• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN ARSITEKTUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODE PENELITIAN ARSITEKTUR"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Buku ajar mata kuliah Metode Penelitian Arsitektur merupakan buku yang berlaku secara internal di lingkungan Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Warmadewa. Mahasiswa dituntut untuk memahami fenomena empiris melalui perkuliahan karya arsitektur dengan penekanan pada teknik dan strategi pengumpulan data lapangan dengan studi kasus kelurahan adat dan perkotaan. Hasil akhir penelitian berupa laporan berupa buku kajian empiris konteks mikro, meso, dan makro dari studi kasus terpilih.

Capaian yang diharapkan adalah mahasiswa atau pembelajar dapat memahami cara dan strategi dalam menemukan permasalahan arsitektur dan mengubahnya menjadi laporan dengan menggunakan tulisan dan bahasa yang baku. Buku ajar ini akan berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi pada kurikulum arsitektur. Metode Penelitian Arsitektur merupakan mata kuliah yang mengajarkan dan mendorong mahasiswa untuk memahami permasalahan arsitektur melalui pendekatan metodologis.

Pendekatan metodologisnya adalah (1) identifikasi fenomena empiris sensual, empiris logis, empiris etis, dan empiris emik dalam konteks arsitektur; (2) penggunaan metode penelitian untuk mengidentifikasi fenomena arsitektur; (3) menggunakan tata bahasa etis dan tata bahasa untuk mendeskripsikan dan menceritakan fenomena tersebut. Mahasiswa atau mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi penelitian arsitektur yang pada akhirnya mampu menghasilkan karya ilmiah berupa laporan tertulis (artikel dan buku ilmiah) tentang fenomena keruangan dalam aspek mikro, meso dan makro dalam konteks aktivitas, ruang dan bentuk dalam sistem lingkungan hidup yang berkelanjutan.

PERKULIAHAN PERDANA METODE PENELITIAN ARSITEKTUR

Topik 1: Pemahaman tentang Metode, Penelitian dan Arsitektur

Topik 2: Tujuan Melakukan Penelitian Arsitektur

Topik 3: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi dan Domain Penelitian Arsitektur

RAGAM DAN RANCANGAN PENELITIAN

Topik 1: Penelitian kualitatif dan Kuantitatif

Topik 2: Rancangan Penelitian

MASALAH DALAM PENELITIAN ARSITEKTUR

Topik 1: Masalah Penelitia

Tidak melanggar etika: Penelitian harus dilakukan dengan metodologi yang jujur, prosedur harus dijelaskan kepada subjek penelitian, tidak melanggar privasi, publikasi harus atas persetujuan subjek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengumpulan atau pengolahan data.

Gambar 13 Skema Membangun Topik Penelitian
Gambar 13 Skema Membangun Topik Penelitian

Toipik 2: Pengembangan Topik Penelitian

Alasan yang melatarbelakangi penelitian terhadap suatu masalah, metode penyelesaian masalah, teori yang digunakan dan hasil penelitian. Namun ada kaitan yang erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah pasti dilandasi oleh suatu masalah.Rumusan masalah memuat bahan penelitian berupa lokus, fokus dan metode suatu topik penelitian. Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan struktur, proses, dan luaran pelaksanaan program keselamatan pasien di rumah sakit umum di DIY.

HIPOTESIS PENELITIAN

  • Topik 1: Pengertian dan Fungsi Hipotesis
  • Topik 2: Hipotesis Nul dan Kerja
  • Topik 3: Jenis Hipotesis
  • Topik 4: Perumusan Hipotesis

Hipotesis deskriptif dapat diartikan sebagai suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan deskriptif yang berkaitan dengan suatu variabel tunggal/independen. Hipotesis komparatif dapat diartikan sebagai penegasan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan (comparison) antara kedua variabel penelitian. H0 : hotel di kawasan Kuta dan Sanur mempunyai karakter fasad yang sama. Secara statistik, jumlah elemen pada fasad hotel teruji secara statistik.

Perlu dilakukan kajian mendalam untuk membuktikan bahwa hotel di Kuta dan Sanur memiliki karakteristik fasad yang berbeda. H0 : Hotel di kawasan Kuta dan Sanur mempunyai karakter fasad yang sama, secara statistik jumlah elemen pada fasad teruji secara statistik. Misalnya gaya arsitektur fasad hotel di Kuta yang post modern, bentuk fasad mengalami perubahan fasad dengan menggunakan material baru.

DATA

Topik 1: Jenis Data

  • Topik 2: Kajian Pustaka, Landasan Teori dan Kerangka Teoritik
  • Topik 3: Sitiran/sitasi/kutipan/citation

Mengevaluasi materi yang diperoleh, mana yang relevan dan mana yang tidak sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Tuliskan variabel-variabel dan temuan-temuan lain yang menarik bagi penelitian yang akan menjadi dasar kerangka teori penelitian. Hasil penelitian terdahulu yang relevan bukan berarti sama dengan penelitian yang akan dilakukan, namun tetap berada dalam ruang lingkup yang sama.

Oleh karena itu tinjauan pustaka menunjukkan di mana posisi penulis terhadap penelitian yang telah dilakukan, apakah menyangkut penolakan, kritik, penerimaan dan/atau hal-hal lain. Diselenggarakan di rumah, bukan di masjid. Hierarki Ruang Upacara Baayun Kegiatan dilakukan di dalam masjid, namun tidak mempengaruhi fisik masjid. Relasi/Susunan Ruang Al-Quran Batamat Dilakukan di Rumah, Tidak Dilaksanakan di Masjid Sifat/Ekspresi Ruang Basunat Dilakukan di Rumah, Tidak Dilaksanakan di Masjid ASPEK TEKNOLOGI Batumbang Dilakukan di Rumah, Tidak Dilaksanakan di Masjid Masjid di masjid, namun tidak mempengaruhi fisik masjid.

Masyarakat Banjar menganut sistem kekerabatan patrilineal. Persentase ruang untuk laki-laki dibandingkan dengan ruang untuk perempuan. Sistem keagamaan masyarakat Banjar mengandung unsur Islam. Sistem keagamaan masyarakat Banjar terlihat dari ritual siklus hidupnya. Terdapat sekat antara laki-laki dan perempuan Bilal mengumandangkan adzan, tempat salat berjamaah dan mimbar. Masjid merupakan tempat/alat ibadah bagi masyarakat Banjar yang memegang nilai-nilai suci dan sakral. Kiai/ulama menempati struktur sosial yang tinggi dalam masyarakat Kedudukan/kedudukan/tempat khusus bagi Kiai/Ulama Sistem keagamaan Sistem keagamaan masyarakat Banjar mengandung unsur animisme Sistem keagamaan masyarakat Banjar mengandung unsur dinamisme.

Sedangkan Author-Date menggunakan kutipan langsung pada teks utama dengan memberikan informasi mengenai nama belakang penulis dan waktu penerbitannya, dimana daftar kutipan ini akan muncul pada daftar referensi di akhir artikel. http://www.digsmagzine.com/bruno/. Tuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian nama depan. hanya inisial yang ditulis dan tidak perlu menggunakan koma di antara nama keluarga.

Tabel 2.4. Kerangka Teoretik Sumber: Analisis; 2009
Tabel 2.4. Kerangka Teoretik Sumber: Analisis; 2009

METODE PENGOLAHAN DATA

Topik 1: Metode Pengumpulan Data

Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang memuat pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari permasalahan yang ingin digali oleh responden. Metode pengumpulan data observasional tidak hanya mengukur sikap responden saja, namun juga dapat digunakan untuk mencatat berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasional cocok untuk penelitian yang bertujuan mempelajari perilaku manusia, proses kerja dan fenomena alam.

Dalam observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Berbeda dengan observasi partisipan, observasi non partisipan merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut serta secara langsung dalam kegiatan atau proses yang diamati. Kuesioner merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien ketika peneliti mengetahui dengan pasti variabel mana yang ingin diukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan apabila jumlah responden cukup banyak dan tersebar pada wilayah yang luas. Studi dokumen merupakan suatu jenis pengumpulan data yang mengkaji berbagai jenis dokumen yang berguna untuk dianalisis.

Topik 2: Metode Penyajian Data

DESKRIPSI TUGAS

Topik 1: Tugas I

Topik 2: Tugas II

Kelengkapan gambar: dilengkapi keterangan tentang masa dibangunnya tempat suci, masa bangunan tempat tinggal dan luar, serta unsur-unsur lain yang membentuk pola masa pekarangan rumah. Menampilkan gambar berwarna untuk menyederhanakan dan memperjelas informasi yang disajikan dalam gambar tata letak dan denah lokasi. Kegiatan sistem zonasi: (1) ritual: santai dan rutin, (2) upacara kematian, (3) upacara pernikahan, (4) sosial.. a) Tata ruang dan rencana kawasan 3 (tiga) unit wisma yang bersangkutan.

Lengkapi keterangan tentang unsur-unsur penyusun pekarangan – Lengkap dengan arah dunia (umum) dan orientasi kaje-kangin. lokal). 41 - Bersama dengan arah mata angin (umum) dan orientasi kaje-kangin. e) Menggunakan skala batang f) Foto yang memadai 2. Data non fisik.

Gambar

Gambar  2. Ruang dan Bentuk (modern dan sejarah)
Gambar  4  Domain Penelitian Arsitektur
Gambar  5 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Gambar  6 Contoh Desain Penelitian Kualitatif (a)
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan data kualitatif yaitu data yang bukan berupa angka yang dapat diolah.. dengan matematika atau statistic, ataupun berupa deskripsi

a. Data Kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan karyawan dalam perusahaan serta

Metode analisis kualitatif yaitu analisis data yang tidak dapat diukur dengan angka, yaitu data-data yang berbentuk kasus-kasus baik yang berasal dari laporan maupun hasil

Jenis penelitian ini penulis gunakan karena mengingat data yang diperoleh berupa kata-kata atau kalimat dari hasil pengamatan,observasi, serta wawancara yang peneliti

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yakni data kualitatif (yang berbentuk kata-kata atau kalimat) dan data kuantitatif

Teknik wawancara dipergunakan pada saat pra-survey, penyusunan dan uji coba model, dan validasi model. Instrumen wawancara berbentuk pertanyaan terbuka dan tidak

Menurut Sugiyono (2008: 3-9) data kualitatif yaitu suatu data yang berbentuk kata – kata, bukan dalam bentuk angka yang dapat diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar dari pada angka-angka tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau