• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami AN dan Perubahanya dari UN

N/A
N/A
Anas Setiyono

Academic year: 2024

Membagikan "Memahami AN dan Perubahanya dari UN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

MEMAHAMI ESENSI

ASESMEN NASIONAL (AN) SERTA PERUBAHANNYA DARI UJIAN NASIONAL (UN)

DIREKTORAT SMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH

(2)

1) Sesi diskusi ini dapat Ibu & Bapak gunakan sebagai kesempatan belajar, berbagi, berdiskusi,

memahami, bercerita maupun berkeluh-kesah;

2) Tidak ada pendapat yang salah, namun demikian perlu terbuka untuk menerima dan memahami apapun pendapat dalam diskusi ini;

3) Tujuan dari diskusi kita ini adalah memahami tujuan dari pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) dan

bagaimana Ibu & Bapak sebaiknya menyikapinya.

Kesepakatan Diskusi

(3)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

1. Apakah Ibu & Bapak sudah membuka Rapor pendidikan di sekolah Ibu & Bapak? Bagaimana hasil Rapor Pendidikan di sekolah Ibu & Bapak? Apakah sesuai dengan kondisi di sekolah?

2. Karena AN menentukan hasil Rapor Pendidikan, bagaimana perasaan Ibu & Bapak ketika melaksanakan Asesmen Nasional (AN) — Takut? Ragu? Biasa saja? Tidak peduli? Antusias?

Saling bekerjasama? Semangat? Lainnya?

3. Kenapa Ibu & Bapak merasakan perasaan tersebut? Mohon diceritakan

4. Apa yang Ibu & Bapak lakukan dalam persiapan dan pelaksanaan Asesmen Nasional?

Mari Bercerita (1)

(4)

5) Jika kita kembali ke Ujian Nasional, apakah yang Ibu & Bapak rasakan ketika melaksanakan UN?

Beberapa bukti empiris menyebutkan bahwa UN — yang menentukan kelulusan siswa, prestasi sekolah dan pemda, kualitas sekolah berdampak negatif pada proses belajar siswa — seperti kecurangan (masal), reduksi proses belajar dan mengajar, kompetisi antar sekolah yang terlalu mendominasi, status sekolah unggulan non unggulan

Mari Bercerita (2)

(5)

KESIMPULANYA: Terdapat perbedaan yang mendasar tentang asesmen nasional (AN) dibandingkan dengan

ujian nasional (UN)

Mari kita cermati secara lebih mendalam!

(6)

Mari Memahami Kembali Asesmen / Penilaian Pendidikan Dalam Bentuk AN & UN (1)

Karakteristik Ujian Nasional (UN) Asesmen Nasional (AN)

Jenis asesmen (test) & Waktu test

Tes akhir (sumatif), dilakukan diakhir periode belajar, kelas XII

Tes awal(diagnostic), dilakukan di awal periode belajar, kelas XI

Tujuan Mengukur capaian akhir belajar siswa apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan

Mengukur proses mengajar dan belajar yang dilakukan di sekolah

Pemanfaatan Menentukkan kelulusan siswa (dalam cakupan tertentu),

menentukan prestasi sekolah dibandingkan dengan sekolah lainnya

Melakukan diagnosis terhadap proses belajar dan mengajar, kondisi

lingkungan sekolah, karakter siswa untuk selanjutnya dilakukan perbaikan melalui rapor pendidikan — identifikasi, refleksi dan benahi (IRB)

(7)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7

Mari Memahami Kembali Asesmen / Penilaian Pendidikan Dalam Bentuk AN & UN (2)

Karakteristik Ujian Nasional (UN) Asesmen Nasional (AN)

Konsekuensi (stake)

Kelulusan siswa, prestasi sekolah

— sekolah unggulan dan non- unggulan

Tidak ada konsekuensi untuk siswa dan sekolah selain diminta melakukan perbaikan dalam proses belajar dan mengajar

Instrumen asesmen (materi tes atau pengukuran atau survey)

Satu instrumen asesmen,

digunakan untuk beberapa tujuan

— menentukan hasil belajar siswa, prestasi sekolah

Beberapa (tiga) instrumen asesmen, digunakan untuk tujuan yang berbeda

— AKM mengukur literasi dan numerasi, survey karakter men-diagnosis kondisi karakter siswa dan lingkungan belajar men-diagnosis kondusifitas lingkungan belajar di sekolah

(8)

Konsepsi (Pemahaman Guru) Terhadap Asesmen / Penilaian Pendidikan: Mari Kita Pahami Kembali

Asesmen bertujuan untuk menilai hasil / prestasi belajar siswa (sumative

asesmen)

Asesmen bertujuan untuk memperbaiki proses belajar dan mengajar (formative asesmen)

Asesmen bertujuan untuk menilai kinerja dan akuntabilitas sekolah

Asesmen tidak berpengaruh terhadap perbaikan proses belajar

mengajar, hasil belajar siswa dan kinerja sekolah Tujuan

Melakukan Asesmen

1) Menurut Ibu & Bapak jenis mana yang paling sesuai dengan

keyakinan Ibu & Bapak?

2) Menurut Ibu & Bapak AN berada dalam jenis yang mana?

3) Menurut Ibu & Bapak

UN berada dalam jenis

yang mana?

(9)

1) Namun demikian, terlepas dari apapun tujuan asesmen-nya, guru (kita) bisa memilih untuk menggunakan hasil asesmen untuk peningkatan kualitas belajar dan mengajar!

2) Dampak positif dari hal tersebut adalah terdapat kesempatan untuk selalu melakukan perbaikan

3) Guru dapat mengidentifikasi strategi mengajar yang masih perlu diperbaiki, dan bagaimana memberikan masukan / saran kepada siswa untuk memperbaiki proses belajar mereka

4) Kita perlu berubah untuk menumbuhkan BUDAYA

REFLEKSI (melakukan identifikasi dan perbaikan) dari pada BUDAYA KOMPETISI (membanding-bandingkan hasil

asesmen)

(10)

1) Meningkatkan pemahaman guru dalam asesmen, baik sumatif maupun formatif asesmen

2) Mengembangkan strategi asesmen yang dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan proses bernalar (dari pada hanya menghafal) — dapat melalui tes tertulis, penugasan, portofolio, project kolaboratif, dan instrumen penilaian lain;

3) Memanfaatkan hasil asesmen untuk memberikan feedback kepada siswa untuk memperbaiki proses belajar mereka;

4) Memanfaatkan hasil asesmen untuk memberikan feedback kepada guru untuk memperbaiki proses mengajar.

Bagaimana Peran Satuan Pendidikan dalam Menyikapi

Asesmen Nasional (AN)

(11)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11

Pertanyaan Yang Sering Muncul Tentang AN dan Penjelasannya (1)

No Pertanyaan Penjelasan

1 Bagaimana

mempersiapkan AN?

Mempersiapkan AN tidak bisa dilakukan melalui metode latihan soal (drilling) walaupun drilling bisa menjadi strategi, terlepas efektivitasnya.

Mempersiapkan AN berarti memperbaiki proses belajar dan mengajar secara berkelanjutan — jangka menengah (3 sd 5 tahun) maupun jangka panjang (5 tahun) — melalui perbaikan pada metode mengajar,

mengembangkan lingkungan sekolah yang kondusif untuk siswa belajar, meningkatkan kualitas kepemimpinan kepala sekolah dll.

(12)

Pertanyaan Yang Sering Muncul Tentang AN dan Penjelasannya (1)

No Pertanyaan Penjelasan

2 Apakah hasil AN merepresentasikan kualitas sekolah?

Hasil AN lebih merepresentasikan proses belajar dan mengajar terjadi di sekolah. AN terdiri dari asesmen kompetensi minimum (AKM), survey lingkungan belajar dan survey karakter.

Instrumen-instrumen asesmen tersebut memberikan gambaran untuk sekolah misalnya tentang proses belajar dan mengajar: bagaimana manajemen kelas guru? Apakah guru sudah memberikan dukungan psikologis untuk siswa? apakah guru melakukan refleksi atas praktik mengajar mereka? Sudah baikkah metode pembelajaran guru? Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah? sudahkah berfokus pada peningkatan proses belajar dan mengajar?

Data dan informasi dari AN tersebut digunakan oleh sekolah sebagai CERMIN untuk berkaca hal apa yang sudah bagus untuk dipertahankan dan hal apa yang masih perlu ditingkatkan, terutama dalam proses belajar dan mengajar.

(13)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13

Pertanyaan Yang Sering Muncul Tentang AN dan Penjelasannya (3)

No Pertanyaan Penjelasan

3 Kenapa hanya 45 siswa?

Data hasil AN digunakan sebagai CERMIN untuk berkaca memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di sekolah. AN adalah snap shoot(jepretan cepat) terhadap proses belajar dan mengajar yang terjadi di sekolah.

45 siswa untuk keperluan melakukan snapshot untuk menghasilkan data untuk perbaikan (BUKAN DATA CAPAIAN PRESTASI SEKOLAH) adalah strategi yang efektif dan efisien.

(14)

Pertanyaan Yang Sering Muncul Tentang AN dan Penjelasannya (2)

No Pertanyaan Penjelasan

4 Dalam pelaksanaan AN 45 siswa berjuang demi nama sekolah?

45 siswa sample pelaksanaan AN (AKM: literasi dan numerasi) tidak berjuang atas nama sekolah karena hasil AN tidak menentukan baik atau buruknya prestasi sebuah sekolah.

Memang hasil test dari 45 siswa tersebut akan menghasilkan capaian

literasi dan numerasi. Namun demikian, hasil literasi dan numerasi tersebut lebih perlu digunakan untuk melihat secara lebih detail apa yang perlu diperbaiki dan dipertahankan dalam proses pengembangan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

Fokuslah kepada pertanyaan kenapa — kenapa kompetensi membaca teks informasi dan sastra sudah bagus / masih perlu perbaikan? Apa yang perlu Ibu & Bapak lakukan? Bagaimana strateginya?

(15)

Hasil Asesmen Nasional

Perlu Digunakan Sebagai Cermin Untuk Perbaikan

(16)

1

Target perubahan tersebut terjadi melalui siklus perbaikan layanan IRBB

Proses Pembelajaran

Pengelolaan Sumber Daya

(program/kegiatan direkap di dalam RKT dan anggaran pada RKAS) Peningkatan Kualitas SDM

Aspek Benahi

di Satuan Pendidikan Meliputi

Refleksi:

Tetapkan prioritas perbaikan layanan yang paling menjadi kebutuhan

Benahi Implementasi: Benahi

Pengawas dan Penilik

Sekolah menjadi pendamping dan fasilitator Identifikasi:

Kumpulkan dan Maknai Data Kondisi Layanan Sekolah

(17)

(*) Contoh input lain adalah data primer seperti hasil refleksi pendidik, hasil supervisi kinerja KS, umpan balik dari orang tua, dan lainnya

Kepala Sekolah memimpin diskusi bersama warga sekolah tentang kondisi layanan menggunakan Rapor Pendidikan dan sumber data lain:

●KS memahami tentang apa yang sudah berjalan baik, dan apa yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya di sekolahnya

●KS paham cara membaca hasil Rapor Pendidikan Sekolahnya

●KS dapat memanfaatkan sumber data*

lainnya untuk memperkaya diskusi

Identifikasi

Kumpulkan dan Maknai

Data Kondisi Layanan Sekolah

Refleksi:

Tetapkan prioritas perbaikan layanan yang paling menjadi kebutuhan

Benahi Implementasi:

Implementasi dan Evaluasi hasilnya secara berkala

Benahi Perencanaan:

Rencanakan upaya perbaikan layanan Pengawas

Sekolah menjadi pendamping dan fasilitator

Mengidentifikasi kondisi layanan sekolah adalah langkah awal dalam siklus

perbaikan layanan

(18)

0,16 0,14

0,18 0,15

0,42 0,51

0,52 0,52

Persepsi guru tentang kualitas pembelajaran lebih baik dibanding persepsi murid. Persepsi murid lebih berkorelasi positif terhadap hasil belajar.

11,1%

19,8%

33,6%

79,6%

0,1%

1,3%

0,9%

1,9%

Persentase penilaian baik terhadap aspek kualitas pembelajaran1

%

Penilaian siswa Penilaian guru

Aktivitas interaktif Panduan guru Umpan balik konstruktif

Ekspektasi akademik

Perbedaan persepsi antara guru dan murid menunjukkan bahwa level pembelajaran berorientasi siswa masih rendah di seluruh jenjang pendidikan

Penting untuk memperhatikan penilaian siswa terhadap kualitas pembelajaran; penilaian siswa memiliki korelasi yang lebih besar kepada kompetensi dibandingkan penilaian guru

CONTOH BEBERAPA ASPEK - TIDAK EXHAUSTIVE

Korelasi sub-kategori kualitas pembelajaran terhadap capaian kompetensi numerasi

Aktivitas interaktif Panduan guru Umpan balik konstruktif

Ekspektasi akademik

Penilaian siswa Penilaian guru CONTOH KOMPETENSI NUMERASI

CONTOH BEBERAPA ASPEK - TIDAK EXHAUSTIVE

(19)

Guru Indonesia memerlukan penguatan untuk selalu merefleksi dan belajar meningkatkan kualitas pembelajaran

Sumber: Asesmen Nasional 2021 19

Performa Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru

%

Refleksi atas Praktik mengajar yang baik artinya Proses refleksi telah secara rutin dan konsisten, ditindaklanjuti dengan pencarian sumber belajar baik dari buku, diskusi, praktek baik orang lain, maupun berbagai sumber belajar lainnya untuk peningkatan kualitas dan pengembangan inovasi

Penerapan praktik inovatif yang baik artinya Guru terbiasa mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam rangka melakukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan ketertarikan, keterlibatan, dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

Baik Kurang

Sedang

23,31 24 21,09

32,33 29,08 30,52

41,86 35,84 39,81

Belajar tentang Pembelajaran Penerapan Praktik Inovatif Refleksi atas praktik mengajar

Belajar tentang pembelajaran yang baik artinya Guru sudah aktif mencari referensi pengajaran melalui buku, seminar, diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk

meningkatkan kualitas pengajaran.

(20)

Kepemimpinan instruksional perlu memperkuat dukungan kepada guru untuk perbaikan pembelajaran

Performa Kepemimpinan instruksional

%

Dukungan untuk refleksi guru yang baik artinya Sekolah sudah memiliki program, sistem insentif, dan sumber daya yang telah mendukung guru untuk melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran.

Pengelolaan kurikulum sekolah yang baik artinya Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan praktik asesmen di satuan pendidikan sudah berorientasi pada peningkatan hasil belajar siswa.

Baik Kurang

Sedang

Visi misi sekolah yang baik artinya V isi-misi sekolah menjadi acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program kerja sekolah serta dikomunikasikan kepada warga sekolah yang dipantau kemajuan realisasi mewujudkan visi-misi sekolah menggunakan data.

7,65 7,62

34,51

27,76 26,34

28,54

38,27 35,76

27

visi misi sekolah pengelolaan kurikulum sekolah dukungan untuk refleksi guru

(21)

21

(22)

LAMPIRAN

(23)

Waspadai Jebakan Anggaran:

Transformasi Pembelajaran Tidak Harus Berbiaya Besar

(24)

Transformasi Pembelajaran Tidak Harus Berbiaya Besar

(25)

Waspadai jebakan Isomorphic Mimicry

(26)
(27)

Hindari dan Cegah berbagai bentuk Kamuflase

Kurikulum Merdeka didesain untuk mendorong praktik pembelajaran yang menumbuhkan kemerdekaan berpikir dan budi pekerti yang baik. Implementasinya (IKM) akan menjadi isomorphic mimicry jika disikapi hanya sekedar perubahan dokumen, tapi tidak terjadi perubahan cara belajar.

Platform Merdeka Mengajar (PMM) dibuat untuk membantu para guru (yang

membutuhkan) belajar dan menerapkan proses pembelajaran yang lebih baik. Jumlah sekolah yang akses PMM adalah indikator awal keberhasilan PMM, tapi belum menjadi indikator keberhasilan transformasi pembelajaran di sekolah.

Kelengkapan sarana prasarana sebagai kamuflase mutu sekolah.

KKM disalahgunakan sebagai kamuflase ketuntasan belajar siswa.

Akreditasi sekolah berbasis pada ketaatan administrative (administrative compliance) sebagai kamuflase mutu sekolah.

Akuntabilitas sesungguhnya adalah hasil belajar siswa, bukan sesuatu yang hanya terlihat bagus di permukaan.

27

(28)

MAJU BERSAMA

HEBAT SEMUA

Referensi

Dokumen terkait