• Tidak ada hasil yang ditemukan

MERAWAT KARAWITAN Kampung Budaya Mentaraman - Pagelaran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MERAWAT KARAWITAN Kampung Budaya Mentaraman - Pagelaran"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Buku yang bertujuan memantapkan gerakan pendidikan untuk melestarikan karya budaya leluhur ini berisi sejarah budaya lokal Karawitan Dusun Mentaraman, Karawitan Dusun Mentaraman, Makna Amanah, Rutinan Ngrawit Mentaraman, Karawitan Simbolik dan Potret Mentaraman Dusun Karawitan. Sebagai bagian dari pelestarian dan pengembangan kesenian di Dusun Mentaraman, para penggiat kesenian menjaga dan merawat beberapa set alat musik gamelan yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para pendahulu masyarakat Mentaraman. Salah satu kesenian yang menjadi potensi lokal tradisional di Dusun Mentaraman adalah karawitan, yaitu seni gamelan dan seni suara bernada slendra dan pelog.

Selain karawitan atau gamelan, desa Mentaraman juga memiliki beberapa kesenian lain seperti ludruk, wayang, ketoprak, kentrung campursari.

Ikon Kampung Seni dan Budaya untuk Penguatan

Edukasi Desa Pagelaran

Pemerintah Kabupaten Malang yang dalam hal ini diwakili oleh Desa Pagelaran telah melakukan banyak langkah dalam hal penyusunan pedoman pengembangan desa wisata, sehingga memiliki arah dan konsep yang lebih matang. Desa wisata merupakan bentuk pelaksanaan pembangunan pariwisata berkelanjutan di masyarakat (Dewi, Made Heny Urmila, Fandeli, Chafid, Baiquni, 2013). Dengan pengembangan desa wisata, diharapkan ada keadilan sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Sebagai desa yang memiliki potensi gerabah dan budaya lokal yang cukup dikenal masyarakat Kabupaten Malang, warga desa Pagelaran mempromosikan wisata desa khususnya wisata budaya lokal “seni pertunjukan” berupa tari, karawitan dan pertunjukan budaya lainnya.

Seni Karawitan Dusun Mentaraman sebagai

Pada zaman Mataram, kedua jenis gamelan yang masih sangat sederhana itu mulai dilengkapi dengan alat-alat musik baru (ricican) untuk mendukungnya, sehingga ricican lebih banyak dan lengkap seperti sekarang ini. Pada masa Mataram inilah kedua jenis gamelan (Pelog dan Slendro) digabungkan menjadi satu kesatuan musik yang saling berkaitan dan saling melengkapi. Karena masyarakat umum yang tinggal di luar keraton tidak bisa belajar Karawitan dengan cara menabuh Gamelan yang baik dan benar.

Dengan semangat tinggi, mereka belajar sendiri dengan suara Gamelan yang mereka dengar dari dalam Istana. Untuk mengembangkan seni karavitan telah banyak didirikan lembaga-lembaga pendidikan formal seperti PMKT, STSI yang memberikan pengajaran dan tata cara karavitan yang baik dan benar. Selain itu, sudah banyak kelompok Karawitan yang mampu mengembangkan Karawitan dengan baik dan tepat.

Oleh karena itu sangat disayangkan jika masih ada Karawitan Alam yang tidak mau mengikuti cara menabuh gamelan yang benar. Di era modern sekarang ini, banyak yang ingin mengembangkan musik Gamelan (diatonic) dengan musik pentatonis. Karena ingin terus menjaga dan melestarikan budaya seni Karavite tersebut, agar para pelaku seni tetap mengetahui tradisi leluhur yang diwariskan secara turun temurun.

Dan di Desa Mentaraman, sebagian besar penduduk desa adalah pemain musik yang sudah berkecimpung di dunia seni. Kesenian musik di desa ini tidak hanya dilakukan oleh para tetua desa, tetapi juga oleh para pemuda desa yang sebagian besar juga menyukai seni musik, sehingga seni karavat dapat terus berlanjut dari generasi ke generasi dan generasi berikutnya.

Eksistensi Seni dan Budaya di Dusun Mentaraman

Kecamatan Pagelaran terbagi menjadi 10 kota, 52 RW, 394 RT dan 24 dusun, salah satunya Dusun Mentaraman. Disebut Dusun Mentaraman karena masyarakat pendahulu Dusun Mentaraman pada awalnya adalah masyarakat asli dari daerah Mataram yang membuka hutan glagah untuk memperluas wilayah. Di Dusun Mentaraman ini ditemukan alat musik gamelan, beberapa alat musik gamelan tersebut merupakan gamelan turun temurun dari masyarakat Mataram dahulu.

Karawitan desa Mentaraman dijalankan dan dilestarikan oleh para penggiat seni di desa Mentaraman, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pembaharuan budaya desa Mentaraman masih bagus karena para pemuda bisa menyempatkan waktu untuk melakukan kegiatan seni budaya lokal Karawitan ini. Karawitan di desa Mentaraman terbagi menjadi tiga tempat yaitu pusat pelatihan yang berlokasi di rumah 1) Mbah Bogel 2) Mbok Tiana 3) MBok Tutik.

Potensi yang ada di Desa Pagelaran khususnya di Dusun Mentaraman membuat aktivitas malam warganya tidak pernah sepi.

Gambar 1. Susunan Organisasi Sanggar
Gambar 1. Susunan Organisasi Sanggar

Representasi Konsep Religius dan Spiritual

Ketika masyarakat Jawa mewariskan ilmu pengetahuan, pranata adat, norma atau nilai-nilai Jawa kepada generasi berikutnya, tentu wajib melestarikan budaya Jawa yang luhur ini agar tidak hilang. Nilai religi dan spiritual dalam seni Karawitan adalah nilai keimanan, nilai ibadah dan nilai moral. Nilai keimanan dalam seni Karawitan merupakan nilai pendidikan Islam yang terdapat pada penyelesaian lagu-lagu sholawat dalam pertunjukan musik pada hari-hari besar umat Islam.

Sedangkan dari gamelan ricikan, suling memiliki arti bahwa manusia akan selalu menahan hawa nafsunya agar selalu mengingat Allah. Nilai ibadah dalam seni karawitan merupakan salah satu nilai pendidikan Islam dalam kegiatan silaturahmi antar masyarakat agar terjalin ukhuwah. Sedangkan dalam gamelan ricikan, kendhang memiliki arti agar manusia memiliki pikiran dan hati yang jernih agar selalu melaksanakan perintah Tuhan.

Nilai-nilai moral dalam seni karawitan dapat kita temukan dalam kegiatan latihan karawitan dengan sabar mewariskan ilmu para pemimpin kepada anak-anak. Sedangkan dalam pendidikan gamelan, rebab memiliki makna bahwa orang selalu baik kepada orang lain.

Ngrawit”

Mbok Tiana Training Center merupakan lokasi latihan musik lainnya yang terletak di Jalan Sultan Agung, tepatnya di dekat pertigaan desa Mentaraman. Pola latihan di Mbok Tiana lebih bersifat umum dan tidak mempelajari satu alat saja, sehingga setiap orang yang berlatih saat itu juga bisa belajar. Diklat Mbok Tiana memiliki pola dan teknik bermain yang sesuai dengan pola bermain Karawitan dari Jawa Tengah dan juga mendalami jenis musik campursari dan banyak anggota yang bermain adalah anak muda.

Sedangkan di Mbah Bogel mereka juga memiliki pola dan cara bermain yang sama tetapi yang berbeda adalah jenis musiknya karena di Mbah Bogel mereka lebih mendalami klasik dan ini sangat berbeda dengan yang diajarkan di Mbok Tiana tetapi hal lain seperti bagaimana caranya bermain dan mengikuti pola Jawa Tengah juga.

Gambar 2 & 3.  Latihan rutinan di sanggar Mbah Bogel
Gambar 2 & 3. Latihan rutinan di sanggar Mbah Bogel

Simbolik Karawitan

Istilah Dalam Karawitan

Ajakar ini terbuat dari papan kayu berbentuk persegi panjang dengan tali yang diikatkan pada gendongan. Misalnya lagu Pocung atau range lagu dimulai dari nada ketiga, umumnya untuk sebutan pada vokal. Instrumen gamelan berjenis pencon, namun dibuat mengkilat yaitu dengan mengikir bagian penturai dan recep.

Tempat pembuatan gamelan, di dalamnya terdapat tungku peleburan perunggu yang merupakan bahan baku pembuatan gamelan perunggu (campuran tembaga dan timah). Instrumen gamelan terbuat dari bambu yang direntangkan; berjajar dengan tali di bagian atas dan bawah dari kecil ke besar. Sejenis gamelan yang bahannya terbuat dari besi, umumnya lembaran besi untuk saron dan gong yang terbuat dari gendang bekas wadah minyak bumi.

Seperangkat piranti gamelan sing ditabuh ora jangkep, pirantine kalebu gendhing, siblon, gender, barung, biola, gambang lan gong kemodhong, kadhangkala nganggo suling. Instrumen Gamelan Agung yaiku demung, kendang, saron barong, saron panerus, gambang, siter, biola, bonang barung, bonang panerus, kenong, ketok-kempyang, kempul, gong, selenthem, seks, suling. Jinis gamelan sing digawe saka tembaga, biasane saka pipa tembaga bekas sing ketebalane 14 cm.

Jinis gamelan kang wujude cilik, kenong, kempul, gong, bonang, kabeh padha karo laras gamelan gendho. Ing jaman rumiyin, susunan piranti pengiring wayang ingkang asli inggih menika rebab, kendhang setunggal, slenthem, suling, ketuk, 3 kenong, 3 kempul, 1 sukukan gong, 1 gong ageng, 1 demung, 1 saron penachah kanthi sanga bilah. lan 1 woh Peking.

Alat-alat Gamelan dalam Karawitan

  • Rebab
  • Gender barung
  • Gender penerus
  • Suling
  • Gambang
  • Kendhang
  • Slenthem
  • Saron
  • Kethuk kempyang
  • Kenong
  • Kempul
  • Gong suwukan
  • Gong kemodlong
  • Gong besar (gong gedhe)
  • Engkok Kemong
  • Kemanak
  • Kecer
  • Clempung
  • Keprak dan kepyak

Untuk iringan wayang kulit purba, gamelan laras slendro digunakan, manakala wayang gedhog menggunakan iringan gamelan pelog. Terdapat 3 (tiga) jantina barung, iaitu satu julat jantina laras slendro, satu julat jantina laras pelog, dan satu julat jantina laras pelog bem lagi. Satu gelang untuk gamelan bertala langsing, satu gelang untuk gamelan bertala pelog pathet barang, dan satu lagi gelang untuk patet bem.

Slenthem adalah salah satu instrumen gamelan, terdiri dari lembaran logam lebar tipis yang diikat dengan tali dan direntangkan di atas tabung, dan menghasilkan dengungan atau gema rendah yang mengikuti nada bilah saron, ricik, dan balungan yang dipukul. Cara memainkan alat musik halus ini adalah dengan tangan kanan mengayunkan pemukul sedangkan tangan kiri “menepuk” (menahan getaran pada lembaran logam). Satu rak untuk laras slendro berisi 7 bilah, dan rak lainnya untuk laras pelog juga berisi 7 bilah.

Dua pangkon untuk gamelan laras slendro dan dua pangkon tambahan untuk gamelan laras pelog, masing-masing pangkon terdiri dari 7 bilah. Jika istilah pada umumnya hanya gemelan grdek, maka saron demung, saron barung dan saron penerus hanya setengah dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebenarnya ada dua senar, Ketuk dan Kempyang, masing-masing dengan sistem penalaan yang berbeda.

Gamelan besar mempunyai 2 pencon, satu untuk gamelan yang ditala pintar dan satu lagi untuk gamelan yang ditala pelog. Ia berbentuk seperti pisang, terdiri daripada 2 buah yang boleh digunakan untuk gamelan slendro atau pelog.

Instrumen-instrumen dalam Karawitan

Keprak adalah kotak tak berwajah yang dibuat sedemikian rupa, dan kepyak adalah 4 buah persegi atau 4 buah persegi dengan pencon dan atau bentuk lainnya. Perlu diperhatikan bahwa dalam hal ini bukan faktor pelaku yang dimaksud, melainkan jenis instrumen yang dimaksud. Sekarang bonang barung sebagai kompensasi bonang, tidak dibenarkan sama seperti sekarang untuk biola, atau seks, dan sebaliknya.

Kempul : agen irama, nguwatake irama kang dituju, luwih cetha katon wujude srepegan lan sampak. Kenong : lakon irama, nguwatake irama kang dikarepake, luwih cetha katon wujude srepegan lan sampak. Randha Kemong. - lakon irama mligine ing irama alam bébas lan kompleks.. irama kang dimaksud, mligine ing tari bedhaya lan masakan santiswaran.

Rebab : pamurba lagu/pemimpin lagu, khususnya pada musik biola, menampilkan laras dan pathet dalam sebuah karya, menunjukkan jiwa dari karya tersebut, membuat variasi lagu, sebagai karya pembuka dari karya biola. Gender barung : lagu pamurba, jika biola tidak ada atau memang gending gender, maka lagu tersebut menghiasi, untuk menyatakan suasana gending (tegu, sereng, preñes, emeng) sebagai singgedan atau koma dalam kalimat, seperti pembukaan bagian seks. Bonang barung: lagu pamurba, khusus untuk potongan bonang, sebagai pembuka, potongan bonang dan potongan, potongan beníuk yang mengalir, sebagai penghias lagu (hadiah bonang).

Balungan : Sebagai bingkai gendhing, saron barung juga dapat berfungsi sebagai penghias lagu pada acara/pengiring wayang kulit, saron penerus juga dapat berfungsi sebagai penghias lagu.

Galeri Kegiatan Karawitan di Dusun Mentaraman

Daftar Pustaka

34; Metode Bermain Gamelan Jawa Untuk Meningkatkan Kerjasama Anak Kelompok A Di Taman Kanak-Kanak." Didactica: Jurnal Pendidikan dan Kajian Pembelajaran 1.1 (2021). 34; Analisis Instrumen Kendang Dalam Karawitan Jawa Dalam Tinjauan Nilai-Nilai Mulia Tamansiswa." Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar.

Gambar

Gambar 1. Susunan Organisasi Sanggar
Gambar 3 & 4. Latihan rutinan karawitan di sanggar  Mbok Tiana
Gambar 2 & 3.  Latihan rutinan di sanggar Mbah Bogel
Gambar 5. Pegiat Seni Muda Latihan Rutin  Karawitan di Sanggar Mbah Bogel
+4

Referensi

Dokumen terkait

me©bvg I wµqvc`¸wji †Kv‡bv iƒcvšÍi Ki‡Z bv cvi‡j - AMªMwZ cÖ‡qvRb... welqe¯‘i mwVKZv _vK‡jI avivevwnKZvi Afve