MEREK-MEREK YANG MATI KARENA KURANGNYA INOVASI
Disusun Oleh:
Fransisca Astri Dianswari (20/460342/TK/50931) Nisrina Fatya Arsanti (20/460352/TK/50941) Fadhilla Atha Ashiila (20/463398/TK/51390) Zuhad Inzaghi Taufika Putra (20/463418/TK/51410) Mutianingsih (20/463408/TK/51400) Ahlam Nauf Ooda Iswanto (20/463388/TK/51380)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 2020
1. Blackberry
Blackberry merupakan merek handphone yang sangat khas dengan keyboard qwerty-nya. Keyboard yang khas tersebut merupakan senjata utama dari perangkat buatan Research in Motion (RIM). Pada tahun 2001, Blackberry banyak diminati oleh pekerja di perusahaan karena Blackberry merupakan perangkat pertama yang dapat melakukan pengiriman email melalui handphone. Seiring mengalami peningkatan pada tahun 2010, merek ini mulai memiliki pesaing, yaitu iPhone dan android. Blackberry mulai memunculkan fitur touchscreen untuk mengikuti perkembangan iPhone dan android.
Hingga tahun 2012, Blackberry mulai kehilangan popularitasnya karena kalah bersaing dengan gawai touchscreen lainnya.
Berikut penyebab runtuhnya popularitas Blackberry : a. Tidak peka terhadap kebutuhan pasar
Blackberry cenderung tidak memperhatikan perubahan selera masyarakat.
Ia tidak memperhatikan hal-hal kecil yang lebih banyak diminati masyarakat, yaitu kamera depan dan belakang, aplikasi yang bervariasi, touchscreen, dan layanan browsing. Fitur yang ada di dalam Blackberry lebih kaku dibanding teknologi yang terdapat di merek pesaingnya.
b. Desain Produk Kurang Menarik
Tebal dan besar adalah ciri khas dari merek ini. Mereka bahkan tidak pernah mengubah desain produk menjadi berbeda. Desain yang tebal dan besar ini menjadikannya tidak nyaman untuk dibawa. Selain itu, tombol rollerball juga lebih sulit untuk dioperasikan.
c. Harga Mahal
Jika dibandingkan terhadap fitur pada Blackberry dengan android, harga Blackberry lebih tidak worth it untuk dibeli. Dengan harga yang sama, kita dapat membeli android yang memiliki fitur lebih lengkap.
d. Sasaran Pasar yang Tidak Menguntungkan
Daya baterai tahan lama, keamanan tinggi, keyboard qwerty, dan ketegasan desain membuat handphone ini mahal dan hanya bagus untuk digunakan oleh perusahaan atau pemerintah. Mereka melupakan masyarakat umum yang populasinya lebih banyak dan menguntungkan.
2. Yahoo!
Yahoo! merupakan sebuah karya dari dua orang mahasiswa Stanford University bernama Jerry Yang dan David Filo. Dimulai pada tahun 1994, mereka membuat mesin telusur web yang digunakan untuk mencari ribuan data di internet. Pada tahun 1996, Yahoo! mulai aktif sebagai mesin telusur yang terkenal di kalangan umum. Puncak kejayaan Yahoo! adalah tahun 2000 dengan nilai saham tertinggi. Sebenarnya, platform ini hadir dengan beberapa layanan, yaitu Yahoo! Search, Yahoo! Mail, dan Yahoo! Groups.
Namun, sekarang Yahoo! terus meredup karena kalah bersaing dengan raksasa internet lainnya.
Beberapa penyebab runtuhnya Yahoo! adalah sebagai berikut, a. Pengelolaan keuangan buruk
Kinerja CEO yang tidak berhasil melakukan pengelolaan uang mengharuskan pergantian CEO berkali-kali dan membuat sulitnya karyawan beradaptasi dengan kebijakan-kebijakan baru. Investor yang merugi akibat pengelolaan keuangan yang buruk membuat para investor kecewa dan pergi. Hal ini juga berakibat pemecatan karyawan karena perusahaan yang terus merugi.
b. Tidak melakukan kerja sama
Yahoo! hampir mengakuisisi perusahaan besar seperti Facebook dan Google saat perusahaan-perusahaan itu masih belum besar. Namun, Yahoo! terus menurunkan tawarannya sehingga ditolak oleh Facebook dan Google. Sekarang, yang terjadi adalah kebalikan dari yang dilakukan karena Facebook dan Google terus berkembang dan Yahoo! semakin meredup.
c. Terlalu percaya diri dan tidak berinovasi
Yahoo! pernah menolak tawaran perusahaan Microsoft ketika terjadi kemunduran pada tahun 2008. Namun, Yahoo! menolak tawaran mereka dan yang terjadi selanjutnya nilai Yahoo! terus menurun. Yahoo! juga kurang berinovasi dibandingkan rivalnya yaitu Google. Google terus memberikan inovasi dan layanan baru yang dibutuhkan konsumen tetapi Yahoo! tidak melakukan itu dan semakin ditinggalkan penggunanya.
Daftar Pustaka
Trivedi, Pratik D. et al. 2017. Consumer Dictates the Market: Lesson from Blackberry. Journal of Management Research and Analysis. 4(4): 183-185. doi: 10.18231/2394- 2770.2017.0026
Yusuf, O. (28 Juli 2016). Sembilan Momen Penting Sepanjang Sejarah Yahoo. Diakses 24
November 2020, dari
https://tekno.kompas.com/read/2016/07/28/07040097/Sembilan.Momen.Penting.Sepanja ng.Sejarah.Yahoo?page=all
Noor, A. (10 Januari 2017). Kisah Yahoo dan Realitas Kejam Bisnis Internet. Diakses 24 November 2020, dari https://inet.detik.com/business/d-3392101/kisah-yahoo-dan- realitas-kejam-bisnis-internet