Mengenal Bahaya Penyakit Diare, DBD, Influenza dan
Pentingnya Imunisasi
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak
MATERI
• DIARE
• DBD
• INFLUENZA
• IMUNISASI
3
DIARE
DIARE BUKAN PENYAKIT
TAPI GEJALA DARI SEBUAH
PENYAKIT
5
GEJALA DIARE
BERAK ENCER LEBIH DARI 3 KALI DALAM SEHARI.
DAPAT DISERTAI MUNTAH.
HATI-HATI DEHIDRASI
( KURANG CAIRAN ).
6
TANDA DEHIDRASI:
MATA CEKUNG.
CUBITAN KULIT PERUT KEMBALINYA LAMBAT.
MINUM LAHAP / HAUS.
LEMAH – LESU.
AIR KENCING SEDIKIT
7
CARA PENULARAN
8
PENCEGAHAN
CUCI TANGAN DENGAN SABUN SEBELUM MAKAN.
CUCI TANGAN DENGAN SABUN SESUDAH BERAK.
MASAK MAKANAN DAN MINUMAN SAMPAI MENDIDIH.
TUTUP MAKANAN JANGAN DIHINGGAPI SERANGGA.
JAMBAN KELUARGA TIDAK DI SUNGAI ATAU DI
KEBUN
DEMAM BERDARAH
11
D E M A M B E R D A R A H
MERUPAKAN PENYAKIT MENULAR BERPOTENSI WABAH
DISEBABKAN OLEH VIRUS DENGUE
DITULARKAN OLEH NYAMUK AEDES AEGYPTY BETINA
DAPAT MENYERANG SIAPA SAJA TERUTAMA ANAK-ANAK
MENYEBABKAN KEMATIAN
DAPAT DICEGAH MELALUI
PSN
DBD
12
Mendadak panas tinggi selama 2 – 7 hari.
Tampak bintik-bintik merah pd kulit.
Kadang2 terjadi perdarahan di hidung (mimisan).
Sering terasa nyeri di ulu hati.
Bila sudah parah, penderita
gelisah. Tangan & kakinya dingin serta berkeringat
G E JA LA D E M A M B E R D A R A H
GEJALA
13
PERJALANAN PENYAKIT
4-7 HARI 7 HARI
SEMBUH
M E N I N G G A L
T I D A K S A K I T
14
1. BERI PENDERITA
MINUM YANG BANYAK.
2. KOMPRES DG AIR HANGAT.
3. BERI OBAT TURUN PANAS.
4. CEPAT BAWA KE
DOKTER, PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT, KHUSUSNYA BILA
PENDERITA TAMPAK GELISAH & KAKINYA SERTA TANGANNYA DINGIN.
YANG HARUS DILAKUKAN
BILA TIMBUL GEJALA
15
DENGAN
MEMBASMI
SARANG
Nyamukny a
Mari Cegah
DBD
16
CARA PSN
• 3 M ( Menguras, Menutup, Membuang )
• BAHAN KIMIA:
ABATISASI
PERLINDUNGAN DIRI :
PAKAIAN, OBAT NYAMUK, KELAMBU
• BIOLOGIS :
IKAN SUAMANG,GUPPY,TANAMAN ANTI NYAMUK. Kutu air ( cyclops )
17
Pelaksanaan PJB - PSN
INFLUENZA
RINGAN ATAU BAHAYA ???
PANDEMI DI DUNIA
1. PANDEMI PERTAMA (1918-19) FLU SPANYOL, KORBAN
………..40 JT ORG MENINGGAL , H1N1
2. PANDEMI KE 2 (1957- 58), FLU ASIA,…..1 – 4 JT ORG MENINGGAL, H2N2
3. PANDEMI KE 3 (1968-1969), FLU HONGKONG, …… 1 JUTA ORG MENINGGAL, H3N2
4. PANDEMI KE 4 ? , KAPAN ? , DIMANA ? KORBAN DIPERKIRAKAN 7 JUTA.
Reeve 15943 Embarkation Camp, Bordeaux, France, View of Auto Carrying Soldier who Died from Influenza
GEJALA INFLUENZA
• DEMAM
• BERSIN BERSIN
• PILEK
• BATUK
• BADAN TERASA SAKIT
Bakteri Hib hanya ditemukan pada manusia
Pada bayi dan balita, Hib dapat menyebabkan meningitis, epiglotitis, pneumonia, arthritis, selulitis, osteomyelitis, dan bakteriemia (CDC, 2000)
Pada sebagian besar orang dewasa yang mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi pembawa kuman karena Hib
menetap di tenggorokan (kolonosasi)
Penyebarannya melalui percikan ludah (droplet) dari individu yg sakit kepada orang lain ketika batuk atau bersin
Epidemiologi Haemophillus Influenzae type b (Hib)
Epidemiologi Haemophillus Influenzae type b (Hib)
Pneumonia menyebabkan kematian terbesar pada anak
23% pneumonia yang serius pada anak disebabkan oleh Haemophillus Influenzae type b (Hib). Penyebab lain adalah pneumococcus, staphylococcus, streptococcus, virus, jamur
Upaya penanggulangan yg efektif bagi bayi dan balita dilakukan melalui Imunisasi Hib
Penelitian di Pulau Lombok 1998-2002 menunjukkan bahwa Imunisasi Hib dapat mencegah sebagian besar dari semua meningitis klinis dan dapat mencegah salah satu penyebab pneumonia
PENCEGAHAN
• JANGAN KONTAK DENGAN PENDERITA
• CUCI TANGAN
• VAKSINASI INFLUENZA
• ETIKA FLU
PENCEGAHAN
• ETIKA FLU
• TUTUP HIDUNG DAN MULUT KETIKA BERSIN DAN BATUK DENGAN TISSUE SEKALI PAKAI• JANGAN MENYENTUH HIDUNG DAN MULUT DENGAN TANGAN
• HINDARI BERADA PADA
KOMUNITAS ORANG BANYAK
• BILA PERLU PAKAI MASKER
MENCUCI TANGAN DGN AIR MENGALIR DAN PAKAI SABUN atau MENGGUNAKAN SABUN TANGAN ANTISEPTIK
Sejarah Imunisasi di Indonesia
Th. 1956 Imunisasi Cacar Th. 1973 Imunisasi BCG Th. 1974 Imunisasi TT pada ibu hamil Th. 1976 Imunisasi DPT untuk bayi
Th. 1977 WHO mulai pelaksana program imunisasi sebagai
upaya Global (EPI-Expanded Program on Immunization) Th. 1980 Imunisasi Polio
Th. 1982 Campak Tn. 1990 Indonesia mencapai UCI Nasional Th. 1997 Imunisasi Hepatitis.B
Th. 2004 Introduksi DPT/HB di 4 propinsi (Tahap I) Tn. 2007 DPT/HB di seluruh Indonesia
Tn. 2007 Pilot Project IPV (Inactive Polio Vaccine) di Provinsi DIY
Th. 2010 Imunisasi Td untuk penanggulangan KLB & BIAS Kelas II & III Tn. 2013 Introduksi Vaksin Pentavalent (DPT/HB/Hib) di 4 Provinsi Tahap I yaitu Jawa Barat, DIY, Bali dan NTB
Penurunan penyakit menular setelah program imunisasi di A.S
Nama penyakit Jumlah kasus
maksimum (th) Laporan th 1999 Perubahan(%) Difteri
Campak Gondongan Batuk rejang Polioliar
Rubella
C Rubella Sind Tetanus
Invasiv HiB
206.939 (1921) 894.134 (1941) 152.209 (1968) 265.269 (1952) 21.269 (1952) 57.686 (1969) 20.000 (1965)
1560 (1984) 20.000 (1981)
1 86 352 6031
0 238
3 33 33
-99.99 -99.99 -99.76 -97.63 --100.00
-99.58 --99.98
-97.99 -99.83
Total 1.693.066 6.777 -99.58
Keberhasilan Imunisasi
• Eradikasi penyakit cacar tahun 1974
• Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus di 3 regional (Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara)
• Tidak dijumpainya lagi kasus polio sejak tahun 2006 (tahapan eradikasi polio)
• Menurunnya angka kematian campak (eliminasi campak)
CACAR
TERBASMI TH 1974
VAKSINASI
CACAR STOP TH 1980
Saving:
1 milyard
USD
Per tahun
HAMPIR BERHASIL
Kasus Polio di Lebak ( 102 Kasus ) thn
2005-2006
Tujuan Imunisasi
Menurunkan angka kesakitan, kecacatan & kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
Eradikasi,Eliminasi & Reduksi
Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu
(intermediate goal)
Menurunkan prevalensi penyakit (mengubah epidemiologi penyakit)
Eradikasi penyakit (final goal)
IMUNISASI
• KEKEBALAN :
KEKEBALAN PASIP
KEKEBALAN AKTIP
KEKEBALAN PASIP
• PEMBERIAN ANTIBODI DARI LUAR
• BERSIFAT SEMENTARA
• KADAR ANTIBODI BERKURANG
KEKEBALAN AKTIP
• TERJADI KARENA REAKSI IMUNOLOGI DARI ANTIGEN ( KUMAN / BAGIAN KUMAN )
• BERTAHAN LAMA – SEUMUR HIDUP
• CARA MEMPEROLEH : 1. SAKIT
2. IMUNISASI
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
• HEPATITIS B
• TBC
• DIPTERI
• PERTUSIS
• POLIO
• CAMPAK
• INFLUENZA
• TETANUS
• MENINGITIS
DIPHTHERIA
50%
MENINGGAL DG GAGAL
JANTUNG
Difteri
Infeksi Akut
Penyebab Coryabacterium Diphtherial 80 % pada anak kurang < 15 th
50% meninggal karena gagal jantung Penularan melalui droplet
Dapat dicegah dgn imunisasi DPT-HB-Hib pada bayi dan anak Batita, sbg booster
Imunisasi DT dan Td diberikan pd anak kelas 1-3 SD/MI dalam program BIAS
DIFTERI
Gejala:
Radang tenggorokan,
Hilang nafsu makan
Demam ringan Dalam 2-3 hari timbul selaput
putih kebiru - biruan pada tenggorokan dan
tonsil.
• Penyakit “ re emerging “ (meningkat kembali)
• Utamanya menyerang pd anak di bawah 15 tahun yg belum
diimunisasi atau pd remaja dgn riwayat tidak imunisasi.
• Reservoir (inang) : Manusia
• Cara penularan : melalui kontak dengan penderita atau carrier
• Masa inkubasi : 2 – 5 hari
E P I D E M I O L O G I
KASUS DIFTERI
nanah dan membran kuning pada dasar tukak
Difteri mata, secret serosanguineus
TETANUS
Jane Soepardi 51
Gejala :
Kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher,
Kesulitan menelan,
Kaku otot perut,
Berkeringat dan demam.
Pada bayi terdapat juga gejala tiba – tiba berhenti menetek (sucking) antara 3 s/d 28 hari setelah lahir.
Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.
TETANUS
TETANUS
NEONATORUM
Tanpa fasilitas memadai,
kematian >90%
ditargetkan untuk di
eliminasi
Tetanus Neonatorum
Upaya eliminasi tetanus melalui: imunisasi
DPT-HB-Hib pada waktu bayi, anak Batita, DT
dan Td pd waktu sekolah lengkap. Dapat
memperoleh perlindungan seumur hidup
terhadap penyakit Tetanus.
3 TAHUN
5 TAHUN
10 TAHUN
25 TAHUN
Status TT1 s.d TT5 : Dihitung Sejak Imunisasi
Dasar Pada Bayi Status TT1 s.d TT5 : Dihitung Sejak Imunisasi
Dasar Pada Bayi
TT1
Pentavalen1
Pentavalen 2
TT2 TT3
DT Kelas 1 SD
TT4
Td Kelas 2 SD
TT5
Td Kelas 3 SD
Imunisasi Lanjutan WUS Imunisasi Lanjutan WUS
skrining
TT WUS
X
CAMPAK
Komplikasi Campak
M E A S L E S 10
Encephalitis 0,1%
Komplikasi Campak
M E A S L E S 8
Pnemonia 2-27% CFR 56- 86%
( difisiensi Vit.A & sistem kekebalan
rendah
Diare 8-15% , Otitis Media 7- 15%
Komplikasi Campak
M E A S L E S 9
Luka di kornea mata, menyebabkan buta 0,1%
Campak
Infeksi Akut & sangat menular
Penyebab virus morbili
Penularan melalui jalan napas secara atau melalui droplet
Dapat dicegah dengan imunisasi
Gejala Campak
Gejala awal campak adalah :
• Demam
• Pilek
• Batuk
• Ruam
• Mata merah berair
• Kesulitan bernafas
Komplikasi yang terjadi meliputi:
• Kebutaan (conjunctivitis)
• Diare
• Tuli/gangguan pendengaran (Otitis-
media, inflamasi di pertengahan telinga)
• Encephalitis yang dapat menyebabkan kerusakan otak
• Pneumonia
Campak menyerang tubuh bagian luar dan dalam
Imunisasi Pentavalen pada usia 18 bulan dan
Campak pada usia 24 bulan
1 SD 2 SD 3 SD
-DT
-Campak -DT
-Campak
- Td - Td
Imunisasi Lanjutan Imunisasi Lanjutan
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
B I A S
- Td - Td - Td
- Td
