• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendesain Model Bisnis Pada UMKM

N/A
N/A
bahrul ulum

Academic year: 2024

Membagikan "Mendesain Model Bisnis Pada UMKM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Mendesain Model Bisnis UMKM Bahrul ulum Ilham

Konsultan PLUT KUMKM Sulsel

Banyak cerita sukses usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) namun banyak pula yang mengalami kegagalan. Menurut penelitian, 35 persen dari perusahaan baru gagal dalam waktu dua tahun dan 54 persen tutup dalam waktu empat tahun. Setelah enam tahun, 64 persen perusahaan baru akan guling tikar. (Thomas Zimmerer, 2008). Ini artinya, peluang gagal bagi UMKM sangat tinggi.

Salah satu sebab kegagalan UMKM untuk tumbuh adalah karena mereka tidak punya model bisnis yang tepat. Banyak dijumpai pelaku UMKM bermasalah hampir di semua lini, lambat berkembang meskipun segala upaya sudah dicoba atau pelaksanaan rencana bisnisnya susah diterapkan.

Kunci keberhasilan suatu usaha sangat bergantung dari model bisnis yang dijalankan. Model bisnis yang terlalu sederhana mudah dijalankan, namun konsekuensinya mudah ditiru sehingga berpotensi diganggu banyak kompetitor. Persaingan usaha hari ini tidak lagi sekedar bersaing menghasilkan produk lebih baik, layanan lebih baik atau sekedar harga lebih murah karena keterbukaan informasi. UMKM saat ini dituntut mendesain model bisnis baru yang lebih unggul.

Era disrupsi dan tatanan hidup baru saat pandemi juga mendorong lahirnya model bisnis baru, dengan tehnologi informasi, internet of thing, mendorong pelaku usaha makin kreative untuk melahirkan inovasi-inovasi dalam berusaha. saat ini pelaku usaha seakan berlomba untuk melahirkan model bisnis baru untuk mengembangkan usahanya, mulai menyusun rencana bisnis, melakukan produksi, memasarkan produk sampai transaksi pembayaran semua serba digital.

Untuk mendesain model bisnis, tools yang biasa digunakan adalah“Business Model Canvas”

atau BMC. Teknik BMC diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder memaparkan bagaimana sebuah kerangka kerja pada sebuah bisnis bisa dilakukan yang memungkinkan pemilik bisnis untuk menggambarkan pola bisnisnya, mendesain dan kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis menjadi satu strategi bisnis yang utuh.

Dengan tool ini kita seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. BMC adalah pendekatan dan teknik utuk menjelaskan, menganalisa, dan mengembangkan model bisnis suatu usaha agar usaha tersebut tumbuh berkembang dan langgeng secara finansial. Pendekatan ini sangat tepat juga untuk menganalisa permasalahan KUMKM dan mengembangkan solusinya.

Secara garis besar alur model Business Model Canvas (BMC) mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya. Terdapat Sembilan elemen bisnis yang menjadi ruh Business Model Canvas (BMC), meliputi :

1. Segmen Pelanggan

Menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh bisnis . Siapakah pelanggan kita? Apakah masalah yang mereka hadapi? Apakah tugas yang mereka harus mereka selesaikan? Apa tujuan yang mereka ingin capai?

2. Proposisi Nilai

Menggambarkan gabungan produk atau layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik . Bagaimana kita membantu menyelesaikan masalah pelanggan? Membantu menyelesaikan tugas pelanggan ? Membantu mencapai tujuan pelanggan ?

3. Saluran Distribusi

Menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberi proposisi nilai. Bagaimana cara agar produk/layanan anda sampai ke pelanggan anda?Melalui tenaga penjualan?Buka toko sendiri atau toko mitra?Toko grosir?atau melalui website?

1

(2)

4. Bina Pelanggan

Menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Apa yang anda lakukan untuk membuat pelanggan setia? Bagaimana cara anda mempertahankan pelanggan atau memperoleh pelanggan baru?

5. Arus Pendapatan

Menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan.

Bagaimana rencana anda untuk memperoleh penghasilan? Penjualan barang atau jasa? Pendapatan sewa? Pendapatan iklan? Pendapatan utulitas?pendapatan komisi

6. Sumber Daya Kunci

Menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Apa saja sumber daya yang Anda butuhkan (fisik dan non fisik) untuk menghasilkan produk Anda dan menghantarkannya melalui Channel serta menjaga hubungan dengan pelanggan?

7. Aktifitas Kunci

Menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Kegiatan-kegiatan apa saja yang akan anda lakukan untuk menghasilkan uang?

8. Partner Kunci

Menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang dapat membuat model bisnis dapat bekerja.Siapa saja dari luar perusahaan yang membantu dalam bisnis?

9. Biaya

Menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Berapa biaya yang harus Anda keluarkan dalam model bisnis Anda? Mana yang biaya tetap? Mana biaya variable?

Berbagai model bisnis bermunculan saat ini seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi. Hadirnya internet memunculkan model-model bisnis baru dan memungkinkan beragam inovasi. Berbagai model bisnis yang unik tercipta karena mensinergikan (connecting) empat pilar yaitu teknologi informasi (internet), content (value), consumer (sekaligus produsen), dan talent people.

Kata kunci dalam mendesain model bisnis yang bisa berkelanjutan adalah unik dan unggul.

Terdapat beberapa hal penting dalam menciptakan model bisnis yang baik, antara lain solusi yang kita tawarkan (produk ataupun jasa) harus memecahkan masalah calon pelanggan. Selain itu bisnis kita harus memiliki diferensiasi yang kuat bila produk kita bukan pemain pertama di pasar.

Lalu,rencanakan dan sesuaikan sebaik mungkin sumber daya yang dimiliki agar sejalan dengan tujuan bisnis.

2

Referensi

Dokumen terkait