• Tidak ada hasil yang ditemukan

mikro konseling dina

N/A
N/A
Dini Nur apriliani

Academic year: 2025

Membagikan "mikro konseling dina"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dina Nur Apriliana

Nim : 2220502057

Kelas : Bpi B

Mata Kuliah : Mikro Konseling

Laporan Proses Konseling Yang Mengalami Krisis ekonomi akibat kebakaran rumah dan risign dari pekerjaan.

1. IDENTITAS KLIEN

Nama : FA

Umur : 24 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Asal : Palembang

2. identitas permasalahan klien

Masalah yang dialami klien “FA” dilihat dari hasil wawancara secara langsung pada tanggal 12 februari 2025 di kediaman rumah orang tuanya. Klien ini merupakan korban krisis akibat kebakaran dan hilangnya pekerjaan yang di alami kurang lebih sekitar 5 bulan yang lalu yang dimana asal mulanya klien ini sedang memasak air namun ia lupa mematikan kompor tersebut disitu ia langsung pergi berangkat kerja tak lama kemudian ada warga yang menelfon saya padasaat jam kerja saya, lalu disitu saya langsung menjawab telfon tersebut. Terdengar dari suara tersebut berjeritdan ketakutan saya mencoba bertanya dengan pelan “ada apa, apa yang sudah terjadi” lalu dijawab oleh tetangga saya ia berkata bahwa rumah saya kebakaran disitu saya langsung syok dan langsung meminta izin untuk pulang disitu saya langsung pulang dengan ngebut setelah sampai saya tidak menyangka rumah yang saya bangun dari nol itu telah hangus.

Warga disitu mencoba menenangkan saya, disitu saya baru teringat bahwa kejadian ini di akibatkan oleh diri saya sendiri dimana saya lupa mematikan kompor pada saat saya memasak air. Disitu saya langsung menelfon oang tua saya untuk memberitahu kejadan ini sontak orang tua saya sedih dan langsung menghampiri saya. Dari kejadian itu akhirnya saya pulang kerumah orang tua saya. 2 minggu dari kejadian kebakaran rumah tersebut ternyata klien “FA” ini di resign dari pekerjaannya dikarenakan adanya pengurangan karyawan di pabrik tempat kerjanya, mendengar hal tersebut disitu “FA” langsung menemui atasanya untuk meminta tolong agar dirinya tidak di risign, karena dia butuh untuk membiayai hidupnya dan orang tuanya, namun tetap sama jawabannya tidak bisa karena sudah tercantum nama “FA” dan itu tidak bisa di ubah dengan terpaksanya “FA” harus berhenti bekerja menjadi karyawan di pabrik tersebut. Saat ia pulang kerumah ia mengatakan pada orang tuanya bahwa ia baru saja di risign dari pekerjaannya disitu ibunya menangis melihat kemalangan anaknya. setelah itu “FA” memiliki ide untuk

(2)

mencari rongsokan agar bisa menghasilkan uang untuk kebutuhan hidup mereka, karena “FA”

tidak bisa mendaftar pekerjaan dimana- mana karena sekarang mendaftar pekerjaan saja harus memiliki syarat yaitu memiliki ijazah yang dimana berkas- berkas “FA” sudah hangus terbakar.

Akhirnya “FA” memilih untuk menjadi seorang rongsokan agar bisa mendapatkan uang untuk bisa makan.

Akibat dari kejadian yang di alami “FA”, klien merasa menyesal dan sedih karena kelalaiannya dan juga karena di resign dari pekerjaannya. Yang menyebabkan harta bendanya hilang seketika yang dulu kehidupannya dari 100% sekarang menjadi 0%. Namun mereka masih bersyukur yang dimana mereka masih di berikan tempat tinggal dirumah orangtuanya walaupun itu karena keterpaksaan dan menahan rasa malu. Pelajaran salah satunya adalah yaitu dengan berhati- hati lagi dalam melakukan suatu kegiatan jika memang sudah tidak digunakan lagi alangkah baiknya untuk dimatikan, dicabut, dan lain sebagainya.

3. Jenis Layanan

Jenis layanan yang saya pakai yaitu konseling individu dengan pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah terapi psikologis yang digunakan oleh konselor atau terapis untuk membantu individu dalam arah yang positif. Banyak berbagai variasi dalam perubahan kognitif, emosi dan perilaku adalah faktor terpenting dari terapi perilaku kognitif. Metode ini berkembang sesuai dengan kebutuhan klien, di mana konselor beroperasi, instruksi, waktu terbatas, disusun dan difokuskan pada klien, suatu pendekatan untuk mengembangkan dan memproses informasi dalam pikiran manusia. Karena pada saat kejadian itu, pikiran klien pasti akan memberikan efek negatif , ketika seseorang berbicara tentang hal- hal yang berbau kebakaran dan pekerjaan klien akan memberikan reaksi negatif.

a. Tahapan dalam konseling individu

1. Tahap awal yaitu konselor dan klien membangun hubungan, identifikasi masalah

“FA”,

dan menetapkan tujuan konseling.

2. Tahap pertengahan yaitu konselor dan klien bekerja sama untuk mengeksplorasi masalah, mengidentifikasi pola pikir dan perilaku negatif, dan mengembangkan strategi koping yang sehat.

3. Tahap akhir yaitu konselor dan klien mengevaluasi kemajuan F, merencanakan tindak lanjut, dan mengakhiri hubungan konseling.

4. Tahap tindak lanjut yaitu klien menerapkan strategi baru dalam kehidupan sehari-hari dan terus mengevaluasi kemajuan mereka.

4. Asas

(3)

a. Asas Kerahasiaan yaitu saya dan “FA” saling menjaga kerahasiaan dan informasi dari saudara “FA”

b. Asas Keterbukaan yaitu saya dan saudara “FA” sama sama secara terbuka dalam menceritakan masalah maupun memberikan solusi agar mudah diselesaikan permasalahan saudara “FA”

5. Fungsi

1. Fungsi pemahaman adalah upaya untuk memahami secara mendalam tentang suatu hal, baik itu masalah, situasi, atau konsep. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengetahuan yang komprehensif dan akurat tentang masalah “FA”

2. Fungsi pengentasan berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada individu yang mengalami masalah, baik masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karir

Proses Sesi Konseling Sesi 1

Konselor : Selamat Siang bu “FA”, terima kasih sudah datang hari ini, saya Dina Nur Apriliana di sini saya berperan sebagai konselor anda. Bagaimana perasaan anda hari ini?

Klien : Selamat siang bu, sebenarnya saya masih syok akan kejadian yang sudah menimpa keluarga saya, yang dimana juga diri saya sudah di risign. ini seperti mimpi buruk.

Konselor : Saya bisa memahami bagaimana perasaan anda. Kebakaran dan hilangnya pekerjaan itu membuat anda trauma. Apakah anda bersedia menceritakan lebih banyak tentang apa yang anda alami?

Klien : (Mulai bercerita dengan ekspresi wajah sedih) Waktu itu saya sedang bekerja Pada saat saya sedang bekerja tiba tiba ada yang menelfon ternyata itu tetangga saya disitu saya angkat lalu tetangga saya berbicara dengan nada panik mereka langsung berkata bahwa rumah saya kebakaran. Disitu saya langsung syok dan berlari meminta izin untuk pulang disitu saya langsung pulang dengan keadaan yg tidak bisa digambarkan lagi. Sesampainya di halaman rumah saya menjerit histeris melihat rumah yang saya bangun dari nol hangus seketika yang dimana harta benda saya ada di dalam rumah itu semua.

Konselor : Saya turut perihatin dengan apa yang anda alami. Apakah ada luka fisik yang masih anda rasakan sampai sekarang?

Klien : Alhamdulillah tidak ada bu, tapi yang lebih parah adalah trauma yang saya alami. Saya takut berhadapan dengan kompor, bahkan ketika saya melihat kompor seperti saya melihat kejadian yg dulu.

(4)

Konselor : Trauma ini wajar terjadi setelah mengalami kejadian yang mengerikan. Apakah ada hal lain yang ingin anda ceritakan?

Klien : Saya juga di risign dari pekerjaan bu, dikarenakan adanya pengurangan karyawan yang dimana hanya saya yg menjadi tulang punggung keluarga.

Konselor : Lalu sekarang kamu tinggal dimana?

Klien : Sekarang saya pulang ke rumah orang tua.

Konselor : Saya mengerti, masalah ekonomi ini pasti sangat membebani anda. Apakah anda sudah mencoba mencari alternatif pekerjaan lain?

Klien : Saya bingung, Bu. Saya bisa memasak bu tapi saya trauma sama kompor

Konselor : Terima kasih sudah berbagi dengan saya. Hari ini kita sudah melakukan langkah awal yang penting. Untuk sesi berikutnya, kita akan fokus pada bagaimana mengatasi trauma.

Apakah ada hal yang ingin Anda tanyakan sebelum kita akhiri sesi ini?

Klien : Tidak, Bu. Terima kasih sudah mendengarkan saya.

Konselor : Samasama. Saya akan selalu ada untuk Anda.

Sesi 2

Konselor : Selamat siang “FA”, apa kabar?

Klien : (Terlihat Lebih Tenang) Siang, Bu. Saya sudah sedikit lebih tenang untuk menceritakan trauma masalalu saya. Saya mencoba untuk lebih tenang dan fokus pada hal-hal positif.

Konselor : Itu bagus sekali. Bagaimana dengan trauma Anda, apakah masih sering muncul sampai sekarang?

Klien : Kadang-kadang masih muncul, Bu. Tapi saya mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan lain.

Konselor : Itu cara yang bagus untuk mengatasi trauma. Apakah Anda sudah mencoba mencari pekerjaan lain?

Klien : Saya masih bingung, Bu. Tapi saya ada rencana untuk ikut pelatihan keterampilan.

Mungkin saya bisa belajar membuat kerajinan tangan.

Konselor : Itu ide yang bagus. Pelatihan keterampilan bisa menjadi modal anda untuk mendapatkan pekerjaan baru. Apakah anda sudah mencari informasi tentang pelatihan ini?

(5)

Klien : Sudah, Bu. Saya bahkan sudah mendaftar untuk pelatihan menjahit minggu depan.

Konselor : Luar biasa! Saya sangat senang mendengar perkembangan positif ini. Selain pelatihan keterampilan, kita juga akan terus membahas cara mengatasi trauma anda. Kita akan belajar teknik relaksasi dan bagaimana mengelola pikiran negatif.

Klien : Baik, Bu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin.

Konselor : Saya percaya anda bisa melewati masa sulit ini. Saya akan selalu mendukung anda jangan takut dan jangan ragu ya, saya akan selalu membuka pintu untuk anda kapanpun yang anda minta

Klien : Terimakasih bu Konselor : Sama-Sama

DOKUMENTASI:

Referensi

Dokumen terkait