1
Sinopsi Karya
A. Latar Belakang
Pertumbuhan pada anak-anak biasa disebut juga dengan “golden age”
yaitu masa emas, dinamakan masa emas karena pada masa ini hampir semua potensi yang ada pada anak-anak mengalami masa kepekaan untuk tumbuh dan berkembang secara hebat dan begitu cepat, perkembangan yang terjadi pada setiap anak pastinya tidak sama karena setiap orang memilki perkembangan yang berbeda-beda. Maka dalam masa
pertumbuhannya anak-anak perlu diberikan pendidikan yang tepat, salah satunya yaitu pendidikan mengenai kesehatan reproduksinya, karena anak-anak sangat perlu untuk memahami dan mengenali tubuhnya sendiri sejak dini agar ia dapat menjaga kesehatan organ reproduksinya, terhindar dari kejahatan seksual dan pernikahan dini yang marak terjadi di
Indonesia.
Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi masih sering dianggap tabu atau tidak layak oleh kebanyakan orang tua di Indonesia dan ada pula orang tua yang masih belum mengerti bahwa memberikan edukasi mengenai menjaga kesehatan reproduksi pada anak sangatlah penting, sehingga para anak-anak di Indonesia kurang mendapat edukasi tentang kesehatan reproduksi yang tepat, di usia pertumbuhan anak-anak
harusnya memperoleh pendidikan mengenai kesehatan reproduksi yang tepat karena mereka adalah generasi dari penerus bangsa dimasa yang akan datang, akan tetapi kondisi saat ini cukup membutuhkan perhatian karena kondisi para anak-anak saat ini sedang menghadapi permasalahan yang cukup kompleks seiring dengan terjadinya masa transisi kehidupan mereka didalamnya. Apabila anak-anak tidak diberikan pemahaman yang tepat maka mereka dapat dengan mudah terjerumus kedalam
2
berbagai macam masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksinya.
Untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan reproduksi yang terjadi pada anak-anak tersebut dibutuhkan sumber informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang benar dan menyeluruh. Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada anak dapat didapatkan dari berbagai sumber media, salah satunya yaitu melalui video edukasi mengenai
kesehatan reproduksi yang membahas mengenai pengenalan tubuh dan pemahaman mengenai adanya perbedaan antara tubuh pria dan wanita, apabila anak-anak sudah dapat memahami hal tersebut, maka mereka dapat menjaga tubuhnya dan menghormati tubuh orang lain.
Sumber-sumber media yang menyajikan video edukasi salah satunya seperti YouTube. Platforms media ini memiliki banyak jenis video yang terdapat di dalamnya, seperti video musik, video podcast, maupun video edukasi dalam ranah pendidikan. Melalui media YouTube, siswa dapat belajar secara mandiri dan berbagi informasi berupa pengetahuan maupun praktik melalui video. Selain itu, siswa dapat lebih mudah memahami informasi maupun pembelajaran dikarenakan penyampaian materi melalui buku dianggap konvensional dan membosankan
dibandingkan dengan penyampaian melalui video. Oleh karena itu, pembelajaran melalui media YouTube dapat dijadikan sebagai salah satu sarana belajar-mengajar untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa (Mujianto, 2019). Pemanfaatan teknologi seperti youtube sebagai media edukasi bertujuan untuk menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan interaktif.
Menurut Septiana (2015), kelebihan pengintegrasian teknologi sebagai media pembelajaran memiliki banyak manfaat seperti dapat
meningkatkan rasa ketertarikan siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran jadi lebih menyenangkan, mempermudah siswa dalam
3
menambah pengetahuan, serta mempermudah siswa dalam meningkatkan komunikasi. Sementara itu, pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer memberikan banyak keuntungan-keuntungan dalam pendidikan yang mana siswa dalam memecahkan suatu masalah terkait kesulitan mereka dalam materi pembelajaran (Padmanthara, 2004).
Berdasarkan dari hasil survey oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak di Kabupaten Landak Tahun 2021 mengenai data korban kekerasan pada anak, Adapun hasil survey data yang telah diperoleh sebagai berikut:
No Nama Kecamatan Jumlah Korban Per Kecamatan Jumlah
Pertahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Sebangki 1 1
2 Ngabang 1 1 2 1 5
3 Sengah Temila 1 1 2
4 Mandor 1 1 1 1 1 5 5 Menjalin 1 1
6 Mampwah Hulu 1 1 1 3
7 Menyuke 1 1
8 Meranti 0
9 Kuala Behe 0
10 Air Besar 0
11 Jelimpo 1 1
12 Sompak 1 1
13 Banyuke Hulu 0
Jumlah Perbulan 1 2 1 1 3 4 2 1 0 2 2 1 20
Berdasarkan dari tabel di atas, data korban kekerasan anak di Kabupaten Landak tahun 2021 menunjukkan bahwa terdapat 20 korban dalam pertahun yang diantaranya terdiri dari beberapa daerah seperti Sebangki sebanyak 1 orang, Ngabang sebanyak 5 orang, Sengah Temila sebanyak 2 orang, Mandor sebanyal 5 orang, Menjalin sebanyak 1 orang, Mempawah Hulu sebanyak 3 orang, Menyuke sebanyak 1 orang, Jelimpo sebanyak 1 orang, Sompak sebanyak 1 orang. Sehingga dari beberapa daerah tersebut dapat disimpulkan dalam pertahun terdapat 20 korban kekerasan anak di
4
Kabupaten Landak pada tahun 2021 dan daerah yang paling banyak memiliki korban kekerasan pada anak yaitu daerah Ngabang dan Mandor dengan jumlah masing-masing 5 orang.
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) melaporkan 797 anak yang menjadi korban kekerasan seksual sepanjang januari 2022 di Indonesia. Berdasarkan data Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KemenPPA) jumlah anak-anak yang mengalami kekerasan seksual dari tahun 2019 hingga 2021 mengalami peningkatan, di tahun 2019 jumlah anak yang mengalami kekerasan seksual mencapai 6.454, lalu pada tahun 2020 meningkat menjadi 6.980 dan dari tahun 2020 ke tahun 2021 terjadi peningkatan menjadi 8.730 anak.
Dari hasil data di atas yang dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak di Kabupaten Landak dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa masih banyaknya jumlah korban kekerasan seksual pada anak-anak, sehingga perlakuan dan pengawasan terhadap anak harus lebih ditingkatkan. Tidak hanya itu, di masa sekarang anak-anak lebih banyak belajar menggunakan teknologi yang ada seperti menggunakan hanphone maka dapat dikatakan anak-anak sekarang ini telah akrab dengan teknologi yang ada oleh
karena itu peran orang tua juga dibutuhkan dalam mengatur penggunaan teknologi pada anak tersebut. Maka dalam hal ini peneliti ingin membuat sebuah Video Edukasi Unuk Anak-Anak Sekolah Dasar (SD) yaitu
mengenai kesehatan reproduksi dan mengemasnya agar dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh anak-anak Sekolah dasar (SD).
1. Tahap Pra Produksi
Pada tahap pra produksi ini penulis mengumpulkan persyaratan yang diperlukan untuk melakukan produksi. Seperti melakukan
5
riset, penulis membuat pertanyaan wawancara, skrip video dan mempersiapkan alat-alat untuk produksi.
a. Riset Pengantar
Dalam riset pengantar ini, penulis mengumpulkan informasi mengenai korban kekerasan seksual terhadap anak dengan melakukan observasi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Tanggal Kegiatan Hasil
Rabu, 02 dan Senin, 07 Maret 2022
Mencari beberapa narasumber dan informasi terkait kesehatan reproduksi anak.
Bertemu dengan ibu Catur Sekar sebagai kepala bidang di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DSP3AKB)
Kabupaten Landak. Mendapatkan data mengenai kasus korban kekerasan pada anak-anak di tahun 2021.
Bertemu dengan Dr. Handoyo, Sp.A. sebagai dokter spesialis anak di rumah sakit umum daerah Kabupaten Landak.
Kamis, 10 Maret 2022
Mencari sumber lain terkait kesehatan reproduksi anak.
Menemukan beberapa video, artikel dan skripsi tentang kesehatan reproduksi anak dan menjadikan referensi bagi penulis sebagai tambahan informasi mengenai kesehatan reproduksi anak.
1) Desain Produksi
Desain produksi video edukasi meliputi beberapa rincian, yaitu sebagai berikut:
6
Judul: Edukasi Kesehatan Reproduksi Untuk Anak-Anak Sekolah Dasar
Kategori: Fiksi
Format Video: MP4
Segmentasi: Usia 6-12 tahun
Genre: Edukasi
Tujuan: Membuat video edukasi tentang kesehatan reproduksi untuk anak-anak sekolah dasar.
Durasi: 6 menit
2) Membuat List Pertanyaan Wawancara
Pada tahap ini, penulis membuat beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber, narasumber ini akan memberikan informasi
mengenai kesehatan reproduksi untuk anak-anak sekolah dasar.
3) Perancangan Storyline
Storyline merupakan sebuah alur cerita yang dibuat dalam sebuah
animasi atau fim yang bertujuan supaya animasi atau film dapat menjadi jelas dan terarah. Pada tahap ini, penulis memperoleh gambaran
mengenai konten video edukasi yang akan dibuat.
SEG VISUAL AUDIO DURASI
OPENING
1 Logo UKSW & FISKOM
Perkenalan Diri
Judul “Edukasi Kesehatan Reproduksi Untuk Anak- Anak Sekolah Dasar”
Backsound 6’
2 Pengenalan organ reproduksi pada manusia
Backsound
VO : Hallo teman-teman taukah kamu bahwa tubuh kita adalah karunia paling berharga yang Tuhan berikan pada kita. Tubuh manusia terdiri dari kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan
120’’
7
juga 2 kaki. Serta organ reproduksi. Lalu apakah organ reproduksi itu? Nah!
sekarang kita akan sama- sama mengenali organ reproduksi pada manusia,
Organ reproduksi
merupakan sistem organ pada manusia yang gunanya
sebagai tempat
memproduksi maupun melahirkan keturunan.
Berbeda dengan organ tubuh, organ reproduksi pada manusia dibagi menjadi dua yaitu pada pria disebut penis sedangkan pada wanita disebut vagina, organ-organ penyusun pada sistem reproduksinya juga berbeda, pada pria menghasilkan sel yang disebut sel sperma sedangkan pada wanita disebut sel telur.
Penis
Yang pertama mari kita sama-sama mengenal organ reproduksi pada laki- laki yaitu penis.
Fungsi penis yang dimiliki oleh pria yaitu sebagai saluran keluarnya air mani dan air seni (urin)
Vagina
Vagina adalah alat kelamin yang dimiliki oleh Wanita. Vagina digunakan untuk tubuh mengeluarkan menstruasi yang berawal dari rahim, vagina juga berfungsi sebagai tempat
8
keluarnya janin saat persalinan dan tentu saja berfungsi untuk keluarnya air seni (urin)
3. Data KemenPPA mengenai korban kekerasan seksual pada anak.
Kenapa sih teman-teman perlu tahu pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan cara mencegah kejahatan seksual? Menurut data dari Kementrian Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak (KEMENPPA) ada 797 anak yang menjadi korban kekerasan seksual sepanjang Januari 2022. Berdasarkan data KemenPPPA, jumlah anak korban kekerasan seksual sepanjang tahun 2019 hingga 2022 mengalami peningkatan. Jadi setelah melihat data diatas maka dapat disimpulkan bahwa korban kekerasan seksual pada anak terus bertambah, nah! Itulah mengapa teman- teman harus memahami betul pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan cara mencegah kejahatan seksual tersebut.
55’’
4. Membiasakan diri untuk membangun kebiasaan yang positif
Backsound
VO: teman-teman kita harus membiasakan diri untuk menerapkan budaya malu, seperti tidak berganti pakaian didepan umum atau didepan banyak orang, serta tidak membuang air kecil disembarang tempat.
Mengapa kedua hal tersebut tidak boleh kita lakukan?
30’’
9
Karena dengan teman-teman tidak melakukan hal tersebut, teman-teman sudah melakukan salah satu tindakan agar terhindar dari kejahatan seksual
5. Membiasakan anak berpakian sesuai identitasnya,
Backsound
VO: tentu saja teman-teman sudah mengerti perbedaan apa saja yang terdapat di antara wanita dan pria, salah satu hal yang membedakan antara pria dan wanita yang selanjutnya yaitu cara berpakaian. Teman-teman sangat penting untuk kita mengenali identitas diri kita sendiri, jangan sampai kita melakukan hal menyimpang misalnya, anak perempuan yang tidak menggunakan pakaian saat berada ditempat umum seperti kolam renang, pakaian yang digunakan harus dapat menutupi bagian payudara, bokong serta vagina. dan hal menyimpang untuk anak lelaki yang tidak boleh
dilakukan yaitu,
menggunakan rok layaknya anak perempuan. serta panjang sebahu seperti wanita, bila dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat menimbulkan kebingungan identitas diri &
penyimpangan seksual.
45’’
5 Cara mencegah pelecahan seksual atau kekerasan seksual
Backsound
VO: yang terakhir dan yang paling penting teman-teman harus dapat menjaga tubuh teman-teman sendiri, yang harus teman-teman ingat yaitu “tubuhku adalah
55’’
10
milikku” karena tubuh yang kita miliki ini adalah sepenuhnya milik kita maka tidak ada satu orangpun yang boleh menyentuh maupun melihat anggota tubuh teman-teman yang bersifat pribadi, seperti bibir dan alat reproduksi yang ditutupi oleh pakaian dalam yaitu payudara, vagina, penis dan bokong. teman-teman boleh mengatakan tidak ataupun teriak apabila seseorang ingin melihat ataupun menyentuh diarea pribadimu tersebut, teman-teman juga dapat langsung melaporkan pada orang tua apabila ada orang asing yang melakukan hal tersebut.
6 Manfaat anak mengetahui dan mengenali organ tubuh dan organ reproduksi manusia (diganti kalimat ajakan)
Backsound
VO: Manfaat teman-teman
memahami edukasi
mengenai kesehatan reproduksi yaitu:
1. Memenuhi rasa ingin
tahu dengan
mendapatkan informasi mengenai pendidikan seks yang tepat sesuai dengan usia anak-anak.
2. Agar teman-teman dapat memahami bagaimana
menjaga organ
reproduksi diri sendiri.
3. Mengetahui cara menghindari kejahatan seksual maupun penyimpangan seksual.
35’’
CLOSING
7 Closing Sekian dari kami, semoga
dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.
10’’
11
Sampai jumpa!
4) Perancangan Storyboard
Storyboard adalah rangkaian sketsa gambar yang disusun secara berurutan yang bertujuan untuk menggambarkan alur cerita.
No Visual Keterangan
1. Menampilkan
logo Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Komunikasi, Judul Video &
perkenalan diri.
2. Menampilkan
pembuka video
12
3. Mempilkan
penjelasan mengenai organ reproduksi
13
4. Menampilkan
perbedaan organ reproduksi pada pria dan wanita
14
5. Menampilkan
pejelasan mengenai organ reproduksi pada laki-laki
6. Menampilkan
mengenai organ reproduksi pada wanita
15
7. Menampilkan
anak perempuan dan laki-laki yang tidak menggunakan busana
ditempat umum.
16
8. Menampilkan
gambar tindak pelecehan kepada anak.
9. Menampilkan
anak perempuan dan laki-laki yang
mengenakan pakaian sesuai identitasnya.
10. Menampilkan
contoh anak yang
berpenampilan tidak sesuai dengan
identitasnya.
17
11. Menampilkan
contoh
penyimpangan seksual
12. Menampilkan
penjelasan tentang
anggota tubuh yang tidak boleh diliat atau disentuh oleh orang lain.
18
13. Menampilkan
tindakan yang tepat yang dapat
dilakukan oleh anak ketika mengalami tindak kekerasan maupun pelecehan seksual
19
14. Menampilkan
manfaat edukasi kesehantan reproduksi, diganti kalimat
harapan atau ajakan.
2. Tahap Produksi
Dalam tahap perancangan media edukasi ini dipilih konsep animasi 2 dimensi dengan tampilan visual berwarna cerah, lucu dan simple.
Dasar pemilihan tampilan visual ini karena karakteristik dari anak- anak suka dengan hal yang lucu, sesuatu yang mudah untuk diingat dan dipahami dengan cara memilih warna yang cerah agar dapat menarik perhatian mereka.
Tema yang digunakan dalam pembuatan video animasi edukasi ini adalah strorytelling agar anak-anak dapat lebih mudah menerima materi dan informasi yang diberikan serta penggunaan animasi yang
20
lucu sehingga dapat menarik perhatian anak-anak. Dalam video edukasi ini menampilkan gambar tubuh manusia, pengenalan organ- organ reproduksi dan gambar animasi anak laki-laki dan perempuan.
3. Tahap Pasca Produksi
Setelah menjalani beberapa tahap, mulai dari tahap pra produksi dan produksi tahap terakhir yaitu pasca poduksi, tahap ini merupakan tahap terakhir yaitu tahap editing. Seluruh hasil gambar dan perekaman suara akan diedit dan dijadikan sebuah video edukasi, dalam proses editing ini, dilakukan oleh editor langsung dan sambal berkoordinasi dengan penulis. Software yang digunakan editor yaitu Adobe Premiere Pro.
4. Uji Publik
Tahap uji publik, merupakan tahap akhir dari perancangan tugas akhir ini. Pada tahap ini penulis mengajukan pertanyaan kepada khalayak melalui Google Form untuk mengetahui kelayakan Video Edukasi
“Kesehatan Reproduksi Untuk Anak-Anak Sekolah Dasar” Uji publik ini dilakukan pada tanggal 1-3 Maret 2023 dengan jumlah responden 48 orang.
Dari hasil uji publik ini, penulis mendapatkan hasil sebagian responden mengatakan sangat bagus dan juga sebagian lagi
mengatakan bagus. Maka dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penyajian dan pesan dari Video Eduakasi berjudul “Edukasi
Kesehatan Reproduksi Untuk Anak-Anak Sekolah Dasar” ini menarik dan dapat dimengerti oleh responden.
B. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu langkah gerakan mendukung program pemerintah dalam mengurangi dan menekan angka korban kekerasan seksual pada anak diusia 6-12 tahun dimana usia tersebut masih sangat
21
rawan akan kekerasan seksual serta kurangnya edukasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksinya sendiri, untuk itu
dibutuhkan sebuah media informasi yang bisa berguna sebagai media yang dapat mensosialisasikan serta memberikan informasi tentang
kesehatan reproduksi yang sesuai dengan usia anak-anak. Sehingga anak dapat lebih waspada serta mengerti bagaimana menjaga kesehatan
reproduksi dan cara menghindari kejahatan seksual. Video edukasi
“Kesehatan Reproduksi Untuk Anak-Anak Sekolah Dasar” yang telah dihasilkan dalam penelitian ini telah mampu menyampaikan informasi secara menarik dan informatif, yaitu dengan memanfaatkan animasi 2 dimensi yang dikemas dengan visual yang menarik serta bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak sehingga informasi yang diberikan dapat ditangkap dengan baik.
C. Saran
Karena keterbatasan dari penelitian ini, maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan tema serupa dapat lebih mengembangkan pembahasan mengenai kesehatan reproduksi seperti memberikan
penjelasan fungsi-fungsi dari organ reproduksi, agar pembahasan dapat lebih menarik maka disarankan untuk peneliti selanjutnya menampilkan media visual 3 dimensi agar video yang ditampilkan terlihat lebih hidup, agar anak-anak dapat lebih mudah dan tertarik dengan video yang dibuat.
Selain itu diharapkan video edukasi ini dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah dan sekolah dasar agar video yang telah dihasilkan dapat menjadi salah satu media edukasi bagi anak-anak.
22