• Tidak ada hasil yang ditemukan

Miranda Rika Margareth NIM S.13.1243 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP LAMAPENGGUNAAN POPOK PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI RUANG ANAK RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN - Repository Universitas Sari Mulia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Miranda Rika Margareth NIM S.13.1243 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP LAMAPENGGUNAAN POPOK PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI RUANG ANAK RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN - Repository Universitas Sari Mulia"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Kebanyakan ibu lebih memilih popok dibandingkan popok kain, dengan alasan popok bayi lebih praktis karena tidak perlu sering mengganti popok yang basah karena tinja, selain itu membuat rumah lebih bersih dan tidak terkena urin bayi. . Dampak terburuk dari penggunaan popok yang salah, selain mengganggu kesehatan kulit, juga dapat mengganggu tumbuh kembang bayi. Bayi yang mengalami ruam popok akan mengalami permasalahan seperti rasa khawatir dan sulit tidur, selain itu proses menyusui akan terganggu karena bayi akan merasa tidak nyaman sehingga berat badannya tidak bertambah (Maryunani, 2014).

Penggunaan popok yang benar dapat mengurangi bahkan mencegah ruam popok. Pilihlah popok yang berbahan katun yang lembut, jangan terlalu sering menggunakan popok, kenakan popok dengan benar dan jangan terlalu ketat agar kulit bayi tidak lecet, bila perlu segera ganti popok bila sudah terlihat, mengeluarkan gelembung dan mengeluarkan urin. . Orang tua perlu mengetahui kondisi kulit bayinya karena kulit bayi sangat lembut dan sensitif. Misalnya rutin menggosok area popok dengan kain yang bertekstur kasar atau tebal (seperti handuk), dan jarang menggunakan popok basah.

Ada pula kasus lain ketika ibu kurang hati-hati dalam membersihkan kotoran bayi, sehingga sisa kotoran masih tertinggal di sekitar alat kelamin saat popok baru dipasang. Dermatitis popok disebabkan oleh pemakaian popok dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan gesekan dengan pakaian atau selimut yang digunakan bayi atau anak, yang menyebabkan tingginya kelembaban kulit akibat urin dan feses sehingga menimbulkan munculnya jamur dan bakteri (Maryunani, 2014 ). Ruam popok terjadi karena urea yang terkandung dalam urin diubah menjadi amonia oleh bakteri yang biasanya terdapat pada kulit bayi dan mengkontaminasi popok yang basah dan kotor (Deslidel, 2012).

Kulit lembab disebabkan oleh penggunaan popok yang salah, seperti pemakaian dalam waktu lama, kotor, terlalu ketat, tidak segera diganti atau dibersihkan sehingga mudah menimbulkan gesekan, mudah menyerap bahan iritan, mudah tumbuhnya kuman sehingga menyebabkan kulit tergores. dan pH meningkat karena feses dan urin sehingga menimbulkan peradangan ruam popok (bercak merah/bercak kemerahan, basah, melepuh, bersisik, bengkak, gatal, nyeri dan membuat bayi pilih-pilih) (Maryunani, 2010).

Kerangka Konsep

Lokasi, Waktu dan Sasaran Penelitian

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak, yaitu pengambilan responden yang kebetulan ada (tersedia) di suatu tempat yang sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010). Ansari Saleh Banjarmasin dengan memberikan kuisioner kepada ibu-ibu yang kebetulan ada di sana mengasuh anaknya dan mempunyai bayi usia 0-12 bulan. Namun ada jumlah minimal yang harus dikumpulkan peneliti yaitu 30 sampel.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti melakukan pengamatan atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007). Sikap Sikap merupakan respon seseorang terhadap timbal balik yang mencakup pendapat dan faktor emosional seperti perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, baik atau buruk, dan sebagainya (Wawan dan Dewi 2010).

Tabel 2.1 Definisi Operasional
Tabel 2.1 Definisi Operasional

Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Teknik Pengumpulan Data

Analisa Data

Setelah pengkodean selesai, hasilnya dimasukkan ke komputer menggunakan tabel distribusi berdasarkan variabel pengetahuan baik, cukup buruk (˂56%) dan sikap seperti sikap positif jika skor responden ≥ rata-rata, sedangkan sikap negatif jika skor responden ≥ rata-rata. skor responden adalah ˂ rata-rata. Pembersihan data merupakan proses pengecekan data untuk menghilangkan data yang tidak diperlukan, misalnya menghilangkan nilai dari variabel yang tidak diketahui karena jawaban responden membingungkan. Analisis tersebut menggambarkan sebaran variabel tunggal yaitu pengetahuan dan sikap ibu terhadap lama pemakaian popok pada bayi 0 sampai 12 bulan. A.

Menurut Wawan dan Dewi (2010), nilai setelah diketahui termasuk dalam kriteria tingkat pengetahuan yaitu. Kemudian hasil mean individu dibandingkan dengan mean keseluruhan (kelompok) dimasukkan ke dalam T-skor Likert, sebagai berikut.

Deskripsi Lokasi Penelitian

Hasil Penelitian dan Analisa Data

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat sebagian besar responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 12 orang atau sekitar 40%. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dengan kuesioner tentang sikap ibu terhadap lama penggunaan popok pada bayi 0-12 bulan di ruang anak RSUD Dr. Ibu berpendidikan SD berjumlah 5 orang, hanya 2 orang yang menjawab benar, 9 orang berpendidikan rendah, 5 orang menjawab benar, 14 orang ibu berpendidikan SLTA hanya 6 orang dan ibu berpendidikan tinggi menjawab benar.

Pada dasarnya mereka tidak tahu dan tidak peduli berapa lama mereka menggunakan popok, karena salah satunya adalah para ibu yang terlalu percaya pada popok dan mudah percaya iklan di TV bahwa popok bisa bertahan 7-8 kali lebih lama. urin, meski kapasitas tiap popok berbeda-beda. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat responden yang bersikap positif dan negatif berimbang dengan distribusi sebanyak 15 orang atau 50%.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan survei ini terdapat 12 (40%) responden yang memiliki pengetahuan baik, artinya pengetahuan ibu tentang berapa lama menggunakan popok pada bayi usia 0-12 bulan sudah berada pada kategori pertama. Misalnya saja mengenai waktu penggunaan popok, ibu tidak hanya mengetahui berapa lama penggunaan popok, namun juga mengetahui berapa lama penggunaan popok. 3 dan 7 yaitu ruam popok hanya terjadi jika popok bayi tidak diganti dalam jangka waktu yang lebih lama yaitu 2-3 jam, dan penggunaan popok dapat lebih dari 8 jam.

Hasil survei terhadap 30 responden ibu yang mempunyai bayi dan balita menderita ruam popok menunjukkan bahwa 15 (50%) ibu mempunyai sikap positif dan 15 (50%) ibu mempunyai sikap negatif. Menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap adalah: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh budaya, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan. , dan faktor emosional atau sikap yang didasari oleh emosi, yang berperan sebagai pelampiasan pertahanan ego seseorang. 4 dan 5 yaitu pencegahan ruam popok dengan mengganti popok maksimal setiap 8 jam dan sebaiknya ibu menggunakan popok maksimal 2-3 jam untuk mencegah ruam popok.

Karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai lama penggunaan popok, ibu tidak terlalu peduli jika popok anaknya sudah penuh. Disini peneliti hanya ingin mengetahui apakah ibu mempunyai latar belakang lulusan SMA atau sarjana. Hasil penelitian yang dilakukan oleh ibu-ibu dengan latar belakang pendidikan yang baik tidak dapat menjamin ibu-ibu tersebut mampu menangani penggunaan popok dalam jangka waktu lama. Dari segi pengetahuan memang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang duduk di bangku SMP atau SD, namun dilihat dari sikap ibu dalam penggunaan popok Kita sering melakukan kesalahan dalam penggunaan popok, misalnya ibu-ibu yang mengenakan popok terlalu ketat pada bayinya. , dan sering kita jumpai para ibu atau pengasuh yang terlalu mempercayai popok sehingga tidak memeriksa isinya selama berjam-jam.

Mereka yang tidak terlalu peduli dengan lamanya penggunaan popok karena alasan pekerjaan yang membuat mereka jarang berada di rumah dan anaknya diasuh oleh orang lain, membuat mereka kurang peduli tentang seberapa sering popok perlu diganti dan dalam hal apa. waktu. popok harus dibersihkan dan diganti dengan popok baru. . Lalu ada faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu terhadap lama penggunaan popok, yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting dan pengaruh budaya, misalnya pengetahuan dan sikap akan lebih mudah terbentuk jika pribadi ini Pengalaman terjadi pada situasi yang mencakup individu itu sendiri, sikap-sikap yang dikukuhkan searah atau sama dengan orang-orang yang dianggap penting, dan sikap-sikap anggota masyarakat yang dianggap penting. Berdasarkan teori yang ada, cara penggunaan popok yang benar tidak boleh terlalu ketat, jika popok terlihat penuh dengan urin dan feses segera diganti atau paling lama dalam waktu 2-3 jam (Irwan dalam Deslidel, 2012).

Pasalnya, area yang tertutup popok dapat menyebabkan area yang tertutup popok menjadi lembab akibat urin atau feses (Purnaningrum, 2012). Daerah yang tertutup popok sebaiknya dikeringkan dengan kain lembut (Kristiyanasari, 2011) agar permukaan kulit lembut bayi tidak tergores. Sebelum menggunakan popok pada bayi yang mengalami ruam, sebaiknya ibu tidak mengoleskan bedak pada area tersebut. tertutup popok, karena bedak menutup pori-pori kulit bayi yang tergores sehingga terasa nyeri saat disentuh. Biasanya cara bayi menunjukkan rasa tidak nyaman adalah bayi rewel dan tidak mau menyusu. Dengan demikian, kepekaan seorang ibu dalam merawat daerah perianal anaknya diharapkan dapat mengurangi dan mencegah terjadinya ruam popok (Irwan dalam Deslidel, 2012).

Simpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait