• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGEMBANGKAN KEGIATAN FINGER PAINTING UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

N/A
N/A
003@Devi Iryanti

Academic year: 2024

Membagikan "MENGEMBANGKAN KEGIATAN FINGER PAINTING UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 2 No. 2. 2021: 236-242

236

MENGEMBANGKAN KEGIATAN FINGER PAINTING UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Lili Fitri, Baik Nilawati Astini, Ika Rachmayani, Fahruddin Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Mataram

e-mail: flili2404@gmail.com Abstract

This research was motivated by the results of observations in the Otak Desa Village Central Lombok related to the fine motoric development of children who are still not optimally developed. This can be seen from the lack of optimal ability of children in moving their fingers, eye and hand coordination. The problem in this study is how to develop finger painting activities to improve fine motor skills in children aged 4-5 years in the Otak Desa Village Central Lombok in 2020. The purpose of this study is to improve the fine motor development of children aged 4-5 through finger painting activities in the Otak Desa Village Central Lombok. This type of research is development research. Subject in this study were 4 children consisting of one girl and three boys. The data analysis technique used qualitative descriptive data analysis. To obtain data in this study using observation and documentation methods. The results showed that at the first stage of development, the average value was 62,5%, while in the second development stage the average value reached 82,95% and has exceeded the desired target of 76%. Based on the results of this study, it can be concluded that developing finger painting activities can improve the fine motor skills of children aged 4-5 years in the Otak Desa Village Central Lombok in 2020.

Keywords: Finger painting, Fine Motor, Early Childhood Education.

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di Desa Otak Desa Lombok Tengah terkait dengan perkembangan motorik halus anak yang masih belum berkembang optimal. Hal ini dapat dilihat dari kurang optimalnya kemampuan anak dalam menggerakkan jari jemari, kordinasi mata dan tangan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan kegiatan finger painting untuk meningkatkan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di Desa Otak Desa Lombok Tengah. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan finger painting di Desa Otak Desa Lombok Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 anak yang terdiri dari 1 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriftif kualitatif. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pengembangan I mencapai nilai rata-rata yaitu 62,5% sedangkan pada tahap pengembangan II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata mencapai 82,95% dan telah melebihi target yang diinginkan yakni 76%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengembangkan kegiatan finger painting dapat meningkatkan motorik halus anak usia 4-5 tahun di Desa Otak Desa Lombok Tengah tahun 2020.

Kata Kunci: Finger painting, Motorik Halus, Pendidikan Anak Usia Dini.

PENDAHULUAN

Menurut Wibowo dalam Fahruddin & Zulfakar (2018) lembaga pendidikan anak usia dini berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki anak, dimana potensi tersbut memiliki

(2)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 2 No. 2. 2021: 236-242

237

keberagaman sesuai dengan karakteristik anak usia dini berdasarkan tahapan usia perkembangannya. Potensi yang dimiliki anak berbeda satu sama lain, sehingga membutuhkan pembelajaran yang berbeda pula. Pembelajran yang diberikan harus mampu mengoptimalkan potensi yang ada agar dapat dimanfaatkan sebagai keterampilan hidupnya.

Dengan demikian jelas bahwa pendidikan anak usia dini sangatlah penting. Anak usia dini merupakan pondasi awal dalam mengoptimalkan perkembangan anak, mengingat bahwa usia dini merupakan masa keemasan atau sering disebut dengan golden age. Sehingga pada masa inilah saat yang tepat bagi anak untuk memperoleh pertumbuhan dan perkembangan secara optimal untuk kehidupan selanjutnya.

Aspek-aspek kehidupan mendasar yang menjadi fokus didikan PAUD berkaitan satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini pula, perkembangan motorik anak usia dini sangatlah penting. Menurut Richard (2017) motorik halus adalah gerakan-gerakan tubuh yang melibatkan otot tangan dan jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi, ketekunan dan koordinasi antara mata dan otot kecil. Beberapa gerakan dapat dimasukan dalam gerakan motorik halus, melipat, meronce, menjahit, meremas, menggenggam dan menyusun balok.

Jadi dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus dan otot kecil yang melibatkan sebagian anggota tubuh tertentu, motorik halus harus memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.

Menurut Andrimeda dalam (Suciati dkk., 2016) menyatakan bahwa fnger painting adalah suatu istilah melukis dengan jari. Jenis kegiatan ini merupakan suatu cara berkreasi di bidang datar dengan bubur berwarna sebagai bahan pewarnanya dan jari atau telapak tangan sebagai alatnya. Kegiatan finger painting dapat digunakan sebagai kegiatan alternatif guna menggantikan krayon agar kegiatan menggambar lebih menarik untuk anak. Finger Painting dapat membantu anak mengembangkan motorik halusnya karena kegiatan ini dapat melatih koordinasi mata dan tangan (Maghfuroh dan Putri, 2017)

Kenyataan di lapangan khususnya di Desa Otak Desa Lombok Tengah menunjukan kemampuan motorik halus anak belum berkembang secara optimal. Hal ini dapat dinilai berdasarkan indikator-indikator umum seperti kemampuan anak untuk menggengam benda dan menggerakan jari tangan untuk menulis, menggambar, dan lain-lain dikategorikan rendah karena anak di Desa Otak Desa Lombok Tengah masih belum dapat mengkoordinasikan mata dan tangan dengan baik, masih kesulitan dalam menulis, dan masih perlu banyak bimbingan dari pendidik. .Ini disebabkan oleh kurangnya stimulus yang diberikan oleh orang tua serta media atau alat untuk meningkatkan motorik halus anak dirumah, Orang tua membiasakan anak dengan smartphone tanpa adanya pengawasan, sehingga mempengaruhi perkembangan motorik halusnya. Maka dari itu peneliti memilih mengembangkan kegiatan finger painting untuk meningkatkan motorik halus anak. Tujuan dari kegiatan finger painting itu adalah untuk menstimulasi motorik halus anakterutama jari-jari tangan serta ide anak untuk berkreasi dalam membuat lukisan dan melatih koordinasi tangan dan mata anak, sehingga perkembangan motorik anak akan berkembang sesuai dengan taraf perkembangannya.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan. Metode penelitian pengembangan atau dalam Bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2016).

Penelitian ini dilaksanakan di Desa OtakDesa Lombok Tengah dengan subjek sebanyak 4 anak yang berusia 4-5 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Rancangan penelitian ini terdiri dari 4 langkah penelitian yaitu: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi, d) refleksi.

(3)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 2 No. 2. 2021: 236-242

238

Adapun kisi-kisi capaian motorik halus anak usia 4-5 tahun yang dimana indikator capaiannya berpatokan pada Permendiknas No.137 Tahun 2014 adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun

No. Indikator Deskriptor

1 Mampu membuat garis vertikal , horizontal, lengkung

kiri/lengkung kanan dan lingkaran

Anak mampu membuat garis vertikal , horizontal,

lengkung dan lingkaran

Anak mampu membuat garis vertikal dengan menggunakan jari jempol dan jari telunjuk

Anak mampu membuat garis horizontal menggunakan jempol, telunjuk dan jari tengah

Anak mampu membuat garis lengkung kekiri dan kekanan menggunakan 3 jarinya dengan baik Anak mampu membuat bentuk lingkaran menggunakan jari tangannya dengan seimbang

2 Menjiplak bentuk Mengkoordinasikan mata dan tangan saat menjiplak

Anak mampu menjiplak bentuk jari jemari tangannya dengan menekan bagian tengah tanganya tanpa berpindah ketempat yang lain 3 Mengkoordinasikan

mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit

Anak mampu

mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan berbagai kegiatan

Anak mampu menggambar pola yang sudah ada dengan baik

Anak mampu mengambil bahan finger panting yang dibutuhkan dengan meng-gunakan seluruh jari tangannya

4 Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media

Menggunakan berbagai media untuk menghasilkan karya seni

Anak mampu menggunakan berbagai media menghasilkan karya seni Anak mampu mengekspresikan diri dengan berbagai media

5 Mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus

Mengontrol gerakan tangannya untuk mencolek

Anak mampu mencolek bahan bahan dengan jari jari tangannya

Mengoleskan adonan bumbu warna tidak keluar dari pola

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitataif. Penelitian pengembangan ini dikatakan berhasil apabila mencapai capaian persentase sebesar 76%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan finger painting tahap pengembangan I dan II dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 berikut.

Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan Finger painting Tahap Pengembagan I

No Langkah-Langkah Kegiatan Finger painting Keterangan 1 Sebelum kegiatan, terlebih dahulu anak

dikenalkan satu persatu nama alat dan bahan untuk kegitan finger painting

Terlaksana, ketika peneliti mengenalkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan finger painting anak memperhatikan dengan baik 2 Peneliti membagikan alat dan bahan ke masing-

masing anak

Terlaksana, anak-anak sudah bisa mengambil alat dan bahan yang dibagikan dengan tertib.

3 Peneliti menginstruksikan anak untuk mencelupkan jari-jemarinya kedalam cat dengan berbagai warna kemudian memulai kegiatan

Terlaksana, meski ada beberapa anak yang merasa jijik untuk memasukan jari-jemarinya kedalam pewarna.

(4)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 2 No. 2. 2021: 236-242

239

4 Anak diminta untuk memberikan warna di dalam pola gambar tersebut dengan rapi dan tidak keluar dari garis

Terlaksana, akan tetapi sebagian anak masih perlu dibimbing untuk dapat memberikan warna dengan rapi dan tidak keluar garis

5 Amati gerakan jari anak saat memberikan warna di atas bidang gambar

Terlaksana. Peneliti mengamati sambil mencatat hasilnya pada lembar instrumen yang telah disediakan.

Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Finger painting Tahap Pengembangan II

No Langkah-Langkah Kegiatan Finger painting

Keterangan 1 Sebelum kegiatan, terlebih dahulu anak

dikenalkan satu persatu nama alat dan bahan untuk kegitan finger painting

Terlaksana, anak sudah mengenal semua alat dan bahan untuk kegiatan finger painting

2 Peneliti membagikan alat dan bahan pada masing-masing anak

Terlaksana, anak mengambil alat dan bahan yang dibagikan menggunakan kedua tangannya 3 Peneliti menginstruksikan anak untuk

mencelupkan jari-jemarinya kedalam cat dengan berbagai warna kemudian memulai kegiatan

Terlaksana, anak sudah bisa mencelupkan jari- jarinya kedalam pewarna tanpa tercecer meski ada yang perlu di bimbing.

4 Anak diminta untuk memberikan warna di dalam pola gambar tersebut dengan rapi dan tidak keluar dari garis

Terlaksana, semua anak sudah bisa melakukan secara mandiri meski ada beberapa yang perlu dibimbing

5 Amati gerakan jari anak saat memberikan warna di atas bidang gambar

Terlaksana. Peneliti mengamati sambil mencatat hasilnya pada lembar instrumen yang telah disediakan.

Sedangkan hasil capaian perkembangan motorik halus anak dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Peningkatan Capaian Motorik Halus Anak Pengembangan I dan II Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun melalui kegiatan finger painting yang dilaksanakan pada dua tahap pengembangan yaitu tahap pengembangan I dan II mengalami peningkatan disetiap tahap pengembangannya. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan tindakan yang dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa kegiatan finger painting dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di Desa Otak Desa Lombok Tengah, hal ini dapat dilihat dari peningkatan motorik halus anak mengalami peningkatan dari tahap pengembangan I

62.5 62.5 62.5 56.25

68.75

62.5 68.75

62.5 56.25 68.75

56.25

75 75 75 75 81.25

75 100

87.5 87.5 100

81.25

0 20 40 60 80 100 120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Pengembangan I = 62,5% Pengembangan II = 82,95%

(5)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 2 No. 2. 2021: 236-242

240

mencapai persentase 62,5% kemudian pada tahap pengembangan II mencapai 82,95%.

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan perkembangan motorik halus melalui kegiatan finger painting anak usia 4-5 tahun di Lingkungan Desa Otak Desa.

Dimana pada kegiatan finger painting ini telah dirancang semenarik mungkin dengan memodifikasi alat dan bahan serta langkah kegiatan finger painting. Pada tahap pengembangan I dan II menunjukan bahwa melalui kegiatan finger painting dapat meningkatkan motorik halus anak usia 4-5 tahun di Desa Otak Desa Lombok Tengah. Adapun langkah-langkah kegiatan fnger painting yaitu: a) Sebelum kegiatan, terlebih dahulu anak dikenalkan satu persatu nama alat dan bahan untuk kegitan finger painting, b) peneliti membagikan alat dan bahan kepada masing-masing anak, c) penelliti menginstruksikan anak untuk mencelupkan jari-jemarinya kedalam cat dengan berbagai warna kemudian memulai kegiatan, d) Anak diminta untuk memberikan warna di dalam pola gambar tersebut dengan rapi dan tidak keluar dari garis, e) Amati gerakan jari anak saat memberikan warna di atas bidang gambar.

Pada tahap pengembangan I hasil capaian perkembangan motorik halus anak sudah dalam kategori berkembang sesuai harapan yaitu dengan persentase 62,5% Pada pengembangan I, hasil yang diperoleh telah menunjukkan peningkatan.Terdapat pula anak yang kemampuannya mulai berkembang pesat, sehingga dapat memenuhi aspek penilaian.

Namun, sebagian besar anak masih belum dapat memenuhi aspek penilaian. Pada tahap tersebut, sebenarnya telah terlihat bahwa finger painting memiliki dampak yang cukup positif jika dilakukan secara berulang dan bertahap. Hal ini sejalan dengan pendapat Mayesky dalam (Kurnia, 2017) bahwa finger painting memang merupakan aktivitas yang baik bagi anak-anak kecil karena dapat dilakukan secara berulang dan pengulangan tersebut seharusnya menekankan dampak positifnya terhadap proses perkembangan anak. Maka, jika tenaga pendidik mengharapkan agar keterampilan anak dapat berkembang secara maksimal, kegiatan tersebut harus dilakukan secara terus menerus agar anak menjadi semakin terlatih. Meskipun persentase yang didapatkan berada pada kategori berkembang sesuai harapan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yakni 76%. Masih banyak kekurangan yang terjadi pada tahap pengembangan I. Oleh karena itu dilakukan perbaikan pada tahap pengembangan II dengan cara memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada tahap pengembangan I yaitu dengan cara: 1) peneliti memfasilitasi anak agar dapat mengoleskan adonan finger painting dengan rapi, 2) Memfasilitasi anak agar dapat mengontrol jari-jari tangannya sehingga lukisan yang dihasilkan tidak keluar dari pola, 3) peneliti memperbaiki adonan warna agar menghasilkan warna yang lebih kental dan jelas saat finger painting, 4) Peneliti meningkatkan komunikasi dengan anak yang masih sulit mengikuti instruksi yang diberikan.

Dikarenakan perkembangan motorik halus anak masih dinilai belum maksimal, maka peneliti melanjutkan observasi dengan mengadakan pengembangan II. Pelaksanaan pengembangan II didasari pada refleksi pengembangan I sehingga kegiatan lebih terencana dan anak sudah menjadi lebih familiar dengan kegiatan ini. Setelah pengembangan II dilakukan, anak menjadi lebih terlatih dalam kegiatan finger painting. Koordinasi tangan dan mata meningkat, tangan dan jari anak menjadi lebih kuat namun fleksibel. Hal ini sejalan dengan pendapat Sari, dkk (2020) bahwa kegiatan finger painting dapat bermanfaat untuk menstimulasi aspek motorik halus anak karena dengan melakukan kegiatan finger painting anak dapat menggerak-gerakan jari-jemarinya sehingga melibatkan gerakan otot-otot kecil dan kematangan syaraf. Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Setiap fase anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Selain itu kegiatan finger painting juga menjadi sarana bagi anak untuk mencurahkan perasaa, alat bercerita dan alat mengembangkan rasa sosial yang tinggi. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Machmud dan Wahyuni (2020) bahwa kegiatan finger painting dapat bermanfaat sebagai kegiatan yang dapat mengembangkan motorik halus sekaligus media untuk mencurahkan perasaan, alat bercerita,

(6)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 2 No. 2. 2021: 236-242

241

alat bermain, dapat melatih keseimbangan, melatih kreativitas, dan mengembangkan rasa sosial yang tinggi. Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan bahwa kegiatan yang dilakukan sudah baik, sebagian besar kegiatan dilakukan secara mandiri. Hasil capaian perkembangan motorik halus anak sudah dalam kategori berkembang sangat baik yaitu 82,95% dan telah mencapai persentase yang ditargetkan yaitu 76% sehingga penelitian berhenti sampai tahap pengembangan II dengan 4 kali pertemuan.

SIMPULAN (PENUTUP)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan kegiatan finger painting yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

Kegiatan finger painting atau melukis menggunakan jari adalah teknik melukis dengan jari tangan secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat. Jenis kegiatan ini dilakukan dengan cara mengoleskan adonan warna, menggunakan jari tangan di atas bidang gambar, batasan jari yang digunakan adalah semua jari tangan, telapak tangan, sampai pergelangan tangan. Adapun adonan warna yang digunakan dalam penelitian ini berbahan dasar bahan alami.

Pengembangan finger painting yang dilakukan dapat meningkatkan motorik halus anak usia 4- 5 tahun. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang didapatkan pada tahap I yaitu 62,5% dan pada tahap pengembangan II yaitu 82,95%. Dengan langkah-langkah kegiatan finger painting : a) Sebelum kegiatan, terlebih dahulu anak dikenalkan satu persatu nama alat dan bahan untuk kegitan finger painting, b) Guru menyiapkan kertas yang sudah diberi pola, c) Anak diminta untuk memberikan warna di dalam pola gambar tersebut dengan rapi dan tidak keluar dari garis, d) Guru menginstruksikan anak untuk mencelupkan jari-jemarinya kedalam cat dengan berbagai warna kemudian memulai kegiatan, e) Amati gerakan jari anak saat memberikan warna di atas bidang gambar. Oleh karna itu sangat diharapkan kepada para orang tua maupun guru-guru untuk dapat menerapkan finger painting sebagai kegiatan untuk menstimulus motorik halus anak. Selain kegiatannya bersifat menyenangkan alat dan bahannya pun sangat mudah didapatkan dan dibuat sendiri oleh orang tua, sehingga akan jauh lebih aman untuk anak kemampuan anakpun optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Fahruddin, F & Zulfakar, Z. (2018). Culturally Responsive Teaching Practice in Early Childhood. International Jurnal of Recent Scientifict Research. Vol.9, Issue 9(E), PP 28941-2895.

Kurnia, S. D. (2015). Pengaruh Kegiatan Finger Painting dan Keterampilan Motorik Halus Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Dalam Seni Lukis. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 9.

Machmud, H., & Wahyuni, R. (2020). Mengembangkan Kreatifitas Motorik Halus Anak dengan Finger Painting Menggunakan Tepung Sagu di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Shautut Tarbiyah, 26(1), 85-98.

Maghfuroh, L., & Putri, K. C. (2017). Pengaruh finger painting terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di tk sartika i sumurgenuk kecamatan babat lamongan. Journal of Health Sciences, 10(1)., 36-43.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Pendidikan Nasional Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

Sari, M. M., Sariah, S., & Heldanita, H. (2020). Kegiatan Finger Painting dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini. KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education, 3(2), 136-145.

(7)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 2 No. 2. 2021: 236-242

242

Suciati, D. A. K. G., Suarni, N. K., Ujianti, P. R., & Psi, S. (2016). Pengaruh Kegiatan Finger Painting Berbasis Teori Lokomosi Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 4(2).

Sugiyono, S. (2016). Metode Penelitian Kualitaatif, Kuantitatif, dan R&D. (Bandung:

Alfabeta.

Richard, D. (2017). Panduan Mengembangkan Kecerdasan Motorik Siswa. Yogyakarta:

DIVA.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperoleh cara penerapan metode finger painting dalam mengembangkan kemampuan motorik

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 3-4 tahun melalui kegiatan finger painting di Pos Paud Mekar Lestari Pokak, Ceper, Klaten

Skripsi berjudul “Studi Kepustakaan Penerapan Kegiatan Meronce Dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun” yang ditulis oleh “Maria Rufina Febriany

Dapat dilihat dengan gerakan silang aspek yang terjadi peningkatan adalah perabaan, kinestetik, dan koordinasi mata kiri dan kanan ketika anak melakukan keterampilan

menggerakan jari-jemarinya dengan lentur. Beberapa anak meminta kertas untuk mengerjakan kegiatan melukis dnegan teknik finger painting lagi membuat kreasi yang

Perkembangan motorik halus anak dapat dikembangkan sejak usia dini. Dengan melakukan kegiatan motorik halus ini anak di harapkan dapat melakukan aktivitas

Abstrak: Penelitian ini bertujuan 11) Untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak usia 4 ± 5 tahun di PAUD Afifah Marpoyan Damai Pekanbaru sebelum penerapan

Pada siklus I kegiatan mewarnai menggunakan kuas lukis dan cotton bud anak -anak mencapai kriteria maksimal yaitu BSB, dalam indikator keterampilan jari- jemari anak sudah mampu