Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan permainan tradisional di wilayah Riau dan daerah lainnya agar tetap sejahtera dan lestari di masa depan. Oleh karena itu, unsur permainan rakyat dan permainan anak-anak sering kali dimasukkan dalam pelaksanaannya dalam permainan tradisional. Permainan tradisional mempunyai ciri-ciri yang mempunyai unsur tradisi dan erat kaitannya dengan kebiasaan atau adat istiadat suatu kelompok sosial tertentu.
Permainan tradisional ini sebenarnya mempunyai manfaat yang baik untuk tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun mental. Salah satu jenis permainan tradisional yang banyak terdapat di Indonesia adalah permainan tali tradisional yang berasal dari daerah Riau. Dalam hal ini peneliti melihat temuan selama proses perkuliahan olahraga tradisional yaitu kurangnya minat mahasiswa terhadap permainan tradisional tali bebas.
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana mengembangkan model permainan tradisional Tali Merdeka di wilayah Riau. Dapat menambah pemahaman bagi mahasiswa FIK khususnya untuk menambah pengetahuan dan minat terhadap permainan tradisional.
Atmadibrata menyatakan, permainan tradisional Jawa Barat dikatakan memiliki kemampuan hiburan yang bisa ditemukan di mana-mana. Permainan tradisional anak merupakan salah satu bentuk cerita rakyat yang peredarannya berlangsung secara lisan, berbentuk tradisional dan diwariskan secara turun temurun. Oleh karena itu, terkadang tidak diketahui secara pasti asal muasal permainan tradisional, siapa penciptanya, dan dari mana asalnya, karena penyebarannya bersifat lisan.
Karena bersifat cerita rakyat, maka sifat atau ciri-ciri permainan tradisional anak sudah kuno, tidak diketahui asal usulnya, siapa penciptanya dan dari mana asalnya. Permainan tradisional biasanya menyebar dari mulut ke mulut dan terkadang berganti nama atau bentuk, meskipun pada dasarnya sama. Menurut Sukirman (2004), permainan tradisional anak merupakan salah satu unsur budaya karena mampu mempengaruhi perkembangan psikologis, karakter, dan kehidupan sosial anak.
Permainan tradisional anak juga dianggap sebagai salah satu unsur budaya yang memberikan ciri khas pada suatu budaya tertentu. Oleh karena itu, permainan tradisional merupakan aset budaya, yaitu modal bagi suatu masyarakat untuk mempertahankan eksistensi dan identitasnya di antara masyarakat lainnya. Jadi dapat dikatakan juga bahwa permainan tradisional dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempromosikan nilai-nilai budaya bagi pengembangan kebudayaan nasional Indonesia.21.
Menurut Misbach (2006), permainan tradisional nusantara dapat merangsang berbagai aspek perkembangan anak, seperti
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
Karakteristik Model
Pendekatan dan Metode Penelitian
Selain itu, suatu pendekatan juga bergantung pada tujuan penelitian dan keterbatasan berupa waktu dan biaya penelitian. Menurut Winarno, pendekatan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan adalah “penelitian yang berupaya mengembangkan produk tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.”23. Penelitian dan pengembangan menurut Sukmadinata adalah “suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat diperhitungkan”24 Sedangkan menurut Sugiono, metode penelitian dan pengembangan adalah “metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk mereka."
25 Semua penelitian pengembangan selalu berupaya untuk menciptakan produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta menggunakan model pengembangan Research & Development (R&D) dari Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh langkah.26 Penelitian diawali dengan pengumpulan data berupa analisis kebutuhan. Setelah mengetahui kebutuhan apa saja yang saat ini dibutuhkan oleh topik penelitian, langkah selanjutnya adalah menentukan rencana pengembangan produk.
Produk yang dikembangkan akan dievaluasi terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya. Setelah uji coba awal, produk dievaluasi kembali dengan cara meninjau dan memperbaiki hasil uji coba melalui observasi. Setelah produk direvisi kemudian diujikan kembali dalam skala yang lebih besar dengan subjek 15-50 orang pada mahasiswa FIK UNJ.
Jadi, dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk baru atau perbaikan.
Langkah-langkah Pengembangan Model
- Analisis Kebutuhan
- Perencanaan Pembuatan Model
- Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model a.Telaah Pakar
- Implementasi Model
Pemain yang memegang bola hanya boleh mengambil 3 langkah besar kemudian berhenti untuk melempar ke pemain lain. Apabila pemain lain terkena tembakan dari pemain kiper, ia harus bergantian dengan pemain yang memegang bola karet tersebut. Selain itu, jika pemain menyimpang dari pola default, ia juga harus bertukar tempat dengan penjaga.
Pemain yang menjaga menjadi pemain yang berlari dan pemain yang keluar menjadi pemain yang menjaga. Kemudian pemain yang tidak memegang tali hendaklah memijak tali yang telah diikat oleh dua wakilnya. Pemain yang memijak tali hendaklah berlari laju dan tidak boleh keluar/memijak tali semula.
Apabila pemain sudah sampai, maka pemain yang memegang tali di ujung tempat pergantian pemain atau finish harus berlari cepat menuju tempat start dan pemain yang sudah sampai harus memegang tali yang tertinggal begitu pula pemain yang memegang tali di tempat awal. awal. dari awal. Kelompok yang paling cepat selesai akan dinobatkan sebagai pemenang dan kelompok yang kalah harus bersedia mengambil pemain dari kelompok pemenang. Lalu bagaimana karetnya bisa sampai ke pemain terakhir tanpa melepaskan pegangannya?
Kelompok yang kalah mendapat hukuman dari kelompok yang menang dan kelompok yang kalah tidak boleh menolak. Buatlah dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 sampai 6 orang dan kemudian wakili kelompok pengepakan terlebih dahulu agar mereka mengetahui siapa yang memegang karet (catatan). Permainan rubber behind the board ini memerlukan kerjasama tim karena setiap kelompok harus berjalan bergiliran namun selalu bersama. Jika salah satu kelompok saling berhadapan, mereka harus bertukar tempat dan melewati karet sambil mengatakan 'belok'. secara menyeluruh.”
Tiga orang pemain membuat gamreng, kemudian dia berjalan sendiri terlebih dahulu, dan dua orang lainnya memegang ujung dan ujung karet. Siapa pun yang berjalan harus melompat agar tidak tersangkut karet. Jika macet, pemain berhenti dan beralih ke orang lain yang berjalan. Pada isyarat start, peserta tiap kelompok, peserta tiap kelompok, berjalan dengan kaki diikat karet, dan pemenangnya adalah kelompok yang paling cepat mencapai garis finis.
Validasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian model olahraga rekreasi yang ingin peneliti produksi dan ciptakan. Penilaian dan analisis ahli permainan terhadap model olahraga rekreasi yang dibuat berfungsi untuk memberikan informasi dan menilai kesesuaian peralatan permainan yang dibuat oleh peneliti.
Hasil Model
- Hasil Analisis Kebutuhan
- Pembuatan Produk Awal
- Evaluasi Para Ahli
- Revisi Produk
- Model Final (Uji Coba Pengembangan Permainan Tali Merdeka)
Hasil analisis kebutuhan mendorong peneliti untuk mengembangkan 10 model permainan tradisional di wilayah Riau. Sebelum pengembangan model olahraga tradisional yang dibuat dapat dinyatakan valid dan layak untuk diuji coba pada subjek penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan validasi atau uji kelayakan pengembangan model olahraga tradisional dengan tiga orang ahli yaitu. Berdasarkan uji ahli yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengembangan model olahraga tali mandiri tradisional layak dilakukan.
5 Model 5 Aturan dan cara bermain harus diperjelas 6 Model 6 Aturan dan cara bermain harus diperjelas 7 Model 7 Aturan dan cara bermain harus diperjelas 8 Model 8 Aturan dan cara bermain harus diperjelas 9 Model 9 Aturan dan caranya untuk bermain harus diklarifikasi. Kemudian lingkarkan bagian tengahnya dengan karet dan nyanyikan lagu “Aku Punya Lima Balon” sambil berjalan melingkar. Kemenangan ditentukan oleh jumlah poin yang diperoleh dari masing-masing grup. Gambar 4. Permainan Bola Flip Karet).
Di sini, dalam permainan ini, kedua kelompok harus bersaing untuk melihat siapa yang paling cepat menyelesaikan jumlah anggota dalam kelompoknya. Lalu bagaimana karet tersebut bisa lolos ke pemain terakhir tanpa melepaskan tangannya. Dalam permainan ini kedua kelompok harus segera menyerahkan tongkat estafet cacing karet kepada pemain terakhir.
Tiga orang pemain membuat gamreng, kemudian dia sendiri yang berjalan terlebih dahulu, dan dua orang lainnya memegang ujung dan ujung karet. Cara memainkannya sama seperti permainan tali bebas pada umumnya, yaitu dilakukan dari lutut sampai tangan mengepal di atas kepala secara bebas. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok berdiri kembali berjajar dengan kaki diikat dengan tali yang diikat dengan karet gelang yang telah dipasang sebelumnya.
Kesimpulan
Implikasi
Saran
Pada bagian ini terdapat beberapa saran yang diberikan peneliti mengenai model permainan yang dikembangkan. Saran yang dikemukakan meliputi saran pemanfaatan, saran penyebarluasan, dan saran pengembangan lebih lanjut. Produk pengembangan ini adalah pengembangan model permainan tradisional tanpa tali yang dapat diterapkan di masyarakat dan mahasiswa pada saat perkuliahan dengan pemanfaatannya memperhatikan situasi dan sarana prasarana.
Sebelum didistribusikan, ada baiknya pengembangan model permainan antrean mandiri ini ditata ulang menjadi lebih baik, antara lain mengenai kemasan, isi dan materi permainan tradisional antrean mandiri yang dikembangkan. Bagi subjek penelitian hendaknya dilakukan pada subjek yang lebih luas, baik jumlah subjek maupun jumlah subjek yang digunakan sebagai kelompok uji. Demikian saran pemanfaatan, pendistribusian dan pengembangan lebih lanjut pengembangan model antrian mandiri untuk wilayah Riau.