• Tidak ada hasil yang ditemukan

_Mirta Wilda_

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "_Mirta Wilda_ "

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Minat belajar siswa masih terlalu rendah, hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang tidak tahu cara belajar, mengantuk pada saat pelajaran, melakukan aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran, dan sering pulang pergi ke kelas.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Motivasi Belajar
  • Pembelajaran Matematika Di SD

Agar mampu menambah pengetahuan keterampilan memastikan penguatan kompetisi dan motivasi agar mampu menerapkan pemberian penguatan kompetisi yang lebih optimal dalam proses pembelajaran. Pemberian penguatan apabila dilakukan dengan cara dan prinsip yang benar dapat mempermudah tercapainya tujuan penggunaan penguatan. Pemberian penguatan kepada seluruh anggota kelompok di dalam kelas dapat dilakukan secara terus menerus seperti halnya pemberian penguatan kepada individu. a) Penguatan tertunda.

Pemberian umpan balik seperti itu dalam proses pendidikan yang interaktif disebut “memberi penguatan” karena justru akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Persaingan individu semata akan menimbulkan dampak buruk, seperti : rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, konflik, persaingan antar kelompok belajar. 26 Zakiah Darajat, dkk, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2011) hal.141. menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku belajar individu 27 Motivasi adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

Penelitian Relevan

Sedangkan perbedaannya terletak pada hal yang dipelajari, penelitian ini fokus pada cerita anak dalam keberhasilan membaca dan menulis, sedangkan peneliti fokus pada pengaruh penguatan terhadap motivasi belajar dengan materi pecahan dan penjumlahan. Penelitian tentang pemberian penguatan (reinforcement) berupa kompetisi (competition) untuk meningkatkan kecerdasan (intelligence) pembelajaran fiqh di mi al-ba’ani Perumdam Bengkulu yang ditunjukkan dari hasil nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa yaitu mean nilai siklus I sebesar 6,62 dan meningkat sebesar 7,25 pada siklus II sedangkan persentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 60,25 persen mengalami peningkatan proses pembelajaran pada siklus II yaitu 90 persen. Kesesuaian antara hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan Cony Indra Wahyu menggunakan penguatan yang sama.

Sedangkan perbedaannya terletak pada apa yang dilakukan peneliti, penelitian ini mengarah pada kecerdasan kecerdasan siswa. Persamaan hasil survei peneliti dan survei Oktavika Trihesty adalah sama-sama menggunakan amplifikasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada hal yang dilakukan yaitu penelitian ini mengarah pada hasil belajar melalui metode survei korelasional dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan peneliti mengarah pada motivasi belajar melalui metode deskriptif.

Skipsi Destia Rinta Cahayani (2015) “Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Krida Mandala.” Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan mengetahui hasil peningkatan motivasi siswa dengan pemberian penguatan verbal. Persamaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Destia Rinta Cahayani adalah sama-sama tentang motivasi belajar siswa. Sedangkan perbedaannya terletak pada penggunaan metode ex post facto dan peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Skipsi menurut suhanda (2017) “pengaruh pemberian penguatan dalam proses pembelajaran terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 anak tuha. Sedangkan perbedaannya terletak pada apa yang dipelajari, penelitian ini mengarah pada pengaruh pemberian penguatan dalam bentuk kompetisi dalam memotivasi siswa dengan pendekatan ex post facto dengan pendekatan kuantitatif.

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang terdiri dari dua variabel yaitu penguatan berupa kompetisi dan motivasi belajar yang akan diteliti pengaruh kedua variabel tersebut sehingga jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari kebenaran ilmiah, baik berupa pendapat yang dikeluarkan oleh seorang ahli atau seseorang atau tentang gejala atau peristiwa atau permasalahan yang terjadi di lapangan.

Populasi dan Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, karena jumlah populasinya lebih dari 100 orang. Jadi jumlah populasinya adalah 144 siswa, sehingga peneliti dapat menggunakan random sampling. Apabila pokok bahasannya kurang dari 100, sebaiknya diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika survei lebih besar dari 100, maka 10-15% atau 20-25% dari total populasi telah diambil. Karena populasi dalam penelitian ini berjumlah lebih dari 100 orang, maka penulis mengambil sampel sebanyak 15% dari total populasi yaitu 22 orang.

Teknik pengambilan sampelnya menggunakan random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.38 Random sampling adalah pengambilan anggota sampel secara acak dari suatu populasi tanpa memandang strata dalam populasi tersebut.39.

Teknik Pengumpulan Data

Variabel yang ingin diukur dengan angket ini adalah penguatan berupa kompetisi terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian penguatan berupa kompetisi terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu. Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara penguatan berupa kompetisi dengan motivasi belajar siswa.

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara penguatan kompetitif dengan motivasi belajar siswa. Analisis data menggunakan product moment untuk mengetahui pengaruh penguatan kompetisi terhadap motivasi belajar siswa kelas V Matematika SD Negeri 24 Kota Bengkulu. Artinya hipotesis adanya pengaruh penguatan berupa kompetisi terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu dapat dibuktikan.

Hal ini membuktikan bahwa pengaruh pemberian penguatan berupa kompetisi terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu adalah positif. Hal ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian penguatan berupa kompetisi terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pemberian penguatan berupa kompetisi dengan motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu adalah angket nilai ciklis.

Bentuk untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 22 sampel, diketahui bahwa pemberian penguatan berupa kompetisi motivasi belajar matematika siswa cukup mendukung. Selain itu pemberian penguatan berupa kompetisi terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu dengan rumus korelasi product moment sebesar 0,423 berarti terdapat pengaruh positif antara penguatan berupa kompetisi dengan pembelajaran. motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu.

Tingkat signifikansi 5% dengan rtabel 0,423 < rhitung 0,470 Artinya hipotesis dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penguatan berupa kompetisi dengan motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu.

Tabel 3.15  Interprestasi Koefisien Kolerasi Nilai r  Angka koefisien   Kritiria
Tabel 3.15 Interprestasi Koefisien Kolerasi Nilai r Angka koefisien Kritiria

Intrusmen Penelitian

Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui data mengenai pemberian penguatan berupa kompetisi dapat dilihat pada lembar validitas terlampir yang membuat penilaian responden melalui angket yang dibagikan peneliti. Tabulasi Tabel Pembantu Kuesioner Uji Validitas Variabel X. Hasil Uji Validitas Kuesioner Penguatan berupa Lomba Soal Nomor 1 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui validitas dari variabel angket yang memberikan penguatan berupa lomba butir soal nomor 1 1 pada momen produk untuk menggunakan: Untuk mengetahui validitasnya maka dilanjutkan dengan hasil analisis perhitungan validitas angket yang memberikan penguatan berupa kompetisi dengan melihat tabel nilai koefisien “r” product moment N = 22 dengan tingkat signifikan sebesar 5% dengan harga r tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka harga r hitung = 0,551 > r tabel 0,423 item nomor 1 dinyatakan valid. Tabel tabel pembantu angket validitas variabel Y. Hasil uji validitas butir no. 1 angket motivasi belajar. Perhitungan di atas menunjukkan nilai rxy sebesar 0,514. Untuk menentukan validitas, maka dilanjutkan dengan hasil analisis perhitungan validitas kuesioner dengan melihat tabel nilai koefisien “r”. product moment N = 22 dengan tingkat signifikan 5% pada harga stabil.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh harga rhitung = 0,514 > rtabel = 0,423 maka butir nomor 1 dinyatakan valid. Untuk pengujian item angket nomor 2 dan seterusnya dilakukan dengan cara yang sama seperti item angket penguatan nomor 1. Uji validitas kuesioner secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Untuk mengetahui apakah seluruh item pada angket penguatan memenuhi syarat. berupa kompetisi reliabilitas atau tidak, analisis reliabilitas kuesioner dilanjutkan dengan melihat tabel dengan nilai koefisien “r” product moment N = 22 dengan taraf signifikan 5%, sehingga rtabel = 0.423.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas harga..rgt; rtabel 0,423, maka item pada skor validitas umum diatas dinyatakan reliabel. jika anda ingin mencari angket keseluruhan dari variabel y yaitu tentang motivasi belajar, anda dapat menggunakan rumus seperti diatas sebelum memasukkan rumus alpha. Untuk mengetahui seluruh item pada angket motivasi belajar reliabel atau tidak maka analisis reliabilitas dilanjutkan dengan melihat tabel nilai koefisien “r” product moment dk = N signifikan 5%, maka r11 = 0,429 > rtabel . 0,423, maka item tersebut mempertanyakan validitas umum yang dihasilkan dari reliabilitas di atas.

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Analisis Data

Pembahasan Hasil Penelitian

PENUTUP

Saran

Saat aku berhasil mendapatkan nilai bagus dalam sebuah ulangan, guru berkata “nilaimu sangat bagus”. 3 Ketika saya mendapat nilai bagus, guru mengucapkan selamat dan mengajak siswa bertepuk tangan dan memberi senyuman. Ketika saya mengerjakan tugas saya dengan benar, guru memberi saya senyuman dan acungan jempol.

Guru berkata: “Kamu pandai menyikapi diskusi kelompok ketika mengerjakan tugas kelompok. Ketika saya mengerjakan soal di depan kelas dengan benar, guru atau guru memberi saya hadiah. Ketika mengerjakan soal kelompok, guru diam dan tidak memberikan hadiah kepada kelompok yang mendapat nilai baik 10.

Bapak atau Ibu guru berkata kepada kelompok diskusi “kamu hebat dan baik” yang mengetahui cara mengerjakan tugas kelompok dengan baik dan benar. 13 Bapak atau Ibu guru memberikan nasihat kepada seluruh kelompok atau individu dalam pelaksanaan tugas. 7 Guru memberi saya tepuk tangan atau acungan jempol ketika hasil ulangan saya bagus.

14 ROSMALA DEWI, S.Pd Guru Kelas IV.A PNS 15 MIGINI HAYATI, S.Pd Guru Kelas IV.B GTT 16 YUNITA ELMIANTI, S.Pd Guru Kelas IV.C GTT. LISMINAH, S.Pd Guru Kelas VI.A PNS 23 NELLY KHAIRANI, S.Pd Guru Kelas VI.B Guru PNS 24 ERMA YULIARTI, S.Pd Guru Kelas VI.C PNS 25 Hj.

Tabel Nilai-nilai r Product Moment
Tabel Nilai-nilai r Product Moment

Gambar

Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 3.15  Interprestasi Koefisien Kolerasi Nilai r  Angka koefisien   Kritiria
Tabel 4.8 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r  Angka  Koefisien  Kritiria
Tabel Nilai-nilai r Product Moment
+3

Referensi

Dokumen terkait