• Tidak ada hasil yang ditemukan

(7)vii (8)viii Menonton Film Kartun Yang Mengandung Unsur Kekerasan Siswa Kelas IV SD Negeri 83 Seluma, Skripsi: Pendidikan Guru Madrasyah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(7)vii (8)viii Menonton Film Kartun Yang Mengandung Unsur Kekerasan Siswa Kelas IV SD Negeri 83 Seluma, Skripsi: Pendidikan Guru Madrasyah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, IAIN Bengkulu"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Film kartun yang mengandung unsur kekerasan dapat mempengaruhi aspek psikologis orang yang menontonnya, khususnya anak-anak.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI

Perilaku Anak

Pada dasarnya perilaku agresif pada manusia adalah suatu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang terhadap sesamanya atau tindakan permusuhan yang nyata atau ancaman permusuhan, biasanya tidak disebabkan oleh orang lain, yang dinyatakan dalam bentuk serangan fisik atau verbal terhadap pihak lain. Sedangkan perilaku agresif dalam Kamus Psikologi adalah tindakan permusuhan dari dalam diri seseorang yang ditujukan kepada orang atau benda lain yang berupa tindakan penyerangan, melukai orang lain, meremehkan, menyakiti, mengganggu, mengancam, merusak, mencelakakan, mengejek. ,. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku agresif adalah tingkah laku atau tingkah laku yang dilakukan makhluk hidup yang didasari oleh amarah atau tindakan kekerasan akibat kekecewaan, baik lisan maupun fisik untuk menyakiti orang lain atau menyakiti orang lain. H.

Penyebab perilaku agresif antara lain kekerasan sosial, pribadi, budaya, situasional, sumber daya, media massa, dan kekerasan dalam rumah tangga. Asumsi pertama, perilaku agresif merupakan perilaku naluriah yang diturunkan yang kemudian dibentuk oleh proses evolusi, terutama dikendalikan oleh rangsangan tertentu. Asumsi kedua, perilaku agresif merupakan respon terhadap gangguan hormonal dan struktur biokimia tubuh.

Penggunaan obat-obatan dan perubahan hormon dalam tubuh memang dapat menyebabkan seseorang menjadi agresif.Perilaku agresif terjadi karena adanya getaran listrik yang terjadi pada sistem saraf pusat dan mekanisme otak. Ada beberapa penyebab perilaku agresif pada anak diantaranya; frustrasi, keinginan akan perhatian, kebutuhan akan perlindungan karena rasa tidak aman dan identifikasi dengan orang tua yang agresif. Untuk mengetahui apakah penggambaran kekerasan dalam film kartun mempengaruhi perilaku anak, penulis merumuskan konsep yang jelas yang akan mempengaruhi perilaku anak.

Berdasarkan teori di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa indikator perilaku agresif mempunyai jenis-jenis antara lain perilaku agresif seperti memukul, menyerang, melukai dan lain-lain, serta perilaku agresif yang bersifat verbal, misalnya berupa kata-kata kasar atau berupa kata-kata kasar. negatif. nada, bahkan kata-kata yang menyanyikan atau menjatuhkan seseorang. Dalam penelitian ini indikator perilaku agresif yang digunakan adalah kata-kata kasar, tindakan fisik negatif, menyakiti, mengabaikan, mengejek, mengancam dan bullying. Secara sederhana karikatur dibedakan menjadi dua jenis yakni karikatur verbal dan nonverbal.

Sedangkan kartun nonverbal adalah kartun yang hanya menggunakan gambar atau visualisasi lucu untuk melakukan tugas tertentu. Seiring dengan kemajuan zaman, para kartunis memperkenalkan inovasi-inovasi ke dalam kartunnya, yang kemudian terciptalah kartun. Dapat kita simpulkan bahwa kartun yang mengandung unsur kekerasan dalam penelitian ini adalah kartun yang ceritanya banyak mengandung adegan kekerasan, seperti pertengkaran, permusuhan, perkelahian, kejar-kejaran, pembunuhan dengan tangan kosong atau menggunakan alat tertentu. . e.

Dengan anak menonton film kartun yang mengandung unsur kekerasan kemudian menerima pesan atau informasi melalui pandangan mata dan. Hal inilah yang akhirnya membuat peneliti ingin mengetahui perilaku anak-anak yang sering menonton film kartun yang mengandung unsur kekerasan.

Gambar  diatas  menunjukan  tentang  bagaimana  perilaku  anak  yang  sering  menonton  film  kartun  yang  mengandung  unsur  kekerasan  dapat  mempengaruhi  perilaku pada anak
Gambar diatas menunjukan tentang bagaimana perilaku anak yang sering menonton film kartun yang mengandung unsur kekerasan dapat mempengaruhi perilaku pada anak

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Subjek/ Informan Penelitian

Dalam penelitian ini objek yang akan diwawancara adalah siswa SD Negeri 83 yang sering menonton film kartun mengandung unsur kekerasan. Disini penulis fokus pada satu permasalahan saja: pelajar yang sering menonton film kartun yang mengandung unsur kekerasan. Bagaimana peran orang tua siswa Kelas IV terhadap perilaku anak yang sering menonton film kartun yang mengandung unsur kekerasan?

Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua Faiq yang bernama Pak Habib, beliau mengakui pandangan tersebut dan berkata: .. Saya sering menonton film kartun. Kartun yang sering saya tonton adalah Upin dan Ipin, Poweranger, Keluarga Pak Somat, Spongebob. Saya sering meniru atau memperagakan film kartun yang saya tonton, dan saya pernah melanggar perintah orang tua saat menonton TV.

Saya sering menonton film kartun yaitu kartun naruto, power rangers, keluarga pak somato, upin dan ipin dan spongebob. Dulu aku selalu menyangkal perkataan orang tuaku ketika orang tuaku menyuruhku belajar sambil menonton film kartun. Dan ketika menonton film kartun, seringkali anak diimbau untuk tidak menonton film yang tidak layak untuk ditonton, namun orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anak.

Saat menonton film kartun, anak saya sering meniru adegan-adegan di acara tersebut, seperti film Upin dan Ipin serta Spongebob. Anak-anak sering menonton film kartun Upin dan Ipin, Doraemon, Tom and Jerry, Kiko dan menontonnya hampir setiap hari. Anak-anak sering menonton film kartun, film kartun yang sering ditonton adalah kartun spongebob, kartun naruto.

Dari hasil observasi peneliti di rumah anak pada saat sedang menonton film kartun diketahui bahwa anak tersebut sedang menonton film kartun. Dari hasil observasi peneliti di rumah anak ketika menonton film kartun, memang benar ketika menonton film kartun, anak tidak mau mendengarkan nasehat orang tua, dan anak juga berperilaku. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswi bernama Putra, beliau mengakui pendapat tersebut dan berkata:… iya saya pernah menonton film kartun, film kartun yang sering saya tonton adalah kartun Naruto, Spongebob, Ultraman.

Sumber dan Teknik Pengambilan Data

Teknik Analisis Data

Reduksi data yaitu data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, oleh karena itu harus dicatat secara cermat dan rinci. Dengan demikian data yang direduksi akan menggambarkan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan data lebih lanjut.9 Dalam penelitian ini penulis mereduksi data dengan memfokuskan pada tema pencegahan kekerasan terhadap siswa SD Negeri 83 Seluma, Kota Bengkulu. Merupakan tahap penyajian data, dimana penyajian data berlangsung dalam bentuk uraian singkat dalam bentuk teks dan bersifat naratif.

Penelitian ini dilakukan setelah menganalisis data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap siswa kelas IV SD Negeri 83 Seluma.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat SD Negeri 83 Seluma

Dalam posisinya, Pak. Suyatna melakukan perubahan dengan membangun pagar sekolah dan perpustakaan, Pak. Suyatna menjabat hingga tahun 2017. Setelah itu, posisi kepala sekolah dilanjutkan oleh Ibu Artati Minanrni, S.P.Selama menjabat, Artati SDN 83 Seluma menyelesaikan satu gedung baru yaitu Gedung Serba Guna.

Data Guru SD Negeri 83 Seluma

Visi dan Misi SD Negeri 83 Seluma

Data Siswa Kelas IV SD Negeri 83 Seluma

Hasil Penelitian dan Pembahasan

  • Penyajian Data Hasil Penelitian
  • Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua murid Fahrez yaitu Ibu Maimunah menerima pendapat orang tuanya dan berkata: .. iya, saya sering menonton film kartun seperti Naruto, Spongebob, Upin dan Ipin. Anak-anak sering menonton film kartun Naruto, keluarga Pak Somat, Upin dan Ipin serta Power Rangers setiap hari. Saya sering memberi nasihat tentang nilai atau. Dari hasil observasi peneliti di rumah anak ketika menonton film kartun, memang benar bahwa anak tidak mau mendengarkan nasehat orang tua saat menonton film kartun, dan juga anak mempunyai perilaku meniru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswi bernama Rizky, beliau mengakui pandangan tersebut dan berkata: .. Saya pernah melihat kartun, kartun yang sering saya tonton adalah kartun Upin dan Ipin, Naruto, Ultraman. Hasil observasi peneliti di rumah anak menonton film kartun menunjukkan bahwa anak tidak mau mendengarkan nasehat orang tua ketika menonton film kartun dan terlebih lagi anak menunjukkan perilaku meniru. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswi bernama Fatih, beliau mengakui pandangan tersebut dan berkata : .. iya saya pernah melihat kartun, kartun yang sering saya tonton adalah kartun naruto dan spongebob.

PENUTUP

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis memberikan saran kepada orang tua agar anak menjadi penerima informasi yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan televisi. Orang tua hendaknya lebih waspada dan memantau setiap acara yang ditonton anak. . Agar anak-anak tidak banyak mendapat pengaruh buruk dari tayangan yang ditonton anak-anak. Orang tua juga sebaiknya meningkatkan motivasi anak dengan menggunakan kata-kata yang disukai anak, daripada mencaci-maki anak secara berlebihan. Orang tua juga sangat perlu memahami apa saja tingkat keamanan yang ada atau tidak, sebuah film yang ditonton oleh anak-anaknya.

Selain itu anak juga harus patuh ketika ditegur dan mendengarkan apa yang dinasehati baik oleh orang tua maupun guru. 7 Bagaimana sikap anda sebagai orang tua ketika anak anda membuat onar di lingkungan sekolah, misalnya berkelahi dengan teman. Ya, sebagai orang tua kita bisa bekerja sama dengan guru mengaji atau guru di sekolah untuk melakukan pengawasan agar kita sebagai orang tua bisa memberi.

Gambar

Gambar  diatas  menunjukan  tentang  bagaimana  perilaku  anak  yang  sering  menonton  film  kartun  yang  mengandung  unsur  kekerasan  dapat  mempengaruhi  perilaku pada anak

Referensi

Dokumen terkait

The study also recommended that the current women empowerment policy be reviewed to reflect the actual situation and that government should also establish a