Suatu kehormatan bagi saya untuk menjadi narasumber dan menyelesaikan kata pengantar buku ini, yang merupakan produk akhir dari sesi konsultasi penulisan naskah buku. Buku ini tidak mungkin dapat terwujud bagi kita semua tanpa bantuan dan dukungan dari teman-teman, mahasiswa dan rekan-rekan.
PEMBELAJARAN MICRO TEACHING
- Pengertian Micro Teaching
 - Ciri-Ciri Pengajaran Dalam Micro Teaching Pengajaran mikro teaching ini memiliki ciri
 - Tujuan Micro Teaching
 - Materi Kuliah Micro Teaching
 - Membuat Silabus Micro Teaching 1. Deskripsi Micro Teaching
 - Kompetensi Yang Dikembangkan a. Memahami dasar-dasar pengajaran mikro
 - Indikator Pencapaian Kompetensi a. Aspek Kognitif dan Kecakapan Berpikir
 
Secara umum tujuan microteaching adalah untuk meningkatkan keterampilan proses pembelajaran atau keterampilan profesional calon guru dan/atau meningkatkan keterampilan tenaga kependidikan dalam berbagai keterampilan yang lebih spesifik. Pelatihan praktik mengajar dalam situasi laboratorium, misalnya melalui micro-teaching, memungkinkan calon guru atau guru mempraktikkan berbagai keterampilan mengajar dalam kondisi terkendali untuk meningkatkan kompetensinya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Hakikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan RPP dapat dilaksanakan pada setiap awal semester atau awal tahun ajaran dengan tujuan agar RPP tersedia terlebih dahulu pada setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LPP) memuat pengaturan-pengaturan yang berkaitan dengan penilaian atau proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, kemungkinan terlaksananya pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak karena proses pembelajaran. pembelajaran bersifat situasional, jika direncanakan.
Prinsip pengembangan
RPP dibuat oleh seorang guru untuk membantu pembelajaran agar dapat menyelesaikan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar pada hari itu.
Langkah-Langkah Mengembangkan RPP Pengembangan Rencana Pelaksanaan
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Pengertian Proses dan Pembelajaran
Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan mentransfer pengetahuan melalui kegiatan mengajar 3 Kegiatan belajar berkaitan dengan bagaimana (bagaimana) siswa belajar atau bagaimana membuat siswa belajar dengan mudah dan didorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa (apa) yang telah diwujudkan dalam Kurikulum sebagai kebutuhan siswa. Oleh karena itu pembelajaran berupaya menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Kurikulum dengan menganalisis tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi pendidikan yang terdapat dalam Kurikulum 4 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran itu salah.
Pengertian Belajar Mengajar
Dengan demikian, belajar adalah suatu proses kegiatan seseorang yang disertai dengan upaya melakukan perubahan tingkah laku. Ketika ada pengajaran, pada dasarnya ada subjek yang diajarkan, yaitu peserta. pendidikan dan ada subjek yang mengajar yang disebut pendidik atau guru.10 Menurut Nasution, ada sepuluh kriteria untuk menjadi guru yang baik, antara lain:
Teori yang Melandasi Pembelajaran Matematika
Namun hal tersebut belum berkembang dalam pembelajaran matematika di sekolah, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana yang belum memadai serta sumber daya manusia yang belum siap dalam pembelajaran matematika menggunakan ICT. Belajar matematika memang sulit, namun kesulitan tersebut dapat menjadi lebih mudah ketika siswa tertarik dengan metode yang digunakan oleh guru, yang dapat menyenangkan, menarik perhatian dan memotivasi mereka untuk belajar matematika.
Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika merupakan proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh manfaat darinya. Semuanya harus saling mendukung dalam proses pembelajaran matematika, agar siswa dapat menguasai matematika secara utuh.
Makna Penyelesaian Masalah Dalam Matematika
Pernyataan ini dengan jelas menunjukkan bahwa pemecahan masalah harus dilihat sebagai cara bagi siswa untuk mengembangkan ide-ide matematika. Pemecahan masalah biasanya melibatkan kombinasi konsep dan keterampilan dalam situasi baru atau berbeda. Pembuktian dilakukan dengan cara membuat atau mengolah suatu pernyataan yang logis mulai dari hipotesis hingga kesimpulan, sedangkan untuk membuktikan suatu pernyataan tidak benar cukup dengan memberikan contoh sanggahan sehingga pernyataan tersebut menjadi salah.
Jadi menyelesaikan soal matematika adalah proses menemukan jawaban yang tepat terhadap suatu situasi yang benar-benar unik dan baru bagi Anda.
STRATEGI GURU DALAM MENGELOLA KELAS
Teori Menggunakan Bahasa, Penampilan, Gerak dan Waktu dalam Pembelajaran
- Volume Suara Memadai
 - Intonasi Bervariasi
 - Vokal Jelas
 - Bahasa Baik dan Benar
 - Penggunaan Bahasa Isyarat
 - Penampilan dan Gerak
 - Penggunaan Waktu Selang yang Efektif Dalam kurikulum akselerasi, kita mengenal
 
Suara datar tanpa nada, suara tanpa energi, dan gerakan tubuh yang statis sering kali ditunjukkan oleh guru yang ingin menggunakan kebijaksanaan. Sebaliknya guru yang selalu mempunyai sudut pandang siswa selalu berbicara dengan suara yang tepat, sesuai dengan keinginan siswa. Guru yang tidak menguasai materi yang akan diajarkan menyebabkan proses pembelajaran menjadi stagnan.
Misalnya saja seorang guru yang di kelas suka bersikap kasar terhadap murid-muridnya, padahal kebanyakan dari mereka bertindak kasar, itu adalah bagian dari ketegasan dan kedisiplinan seorang guru.
Strategi Guru Dalam Mengelola Kelas
Siswa yang menghabiskan waktu yang diberikan untuk mendiskusikan apa yang ditanyakan dikatakan on-task, sedangkan siswa yang tidak menghabiskan waktunya untuk membahas hal tersebut, misalnya pada saat membicarakan hal lain selain bahasa Inggris, dikatakan off- tugas. Dalam hal ini, guru hendaknya melakukan upaya untuk memastikan bahwa semua siswa mampu mengerjakan tugas sepenuhnya dan belajar selama waktu yang terlibat. Jika kejadiannya kecil, setidaknya guru akan melihat dampaknya. Dengan melihatnya secara lucu, guru dapat menjaga suasana tetap baik dan memperingatkan pelaku bahwa dia tahu apa yang akan terjadi.
Untuk menggunakan metode ini, guru harus fleksibel dan tidak harus menghukum setiap pelanggaran yang mereka ketahui.
KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI DAN VARIASI DALAM
PEMBELAJARAN
Keterampilan Membimbing Diskusi Dalam Pembelajaran
Rangkuman dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya dengan: (1) Mengetahui gagasan siswa dengan mengulangi bagian-bagian penting dari apa yang telah disampaikannya. Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menganalisis pandangan peserta diskusi/siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan: (1) menganalisis pandangan siswa, dengan meminta siswa memberikan alasan dan pembenaran atas pandangan yang diungkapkannya; 2) Memperjelas atau menguraikan inti gagasan siswa tentang apa yang telah dan belum disepakati. Guru dapat menggunakan beberapa cara untuk menyebarkan peluang partisipasi, antara lain: (1) Membujuk kerumunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan halus kepada siswa.
Dengan cara-cara tersebut diharapkan guru mampu mencegah terjadinya monopoli yang dapat menimbulkan sikap negatif seperti acuh tak acuh, menarik diri atau bahkan permusuhan.
Diskusi Kelompok
Bisa jadi ada siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif, sehingga bagi siswa tersebut berdiskusi merupakan kesempatan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab. Dalam diskusi seringkali muncul perbedaan pendapat secara emosional sehingga menimbulkan bentrokan antar siswa sehingga mengganggu iklim belajar.
Keterampilan Mengadakan Variasi Pembelajaran
- Variasi Dalam Gaya Mengajar
 - Variasi Dalam Penggunaan Media dan Bahan Pelajaran
 - Variasi Dalam Pola Interaksi
 - Variasi Dalam Gaya Mengajar
 - Variasi Dalam Penggunaan Media dan Sumber Belajar
 
Sedangkan menurut (Wardani, 2005), variasi kegiatan pembelajaran adalah perubahan proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi rasa jenuh dan jenuh. Beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa variasi adalah suatu perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran, yang bertujuan untuk mengatasi rasa bosan siswa dan meningkatkan semangat belajar siswa serta meningkatkan perhatian siswa, sehingga siswa dapat aktif dan berpartisipasi dalam kegiatannya. sedang belajar. Variasi penggunaan media pendengaran memerlukan pergantian atau kombinasi dengan media visual dan media taktil.
Sedangkan menurut (Mulyasa, 2013), variasi proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu variasi gaya mengajar, variasi penggunaan media dan sumber belajar, variasi pola interaksi, dan variasi pembelajaran.
Keterampilan Membimbing Diskusi dan Keterampilan Mengadakan Variasi Dalam
Jika guru melakukan kesalahan atau salah dalam pelaksanaan variasi yang dibuatnya, maka siswa juga akan salah menafsirkan pesan yang ingin disampaikan guru. Apabila guru melakukan variasi secara berlebihan maka pembelajaran akan terganggu dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara efektif dan efisien. Seorang calon guru atau pengajar harus mampu menguasai keterampilan dalam memimpin diskusi, hal ini bertujuan agar diskusi dapat berjalan dengan lancar.
Keterampilan memimpin diskusi merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki seorang guru agar dapat membina dan membimbing siswa dalam berdiskusi. Diskusi kelompok ini bertujuan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama, yang dilakukan secara rutin dan tatap muka untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antar siswa.
KETERAMPILAN MENGAJAR TEORI DENGAN MULTI MEDIA MODEL KTSP
Diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa mudah memahami konsep matematika, berpikir kritis dan memperoleh keterampilan menghadapi kehidupan (life skill). Selain itu penggunaan Autograph sebagai media pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi, memudahkan siswa dalam menyerap apa yang disampaikan guru, dan simulasi dapat berlangsung karena tersedianya gambar animasi, warna dan musik yang sesuai. dapat menambahkan realisme. Penggunaan tanda tangan dalam pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan memudahkan siswa dalam menyerap apa yang disampaikan guru.
Penerapan KTSP mendorong guru untuk berkreasi terutama dalam menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia, dan benar-benar memudahkan siswa dalam belajar dengan sumber belajar yang tersedia.
KETERAMPILAN MENGAJAR MODEL K.13
Model Pembelajaran dan Prinsip Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk tujuan pengajaran dan tahapannya. Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk apa dan bagaimana siswa belajar paling baik serta bagaimana menyelesaikan suatu masalah pembelajaran. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek yang menunjang apa yang menjadi tujuan pembelajaran.
Selain itu, setiap model pembelajaran mempunyai tingkatan (sintaksis) yang dapat diselesaikan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model
Setiap model pembelajaran mempunyai urutan langkah kerja (sintaks) masing-masing, yang dapat diuraikan sebagai berikut. Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah pemahaman konsep, makna dan hubungan, melalui proses intuitif hingga akhirnya mencapai suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang menggunakan kemampuan berpikir siswa yang berbeda secara individu dan kelompok dalam menyelesaikan masalah matematika di sekolah.
Model pembelajaran Project Based Learning (PBL) menggunakan proyek nyata, sehingga siswa dapat menggunakan materi pelajaran matematika untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (di dunia nyata).
PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
- Hakikat Kurikulum
 - Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 - Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
Pengertian kurikulum menurut Mulyasa (2006:20) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. Sedangkan Muslich (2008:17) menyatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK), yaitu kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Secara operasional, kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (UTC) mempunyai empat ciri, yaitu (1) berorientasi pada disiplin ilmu, (2) berorientasi pada pengembangan individu, (3) akses terhadap kepentingan daerah, dan (4) bersifat kurikulum teknologi.
Pengetahuan Guru Tentang KTSP 1. Pengertian Pengetahuan
- Hakikat Pengetahuan Guru Tentang KTSP Mengacu pada pengertian KTSP di atas, maka
 
Sedangkan pengetahuan konseptual dapat berupa: (a) suatu konsep tertentu atau sekumpulan konsep dan (b) prinsip-prinsip yang menghubungkan konsep atau fakta. Pertama, pengetahuan khusus yang meliputi: (1) terminologi, yaitu pengetahuan tentang istilah dan konsep, dan (2) fakta, yaitu pengetahuan tentang peristiwa, orang, sumber informasi, dan sebagainya. Tanpa pengetahuan KTSP yang baik maka kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai peserta didik tidak dapat tercapai dengan baik.
Tanpa pengetahuan yang cermat dan mendalam tentang KTSP, guru tidak akan mampu bekerja secara terarah.
Perangkat Pembelajaran
- Silabus
 - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 - Lembar Kerja Siswa (LKS)
 
Pengenalan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang bertujuan untuk membangkitkan motivasi dan menarik perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Penutupan merupakan kegiatan yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dan dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman/kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan yang ditujukan pada pembelajaran terpadu melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam proses belajar mengajar.
Modul adalah suatu alat atau fasilitas pembelajaran yang memuat materi, metode, batasan dan cara evaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam kaitannya dengan tingkat kompleksitas (Depdiknas, 2008:3).
DAFTAR PUSTAKA
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan software Autograph untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Pengembangan materi dan model pembelajaran matematika realistik berbasis media dan konteks lokal Surakarta sebagai penunjang.
PROFIL PENULIS