Bagaimana hasil kinerja pembelajaran Al-Qur'an Hadits pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya. Membantu siswa yang sedang mengambil pelajaran Al-Qur'an Hadits agar dapat meningkatkan prestasinya dalam mata pelajaran tersebut.
Tahsin Membaca Al-Qur’an
Dasar dan Hukum Tahsin Membaca Al-Qur’an
Tahsin merupakan salah satu cara untuk meningkatkan dan meningkatkan kemampuan membaca, merupakan media penerapan ilmu tajwid membaca Al-Quran. Adapun membaca Al-Qur'an menggunakan kaidah ilmu tajwid, hukumnya adalah fardhu'ain.21 Oleh karena itu, pelajarilah tajwid.
Tujuan Pembelajaran Tahsin Membaca Al-Qur’an
Imam al-Hakam Wicakcono berpendapat bahwa untuk dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar dan benar, harus mempelajari ilmu tajwid.24 Ilmu ini kemudian diterapkan dalam pembacaan Al-Qur'an, selain untuk mempercantik bacaan itu sendiri. Mengingat betapa pentingnya pembelajaran Al-Quran bagi umat Islam, hendaknya terus dilakukan dengan baik dan profesional.
Metode Pembelajaran Tahsin Membaca Al-Qur’an
Metode Al-Banjari merupakan metode membaca Al-Qur'an yang disusun oleh tim Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan. Metode hattayyah merupakan metode mempelajari Al-Qur'an yang disusun oleh Mohammad Hatta Usman.
Metode Mengajarkan Tahsin Membaca Al-Qur’an
Metode pelatihan bertujuan agar pengetahuan dan keterampilan tertentu menjadi milik siswa dan dikuasai secara utuh. Berbeda dengan tes yang hanya mengukur sejauh mana siswa menguasai pelajaran.
Materi Pembelajaran Tahsin Membaca Al-Qur’an
Tanda selepas garis melintang di hujung perkataan ialah alif, panjang bacaannya ialah satu hingga enam sebatan. g) Mad farqi. A dalam huruf terputus di awal huruf, panjang bacaan alif adalah sama dengan dua ketukan. j) Makanan aridh lissukun.
Faktor yang Mempengaruhi Program Tahsin Membaca Al-Qur’an Dalam semua kegiatan manusia yang mengarah pada suatu sasaran
Pembelajaran Al-Qur’an tentunya memerlukan waktu-waktu yang tepat dan baik sehingga dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran Al-Qur’an harus mempunyai waktu yang khusus agar proses pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal.
Keistimewaan Tahsin membaca Al-Qur’an
Mempelajari al-Quran dan menguasai tajwid qawaidut yang betul akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan mutu bacaan al-Quran. 61 Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur'an & Ilmu Tajwid, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013, hlm.
Prestasi Belajar
Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan salah satu indikator tingkat keberhasilan seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar, yang terlihat melalui berbagai aspek perubahan, termasuk peningkatan hasil belajar, yang dapat berupa dilihat dari bentuk angka atau nilai, berdasarkan nilai tersebut dapat dibuktikan telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa atau tidak. Strategi dalam hal ini berarti serangkaian langkah operasional yang dikonstruksi sedemikian rupa sehingga dapat memecahkan masalah atau mencapai tujuan pembelajaran tertentu 69. Di atas merupakan contoh rangkaian kebutuhan dalam pembelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran.
Muatan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Membekali siswa dengan dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan. Tujuan yang mulia dan tinggi tujuan yang ingin dicapai dengan mempelajari mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sehingga secara umum semua siswa akan mengalami perubahan prestasinya menjadi lebih baik setelah melaksanakan proses pembelajaran, namun untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena dalam memproses banyak hal yang ingin dicapai. Hal ini menjadi kendala, antara lain berbedanya kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Al-Qur'an Hadits terutama dalam hal membaca, menulis dan menghubungkan ayat-ayat yang disebabkan ketidakmampuannya dalam membaca Al-Qur'an. Maka dalam hal ini program tahsin baca Al-Qur'an merupakan solusi terbaik untuk membantu siswa yang mempunyai kekurangan dalam membaca dan menulis Al-Qur'an sehingga keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran Al-Qur'an Hadits akan dapat dirasakan oleh siswa. seluruh siswa secara lebih merata dan dapat meningkatkan prestasi akademik.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Apabila siswa telah mengetahui cara membaca dan menulis Al-Qur’an serta menguasai ilmu tajwid, maka siswa dapat dengan mudah memahami kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam mempelajari topik Al-Qur’an Hadits. Lain halnya dengan bahan ajar mata pelajaran IV. kelas Al-Qur'an Hadits banyak pembahasan tentang membaca surah pilihan, menulis dan menyambung ayat. Standar Kompetensi Lulusan Mata Kuliah Al-Qur'an Hadits Standar Kompetensi Lulusan Mata Kuliah Al-Qur'an Hadits.
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Standar kompetensi lulusan dari mata pelajaran Al-Qur‟anHadits
Penelitian Terdahulu
Shofiul Mifullah, Meningkatkan minat belajar siswa membaca dan menulis Al Quran di MI Mann Wassalwa. Menyelidiki pemanfaatan membaca dan menulis Al-Qur'an dengan metode iqro pada anak usia dini dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menggali minat siswa dalam belajar membaca dan menulis Al-Qur'an di MI Manna Wassalwa Sidoarjo.
Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian
Data-data tersebut berasal dari wawancara, observasi, catatan lapangan, foto, video, dokumen resmi sekolah, catatan atau memo pribadi guru, dan dokumen resmi lainnya. Istilah program Workshop Al-Qur'an yang meliputi pembelajaran tahsin membaca Al-Qur'an hanya terdapat di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya, program ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Al-Qur'an. Al-Qur'en Hadits, sehingga data-data yang diperlukan memungkinkan untuk menggalinya secara utuh. Keterbatasan penelitian ini fokus pada kelas IV karena kelas IV lebih fokus pada membaca, menulis dan menyambung ayat, sehingga diperlukan keterampilan dalam membaca Al-Quran.83.
Prosedur Penelitian
Tahap penelitian lapangan ini meliputi pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah penelitian membaca Al-Qur'an. Peneliti akan terus mencari data bagaimana pelaksanaan program Tahsin Bacaan Al-Qur’an yaitu terkait penerapan metode, materi dan prestasi yang dicapai sebelum dan sesudah program Tahsin Bacaan Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah. Hidayatul Muhajirin. , serta kendala-kendala yang dihadapi, diperoleh dari berbagai sumber antara lain: guru pengajar tahsin membaca Al-Qur'an, guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, guru wali kelas IV, kepala sekolah dan guru Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin , serta orang tua siswa melalui hubungan silaturahmi, memperhatikan etika dan penampilan, hingga kelengkapan data penelitian. Setelah pembimbingan selesai dan persyaratan dianggap terpenuhi, maka persyaratan penyelenggaraan seminar hasil penelitian akan dipenuhi secara lengkap, dengan persetujuan pembimbing.
Data dan Sumber Data
Mengenai sumber datanya, seperti yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder yang merupakan sumber data primer dalam penelitian ini: pembimbing tahsin dan guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangkaraya. tiga orang, kepala madrasah dan siswa yang mengikuti pembelajaran tahsin. Data yang digali melalui data primer yaitu tentang guru, siswa (peserta), metode, materi, prestasi setelah dan sebelum tahsin pembacaan Al Quran di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi yaitu berupa sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya, visi misi madrasah dan sejarah berdirinya Madrasah Al- Acara pembacaan Alquran di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya.
Teknik Pengumpulan Data
Metode yang diterapkan dalam melaksanakan tahsin membaca Al-Qur'an di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya. Sejarah Berdirinya Program Baca-Tahsin Al-Quran di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya. Buku ajar program tahsin pembacaan Al-Qur'an di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya.
Analisis Data
Silabus Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits. Dokumen sejarah berdirinya program tahsin membaca Al-Qur'an yang disebut Bengkel Qur'an. Sehingga diperoleh informasi baru yang merupakan hasil penelitian mengenai program tahsin baca Al-Qur'an.
Pemeriksaan Keabsahan Data
Berdasarkan pendapat keduanya maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif kuantitatif yang penulis gunakan adalah suatu cara atau upaya peneliti untuk mendeskripsikan atau menganalisis data baik berupa kata-kata, gambar maupun dokumen lain yang menurut fakta mengandung isi. : pelaksanaan tahsin pembacaan Al-Quran meliputi; guru membimbing Tahsin dalam membaca Al-Quran, siswa mempelajari Tahsin dalam membaca Al-Quran, metode Tahsin dalam membaca Al-Quran, materi Tahsin dalam membaca Al-Quran, evaluasi hasil yang dicapai siswa kelas IV sebelum dan sesudah pelaksanaan program Tahsin membaca Al-Quran di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya. Berdasarkan empat jenis triangulasi yang dikemukakan Denzin, maka triangulasi yang penulis gunakan untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Sebab menurut penulis, metode triangulasi merupakan strategi untuk memeriksa derajat reliabilitas hasil penelitian mengenai: pelaksanaan program tahsin pembacaan Al-Qur'an yang meliputi; metode, materi dan penampilan siswa sebelum dan sesudah program pembacaan Tahsin Al-Qur'andi Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin akan lebih akurat, dan peneliti akan mengkaji data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, jika menyangkut informasi atau data.
Kerangka Pikir
Kerangka di atas menjelaskan bahwa pelaksanaan tehsin membaca Al-Qur'an ditentukan oleh beberapa komponen pendidikan yang mempengaruhinya, antara lain: guru, siswa (peserta didik), metode, materi dan penilaian tehsin membaca Al-Qur'an. -Oleh karena itu Al-Qur'an berdampak pada tingkat prestasi belajar siswa, sehingga skor dapat dibandingkan dan dikontraskan sebelum dan sesudah membaca tehsin Al-Qur'an.
Indikator Keberhasilan
Semua guru di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya mempunyai kemampuan atau bisa membaca Al-Quran, sama seperti di TU semua orang bisa membaca Al-Qur'an. Terlihat di setiap meja guru tersedia Al-Quran dan sesekali terlihat ada yang membacanya. Al-Qur'an diturunkan menjadi pedoman bagi manusia yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penyajian Data
Materi yang kami sediakan untuk melaksanakan tehsin membaca Al-Qur'an adalah membaca, menulis dan mengaji. Proses penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru tahsin yang membacakan Al-Qur’an dapat dilihat ketika peneliti melakukan observasi. Nilai kemampuan (hafalan) mata pelajaran hadits Al-Qur'an pada bulan pertama mengikuti program Tehsin Membaca Al-Qur'an.129.
Dalam pelaksanaannya materi yang dipelajari dalam tehsin membaca Al-Qur’an disesuaikan dengan Kompetensi Dasar (KD). Mereka dipilih karena alasan mendasar, yaitu: mempunyai keahlian di bidang membaca Al-Quran;
ىَأ َلوُس َر
Dengan demikian, orang tua akan merasa kasihan ketika melihat anaknya belum bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar.
ى لَص ُ اللّ
PENUTUP
Kesimpulan
Metode tahsin membaca Al-Qur'an menggunakan metode iqra, karena dianggap sederhana dan memudahkan orang tua dan siswa untuk mengulang atau melanjutkannya di rumah. Dalam pelaksanaannya digunakan metode utama yaitu latihan dan demonstrasi yang dilakukan secara perorangan atau tatap muka pada saat bimbingan membaca Al-Qur’an dan secara klasikal pada saat pengajaran tajwid. Bahan bacaan tahsin bacaan Al-Qur'an dalam program tahsin baca Al-Qur'an di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Muhajirin Palangka Raya adalah materi bacaan, tulisan dan tajwid.
Saran