• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE MENGAJAR JILID 3

N/A
N/A
Dyo Senpai

Academic year: 2023

Membagikan "METODE MENGAJAR JILID 3 "

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

METODE

MENGAJAR

JILID 3

(2)

JILID 3

A. Ruang Lingkup Materi Jilid 3 1. Waqof

2. Lam Ta’rif 3. Lam Jalalah 4. Mim Sukun 5. Nun Sukun 6. Fawatihus Suwar 7. Tanda Waqof 8. Bacaan Ghorib

B. Tujuan Pembelajaran Jilid 3

1. Santri mampu membaca lafadz yang dibaca Waqof 2. Santri mampu membaca Lam Ta’rif

3. Santri mampu membaca Mim Sukun 4. Santri mampu membaca Fawatihus Suwar 5. Santri mampu membaca Tanda Waqof 6. Santri mampu membaca Bacaan Ghorib

(3)

PELAJARAN 1 WAQOF

A. Fokus Pembelajaran

Pengenalan lafadz yang dibaca waqof dengan memperhatikan hal – hal berikut : 1. Pastikan santri bisa mengucapkan lafadz yang dibaca waqof dengan tepat

sesuai dengan penjelasan dan gambar pada buku

2. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang

3. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

B. Pengenalan Konsep

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman

2. Jelaskan kepada santri bahwa waqof maksudnya berhenti untuk bernafas.

Rumus praktif mewaqofkan:

a. Jika diakhiri huruf sukun tetap dibaca sukun.

b. Jika diakhiri huruf hidup baik berfathah, kasroh, ataupun dhommah berubah menjadi huruf sukun.

c. Jika diakhiri Ta Marbuthoh berubah menjadi Ha Sukun.

d. Jika diakhiri fathah tanwin dibaca panjang dua harokat e. Jika dikahiri bacaan panjang tetap dibaca panjang.

f. Jika diakhiri huruf hidup yang sebelumnya bacaan panjang dua harokat boleh dibaca panjang 2/4/6 harokat.

Teknik mengajarkan halaman 5

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 5 kita akan berlatih membaca waqof pada huruf yang bertanda sukun.

2. Kolom sebelah kanan dibaca tanpa diwaqofkan dan kolom sebelah kiri dibaca waqof

3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Uzlifat waqof pada huruf bertanda sukun tetap dibaca sukun uzlifat waqofnya Uzlifat

Fushshilat waqofnya Fushshilat, Ujjilat waqofnya Ujjilat.

Teknik mengajarkan halaman 6

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 6 kita akan berlatih membaca waqof pada huruf yang berharokat.

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

(4)

Mukhlishun waqof pada huruf berharokat harus dibaca sukun, Mukhlishun waqofnya Mukhlish.

Muslimun waqofnya Muslim, Mukhsinun waqofnya Mukhsin.

Teknik mengajarkan halaman 7

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 7 kita akan berlatih membaca waqof pada ta marbuthoh.

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Waasi’atun waqof pada ta marbuthoh dibaca ha sukun, Waasi’atun waqofnya Waasi’ah.

Naashibattun waqofnya Naashibah, Naa’imatun waqofnya Naa’imah.

Teknik mengajarkan halaman 8

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 8 kita akan berlatih membaca waqof pada huruf berharokat fathah tanwin.

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Du’aaaaa-an waqof pada huruf berharokat fathah tanwin dibaca panjang dua harokat, Du’aaaaa-an waqofnya Du’aaaaa-aa .

‘Aliiman waqofnya ‘Aliimaa, Tartiilan waqofnya Tartiilaa.

Teknik mengajarkan halaman 9

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 9 kita akan berlatih membaca waqof pada bacaan panjang dua harokat ( mad thobi’i).

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Au dhukhaa haa waqof pada mad thobi’I tetap dibaca panjang dua harokat, Au dhukhaa haa waqofnya Au dhukhaa haa..

Laqod ro aa waqofnya Laqod ro aa, Maaaaaa aukhaa waqofnya Maaaaaa aukhaa .

Teknik mengajarkan halaman 10

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 10 kita akan berlatih membaca waqof pada huruf hidup yang didahului bacaan panjang dua harokat ( mad Thobi’i).

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Khaafizhuuna waqof pada pada huruf hidup yang didahului mad thobi’i dibaca sukun dan mad thobi’inya dibaca panjang 2/4/6 harokat, Khaafizhuuna waqofnya Khaafizhuun / Khaafizhuuuun / Khaafizhuuuuuun.

‘Alaihim wildaanun waqofnya ‘Alaihim wildaan, Mulkisulaimaana waqofnya Mulkisulaimaan.

(5)

Teknik mengajarkan halaman 11

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 11 kita akan berlatih membaca waqof pada huruf hidup yang didahului lien ( fathah diikuti ya sukun/ wawu sukun.

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Min khoufin waqof pada pada huruf hidup yang didahului lien ( fathah diikuti ya sukun/ wawu sukun dibaca sukun dan madnya dibaca panjang 2/4/6 harokat, Min khoufin waqofnya Min khouuf / Min khouuuuf / Min khouuuuuuf .

Fii haa rojulaini waqofnya ‘Fii haa rojulaiin, Faqodaro ‘alihi waqofnya Faqodaro ‘aliih.

Teknik mengajarkan halaman 12

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 12 kita akan berlatih membaca waqof pada huruf qolqolah.

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Rosyiidun waqof pada huruf qolqolah dibaca sukun dan dipantulkan.

Rosyiidun waqofnya Rosyiid.

Huwa asyad-du waqofnya Huwa asyad-de, An Asyaq-qu waqofnya An Asyaq-qe.

Teknik mengajarkan halaman 13

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 13 kita akan berlatih membaca waqof pada dhommah terbalik atau kasroh berdiri.

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Wa anna sa’yahuu waqof pada dhommah terbalik atau kasroh berdiri dibaca sukun dan dipantulkan. Wa anna sa’yahuu waqofnya Wa anna sa’yah.

Wa tasbiikhahuu waqofnya Wa tasbiikhah. Waja’aluulahuu waqofnya An Waja’aluulah.

Teknik mengajarkan halaman 14

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 14 kita akan berlatih membaca waqof pada tanda layar bertemu hamzah.

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

(6)

Fi haaaaa abadan waqof pada pada tanda layar bertemu hamzah dibaca panjang dua harokat. Fi haaaaa abadan waqofnya Fi haa.

Wa idzaaaaaa azhlama ‘alaihim waqofnya Wa idzaa. Kullamaaaaa adhoooooo alahum waqofnya Kullamaa.

Teknik mengajarkan halaman 15

1. Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 15 kita akan berlatih membaca waqof pada huu / hii yang bertanda layar ( mad shillah thowilah).

2. Kolom sebelah kanan tidak dibaca waqof, kolom sebelah kiri dibaca waqof 3. Contohkan cara membaca halaman sebagai berikut :

Watsaa qohuuuuu ahadun waqof pada padahuu/hii yang bertanda layar harus dibaca sukun. Watsaaqohuuuuu ahadun waqofnya Watsaaqohuu.

Ma lahuuuuu akhladahu waqofnya Ma lahuu. Maluhuuuuuu idzdaa tarodda waqofnya Maluhuu.

Teknik mengajarkan halaman 16

 Jelaskan kepada santri bahwa pada halaman 16 kita akan belajar mengenai tanda waqof yang ada di dalam Al Qur’an.

 Jelaskan sebagaimana keterangan yang ada pada buku hanifa.

 Bacakan untaian mutiara dari imam Abdullah alaydrus pada halaman 16.

PELAJARAN 2 LAM TA’RIF

A. Fokus Pembelajaran

Pengenalan lam ta’rif dengan memperhatikan hal – hal berikut :

1. Pastikan santri bisa membaca lam ta’rif baik izh-har qomariyah ataupun idghom syamsiyyah dengan tepat sesuai dengan penjelasan dan gambar pada buku.

2. Pada saat membaca izh-har qomariyyah pastikan lam sukunnya dibaca sempurna yaitu dengan mengalirkan sebagian suara dan tidak putus.

3. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang

4. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

B. Pengenalan Konsep

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 17

2. Jelaskan kepada santri yang dimaksud lam ta’rif adalah alif lam yang dimpingi Hamzah washol ( bentuknya alif) yang terdapat di awal kata benda.

3. Jelaskan kepada santri bahwa lam ta’rif dibagi dua yaitu Izh-har Qomariyyah dan Idghom Syamsiyyah.

C. Strategi Pengajaran

(7)

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 18

Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Lam ta’rif bertemu ba contohnya al bayaana - ‘allamahul bayaaaan.

2. Lam ta’rif bertemu jim contohnya al jannati - ‘Ash habul jannah.

3. Lam ta’rif bertemu kha contohnya al khamiidi - ‘shiroothil khamiiiid.

4. Lam ta’rif bertemu qof contohnya Al quwaa - syadiidul quwa.

Teknik mengajarkan halaman 19

1. Halaman 19 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan izh-har qomariyyah secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 20-21

1. Halaman 20 -21 merupakan latihan membaca bacaan izh-har qomariyyah.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pada saat membaca izh-har qomariyyah pastikan lam sukunnya dibaca sempurna yaitu dengan mengalirkan sebagian suara dan bacaan tidak putus.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 22

Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Lam ta’rif bertemu ta contohnya at taubata - huwa yaqbalut taubah.

2. Lam ta’rif bertemu ro contohnya ar rohiim - ar rohmaanir rohiim . 3. Lam ta’rif bertemu tho contohnya ath thoyyib - wahuduuuuu ilath

thoyyib.

4. Lam ta’rif bertemu nun contohnya an na’iimi - fii jannaatin na’iiiim.

Teknik mengajarkan halaman 23

1. Halaman 22 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan idghom syamsiyyah secara detail lengkap dengan gambar.

(8)

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 24 - 25

1. Halaman 24 - 25 merupakan latihan membaca bacaan idghom syamsiyyah.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pada saat membaca idghom syamsiyyah pastikan lam sukunnya tidak terbaca dan langsung dibaa pada huruff berikutnya.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Catatan:

Istilah idghom Syamsiyyah dan Izhhar Qomariyyah dan huruf-hurufnya cukup dibacakan dan sebagai bahan pengetahuan saja tidak perlu dihafalkan.

PELAJARAN KE 3 LAM JALAALAH

A. Fokus Pembelajaran

Pengenalan lam ta’rif dengan memperhatikan hal – hal berikut :

1. Pastikan santri bisa membaca lam jalalah yang dibaca tafkhim ataupun tarqiq dengan tepat sesuai dengan penjelasan dan gambar pada buku.

2. Pada saat lam jalalah yang dibaca takhim pastikan lam-nya dibaca sempurna yaitu dengan mengangkat pangkal lidah ke langit langit atas, bibir tidak mecucu.

3. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang

4. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

B. Pengenalan Konsep

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 26.

2. Jelaskan kepada santri yang dimaksud lam jalalah adalah huruf lam yang terdapat pada lafadz Allah.

3. Jelaskan kepada santri bahwa cara membaca lam ta’rif dibagi dua yaitu tebal/

tafkhim dan tipis/tarqiq.

(9)

C. Strategi Pengajaran

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 27

Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Lam jalalah di dahului fathah contohnya ya’tiya - hatta ya’tiyalloh.

2. Lam jalalah di dahului fathah contohnya farodho - qod farodhollooh.

3. Lam jalalah di dahului dhommah contohnya ja’alahu - wama ja’alahullooh

4. Lam jalalah di dahului dhommah contohnya aayaatu - tilka aayaayullooh.

Teknik mengajarkan halaman 28

1. Halaman 28 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan izh-har qomariyyah secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 29 -32

1. Halaman 29 - 32 merupakan latihan membaca lam jalalah yang didahului fathah/ dhommah.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan lam-nya dibaca sempurna yaitu dengan menempelkan tepi ujung lidah pada langit dekat gusi dan mengangkat pangkal lidah ke langit langit atas, bibir tidak mecucu.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

6. Pastikan suara keluar melalui rongga mulut

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 33

Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Lam jalalah di dahului kasroh contohnya bi aayaati - bi aayaatillaah.

2. Lam jalalah di dahului kasroh contohnya fii diini - fii diinillaah.

3. Lam jalalah di dahului kasroh contohnya ka khosy yati - kakhosy yatillaah.

(10)

4. Lam jalalah di dahului kasroh contohnya maa yaftahi - maa yaftahillaah. .

Teknik mengajarkan halaman 34

1. Halaman 34 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan lam jalalah yang dibaca tarqiq secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 35 -36

1. Halaman 35 -36 merupakan latihan membaca lam jalalah yang didahului kasroh.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan lam-nya dibaca sempurna yaitu dengan menempelkan tepi ujung lidah pada langit dekat gusi tanpa mengangkat pangkal lidah.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

6. Pastikan suara keluar melewati rongga mulut.

Teknik mengajarkan halaman 37

1. Jelaskan kepada santri bahwa perbedaan pengucapan lam yang dibaca tebal dan dibaca tipis hanya pada pangkal lidah.

2. Pada Lam Jalalah yang dibaca tebal pangkal lidah terangkat dan pada lam jalalah yang dibaca tipis pangkal lidah tidak diangkat.

3. Posisi ujung lidah dan bibir sama sehingga pada saat mengucapkan lam yang dibaca tebal (misalnya lafadz Alloh) bibir tidak perlu mecucu.

4. Tunjukan perbedaan tersebut dengan menggunakan visualisai gambar

PELAJARAN 4 MIM SUKUN

A. Fokus Pembelajaran

Pengenalan lam ta’rif dengan memperhatikan hal – hal berikut :

1. Pastikan santri bisa membaca hukum mim sukun baik idghom mitsli, ikhfa syafawi ataupun izh-har halqi.

(11)

2. Pada saat membaca idghom mitsli dan ikhfa syafawi pastikan bibir rapat dengan sempurna tanpa di tekan, disertai dengung dengan durasi yang tepat dan seimbang.

3. Pada saat membaca izh-har syafawi pastikan mim sukunnya dibaca dengan mengalirkan sebagian suaar sehingga bacaan tidak putus putus.

4. Pada saat terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

B. Pengenalan Konsep

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 38

2. Jelaskan kepada santri bahwa hokum mim sukun dibagi tiga yaitu idghom mitsli, ikhfa syafawi dan izh-har halqi.

C. Strategi Pengajaran

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 39 - 40

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 39.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 40 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Mim sukun bertemu mim contohnya innnnakum - Innnnakum mmm makitsuun.

Mim sukun bertemu mim contohnya bainahum - bainahum mmm ma’iisyatahum.

Mim sukun bertemu mim contohnya aqrobahum - aqrobahum mmm mawaddah.

Mim sukun bertemu mim contohnya wa mistlahum - wa mistlahum mmm ma’ahum.

Teknik mengajarkan halaman 41

1. Halaman 28 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan idghom mistli secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 42 -43

1. Halaman 42-43 merupakan latihan membaca idghom mistli.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

(12)

3. Pastikan mim nya diucapkan dengan sempurna yaitu dengan merapatkan dua bibir disertai dengung yang lama dan seimbang.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 44 - 45

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 44.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 45 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Mim sukun bertemu ba contohnya rusuluhum - rusuluhum mmm bil bayyinaat.

Mim sukun bertemu ba contohnya la’allahum - la’allahum mmm biliqooooo-i robbihim.

Mim sukun bertemu ba contohnya fiimaa lakum - fiimaa lakum mmm bihii ‘ilm.

Mim sukun bertemu ba contohnya laisa lahum - wa maa laisa lahum mmm bih.

Teknik mengajarkan halaman 46

1. Halaman 46 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan idghom mistli secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 47-48

1. Halaman 42-43 merupakan latihan membaca idghom mistli.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan mim nya diucapkan dengan sempurna yaitu dengan merapatkan dua bibir disertai dengung yang lama dan seimbang.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 49-50

(13)

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 49.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 50 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Mim sukun bertemu ya contohnya la’allahum - la’allahum yarsyuduun.

Mim sukun bertemu lam contohnya qoola kam - qoola kam labitstum.

Mim sukun bertemu hamzah contohnya dzaalikum - dzaalikum azkaa lakum.

Mim sukun bertemu nun contohnya ‘alaikum - ‘alaikum ni’matii.

Teknik mengajarkan halaman 51

1. Halaman 51 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan izh-har syafawi secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 47-48

1. Halaman 42-43 merupakan latihan membaca izh-har syafawi.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan mim nya diucapkan dengan sempurna yaitu dengan merapatkan dua bibir dan sebagian suara mengalir sehingga suara tidak terputus.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

PELAJARAN KE 5 NUN SUKUN /TANWIN

A. Fokus Pembelajaran

Pengenalan nun sukun / tanwin bertemu huruf hijaiyyah dengan memperhatikan hal – hal berikut :

1. Pastikan santri bisa membaca hukum nun sukun/ tanwin baik izh-har halqi, idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, iqlab dan ikhfa haqiqi.

(14)

2. Pada saat membaca izh-har halqi pastikan nun sukun/ tanwinnya dibaca sempurna yaitu dengan menempelkan ujung lidah pada gusi gigi seri atas, sebagian suara mengalir sehingga baaan tidak putus.

3. Pada saat membaca bacaan idghom bighunnah pastikan durasi dengungnya tepat dan seimbang.

4. Pada saat membaca idghom blaghunnah pastikan suara nun sukun/

tanwin langsung masuk pada huruf lam atau ro.

5. Pada saat mengucapkan bacaan iqlab pastikan duarasi dengungnya tepat dan seimbang.

6. Pada saat membaca bacaan ikhfa haqiqi pastikan duarasi dengungnya tepat dan seimbang dan telah muncul arma huruf berikutnya.

7. Pada saat terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

8. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

B. Pengenalan Konsep

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 54

2. Jelaskan kepada santri bahwa hukum nun sukun dibagi lima yaitu izh-har halqi, idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, iqlab dan ikhfa haqiqi.

C. Strategi Pengajaran

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 55 - 56

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 55.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 56 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Nun sukun bertemu hamzah contohnya min - min amrinaa rosyadaa. .

Nun sukun bertemu ‘ain contohnya min - min athooooo-i robbik.

Nun sukun bertemu ha contohnya an - rodhiyallohu’ anhum.

Tanwin bertemu ‘ain contohnya wa’dan - wa’dan ‘alaihi haqqoo.

Teknik mengajarkan halaman 57

1. Halaman 57 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan idghom mistli secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 58 - 63

(15)

1. Halaman 58 – 63 merupakan latihan membaca izh-har halqi.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan nun sukun/ tanwinnya dibaca sempurna yaitu dengan menempelkan ujung lidah pada gusi gigi seri atas, sebagian suara mengalir sehingga bacaan tidak putus.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 64 -65

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 64.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 65 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Nun sukun bertemu ya contohnya liman - limay yyyy yakhsyaa.

Tanwin bertemu wawu contohnya bukrotan - bukrotau uuu wa asyiyya.

Tanwin bertemu mim contohnya wildaanun - wildaanum mmmm mukholladuun. .

Tanwin bertemu nun contohnya shiddiiqon - shiddiqon nnnn nabiyyaa.

Teknik mengajarkan halaman 66 -69

1. Halaman 66 - 69 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan idghom bighunnah secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 70 - 78

1. Halaman 70 -- 78 merupakan latihan membaca idghom bighunnah.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan durasi dengungnya tepat dan seimbang.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 79 - 80

(16)

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 79.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 80 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Tanwin bertemu ro contohnya matsalan - matsalar rojulaiiin.

Tanwin bertemu ro contohnya rojulun - rojulur rosyiid.

Tanwin bertemu lam contohnya aayatan - aayatal linnas.

Tanwin bertemu lam contohnya shiddiiqon - shiddiqon nnnn nabiyyaa.

Teknik mengajarkan halaman 81 - 82

1. Halaman 81-82 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan idghom bilaghunnah secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 83 - 86

1. Halaman 83 - 86 merupakan latihan membaca idghom bighunnah.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan durasi dengungnya tepat dan seimbang.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 87

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 87.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 88 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Tanwin bertemu ba contohnya wa barron - wa barroom mmmm biwaalidaihi.

Tanwin bertemu ba contohnya bi shulthoonin - bishulthoonim mmmm bayyin.

Tanwin bertemu ba contohnya ro-uufunro-uufum mmmm bil ibaad.

Tanwin bertemu ba contohnya qooooo-iman - qooooo-imam mmmm bil qishth.

(17)

Teknik mengajarkan halaman 89

1. Halaman 89 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan bacaan iqlab secara detail lengkap dengan gambar.

2. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

3. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

4. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 90 - 91

1. Halaman 90 - 91 merupakan latihan membaca iqlab.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan durasi dengungnya tepat dan seimbang.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 92 - 93

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 92.

2. Berikutnya bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 93 dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Tanwin bertemu tsa contohnya azwaaajan - azwaajannnnn tsalaatsah.

Tanwin bertemu syin contohnya makaanan - makaanannnnn syarqiyyah

Tanwin bertemu shod contohnya ro-uufunro-uufum mmmm bil ibaad.

Tanwin bertemu ba contohnya qooooo-iman - qooooo-imam mmmm bil qishth.

Teknik mengajarkan halaman 94

1. Halaman 94 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan bacaan ikhfa saat bertemu dengan huruf yang mempunyai sifat istifal dan infitah secara detail lengkap dengan gambar.

2. Halaman 95 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan bacaan ikhfa saat bertemu dengan huruf

(18)

yang mempunyai sifat isti’la dan ithbaq secara detail lengkap dengan gambar.

3. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

4. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

5. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 96 - 111

1. Halaman 90 - 91 merupakan latihan membaca ikhfa haqiqi.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan durasi dengungnya tepat dan seimbang dan muncul aroma huruf berikutnya

4. Pastikan suara dengungnya tebal saat bertemu huruf isti’la dan ithbaq dan tipis saat bertemu hurf huruf istifal.

5. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

6. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 112 - 113

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 112.

2. Berikutnya bacakan dan jelaskan secara singkat pembagian baaan idghom sebagaimana keterangan yang ada pada buku halaman 113.

Teknik mengajarkan halaman 114 - 115

1. Halaman 114 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan bacaan idghom mutamatsilain, mutajanisain kamil dan idghom mutaqorribain secara detail lengkap dengan gambar.

2. Halaman 115 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan bacaan idghom mutajanisain naqish, yaitu apabila terdapat tho sukun bertemu dengan ta secara detail lengkap dengan gambar.

3. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

4. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

5. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 116 - 117

1. Halaman 116 - 117 merupakan latihan membaca idghom mutamatsilain..

(19)

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan huruf ke pertama masuk secara sempurna pada huruf ke dua.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik mengajarkan halaman 118 - 120

1. Halaman 118 merupakan latihan idghom mutajanisain ( kamil), pastikan huruf pertama masuk secara sempurna pada huruf ke dua.

2. Halaman 119 merupakan latihan idghom mutajanisain ( naqish),pastikan pangkal lidah masih terangkat dan baru turun saat mengucapkan harokat huruf ta.

3. Halaman 120 merupakan latihan idghom mutajanisain kamil dan naqish.

4. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

5. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

6. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik mengajarkan halaman 121 - 122

1. Halaman 118 merupakan latihan idghom mutaqorribain

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan huruf pertama masuk secara sempurna pada huruf ke dua.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 123

1. Jelaskan secara singkat tata cara membaca ro sebagaimana keterangan yang ada pada buku halaman 123.

Teknik mengajarkan halaman 124-126.

1. Halaman 124 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan ro yang dibaca tafkhim/ tebal secara detail lengkap dengan gambar.

2. Halaman 125 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan cara mengucapkan ro yang dibaca tarqiq/ tipis secara detail lengkap dengan gambar.

3. Halaman 126 merupakan panduan bagi guru untuk mencontohkan dan mengenalkan perbandingan cara mengucapkan ro yang dibaca tafkhim/

tebal dan ro yang dibaca tarqiq / tipis secara detail lengkap dengan gambar.

(20)

4. Bacakan keterangan yang ada di buku dan jelaskan gambarnya dengan singkat.

5. Apabila santri masih anak-anak keterangan dan gambar tidak perlu dijelaskan secara detail cukup dicontohkan membacanya dengan benar.

6. Apabila santri sudah dewasa atau calon mu’allimul qur’an penjelasannya lebih didetailkan.

Teknik mengajarkan halaman 127 -138

1. Halaman 127 – 128 merupakan latihan membaca ro berharokat..

2. Halaman 129 – 130 merupakan latihan membaca ro sukun didahului huruf berharokat.

3. Halaman 131 merupakan latihan membaca ro sukun di dahului kasroh bertemu huruf isti’la.

4. Halaman 132 - 133 merupakan latihan membaca ro sukun di dahului hamzah washol.

5. Halaman 134 – 135 merupakan latihan membaca ro waqof di dahului huruf bertanda sukun selain ya.

6. Halaman 136 - 137 merupakan latihan membaca ro waqof di dahului huruf bertanda sukun berupa huruf ya

7. Halaman 138 merupakan latihan membaca ro sukun yang boleh dibaca tafkhim dan tarqiq

8. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

9. Pastikan huruf ke pertama masuk secara sempurna pada huruf ke dua.

10. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

11. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

PELAJARAN KE 7 FAWATUHUS SUWAR

A. Fokus Pembelajaran

Pengenalan lam ta’rif dengan memperhatikan hal – hal berikut : 1. Pastikan santri bisa membaca fawatihus suwar dengan tepat.

2. Pastikan santri bisa setiap hurufnya dengan tepat

3. Pastikan suara mad nya keluar melalui rongga mulut dengan durasi panjang yang tepat dan seimbang.

4. Pastikan setiap dengung yang terdapat pada fawatius suwar dibaca dengan tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna.

B. Pengenalan Konsep

(21)

1. Kenalkan intisari sari materi dengan bersama- sama melantunkan nadzom yang terdapat pada buku halaman 139

2. Jelaskan kepada santri bahwa fawatihus suwar dibaca dengan menyebut nama hurufnya, sesuai tanda panjangnya dan sesuai hokum tajwidnya.

C. Strategi Pengajaran

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 140

Bacakan keterangan yang ada pada buku halaman 140 dan jelaskan contohnya dengan cara berikut :

Nun : Huruf nun bertanda layar dibaca panjang 6 harokat.

Tho ha : Huruf tho dan ha-nya dibaca 2 harokat.

Ha mim : Huruf ha -nya dibaca 2 harokat mim –nya 6 harokat.

Alif lam mim : Terdapat mim sukun bertemu mim dibaca idghom mitsli.

‘Ain sin qof : Terdapat nun sukun bertemu qof dibaca ikhfa haqiqi.

Teknik mengajarkan halaman 141 -144

1. Halaman 141 - 144 merupakan latihan membaca fawatihus suwar.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan semua huruf dibaca sesuai nama hurufnya, sesuai tanda panjangnya dan sesuai hukum tajwidnya

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna

PELAJARAN 9 BACAAN GHORIB

A. Fokus Pembelajaran

Jelaskan kepada santri pada bab ini kita kan belajar membaca bacaan bacaan khusus di dalam Al Qur’an, dengan memperhatikan hal hal berikut :

1. Pastikan santri bisa membaca bacaan bacaan ghorib dengan tepat sesuai penjelasan dan gambar pada buku.

B. Pengenalan Konsep

1. Jelaskan kepada santri bahwa kita akan belajar beberapa lafadz yang dibaca berdeda dengan konsep tajwid pada umumnya.

2. Jelaskan kepada santri bahwa diantara lafadz tersebut ada yang meiliki tanda khusus ada yang tidak bertanda sehingga perlu kehati-hatian saat membacanya.

(22)

C. Strategi Pengajaran

Teknik Menjelaskan Konsep Halaman 146

Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Bacaan Tashil ّيِمَجْعَاَأ

Lafadz tersebut dua hamzah normalnya dibaca a a’jamiyyun tetapi khusus lafadz ini hamzah yang kedua dibaca ringan yang disebut dengan tas-hil.

Caranya dengan membaca antara makhroj hamzah dan makhroj Ha.

Contohkan dengan tepat.

2. Bacaaan Imalah اَهٰرْجَم

Majreehaa: Ro fat-hah umumnya dibaca tebal Ro. Tetapi khusus lafadz ini tidak dibaca Majrooha tetapi dibaca miring antara fathah (Majroohaa) dan kasroh (Majriihaa) sehingga menjadi majreehaa.

3. Bacaan Isymam اّنَمْأَت َل

Laa Ta’man(nn)na lafadz Aslinya adalah Laa ta’manuna. Tetapi khusus lafadz ini boleh laa ta’man(nn)na dengan ditasydid huruf nun-nya اّنَمْأَت َل (dibaca dengung yang lama) disertai dengan bibir mecucu di tengah- tengah dengung.

4. Bacaan Naql ُمْس ِلْا َسْئِب

Lafadznya bi’sal ismu dengan disukun lamnya dan Hamzahnya di kasroh. Khusus lafadz ini harokat huruf Hamzah dipindah pada huruf lam yang tadinya berharokat sukun, sehingga dibaca Bi’salismu.

Teknik Mengajarkan halaman147

1. Halaman 147 merupakan latihan membaca bacaan imalah, tashil, isymam dan naql. .

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan semua dibaca sesuai dengan penjelasan dalam buku.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna

Teknik Mengajarkan halaman148

Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Bacaan saktah َنا َر ْلَب ّلَك

Berhenti sejenak pada lam sukun kemudian mengucapkan huruf Ro sehingga menjadi kallaa bal – Roona bukan Kalla Barrona.

2. Bacaan saktah اًمّيَق اًجَوِع

Berhenti sejenak pada huruf jim kemudian mengucapkan lafadz berikutnya sehingga menjadi ‘iwajaa – qoyyiman bukan ‘iwajan --- qoyyiman ataupun Iwajang ng qoyyiman.

(23)

3. Bacaan saktah ٍقا َر ْنَم َلْيِقَو

Berhenti sejenak pada nun sukun kemudian mengucapkan lafadz berikutnya sehingga menjadi waqiila man – rooq bukan waqiila marrooqin 4. Bacaan saktah اَذٰه اَنِدَق ْرَم ْنِم

Berhenti sejenak pada nun fat-hah kemudian mengucapkan lafadz berikutnya sehingga menjadi mim (mm)marqodina—haadzaa bukan mim (mm)marqodina – haadzaa. Na -nya tetap dibaca Panjang.

Teknik Mengajarkan halaman149

1. Halaman 149 merupakan latihan membaca saktah.

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan semua dibaca sesuai dengan penjelasan dalam buku.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna

Teknik Mengajarkan halaman150

Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Shod dibaca Sin ُطُصْبَيَو

Lafadz wa yabshuthu menggunakan huruf shod tetapi harus dibaca sin wa yabsuthu.

2. Shod dibaca Sin ًةَطْصَب

Lafadz bash thoh menggunakan huruf shod tetapi harus dibaca sin bas- thoh.

3. Shod dibaca Sin ٍرِطْيَصُمِب

Lafadz Bi Mushothirin menggunakan huruf shod dan tetap dibaca shod bimushoithirin

4. Shod boleh dibaca Sin boleh dibaca shod َنْوُرِطْيَصُمْلَا

Lafadz Al Mushothiruun menggunakan huruf Shod tetapi boleh juga dibaca sin Al Musaithiruun.

Teknik Mengajarkan halaman 151

1. Halaman 151 merupakan latihan membaca huruf shod yang dibacca sin. . 2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan semua dibaca sesuai dengan penjelasan dalam buku.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna

Teknik Mengajarkan halaman 152

(24)

 Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

1. Anaa ۠اَنَا

Di dalam Al qur’an banyak sekali jumlahnya, apabila dibaca washol maka na-nya dibaca pendek apabila dibaca waqof tetap dibaca Panjang satu alif.

Contohnya di surat Al An’am ayat 79, di surat Al Kafirun ayat 3 dll.

2. Laakinnaa ( ۠اّنِكٰل )

Lafadz lakinna asalnya adalah lakin – Anaa. Di dalam Al Qur’an hanya ada satu. Apabila dibaca waqof Na-nya dibaca pendek, jika dibaca washol Na- nya dibaca Panjang satu Alif. Terdapat dalam surat Al Kahfi 38.

3. Azhdzunuuna ( ( ۠اَنْوُنّظلا

Lafadz tersebut di dalam Al Qur’an hanya ada satu. Apabila dibaca waqof Na-nya dibaca pendek, jika dibaca washol Na-nya dibaca Panjang satu Alif.

Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 10 4. Arrosuulaa ( ۠اَلْوُسّرلا)

Lafadz tersebut di dalam Al Qur’an hanya ada satu. Apabila dibaca waqof Na-nya dibaca pendek, jika dibaca washol Na-nya dibaca Panjang satu Alif.

Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 66.

5. Assabiilaa ( ۠اَلْيِبّسلا )

Lafadz tersebut di dalam Al Qur’an hanya ada satu. Apabila dibaca washol Na-nya dibaca pendek, jika dibaca waqof Na-nya dibaca Panjang satu Alif.

Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 67.

6. Saaasilaa ( ۟اَلِسٰلَس )

Lafadz tersebut di dalam Al Qur’an hanya ada satu. Apabila dibaca Washol Na-nya dibaca pendek atau boleh juga dibaca sukun. Jika dibaca waqof Na- nya dibaca panjang satu Alif. Terdapat dalam surat Al Insan ayat 4.

7. Qowaariiroo ( ۠اَرْيِراَوَق )

Lafadz tersebut di dalam Al Qur’an hanya ada satu. Apabila dibaca washol Na-nya dibaca pendek, jika dibaca waqof Na-nya dibaca Panjang satu Alif.

Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 67. Perlu diketahui bahwa lafadz Qowaariiro juga terdapat dia awal ayat 16 surat Al Insan. Akan tetapi huruf Alifnya tadak bertanda sifir Mustathil tetapi bertanda sifir Mustadir (bulatan kecil di atas huruf) sehingga huruf Alifnya diabaikan baik saat dibaca waqof ataun dibaca washol.

Teknik Mengajarkan halaman 153

1. Halaman 151 merupakan latihan membaca bulatan lonjong di atas huruf alif (sifir mustathil.) .

2. Setiap contoh dibaca per kolom dengan suara lantang dan tempo sedang.

3. Pastikan semua dibaca sesuai dengan penjelasan dalam buku.

4. Apabila terdapat bacaan ghunnah ataupun bacaan mad durasinya harus tepat dan seimbang.

5. Pastikan harokatnya diucapkan dengan sempurna

(25)

Teknik Mengajarkan halaman 154

 Bacakan keterangan yang ada pada buku dan Jelaskan contohnya dengan cara berikut :

a. Litatluwaa ( َوُلْتَتّل۟ا )

Lafadz Litatluwaa apabila dibaca dibaca washol wa-nya dibaca pendek karena Alifnya tidak berfungsi memanjangkan. Jika dibaca waqof dibaca sukun sehingga lam-nya dibaca Panjang Litatluu, karena wawu nya berharokat fat-hah. Terdapat dalam surat Ar Ro’du ayat 30.

b. Liyabluwaa ( ۟اَوُلْبَيّل )

Lafadz Liyabluwaa apabila dibaca dibaca washol wa-nya dibaca pendek karena Alifnya tidak berfungsi memanjangkan. Jika dibaca waqof dibaca sukun sehingga lam-nya dibaca Panjang Liyabluu, karena wawu nya berharokat fat-hah. Terdapat dalam surat Muhammad ayat 4.

Selain lafadz tersebut ada beberapa lafadz yang mempunyai tanda sifir mustadir diantaranya : Lann(nn)ad’uwa ( ۟اَوُعْدّن ْنَل ) terdapat dalam Q.S Al, Liyarbuwa ( ۠اَوُبْرَيّل ) terdapat dalam surat Al Wanabluwa ( ۟اَوُلْبَنَو ) terdapat dalam surat Al

c. Tsamuudaa ( ۟اَدْوُمَثّو )

Lafadz Tsamuudaa apabila dibaca dibaca washol wa-nya dibaca pendek karena Alifnya tidak berfungsi memanjangkan. Jika dibaca waqof dibaca sukun Tsamuud, karena dal-nya berharokat fat-hah.

Terdapat dalam surat Al Furqon 38.

d. Wamalaihi ( ٖه ۟إِى َلَمَو )

Lafadz Wamalaihi La- nya dibaca pendek karena alifnya bertanda sifir Mustadir sehingga tidak berfungsi memanjangkan. Terdapat dalam Q.S yunus ayat 75. Disamping itu ada juga lafadz wamalaihim ( ْمِهِٕى َلَمَو۟ا ) yang terdapat dalam Q.S dan Lafadz lisyai-in ( ٍءْي َشِل۟ا ) yang terdapat dalam Q.S

Teknik Mengajarkan halaman 302

1. Jelaskan kepada santri bahwa halaman 302 kita akan belajar tentang nun Wiqoyah yaitu Nun yang berharokat kasroh yang muncul apabila ada lafadz yang berharokat tanwin bertemu dengan lafadz yang diawali alif lam ta’rif atau Hamzah Washol. Di dalam Al Qur’an jumlahnya cukup banyak.

2. Santri diminta untuk membuka Al Qur’an pada ayat yang terdapat nun Wiqoyahnya.

a. Khoironil Washiyyah ( ُةّيِصَوْلا ًرْيَخۨا )

Lafadz Khoiron Al washiyyatu diibaca khoironil Washiyyah karena ada tanwin bertemu dengan Alif lam Ta’rif

b. Jazaa(aaa)anil husna ( ىٰنْسُحْلا ًء َزَجۨ ۤا )

(26)

Lafadz Jazaa(aaa)an al husna diibaca Jazaa(aaa)anil husna karena ada tanwin bertemu dengan Alif lam Ta’rif

c. Aulahwaning(ngng) fadhdhu ( آْوّضَفْنا اًوْهَل ْوَاۨ )

Lafadz Aulahwan ing(ngng)fadhdhu diibaca Aulahwaning(ngng) fadhdhu karena ada tanwin bertemu dengan hamzah Washol d. Aadanil uulaa (ىٰلْوُ ْلا اًداَعۨ )

Lafadz ‘aadan al uulaa diibaca aadanil uulaa karena ada tanwin bertemu dengan Alif lam Ta’rif

Teknik Mengajarkan halaman 303

1. Jelaskan kepada santri bahwa halaman 303 kita akan belajar Izh-har Mutlaq. Idzhar Mutlaq terjadi apabila ada nun sukun bertemu dengan Ya atau wawu dalam satu lafadz. Di dalam Al Qur’an ada 4 lafadz.

2. Santri diminta untuk membuka Al Qur’an pada ayat yang terdapat nnun Wiqoyahnya

a. Ad dunya ( اَيْنّدلا )

Ad dun-ya terdapat nun sukun bertemu ya dalam satu lafadz sehingga tidak dibaca idghom bighunnah du(nyny)aa

b. Bunyaanun ( ٌناَيْنُب )

Bun-yaanun terdapat nun sukun bertemu ya dalam satu lafadz sehingga tidak dibaca idghom bighunnah buny(nynya)aanun.

c. Qinwaanun ( ٌناَوْنِق )

Qin-waanun terdapat nun sukun bertemu wa dalam satu lafadz sehingga tidak dibaca idghom bighunnah Qi (nwnw)waanun.

d. Shin-waanun ( ٍناَوْنِص )

Shin-waanun terdapat nun sukun bertemu ya dalam satu lafadz sehingga tidak dibaca idghom bighunnah Shi(nwnw)waanun.

Teknik Mengajarkan halaman 304

1. Jelaskan kepada santri bahwa halaman 304 kita akan belajar membaca huruf wawu yang tidak bertanda baca.

2. Setiap huruf wawu yang tidak bertanda baca h tidak berfungsi sebagai huruf mad. Di dalam Al Qur’an jumlahnya cukup banyak.

3. Santri diminta untuk membuka Al Qur’an pada ayat yang terdapat wawu yang tidak bertanda baca.

a. Ulaa(aaa)ika ( َكِٕى وُاٰۤل )

Lafadz Ulaa(aaa)ika U- nya diibaca pendek karena huruf wawunya tidak bertanda baca.

b. Uluu ba’sin ( ٍسْأَب اْوُلوُاّو )

Lafadz Uluu ba’sin U- nya diibaca pendek karena huruf wawunya tidak bertanda baca.

c. Ulil qurba ( ىٰبْرُقْلا ىِلوُا )

(27)

Lafadz Ulil qurba U- nya diibaca pendek karena huruf wawunya tidak bertanda baca.

d. Ulul Albaab ( ِباَبْلَ ْلا اوُلوُا )

Lafadz Ulul Albaab U- nya diibaca pendek karena ada tanwin bertemu dengan hamzah Washol

Referensi

Dokumen terkait

Based on observations on the learning process that uses Novick's learning model or conventional learning models, there are still students who have a Somatic, Auditory, Visualization, or

Pertama, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo belum sepenuhnya sesuai