• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia dini, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan di jalur formal dan nonformal. , dan informal (2010). Menurut Wijana (2010), fungsi pendidikan anak usia dini terdiri dari fungsi adaptasi, fungsi sosialisasi, fungsi perkembangan, fungsi bermain dan fungsi ekonomi. Pembelajaran balita dilakukan melalui kegiatan bermain yang disiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan proses pembelajaran.

Perkembangan Anak Usia Dini

Huruf Hijayyah ialah surat yang terdapat dalam al-Quran yang ditulis dalam bahasa Arab Moh. Tohir menjelaskan bahawa huruf hijaja adalah semua huruf yang terdapat dalam Al-Quran, sama artinya membaca huruf hijaja yang jumlahnya dua puluh lapan. Hijayyah berasal daripada perkataan hajja yang bermaksud mengeja, menghitung huruf, membaca huruf, Muhyidin menyatakan bahawa huruf hijayyah adalah kunci asas membaca al-Quran.

Pembelajaran Anak Usia Dini

Jika pembelajaran berbasis bermain lebih menekankan pada pelajaran, maka pembelajaran berbasis bermain lebih menekankan pada jenis permainan. Pada dasarnya mengajar adalah suatu proses yang berlangsung bagi guru untuk mentransfer materi pelajaran kepada siswanya. Mengajar adalah seni mentransmisikan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang dipandu oleh nilai-nilai pendidikan, kebutuhan anak.

Perkembangan anak, kebutuhan anak, bermain sambil belajar, pendekatan tematik, kreatif dan inovatif, lingkungan yang mendukung dan mengembangkan kecakapan hidup. Ada beberapa format pembelajaran yang sesuai dan dapat diajarkan dalam kelompok PAUD, antara lain: metode bermain, metode cerita, metode menyanyi, metode field trip, metode percakapan, dan metode demonstrasi.

Media Pembelajaran

Berdasarkan pengertian tersebut, media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan mata pelajaran. Melalui media ajar, guru dapat menyajikan bahan ajar yang bersifat abstrak menjadi konkrit, sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Cara belajar mengenalkan konsep yang paling baik adalah melalui pengalaman yang berbeda yaitu mengetahui, membaca, merasakan dan menyentuh.Anak harus aktif dalam memperoleh pengalaman agar pengetahuan anak tumbuh dan berkembang.

Berbagai jenis media pembelajaran terbagi menjadi tiga jenis, yaitu media audio, media visual dan media audiovisual medis. Media dadu huruf dalam penelitian ini berupa dadu berukuran 2x2 cm yang terbuat dari 55 potong kayu berbentuk persegi. Tiap sisi dadu terdiri dari satu huruf hijayyah sehingga satu set media terdiri dari 5 dadu huruf yaitu huruf hijayyah ﻱ - ﺍ.

Dadu huruf tidak hanya menekankan penglihatan, tetapi juga sentuhan dan pendengaran informasi tentang huruf hijayyah yang diberikan oleh guru. Media dadu huruf merupakan dadu berbentuk persegi yang terbuat dari 55 kayu dengan huruf hijayyah pada setiap sisi dadu sebagai perantara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Permainan dadu huruf yang menggunakan balok persegi kecil dengan huruf hijayyah di setiap sisinya seperti permainan dadu huruf pada umumnya bahan dasarnya adalah.

Tulis huruf hijayyah di setiap sisi die, bila digulung boleh nampak huruf itu tertulis.

Permainan dadu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang disebut dadu adalah sebuah kubus kecil berisi enam (biasanya terbuat dari kayu, tulang, gading atau plastik), pada keenam sisinya diberi huruf hyayyah yang disusun sedemikian rupa (digunakan dalam permainan atau permainan). lainnya) jumlah dadu yang digunakan 5 dadu masing-masing dadu memiliki 6 huruf hijayyah. Dadu (dari bahasa Latin: tanggal yang berarti diberikan atau dimainkan) adalah benda kecil, biasanya berbentuk kubus, yang digunakan untuk menghasilkan huruf hijayyah atau simbol acak. Jadi bermain dadu adalah melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan menggunakan alat berupa dadu berbentuk kubus dengan enam sisi yang setiap sisinya memiliki huruf hijayyah yang berbeda, dari ﺍ sampai ﻱ.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media dadu dalam penelitian ini dimana kubus adalah huruf hijayyah dengan ukuran 2 cm yang terbuat dari kayu yang digunakan dalam pembelajaran mengenal huruf hijayyah. Cara bermain dadu untuk belajar mengenal huruf hijaiyah adalah dengan melemparnya satu kali untuk mengetahui huruf hijaiyah yang muncul. Untuk lebih membangkitkan minat anak, huruf hijaiyah pada dadu di setiap bidang diberi warna yang berbeda dan bentuknya lebih besar dengan tujuan untuk memudahkan anak mengenali huruf hijaiyah.

Manfaat media dadu sebagai media pembelajaran memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, mulai dari anak TK hingga SD (Penggunaan dadu dalam permainan di rumah dapat membantu anak meningkatkan kemampuannya dalam mengenali huruf hijayyah mana yang muncul. Setelah itu, lempar dadu lagi dan tanyakan anak yang muncul huruf hijayyah, lalu gabungkan huruf pertama dengan huruf kedua, suruh anak menyebutkannya. Dengan menggunakan media dadu banyak manfaat yang dapat diperoleh anak, salah satunya anak dapat dengan mudah mengenal huruf hijayyah karena mereka belajar mengenal huruf dapat disajikan dalam bentuk permainan.

Anda akan merasakan nikmatnya belajar melalui permainan, sehingga memudahkan anak dalam mengenal huruf hijayyah.

Kerangka berpikir

Penggunaan media pembelajaran huruf kubus dapat membantu meningkatkan kemampuan pengenalan huruf hijayyah anak.

Penelitian Relevan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan tindakan kelas kemampuan mengenal huruf hijayyah anak sebesar 29%, setelah dilakukan tindakan setuju dengan menggunakan media pocket hijayyah diperoleh hasil siklus I sebesar 58% dan siklus II meningkat menjadi 89% Hasil penelitian ini memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan sekolah sebesar 85%. Nila Dia Rahma (2016) dengan judul Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijayyah Pada Anak Usia Dini Kelompok A Di TK Al Badariyah Kecamatan Muaea Bulian Tujuan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di TK AL Badariyah dengan jumlah anak sebanyak 25 orang.Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi.

Kesimpulan penelitian ini adalah upaya guru mengenal huruf hijayyah di TK Al Badriyah meningkat. Nur Handayani (2018) dengan judul Upaya Meningkatkan Pengenalan Huruf Hijayyah Melalui Media Visual di Kelompok A TK Aisyysh Yogjakarta. Rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari.

METODELOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Rancangan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Intrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data
  • Indikator Keberhasilan

Penelitian ini berhasil meningkatkan aktivitas mengenal huruf hijayyah dengan cara bermain dadu huruf hijayyah. Dari hasil observasi siklus I diperoleh kemampuan mengenal huruf hijayyah anak rata-rata belum berkembang (BB) 7 anak atau 35%, mulai berkembang (MB) 6 anak atau 30%, berkembang sesuai harapan (BSH ) 4 anak atau 20% dan berkembang sangat baik (BSB) 3 anak atau 15%. Dari hasil diatas terlihat adanya peningkatan kemampuan mengenal huruf hijayyah melalui permainan dadu pada kelompok B TKIT Bina Aneuk Nanggroe Kecamatan Mutiara.

Tabel 3.1 : Lembar Observasi Aktivitas anak  No  Capaian perkembangan  Indikator  1
Tabel 3.1 : Lembar Observasi Aktivitas anak No Capaian perkembangan Indikator 1

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Penelitian

Subjek Penelitian

Namun dari hasil observasi di TKIT Bina Aneuk Nanggroe, masih kurangnya penggunaan media sebagai alat bantu anak memahami huruf hijaja dan kurangnya minat belajar yang khususnya dilakukan pada pengenalan huruf hijaja.

Deskripsi Pra Tindakan

Dari hasil observasi pra tindakan pada tabel di atas diperoleh bahwa kemampuan mengenal huruf hijayyah anak rata-rata belum berkembang (BB) 9 anak atau 45% sudah mulai berkembang (MB) 4 anak-anak atau 20%, perkembangan diharapkan (BSH) 4 anak atau 20% dan perkembangan sangat baik (BSB) 3 anak atau 15%. Oleh karena itu, keadaan ini menjadi dasar upaya untuk meningkatkan kemampuan pengenalan huruf hijayyah melalui permainan dadu huruf di Kelompok B TKIT Bina Aneuk Nanggroe Kecamatan Mutiara. Anak dapat mengenal huruf Hijai secara berurutan Anak dapat mengenal huruf Hijai secara acak Anak dapat membedakan huruf Hijai Anak dapat melafalkan huruf Hijai.

Gambar 4.1 Grafik Pra Tindakan
Gambar 4.1 Grafik Pra Tindakan

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Siklus I
  • Siklus II

Anak mampu mengenal huruf hijayyah secara berurutan. Anak dapat mengenal huruf hijayyah secara acak. Guru mengamati anak-anak. Guru menyiapkan permainan dadu hijayyah di dalam kelas, anak-anak mulai bermain dadu hijayyah. Dari hasil observasi pada siklus I tabel di atas didapatkan bahwa kemampuan menulis huruf hijayyah anak rata-rata belum berkembang (BB) 7 anak atau 35%, mulai berkembang (MB) 6 anak atau 30%, berkembang sesuai harapan (BSH) 4 anak atau 20% dan berkembang sangat baik (BSB) 3 anak atau 15%.

Guru mengenalkan balok huruf hijayyah, menjelaskan cara bermain balok huruf hijayyah, memainkan balok huruf hijayyah, anak mampu mengenal huruf hijayyah secara acak. Anak mampu membedakan huruf hijayyah Anak mampu melafalkan huruf hijayyah Guru mengamati anak. Guru mengenalkan huruf hijayyah pada permainan dadu huruf hijayyah, menjelaskan cara bermain dadu huruf hijayyah.

Anak mampu membedakan huruf hijayyah Anak mampu melafalkan huruf hijayyah Guru mengamati anak. Dari hasil observasi pada siklus II pada tabel di atas diperoleh bahwa kemampuan mengenal huruf hijayyah anak rata-rata belum berkembang (BB) 1 anak atau 5%, mulai berkembang (MB) 1 anak atau 5%, berkembang sesuai harapan (BSH) 1 anak atau Dari hasil observasi pada siklus II rata-rata anak pada kriteria BSB sebanyak 17 anak atau 85%, sehingga tidak perlu dilakukan tindak lanjut pada siklus berikutnya, hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dinyatakan penelitian ini berhasil.

Berdasarkan hasil kegiatan permainan dadu huruf pada pra siklus, siklus I dan siklus II pada tabel di atas diketahui adanya peningkatan kemampuan mengenal huruf hijayyah dengan setiap pertemuan terjadi peningkatan.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siklus I

Pembahasan Hasil Penelitian

Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran huruf hijayyah dengan permainan dadu huruf hijayyah ini sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan oleh peneliti sendiri yaitu dimana anak mau melakukannya dengan semangat sesuai dengan kemampuan anak sendiri tanpa ada paksaan apapun. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijayyah melalui permainan dadu huruf meningkatkan kemampuan anak kelompok B TKIT Bina Aneuk Nanggroe kecamatan Mutiara kabupaten Pidie untuk akademi tahun ajaran 2020/2021 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa permainan dadu huruf hijayyah dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijayyah pada kelompok B TKIT Bina Aneuk Nanggroe Kabupaten Pidie.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa permainan dadu huruf hijayyah pada siklus I dan siklus II dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf hijayyah pada kelompok B TKIT Bina aneuk Kabupaten Nanggroe Pidie. Peningkatan kemampuan mengenal huruf hijayyah pada anak dapat dilihat dari hasil penelitian sebagai berikut: Rata-rata hasil permainan dadu hijayyah pra tindakan, belum berkembang (BB) 9 anak atau 45%, mulai berkembang (MB). 4 anak atau 20%, berkembang sesuai harapan (BSH) 4 anak atau 20% dan berkembang sangat baik (BSB) 3 anak atau 15. Rata-rata hasil permainan dadu hijayyah siklus I, belum berkembang (BB) 7 anak atau 35% , mulai berkembang (MB) 6 anak atau 30%, berkembang sesuai harapan (BSH) 4 anak atau 20% dan berkembang sangat baik (BSB) 3 anak atau 15%.

Sekolah dapat menyediakan alat permainan dan alat peraga khususnya abjad dalam pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan abjad anak. Diharapkan peneliti lain dapat melakukan dan menemukan lebih banyak tentang pengembangan kemampuan mengenal huruf hijaj melalui metode, teknik dan alat lainnya. Mengenal huruf abjad secara berurutan Mampu mengenal huruf abjad secara acak Anak mampu membedakan huruf abjad Menyanyikan lagu "Dear Daddy".

Keterbatasa Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Dalam Penelitian Tindakan Kelas  2.7 Penelitian Relevan
Tabel 3.1 : Lembar Observasi Aktivitas anak  No  Capaian perkembangan  Indikator  1
Tabel  3.2  :  Rubrik  Penilaian    Anak  mampu  mengenal  huruf  hijayyah  secara  beururtan,  anak  mampu  mengenal  huruh  hijayyah  secara  acak,  anak  mampu  membedakan  huruf  hijayyah    (  ﻕ  ,ﻑ  ,ﺫ  ,ﺩ  ,ﺥ  ,ﺝ   ),  anak  belum  mampu  melafalkan
Tabel 4.1 Hasil Observasi Pra Tindakan Anak mengenal huruf hijayyah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun disini guru menambahkan media untuk mengenalkan huruf-huruf hijaiyah pada anak usia 3-4 tahun yaitu dengan menambahkan media kartu huruf hijaiyah karna dirasa menggunakan