Ceramah dapat diartikan sebagai suatu cara yang digunakan instruktur untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada sekelompok peserta program pelatihan atau peserta pelatihan. Penggunaan metode pengajaran dapat dipadukan dengan penggunaan media dan materi pelatihan tertentu untuk memudahkan proses pembelajaran peserta sehingga mencapai kompetensi yang dilatihkan. Syaiful menyatakan dalam Darmaji (2017) bahwa metode demonstrasi adalah suatu demonstrasi proses berlangsungnya suatu peristiwa atau benda sampai munculnya tingkah laku yang patut diteladani sehingga dapat diketahui dan dipahami oleh partisipan dalam kenyataan dan peniruan.
Pelatihan harus dirancang secara efektif untuk memastikan bahwa program pelatihan mencapai efisiensi optimal dan mencapai manfaat pembelajaran maksimal. Penilaian kebutuhan pelatihan adalah suatu penelitian yang menggunakan berbagai metode untuk menghasilkan informasi tentang pelatihan yang diperlukan, materi pelatihan, peserta pelatihan dan dari mana peserta pelatihan berasal. Evaluasi pelatihan merupakan kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan suatu program pelatihan yang meliputi penilaian terhadap peserta, pelatih, organisasi penyelenggara dan pencapaian tujuan pembelajaran.
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau perempuan yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah kesehatan individu dan masyarakat dan bekerja dalam kontak yang sangat dekat dengan tempat-tempat di mana layanan kesehatan diberikan (Niken, 2013).
Pelatihan Kader
Konsep Keterampilan Kader Kesehatan
Kader posyandu juga harus mempunyai human skill agar tercipta kenyamanan bagi peserta dan sesama kader, meningkatkan partisipasi posyandu dan pada akhirnya peserta tidak malas untuk datang ke posyandu. Keterampilan jenis ini mengutamakan penggunaan tenaga dibandingkan berpikir mendalam dan jarang menguasai beberapa bidang, biasanya hanya satu bidang tertentu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan
Semakin tua usia seseorang, maka semakin matang pula tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berpikir dan bekerja. Dalam hal kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa lebih dipercaya dibandingkan seseorang yang kurang dewasa. Lingkungan Hidup adalah segala keadaan yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku seseorang atau kelompok.
Menurut Junaedi (1990), bimbingan dan pengawasan oleh tenaga kesehatan akan berpengaruh pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan para eksekutif. Selain itu, pengetahuan dan keterampilan para eksekutif juga dapat ditingkatkan dengan melatih para eksekutif baru, melatih kembali para eksekutif. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan para eksekutif sangat dipengaruhi oleh pelatihan. Dengan adanya pelatihan diharapkan para pengelola mampu mengelola Posyandu sesuai kompetensinya, karena ranah pengetahuan atau ranah kognitif dan keterampilan atau psikomotorik merupakan ranah yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang.
Pendapat Siagian (1991) adalah pelatihan digunakan sebagai metode pendidikan khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf.
Keterampilan Kader Dalam Pegisian Kartu Skor Poedji Rochjati
Penilaian Ketrampilan
- Klasifikasi Kehamilan
- Asuhan Selama Kehamilan
- Tujuan Asuhan Antenatal
- Pelayanan ANC
Pelayanan antenatal merupakan pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala yang dilanjutkan dengan upaya memperbaiki segala kelainan yang ditemukan selama kehamilan (Yulifah, 2014). Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu dan janin (kesejahteraan ibu dan janin) sesuai kebutuhan agar kehamilan dapat berjalan normal dan bayi dapat lahir dengan sehat. Kunjungan ini terdiri dari catatan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang ditujukan untuk perkembangan kondisi ibu dan janin, pemeriksaan spekulum/panggul.
Pada kehamilan TM III, pelayanan ANC belum mencakup keseluruhan 14T karena sudah dilakukan pemeriksaan pada TM I sehingga tidak perlu dilakukan lagi pada TM III. Tes skrining Hb, tes skrining protein urin, tes reduksi urin dilakukan pada ibu TM III bila ada indikasi. Perawatan payudara (pijat payudara bertekanan) dapat dilakukan pada ibu hamil TM III karena merangsang keluarnya ASI.
Menjaga tingkat kebugaran (senam hamil) mungkin disarankan bagi ibu TM III karena dapat membuat ibu rileks dan mempersiapkan ibu menghadapi persalinan. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemis penyakit gondok), terapi obat malaria pada TM III diberikan berdasarkan indikasi.
Konsep Deteksi Dini Masa Kehamilan .1 Definisi
Pendekatan risiko sebagai pengetahuan baru diperkenalkan oleh WHO pada tahun 1978 dan dikembangkan tepat pada waktunya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas 'layanan kesehatan primer' bagi semua wanita hamil. Untuk mendukung keberhasilan tujuan pendekatan risiko, maka perlu diberikan edukasi mengenai kondisi ibu hamil berupa komunikasi, informasi dan edukasi kepada ibu hamil, suami dan keluarga agar ibu hamil, suami, dan keluarga sadar, waspada dan terinformasi dengan baik. , peduli, menyetujui dan bergerak untuk mempersiapkan dan merencanakan persalinan, dengan aman di tempat dan dengan bidan yang tepat, merencanakan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan. Ibu hamil dengan FR-AFGO, AGO dan AGDO pada ibu/janin mempunyai keadaan darurat/darurat obstetri yang memerlukan rujukan tepat waktu dalam upaya penyelamatan ibu dan janin/bayi baru lahir.
Faktor risiko merupakan kondisi pada ibu hamil yang dapat menimbulkan kemungkinan risiko/resiko terjadinya komplikasi pada saat melahirkan, sehingga dapat menyebabkan kematian atau sakit pada ibu dan bayinya. Kelompok faktor risiko ibu hamil dikelompokkan menjadi 3 yaitu kelompok I, II, III berdasarkan waktu ditemukan, cara mengenalinya, dan sifat atau tingkat risikonya. a) Golongan I Perut ibu sangat besar, gerak anak kurang terlihat karena air ketuban banyak, anak biasanya kecil, Ibu sedang hamil 9 bulan dan belum dilahirkan lebih dari 2 minggu.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan anemia berat adalah HB kurang dari 6 gram. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan HIV adalah terhambatnya pertumbuhan intrauterin dan berat badan lahir rendah serta meningkatnya kelahiran prematur. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil penderita toksoplasmosis adalah dapat menyebabkan aborsi, infeksi pada akhir kehamilan, kelainan bawaan, hidrosefalus.
Bahaya yang boleh berlaku kepada wanita hamil jika janin mati dalam kandungan terlalu lama adalah gangguan pembekuan darah yang disebabkan oleh bahan daripada tisu mati yang memasuki darah ibu.
Konsep Kartu Skor “Poedji Rochjati”/ KSPR .1 Definisi
Sistem Skor
KRST) untuk mengembangkan kebutuhan perilaku dan tempat pertolongan yang sesuai dengan kondisi ibu saat ini. Skor tersebut digunakan sebagai alat KIE yang mudah diterima, diingat dan dipahami sebagai ukuran tingkat keparahan kondisi ibu hamil dan menunjukkan perlunya pertolongan dan rujukan, sehingga berkembang perilaku untuk kesiapan mental, biaya dan transportasi ke rumah sakit. rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang memadai. Skor total yang lebih tinggi memerlukan pertimbangan klinis pada ibu berisiko tinggi dan perawatan yang lebih intensif.
Setiap faktor risiko diberi skor 4, kecuali bekas luka operasi caesar, posisi sungsang, posisi melintang, perdarahan antepartum, dan preeklampsia mendapat skor 8. Untuk melengkapi skor total setiap kontak, tambahkan skor awal ibu hamil. wanita dan skor faktor risiko yang ada pada saat kontak.sama. Caranya isi result pada kolom IV, ada 4 kolom kecil, isikan result tiap kontak.
Segera isi keempat kolom kecil tersebut agar tidak lupa karena skor awal dan FR tidak akan mengubah skor awal 2 dan skor FR yang ditemukan. Apabila ditemukan faktor risiko, misalnya preeklampsia ringan, maka angka 12 pada baris 12 diisi dengan skor 4 pada kolom kecil 2,3,4. Bila ternyata Anda hamil anak kembar nomor 13 pada baris 13, isikan skor 4 pada kolom kecil 2, 3, dan 4. Total skor dimasukkan pada kolom kecil 2 saja. 3) Hubungi III. Pada usia kehamilan 34-36 minggu, jika ditemukan posisi sungsang atau melintang pada baris 17/18, isikan skor 8 pada kolom kecil 3.4. Skor total diisi pada kolom kecil 3. 4) Kontak IV.
Kondisi ibu dan janin tetap sama, total skor pada kolom kecil tetap 4. Perhitungan total poin dan kode warna. Pada usia kehamilan 8 bulan terjadi pendarahan, ibu PKK dirujuk dan dirawat di RS, setelah pendarahan berhenti dipulangkan. Penanganan ibu hamil yang lain adalah rujukan kehamilan dan perencanaan kelahiran, baik di tempat maupun di penolong persalinan, bila diperlukan dapat direncanakan rujukan untuk rujukan terencana (Poedji Rochjati, 2011).
Keterkaitan Pelatihan Pengisian KSPR terhadap Keterampilan Kader Posyandu
Pernyataan tersebut sama dengan penelitian Yulifeh (2015) yang menyatakan bahwa semakin baik pengetahuan individu, maka semakin tinggi pula tingkat kesadaran atau motivasinya, sehingga orang tersebut bersedia menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Sedangkan seseorang yang kurang pengetahuannya akan cenderung tidak mau mengerjakan tugas yang telah diberikan, dan diperlukan KIE yang efektif untuk memperoleh pengetahuan yang baik. Pengetahuan yang baik mengenai deteksi dini kehamilan risiko tinggi diharapkan dari tenaga yang telah terlatih dengan baik untuk memenuhi KSPR.
Kerangka Konsep
Hipotesis