpose of this study is to describe the use of conjunctions in the folklore "Roro Jonggrang" and describe the role of learning conjunctions in the folklore "Roro Jonggrang" as an alternative learning in class VII SMP. The listening technique in this study was carried out by listening to the folklore "Roro Jonggrang" followed by the technique of noting the use of conjunctions in the folklore "Roro Jonggrang". The results of the analysis and discussion of the use of conjunctions in the folklore "Roro Jonggrang" found that there are 8 types of subordinating conjunctions, namely attributive, simultaneous relationship, sequential time relationship, causal relationship, goal relationship, outcome relationship, method relationship, complementation relationship. There are 3 types of coordinating conjunctions, namely addition, opposition, and resistance. Conjunctions between sentences there is 1 type of usage. This study only discusses the use of conjunctions in the folklore "Rojo Jonggrang".

Further research can use some of the folklore used comparisons. This research can be an alternative learning conjunctions in folklore. result relationship, way relationship, complementation relationship. There are 3 types of coordinating conjunctions, namely addition,

(2)

Penggunaan Konjungsi Dalam Cerita Rakyat “Roro Jonggrang”Sebagai Alternatif Pembelajaran (Elysa Mayasari, Ngatmini, Rawinda Fitrotul M)

82

opposition, and resistance. Conjunctions between sentences there is 1 type of usage. This study only discusses the use of conjunctions in the folklore "Rojo Jonggrang". Further research can use some folklore used comparison. This research can be an alternative learning conjunctions in folklore. result relationship, way relationship, complementation relationship.

There are 3 types of coordinating conjunctions, namely addition, opposition, and resistance.

Conjunctions between sentences there is 1 type of usage. This study only discusses the use of conjunctions in the folklore "Rojo Jonggrang". Further research can use some folklore used comparison. This research can be an alternative learning conjunctions in folklore.

Keywords: Conjunction, Folklore, Learning

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam hidup manusia.

Pendidikan dapat mewujudkan manusia yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran dapat lebih interaktif apabila dikaitkan dengan cerita fiksi yang memotivasi dan inspiratif. Dalam dunia pendidikan cerita fiksi yang merupakan karya sastra dapat menjadi perantara dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, karya sastra merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan kepada peserta didik guna mengambil pesan moral dan amanah yang disajikan sastrawan di dalam karya sastranya. Dalam penyampaian pesan moral karya sastra penulis harus jelas dalam menggunakan kalimat-kalimat yang ditunjang oleh pilihan kata, konjungsi, dan personal yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.

Konjungsi mempunyai peranan penting dalam merangkai kata untuk menjadi kalimat yang padu. Pembelajaran mengenai konjungsi diperlukan oleh peserta didik guna mempertajam pemahaman terhadap kaidah Bahasa Indonesia. Realitanya, peserta didik lebih mengenal istilah kata hubung daripada konjungsi. Peserta didik belum memahami pengertian, jenis dan kegunaan konjungsi (Akhlakulkharomah, 2014:4). Konjungsi pada cerita rakyat “Roro Jonggrang” sesuai usia dan perkembangan mental peserta didik.

Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Alwi, 2003:

296). Pendapat yang hampir sama dengan pakar di atas mengungkapkan konjungsi adalah kata yang dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf (Rusminto, 2009: 30). Konjungsi adalah kata yang dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf (Kridalaksana dalam Tarigan, 1987:46). Oleh karena itu, menarik jika dilakukan penelitian dengan objek kajian cerita “Roro Jonggrang” untuk dilihat penggunaan konjungsinya dalam sebuah skripsi berjudul “Penggunaan Konjungsi dalam Cerita Rakyat “Roro Jonggrang” sebagai Alternatif Pembelajaran di Kelas VII SMP”.

Pembelajaran yang menjadi objek penelitian yaitu pembelajaran konjungsi dari cerita rakyat “Roro Jonggrang”.

(3)

DIAN WIDYA: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Kependidikan Vol. 5, No. 6, Oktober 2021

83 METODE

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan yaitu cerita rakyat “Roro Jonggrang”. Data dalam penelitian ini yaitu konjungsi dalam cerita rakyat “Roro Jonggrang”.

Penelitian ini menggunakan instrumen diri peneliti. Menurut Sugiyono (2017:305 bahwa dalam penelitian kualitatif, instrumen atau alat penelitiannya adalah diri peneliti.

Peneliti mengamati dan mencatat sendiri konjungsi yang terdapat dalam kalimat-kalimat pada cerita rakyat “Roro Jonggrang”.

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan.

Pengumpulan data menggunakan teknik simak catat. Teknik simak dalam penelitian ini dilakukan dengan menyimak cerita rakyat “Roro Jonggrang” yang dilanjutkan dengan teknik catat pada penggunaan konjungsi pada cerita rakyat “Roro Jonggrang”.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif. Data yang diambil dari cerita rakyat “Roro Jonggrang” dianalisis menggunakan analisis isi. Metode analisis isi atau analisis dokumen, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan, atau lain-lain (Sugiyono,2015:240). Pemaparan hasil analisis data dilakukan secara kualitatif dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif. Cerita rakyat

“Roro Jonggrang” dianalisis dengan mendeskripsikan data yang telah diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konjungsi yang digunakan pada cerita rakyat “Roro Jonggrang” di antaranya 8 jenis konjungsi subordinatif, 3 jenis konjungsi koordinatif, dan 1 jenis konjungsi antarkalimat. Pada konjungsi koordinatif hubungan penambahan dan terdapat penggunaan yang kurang tepat. Penggunaan tersebut kurang tepat karena tidak menunjukkan hubungan penambahan pada dua klausa yang sama derajatnya. Konjungsi koordinatif hubungan perlawanan tetapi juga terdapat penggunaan yang kurang tepat karena terdapat di awal kalimat. Beberapa konjungsi tidak dapat diletakan di awal kalimat seperti konjungsi tetapi. Penggunaan konjungsi dengan dan untuk terdapat pada awal dan tengah kalimat. Perbedaan konjungsi dengan dan untuk terletak pada klausa utamanya. Pada penggunaan konjungsi dengan dan untuk di awal kalimat klausa utama terletak setelah klausa subordinatif, sedangkan penggunaan di tengah kalimat klausa utamanya terletak sebelum konjungsi.

Konjungsi merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam pendidikan.

Penggunaan konjungsi sebagai alat gramatikal dalam sebuah wacana dapat memadukan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, maupun kalimat dengan kalimat. Kridalaksana (2013:7-16) menyebut konjungsi dengan sebutan konjungtor, yang merupakan kata sambung. Konjungtor menurutnya adalah bentuk atau satuan kebahasaan yang berfungsi untuk menyambung, merangkai, atau menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, dan seterusnya. Konjungtor amat mudah dikenali karena menjadi pemarkah formal.

Penggunaan konjungsi dalam pembelajaran dapat digunakan karena dapat mengetahui ketepatan penggunaan konjungsi. Indikator ketepatan penggunaan konjungsi antara lain:

(4)

Penggunaan Konjungsi Dalam Cerita Rakyat “Roro Jonggrang”Sebagai Alternatif Pembelajaran (Elysa Mayasari, Ngatmini, Rawinda Fitrotul M)

84

ketepatan penempatan konjungsi, ketepatan pemilihan konjungsi, menghindari penggunaan konjungsi ganda, menghindari pemborosan penggunaan konjungsi, serta menghindari penggunaan konjungsi tidak baku. Pada proses pembelajaran siswa dapat menganalisis penggunaan konjungsi melalui indikator tersebut.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penggunaan konjungsi pada cerita rakyat “Roro Jonggrang” terdapat Konjungsi subordinatif terdapat 8 jenis penggunaan yaitu atributif, hubungan waktu bersamaan, hubungan waktu berurutan, hubungan sebab, hubungan tujuan, hubungan hasil, hubungan cara, hubungan komplementasi.

Konjungsi koordinatif terdapat 3 jenis penggunaan yaitu penambahan, pertentangan, perlawanan. Konjungsi antarkalimat terdapat 1 jenis penggunaan. Penggunaan konjungsi pada Cerita Rakyat “Roro Jonggrang” masih terdapat beberapa kesalahan. Siswa menganalisis kesalahan penggunaan konjungsi dalam proses pembelajaran. Bacaan yang baik untuk siswa adalah yang tingkat keterbacaanya tidak terlalu sukar dan tidak juga terlalu mudah. Oleh sebab itu, untuk pembelajaran, sebaiknya digunakan bahan ajar cerita rakyat yang memiliki tingkat keterbacaan yang tergolong sedang.

DAFTAR PUSTAKA

Akhlakulkharomah, Lintang. 2014. “Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X Di MA Darul Ma’ Arif Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi. Jakarta:

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah, UIN Syari’f Hidayatullah.

Alwi, Hasa. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti. 2013. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

Rusminto, Nurlaksana. Eko. 2009. Analisis Wacana Bahasa Indonesia. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur.1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa

Referensi

Dokumen terkait

Levetiracetam Two Class I studies have been published on the efficacy of LEV in TR GE, 1 including patients with only GTC seizurese46 and the other including patients with juvenile