Neonatus/bayi baru lahir dapat menghasilkan panas melalui tiga cara, yaitu menggigil, aktivitas otot volunter, dan termogenesis yang tidak melalui mekanisme menggigil. Jumlah lemak coklat bergantung pada usia kehamilan dan menurun pada bayi baru lahir dengan hambatan pertumbuhan. Sambungan antara kerongkongan bagian bawah dan lambung masih belum sempurna sehingga mengakibatkan terjadinya “ludah” pada bayi baru lahir dan bayi baru lahir.
Adaptasi ginjal pada bayi baru lahir menurut Sondakh (2014) yaitu laju filtrasi glomerulus yang relatif rendah saat lahir akibat luas permukaan kapiler glomerulus yang tidak mencukupi, walaupun keterbatasan tersebut tidak mengancam bayi baru lahir normal, namun menghambat kemampuan anak dalam merespon stresor. Kebanyakan bayi baru lahir buang air kecil dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-6 kali sehari selama 1-2 hari pertama; kemudian mereka buang air kecil 5-20 kali dalam 24 jam. Daya tahan tubuh bayi baru lahir yang masih belum matang membuat bayi baru lahir rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.
Pada bayi baru lahir hanya terdapat gamma globulin G, sehingga imunologi ibu dapat berpindah melalui plasenta karena berat molekulnya kecil. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan yang tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang tidak stabil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut, dan gemetar pada ekstremitas. Ekstrusi Bayi baru lahir menjulurkan lidahnya ketika ujung lidahnya disentuh dengan jari atau puting susu.
Cengkaman jari kaki Jari kaki bayi akan berputar mengelilingi objek seketika apabila jari kaki diletakkan di tapak kaki bayi.
Perawatan Neonatus
Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk kehangatan, menjaga panas yang tepat pada bayi baru lahir, serta ikatan dan pemberian ASI. Terkadang keluaran urine tidak diketahui karena saat bayi lahir, urine sudah bercampur dengan cairan ketuban.
Pencegahan Infeksi
Rawat Gabung
Suami dan keluarga dapat terlibat aktif dalam mendukung dan membantu ibu agar dapat menyusui dan merawat anaknya dengan baik dan benar. e. Tindakan : Meletakkan bayi di samping ibu, memantau keadaan umum (KU) dan mengidentifikasi keadaan yang tidak normal, membantu ibu dalam menyusui dengan baik dan cara merawat payudara, mencatat keadaan bayi sehari-hari, KIE mengenai tali pusat. perhatian, peduli. Tempat tidur bayi terpisah yang mudah dijangkau dan terlihat oleh ibu, tersedia stand untuk bayi bagi yang membutuhkan, dan ukuran tempat tidur bayi 40 x 60 cm.
Ukuran ruangan untuk tempat tidur 1,5 x 3 cm, ruangan dekat dengan staf (bagi yang masih membutuhkan perawatan). Setiap kamar mempunyai kamar mandi ibu sendiri, fasilitas penghubung, petunjuk atau fasilitas perawatan payudara, bayi dan nifas, pemberian makan bayi dengan bahasa sederhana, perlengkapan perawatan bayi.
Masalah Lazim yang Terjadi pada Bayi Baru Lahir
Hemangioma adalah tumor jaringan lunak atau tumor pembuluh darah jinak yang disebabkan oleh proliferasi (pertumbuhan berlebihan) pembuluh darah abnormal dan dapat terjadi pada jaringan pembuluh darah manapun. Meski tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang lanjut usia, contohnya adalah cherry hemangioma atau senile angioma yang biasanya berupa papula jinak berukuran kecil berwarna merah keunguan pada kulit orang lanjut usia. Sarankan kepada orang tua bahwa tanda lahir merupakan hal yang normal dan sering terjadi pada bayi baru lahir, sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan kejadian tersebut. C. Penyakit kuning.
Penyakit kuning adalah suatu kondisi menyerupai penyakit liver yang terjadi pada bayi baru lahir akibat hiperbilirubinemia. Penyakit kuning merupakan keadaan darurat neonatal yang sering terjadi, terjadi pada 25-50% bayi cukup bulan dan 80% bayi dengan berat badan lahir rendah. Ikterus fisiologis merupakan penyakit kuning yang normal dialami oleh bayi baru lahir, tidak mempunyai dasar patologis, sehingga berpotensi menjadi kernikterus.
Ikterus patologis adalah penyakit kuning yang . dasar patologis dengan kadar bilirubin mencapai nilai yang disebut hiperbilirubinemia. Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan berada di dalam lambung beberapa saat, disertai kontraksi lambung dan perut. Tak jarang muntah terus terjadi setelah menyusui atau makan, keadaan ini bisa disebabkan oleh iritasi pada lapisan lambung oleh sejumlah benda yang tertelan saat proses melahirkan.
Meludah adalah keluarnya sebagian kecil isi lambung beberapa saat setelah makanan masuk ke dalam lambung. Sariawan merupakan infeksi pada mukosa mulut bayi oleh jamur Candisiasis yang ditandai dengan munculnya bercak keputihan dan terbentuknya plak bersisik pada mulut sehingga menimbulkan ulkus superfisial.
Neonatus dengan Resiko Tinggi
Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi dimana bayi baru lahir mengalami gagal napas secara spontan dan sering terjadi segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat mengambil oksigen dan tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuhnya. Dari pemeriksaan auskultasi didapatkan hasil ronki, ronki, dan mengi positif a) Denyut jantung menurun hingga 60-80 denyut per menit. Lakukan hal berikut jika Anda menemukan tanda-tanda mati lemas. a) Segera berbaring dengan kepala bayi sedikit diluruskan dan penolong berdiri di samping kepala bayi.
Menurut Rochmah (2012), sindrom gangguan pernapasan merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali/menit, sianosis, erangan saat ekspirasi, dan kelainan otot pernapasan saat inspirasi. Kelainan ini seringkali disertai dengan riwayat asfiksia saat lahir atau gawat janin di akhir kehamilan. Perdarahan yang terjadi pada tali pusat dapat terjadi akibat trauma akibat pengikatan tali pusat yang tidak tepat atau kegagalan proses normal pembentukan trombus.
Perdarahan tali pusat dapat terjadi akibat robekan tali pusat, pecahnya pembuluh darah, serta plasenta previa dan solusio plasenta. Penyebab kejang pada neonatus, baik primer maupun sekunder, umumnya erat kaitannya dengan kondisi bayi dalam kandungan, saat proses kelahiran, dan masa bayi baru lahir. Kejang pada bayi baru lahir kurang mudah dikenali karena bentuknya berbeda dengan kejang pada orang dewasa atau anak-anak.
Imunisasi
Imunisasi aktif artinya tubuh memproduksi antibodi sendiri setelah adanya rangsangan antigen dari luar tubuh, rangsangan terhadap virus yang dilemahkan, misalnya dengan imunisasi polio atau imunisasi campak. Sedangkan imunisasi pasif artinya tubuh anak tidak memproduksi antibodi sendiri, melainkan kekebalan diperoleh dari luar dengan cara menyuntikkan bahan/serum yang sudah mengandung antibodi, atau anak menerima antibodi dari ibunya saat berada di dalam kandungan. setelah mendapat repellent prosesnya cepat, namun tidak memakan waktu lama (Markum (2002) dalam Rochmah (2012)).
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Tanda atau gejala pada bayi kecil yang sakit terkadang merupakan masalah tersendiri atau bagian dari penyakitnya. Untuk membantu para profesional kesehatan menangani masalah bayi kecil, sebuah bagan telah dibuat yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit. Klasifikasi bukanlah diagnosis, namun klasifikasi ini memungkinkan pejabat mengambil langkah untuk membantu bayi yang sakit.
Dengan diagram ini diharapkan tenaga kesehatan dapat mengklasifikasikan bayi yang sakit, melakukan tindakan atau pengobatan, memberikan nasehat dan pelayanan tindak lanjut. Petugas menuliskan hasil penyelidikan pada formulir MTBS dan menggunakan buku peta MTBS sebagai alat bantu. Periksa tanda-tanda bahaya umum yang mengindikasikan situasi yang mengancam jiwa. C. Memantau tanda dan gejala anak kecil, pemberian vitamin K1 dan imunisasi.
Pelayanan Kesehatan Neonatus
Jangan memandikan anak minimal 6 jam, bungkus anak dengan kain kering hangat dan tutupi kepalanya. Imunisasi HB-0 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah kelahiran atau kurang dari 7 hari setelah kelahiran (Nanny, 2014). Kunjungan neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan antara hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah kelahiran.
Kebersihan kulit Kulit anak sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinya infeksi, sehingga kebersihan kulit harus selalu dijaga untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi. Selain itu, orang tua dan orang lain yang ingin menggendong atau merawat bayi harus mencuci tangan terlebih dahulu. 3. Kunjungan Neonatal (KN-3). dilakukan antara hari ke 8 dan ke 28 setelah lahir.
Periksa tanda-tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, penyakit kuning, diare, berat badan rendah, dan masalah menyusui. Menurut Kementerian Kesehatan (2010), selain perawatan dan pemeriksaan, nasehat atau informasi mengenai status kesehatan bayi baru lahir juga diberikan pada saat kunjungan bayi baru lahir.
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus .1 Pengkajian Data
Identifikasi Diagnosis dan Masalah
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Identifikasi Kebutuhan Segera
Intervensi
Pastikan untuk memberikan bayi suntikan vitamin K1 (phytomenadione) dengan dosis 1 mg IM di paha setelah 1 jam setelah lahir. Imunisasi R/HB 0 merupakan salah satu cara untuk memberikan kekebalan pada bayi terhadap penyakit hepatitis B dan diberikan pada usia 0-7 hari. R/ Segera mengganti popok setiap basah merupakan salah satu cara mencegah bayi kehilangan panas.
R/ kurang istirahat dapat menurunkan jumlah ASI, depresi pada ibu dan memperlambat involusi yang pada akhirnya dapat menyebabkan perdarahan n. R/ Dengan mengetahui tanda-tanda bahaya pada masa melahirkan sejak dini diharapkan dapat ibu akan segera memeriksakan diri ke perawat kesehatan agar tidak timbul komplikasi lebih lanjut. R/ Perawatan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang lebih tepat dapat mengurangi kejadian komplikasi pada bayi baru lahir.
Implementasi
R/ Kunjungan berulang dilakukan untuk memantau tumbuh kembang bayi dan melakukan deteksi dini permasalahan/. Memastikan kehangatan tubuh anak dilakukan untuk mencegah anak mengalami hipotermia, yaitu dengan memakaikan anak dengan pakaian hangat, kain dan selimut serta memakai topi bayi. Lakukan perawatan tali pusat dengan cara memeriksa kondisi tali pusat dan melakukan perawatan dengan cara membersihkannya dengan air DTT kemudian menutup tali pusat dengan kain kasa steril tanpa menambahkan bahan tambahan apapun.
Anjurkan ibu dan keluarga untuk merawat bayi baru lahir di rumah dengan mengenakan pakaian, kain dan selimut hangat pada bayi baru lahir, memakai topi bayi, segera mengganti dan mendandani bayi jika basah atau lembap, dan menutup jendela jika cuaca dingin. Jelaskan tanda-tanda bahaya yang umum terjadi pada bayi baru lahir, seperti menolak menyusui, kejang, lemas, sulit bernapas, kemerahan pada tali pusat, kulit dan mata menguning.
Evaluasi