• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Menggunakan Masker pada masa New Normal Guna Menekan Angka Penyebaran Covid-19

N/A
N/A
agus Sulistyo

Academic year: 2024

Membagikan "Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Menggunakan Masker pada masa New Normal Guna Menekan Angka Penyebaran Covid-19"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Menggunakan Masker pada masa New Normal Guna Menekan Angka Penyebaran

Covid-19”

Agus sulistyo,Miftachul Ulum,Shidiq Aminullah ,Wasilatul Mahmudah ,Wintiani

Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Negeri Semarang Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Semarang

Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri Semarang

sulistyoagus190@gmail.com,

99miftach@gmail.com,shidiqaminullah9@gmail.com, mahmudahwasilatul4@gmail.com ,wintiani677@gmail.com

Abstrak

Penerapan ‘new normal’diberbagai daerah di Indonesia dalam upaya menangani dampak pandemic di sektor sosial-ekonomi menyebabkan pemerintah menyiapkan sekenario guna mencegah virus menyebar semakin luas. Sekenario yang diterapkan pemerintah diantaranya mewajibkan masyarakat memaki masker ketika beraktivitas diluar rumah baik masker medis maupun nonmedis, sering mencuci tangan dan juga selalu menjaga jarak serta menghindari kerumunan. Pihak akademisi sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam memajukan bangsa memiliki peranan penting bahkan dikondisi luar biasa seperti ini. Salah satu kegiatan yang dilakukan pihak akademisi yakni menerjunkan peserta KKN Tematik, termasuk UNNES yang juga ikut ambil bagian membantu menangani penyebaran virus corona yang mewabah di Indonesia. KKN Tematik yang dilakukan UNNES dinamai KKN BMC 2020, salah satu program kerja yang dilakukan peserta KKN BMC UNNES 2020 ialah donasi alat kesehatan berupa pembagian masker nonmedis kepada masyarakat serta melakukan penyuluhan akan pentingnya menggunakan masker ketika diluar rumah. Pemakaian masker kain dinilai cukup efektif dalam mencegah penyebaran virus semakin luas karena masker sekali pakai cukup langka dipasaran dan harganya lumayan mahal.

Pelaksanaan pembagian masker dilakukan peserta KKN dengan cara mendatangi rumah warga satu-persatu guna mencegah kerumunan yang kemungkinan bisa menjadi media penyebaran virus ini..

(2)

Katakunci : New normal, Masker, Covid-19

PENDAHULUAN

Di Indonesia saat ini sudah banyak daerah yang menerapkan ‘new normal’ dalam upaya menangani aspek sosial-ekonomi yang terdampak adanya penyebaran pandemi covid-19. Sementara beberapa daerah lainnya masih bertahan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi dikarenakan wilayahnya yang dinilai masih memiliki risiko tinggi terjadinya penyebaran virus asal tiongkok ini.

Adanya penerapan new normal ini membuat sebagian besar masyarakat sudah mulai beraktivitas di luar rumah seperti biasanya dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku diantaranya pemakaian masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.

Dalam upaya mencegah

penyebarluasan virus semakin luas pemerintah mewajibkan masyarakat untuk mengenakan masker baik masker medis maupun masker non- medis atau kain. Masker kain pun cukup menjanjikan untuk mencegah terjadinya penularan virus Corona saat berada di luar rumah, akan tetapi saat ini banyak masyarakat yang mulai enggan untuk mengenakan masker dengan alasan kurang nyaman.

Didasarkan akan hal tersebut kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan Masker apabila hendak melakukan aktivitas di luar rumah agar tidak terjangkit ataupun menjadi media

penyebaran virus asal Tiongkok ini.

Melalui aktivitas pembagian masker gratis dan memberikan himbauan kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dengan menggunakan masker.

PELAKSANAAN DAN METODE Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat khusus, karena dalam KKN darma pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dipadukan kedalamnya dan melibatkan sejumlah mahasiswa dan sejumlah staf pengajar ditambah unsur masyarakat. KKN tematik adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang orientasi program kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai

dengan permasalahan

kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu (Kabupaten/Kota). KKN Tematik berbasis Problem Solving untuk memecahkan masalah dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk mencapai target tertentu. Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik COVID-19 adalah Program Pengabdian guna membentuk kepedulian dalam memberdayakan dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease 19 (Covid 19) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid yaitu menjaga jarak fisik (Physical Distancing) dan memakai masker.

Mahasiswa yang mengikuti program

(3)

KKN dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang proses pembimbingan dan monitoring menggunakan sistem daring.

Pelaksanaan kegiatan KKN BMC UNNES yaitu di masing-masing desa anggota setiap kelompok DPL. lokasi KKN dipilih masing-masing mahasiswa berdasarkan daerah asal mahasiswa dan dekat dengan rumah mahasiswa. Tujuan KKN adalah agar mahasiswa mampu menghayati dan menanggulangi masalah-masalah yang muncul dimasyarakat yang umumnya kompleks. Kemudahan di dalam penanggulangan tersebut dilakukan secara pragmatis dan interdisipliner dan tercermin dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa pada saat melaksanakan program-program KKN didesa.

Salah satu program kerja kelompok DPL ini adalah pembagian alat kesehatan berupa masker kesehatan.

Pembagian alat kesehatan berupa masker ini dipilih dikarenakan bahwa berdasarkan kenyataan yang ada warga masyarakat di beberapa desa kurang sadar akan pentingnya penggunaan masker. Sehingga tidak jarang terlihat bahwa masyarakat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menggunakan masker. Masker merupakan salah satu alat kesehatan yang amat penting bagi pencegahan penularan Covid-19. Ketika kita melakukan aktivitas di luar rumah, pemakaian masker berperan penting dalam memblokir penyebaran virus, terutama dari orang yang tidak menunjukan gejala. Semakin banyak orang yang memakai masker, semakin sedikit partikel virus yang tersebar sehingga mengurangi risiko penularan penyakit.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara masing-masing mahasiswa membagikan masker ketiap-tiap rumah secara merata. Hal ini bertujuan agar kegiatan ini pembagian masker ini tidak menimbulkan pengumpulan masa yang mana hal tersebut sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.

HASIL DAN PEMBAHASAN Virus corona

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.

Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID- 19).

COVID-19 disebabkan oleh SARS- COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya.

Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga

(4)

memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.

Gejala umum berupa demam ≥38˚C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.

Tahap Penyebaran Virus Corona WHO mengatakan cara penyebaran virus corona melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk.

Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh oleh orang sehat.Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.

WHO menambahkan gejala COVID- 19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di antaranya:

1. Mencuci tangan dengan benar

2. Menggunakan masker 3. Menjaga daya tahan tubuh

4. Menerapkan physical distancing dan isolasi mandiri

5. Membersihkan rumah dan melakukan disinfeksi secara rutin Pencegahan WabahVirus Corona Dengan Menggunakan Masker Pemerintah telah menginstruksikan penggunaan masker kepada warganya saat berada di luar rumah, sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus corona.Bahkan, masker non-medis, seperti masker kain sangat disarankan untuk digunakan.Sementara penggunaan masker medis, ditegaskan hanya untuk para tenaga medis yang berhadapan langsung dengan penanganan wabah Covid-19 ini.

Sebelumnya CDC ( Centers for Disease Control and Preventio ) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan orang yang perlu menggunakan masker adalah petugas kesehatan dan "orang yang menderita COVID-19 dan menunjukkan gejala". Orang yang sehat harus mengenakan masker hanya ketika merawat seseorang yang sakit COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan hal yang sama.

Namun, karena semakin banyak pengetahuan tentang virus ini terungkap, menjadi jelas bahwa orang tanpa gejala dapat menyebarkan virus.Hingga 25% orang dengan COVID-19 mungkin tidak menunjukkan gejala, CDC menemukan.Selain itu, sebuah studi kecil baru menemukan, COVID-19 menjadi semakin menular ketika

(5)

gejalanya paling ringan, yang berarti bahwa orang mungkin menyebarkan virus sebelum menyadari bahwa mereka memilikinya.Setiap individu yang merasa sehat sangat disarankan untuk memakai penutup wajah di bagian mulut dan hidung termasuk masker buatan sendiri, syal atau bandana ketika mereka pergi ke area publik, seperti toko kelontong atau apotek.Seperti sebelumnya, CDC tidak merekomendasikan publik memakai masker respirator N95, yang menyaring 95% partikel di udara.Masker ini kekurangan pasokan, dan harus disediakan untuk petugas kesehatan yang terkena virus setiap hari, kata CDC.CDC juga tidak memperbolehkan orang memakai masker bedah umum, yang juga dibutuhkan oleh petugas kesehatan.Karena persediaan yang terbatas, beberapa petugas kesehatan sekarang menggunakan respirator N95 mereka hingga berkali-kali, meskipun respirator ini dirancang hanya untuk sekali pakai.

Anna Davies, seorang peneliti di Universitas Cambridge di Inggris merekomendasikan agar orang melepas masker dengan memegang talinya, sehingga pemakainya tidak menyentuh bagian terkontaminasi yang menutupi wajah mereka.

Sekarang CDC merekomendasikan penggunaan masker untuk siapa pun yang berada di tempat umum. Namun, di samping itu, akan lebih baik untuk tetap melakukan physical distancing yaitu memberi jarak setidaknya 6 kaki (1,8 meter) dari orang lain, dan jangan lupa untuk selalu cuci tangan.

Kegunaan Masker Berdasarkan Jenisnya

Jenis masker beragam dengan fungsinya.Berikut perbedaan masker dan fungsinya yang diyakini dapat mengurangi paparan Virus Corona ini.

1. Masker Kain

Menurut penelitian, masker kain memang tidak se-efektif masker N95 maupun masker bedah dalam menangkal Virus Corona hanya mampu menangkal virus sebanyak 70%, jadi harus segera dicuci setelah dipakai dalam waktu 4 jam dengan sabun dan air, air hangat lebih baik.

Dibandingkan masker kain, masker bedah dan masker respirator N95 jauh lebih efektif dalam menyaring debu, bakteri, dan partikel yang ukurannya sangat kecil seperti Virus Corona.Kedua jenis masker ini juga dapat mencegah tembusnya percikan dahak atau air liur, karena memiliki lapisan anti air.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa masker kain kurang efektif dalam mengurangi risiko penularan Virus Corona :

Masker kain kebanyakan dibuat oleh industri rumah tangga yang proses pembuatan dan bahannya tidak mengikuti standar medis.

Kain yang digunakan tidak sama dengan bahan masker bedah atau masker N95.

Ujung masker kain cenderung longgar, sehingga tidak dapat menutupi area di sekitar hidung dan mulut dengan sempurna.

Masker kain tidak dapat mencegah masuknya partikel yang sangat kecil,

(6)

seperti Virus Corona, ke dalam hidung atau mulut melalui udara.

Bila tidak digunakan dengan cara yang benar, masker kain justru dapat meningkatkan risiko virus masuk ke dalam tubuh. Salah satunya karena masker ini mudah bergerak dan longgar, sehingga pemakainya perlu berulang kali menyentuh wajah untuk menyesuaikan posisi masker.

Meski begitu, The Centers for

Disease Control and

Prevention (CDC) menganjurkan penggunaan masker kain kepada masyarakat luas untuk menekan penyebaran Virus Corona, terutama oleh orang yang sudah terinfeksi Virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun dan tampak sehat.

Agar masker kain dapat berfungsi seoptimal mungkin untuk menangkal Virus Corona, lakukanlah beberapa tips berikut ini :

a. Pilih masker yang sesuai dengan ukuran wajah dan dapat menutup mulut, hidung, dan dagu.

b. Cuci tangan sebelum mengenakan masker, lalu kenakan masker pada wajah dan selipkan talinya di belakang telinga atau ikat tali masker di belakang kepala dengan erat agar masker tidak longgar.

c. Hindari menyentuh masker kain saat sedang dipakai. Jika ingin memperbaiki posisi masker kain yang berubah atau longgar, cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh masker.

d. Setelah selesai digunakan, lepaskan masker kain dengan hanya menyentuh tali pengait atau pengikatnya, lalu segera cuci masker kain dengan air bersih dan deterjen atau rebus masker di air mendidih dengan suhu minimal 1300Celsius.

e. Segera ganti masker kain apabila sudah robek atau rusak.

Masker kain memang tidak sepenuhnya efektif melindungi diri dari Virus Corona.Namun, mengenakan masker kain bila tidak tersedia masker sekali pakai setidaknya dapat menurunkan risiko tertular Virus Corona, dengan catatan masker kain dipakai dengan benar serta dibarengi upaya pencegahan lainnya.

2. Masker Bedah

Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas.Masker bedah dapat dijadikan pilihan untuk mencegah penyebaran Virus Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.

Meski begitu, masker ini lebih efektif bila dikenakan oleh orang yang sedang sakit untuk mencegah penularan kuman ke orang lain, ketimbang oleh orang yang sehat untuk melindungi diri dari penyakit.

Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu :

a. Lapisan luar, yang anti air.

(7)

b. Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman.

c. Lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Tidak disarankan menggunakan masker tanpa ketiga fungsi tersebut karena tidak efektif dalam mencegah penyakit menular, seperti infeksi Virus Corona.

Kekurangan dari masker ini adalah agak sedikit longgar ketika digunakan, sehingga memungkinkan partikel kecil atau udara masuk melalui sisi tepi masker.

Masker bedah bisa didapatkan dengan harga yang murah.Ditambah lagi, masker ini juga biasa dimanfaatkan untuk penggunaan sehari-hari, baik orang dewasa maupun anak- anak.Namun saat pandemi COVID- 19 melanda saat ini membuat masker bedah menjadi barang langka dengan harga yang tidak murah bagi masyarakat menengah ke bawah.

3. Masker N95

Masker N95 juga disarankan untuk mencegah penularan Virus Corona.Masker yang cenderung lebih mahal dari masker bedah ini tidak hanya mampu menghalau percikan air liur saja, tapi juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung virus.

Dibanding masker bedah, masker N95 terasa lebih ketat pada wajah karena telah didesain secara pas untuk menutupi hidung dan mulut orang dewasa.Pada anak-anak, penggunaan masker ini tidak disarankan karena ukuran masker bisa terlalu besar

sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup.

Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari.Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang memakai bisa sulit bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka waktu yang agak lama.

PENUTUP Simpulan

Masker dapat mencegah terjadinya penularan virus Corona saat berada di luar rumah, akan tetapi banyak masyarakat yang mulai enggan untuk mengenakan masker, sebab mulai terbiasa akan kehadiran Covid-19.

Maka dari itu mahasiswa KKN melakukan himbauan dan juga membagikan masker ke masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dengan menggunakan masker.

Saran

Perlunya sosialisasi lebih mendalam lagi tentang kegunaan masker supaya masyarakat mengetahui pentingnya menggunakan masker dalam situasi pamdemi seperti sekarang ini

DAFTAR PUSTAKA https://tirto.id/cegah-virus-corona- covid-19-dengan-pakai-masker-saat- keluar-rumah-eLxD

https://stoppneumonia.id/informasi- tentang-virus-corona-novel-

coronavirus/

(8)

https://www.cnbcindonesia.com/tech /20200330091817-37-148343/catat- ini-cara-penyebaran-virus-corona- menurut-who

https://rsupsoeradji.id/pentingnya- sebuah-masker-saat-pandemi-covid- 19/

https://tirto.id/cegah-virus-corona- covid-19-dengan-pakai-masker-saat- keluar-rumah-eLxD

https://stoppneumonia.id/informasi- tentang-virus-corona-novel-

coronavirus/

https://www.cnbcindonesia.com/tech /20200330091817-37-148343/catat- ini-cara-penyebaran-virus-corona- menurut-who

https://rsupsoeradji.id/pentingnya- sebuah-masker-saat-pandemi-covid- 19/

Referensi

Dokumen terkait