• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN: PERUBAHAN EKONOMI, SOSIAL DAN LAPANGAN PEKERJAAN

N/A
N/A
Maghfira Rahmadani

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN: PERUBAHAN EKONOMI, SOSIAL DAN LAPANGAN PEKERJAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

PERUBAHAN EKONOMI, SOSIAL DAN LAPANGAN PEKERJAAN

Dosen Pengampu : Dr. Novida Yenny, M.Si.

Dr. Sugiharto, M.Si

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

ERWAN SYAHPUTRA (3192431013)

FUTRI ANGRAINI DAULAY (3191131011) MAGHFIRA RAHMADANI (3193131026) ROY MANUEL SILALAHI (3193331011)

KELAS A/ SEMESTER 6 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perubahan Ekonomi, Sosial Dan Lapangan Pekerjaan” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Novida Yenny, M.Si. dan Bapak Dr.

Sugiharto, M.Si selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dibidang ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya memohon maaf sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Terima kasih.

Medan, 21 Februari 2022 Kelompok 2

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan Pembahasan...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

2.1 Perubahan Sosial...3

2.2 Perubahan Ekonomi...4

2.3 Lapangan Kerja Dari Waktu Ke Waktu...6

BAB III...10

PENUTUP...10

3.1 Kesimpulan...10

3.2 Saran...10

DAFTAR PUSTAKA...11

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi bisa dibilang sebagai indikator berhasil atau tidaknya suatu pemerintahan dalam menjalankan, mengelola, dan membangun negara. Meskipun, ada banyak faktor baik di dalam negeri maupun di tataran global yang menjadi faktor penentu.

Menurut ekonom Amerika Serikat, Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah suatu kenaikan kemampuan jangka panjang dari negara untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat sangat mungkin akan meningkatkan peluang kesempatan berusaha, namun disisi lain akan mengarah pada tekanan inflasi yang berpengaruh langsung pada upah tenaga kerja. Padahal kenaikan upah tenga kerja tidak bisa selalu diturunkan dari ketidakseimbangan pada pasar tenaga kerja pasar.

Davidsson (2003) dan Kirzner (1973) berpendapat bahwa wirausaha merupakan perilaku kompetitif yang mendorong pasar, bukan hanya menciptakan pasar baru, tetapi menciptakan inovasi baru ke dalam pasar, sekaligus sebagai kontribusi nyata dari wirausaha sebagai penentu pertumbuhan ekonomi. Kewirausahaan bukanlah sesuatu yang baru dalam ekonomi.

Istilah kewirausahaan telah dilakukan setidaknya sejak 150 tahun yang lalu, dan konsepnya telah ada sejak 200 tahun lalu (Bygrave, 2004). Peningkatan jumlah wirausaha menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, wirausaha mempengaruhi seluruh perekonomian, khususnya pengaruhnya pada pasar tenaga kerja.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penulisan makalah ini maka akan dilakukan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perubahan sosial yang terjadi pada kewirausahaan yang dilaksanakan ? 2. Bagaimana perubahan ekonomi yang terjadi pada kewirausahaan yang dilaksanakan ?

(6)

3. Bagaimana perubahan lapangan pekerjaan yang terjadi dari waktu ke waktu ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Untuk tujuan masalah berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapatnya perubahan sosial yang terjadi pada kewirausahaan 2. Terdapatnya perubahan ekonomi yang terjadi pada kewirausahaan

3. Terdapatnya perubahan lapangan pekerjaan yang terjadi dari waktu ke waktu

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah.Karena pada hakikatnya manusia tidak bisa berhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa yang artinya mereka akan selalu mengalami perubahan. Baik itu perubahan yang cepat atau lambat, maupun Perubahan yang kecil atau besar. Masyarakat memiliki peran penting terhadap terjadinya perubahan sosial pada jangka waktu tertentu. Masyarakat inilah yang kemudian akan menghadapi faktor-faktor terjadi perubahan hingga mengalami perubahan sosial itu sendiri.

2.1.1 Pengaruh Wirausaha Terhadap Perubahan Sosial

Mensejahterakan rakyat

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang paling sulit untuk diatasi.

Wirausaha dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan rakyat.

Wirausaha memberikan peluang bagi rakyat untuk membuka usahanya sendiri. Wirausaha juga membuka banyak lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, dan menambah pendapatan perkapita rakyat yang secara otomatis menggerakkan perekonomian bangsa.

Dengan pendapatan perkapita yang bertambah, rakyat dapat menjangkau fasilitas pendidikan, kesehatan, kebersihan, bahan pangan yang bergizi, dan menurunkan kriminalitas. Sehingga, wirausaha dapat membantu mensejahterakan rakyat.

Meningkatkan daya saing bangsa

Menurut Agus Prianto dalam jurnal Urgensi Penguatan Budaya Wirausaha untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Era MEA (2015), keberadaan pewirausaha akan menjadi penyangga utama penggerak perekonomian dan penopang daya saing bangsa.

(8)

Disebut menopang daya saing bangsa, kareana wirausaha menghasilkan berbagai produk baik barang ataupun jasa yang dapat bersaing dengan produk internasional.

Membangun jejaring sosial

Wirausaha adalah suatu kegiatan yang kompleks dan melibatkan banyak orang.

Misalnya tenaga kerja, pembeli, penyalur, pemasok bahan baku, hingga wirausaha lainnya. Wirausaha berkomunikasi dan membangun hubungan sosial yang baik dengan orang-orang tersebut. Hubungan sosial yang baik dan luas, dapat menjadi salah satu kunci kecuksesan wirausaha. Sehingga, membangun jejaring sosial merupakan salah satu dari pengaruh wirausaha. Wirausaha juga membantu membangun jaringan sosial antar negara.

Seperti yang diketahui, bahwa perdagangan merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya globalisasi (keterhubungan manusia secara global).

2.2 Perubahan Ekonomi

Perubahan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

Perubahan struktur ekonomi merupakan suatu gejala dalam ekonomi yang terjadi dalam perekonomian sebagai akibat pertumbuhan ekonomi atau meningkatnya kesejahteraan dalam masyarakat sehingga akan berpengaruh pada tingkat serta pola konsumsi masyarakat.

Penelitian empiris yang dilakukan oleh Chenery dan Syrquin dalam amir 2001 mengidentifikasi bahwa sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat perkapita yang membawa perubahan dalam pola permintaan konsumen dari penekanan pada makanan dan barang-barang kebutuhan pokok lain ke berbagai macam barang-barang manufaktur dan jasa, akumulasi modal fisik dan manusia (Sumber Daya Manusia), perkembangan kota-kota dan industri ± industri di urban bersamaan dengan proses migrasi penduduk dari pedesaan ke perkotaan, dan penurunan laju pertumbuhan penduduk dan family size yang semakin kecil,

(9)

struktur perekonomian suatu negara bergeser dari yang semula di dominasi oleh sektor pertanian atau dan pertambangan menuju sektor-sektor non primer khususnya industri.

2.2.1 Pengaruh Wirausaha Terhadap Perubahan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan ‘teknologi’ produksi itu sendiri. Sementara itu, pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi merupakan perbaikan teknologi dalam arti luas misalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru yang bersumber dari kreativitas para wiraswasta untuk perbaikan kualitatif dari sistem ekonomi itu sendiri.

Dalam teori kewirausahaan destruksi kreatif (the creative destruction theory of entrepreneurship) yang digagas oleh Joseph A. Schumpeter, wirausahawan dipandang sebagai inovator utama dan kewirausahaan adalah pendorong utama ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui badai penghancuran kreatif (Schumpeter, 1947).

Pengembangan kewirausahaan berbasis UMKM diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam pencapaian pilar ekonomi SDGs dengan penciptaan lapangan kerja, penciptaan kondisi kerja yang layak, inovasi bisnis, adaptasi dan mitigasi dampak negatif ekonomi, sosial dan lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pengembangan kewirausahaan berbasis UMKM yang dituju diharapkan akan dapat meningkatkan daya saing UMKM di pasar domestik dan global sehingga UMKM dapat terintegrasi dengan Global Value Chains (GVC) dan semakin banyak UMKM yang naik kelas (Scalling Up) yang ditandai dengan peningkatan volume usaha, pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan tenaga kerja UMKM.

Beberapa pengaruh wirausaha terhadap perubahan ekonomi, yaitu sebagai berikut :

Memacu pertumbuhan ekonomi,

Dengan adanya peranan wirausaha dalm perekonomian dapat menghasilkan efek berjejang seperti mampu merancang bisnis terbaru yang akan berdampak pada

(10)

Menambah pendapatan Negara

Jika muncul suatu usaha baru yang dibangun oleh wirausahawn maka akan menghasilkan pendapatan bagi negara, karena dari bisnis yang dihasilkan tersebut pemerintah dapat menarik pajak usaha yang akan berkontribusi pada pendapatan negara.

Serta usaha yang didirikan tersebut juga membuka lapangan kerja yang akan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga juga dapat ikut serta berkontribusi menambah pendapatan negara.

Wirausaha menciptakan perubahan sosial

Wirausaha berlomba melahirkan inovasi dan ide baru di sektor usahanya. Hal ini membuat wirausaha dapat mengurangi ketergantungan pada sistem bisnis yang sudah usang. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup, peningkatan moral dan kebebasan ekonomi yang lebih besar karena dunia usaha dan masyarakat menjadi semakin inovatif.

2.3 Lapangan Kerja Dari Waktu Ke Waktu

Dengan adanya kemajuan serta perkembangan IPTEK manusia dimudahkan dalam melakukan pekerjaan dan aktifitas sehari – hari. IPTEK telah mempengaruhi hampir setiap sendi kehidupan manusia, termasuk dalam hal ini lapangan pekerjaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa lapangan pekerjaan sekarang terjadi fenomena perkembangan yang sangat pesat. Ini dikarenakan kemajuan IPTEK menawarkan banyak hal seperti lapangan kerja baru, peningkatan produktifitas, dan pelayanan jasa yang lebih baik. Banyak pekerjaan baru yang muncul di era IPTEK seperti sekarang. Hal ini harusnya bisa menimbulkan dampak positif bagi manusia sekarang. Manusia mampu mengembangkan kemampuan serta keahlian di beragam bidang pekerjaan sesuai keahlian mereka. Namun hal ini juga bisa berdampak negatf jikalau kita tidak bisa memanfaatkan IPTEK dengan baik.

IPTEK bisa mengakibatkan seseorang kehilangan pekerjaan karena kemajuan teknologi yang ditawarkan. Tidak mengherankan jika banyak lapangan pekerjaan yang hilang ditengah kemajuan teknlogi pada masa sekarang. Permasalahan mengenai ketersediaan lapangan pekerjaan bagi pencari kerja perlu dilakukan. Hal ini disebabkan meskipun jumlah lapangan

(11)

pekerjaan sangat beragam jenis dan jumlahnya namun tetap belum mampu menampung juml angkata kerja. Di sisi lain, pencara kerja mengharapkan bidang pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya dan hal ini belum dapat dipenuhi pihak penyedia kerja (Martono 2010).

Ketersediaan lapangan atau kesempatan kerja baru untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan, yakni pengangguran merupakan salah satu target yang harus dicapai dalam pembangunan ekonomi nasional maupun daerah. Pertumbuhan pengangguran tersebut secara langsung menimbulkan resultant bagi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, karena membuat sumber daya terbuang percuma, dan pendapatan masyarakat berkurang.

Sementara itu adanya keterbatasan pendidikan dan keterampilan, berakibat pada rendahnya produktivitas tenaga kerja dan menjadi kendala bagi pengangguran untuk memasuki dunia kerja. Keadaan seperti itu menimbulkan tekanan ekonomi yang mempengaruhi emosi masyarakat maupun kehidupan rumah tangga sehingga akan mengurangi kesejahteraan masyarakat. TerkaitTerkait dengan hal itu, diselenggarakan pembangunan ketenagakerjaan atas asas keterpaduan dan kemitraan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Menurut UU tersebut, salah satu tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah untuk memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, serta menciptakan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.

Masalah-Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di Indonesia Pembangunan dalam berbagai sektor yang dilakukan Indonesia sangat membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian dengan kualifikasi tertentu. Berbagai lapangan pekerjaan terbuka setiap waktu di seluruh Indonesia, tapi pencari pekerjaan jauh lebih banyak dibandingkan kuota yang tersedia.Dalam prosesnya ternyata pembangunan tidak hanya dihadapkan kepada keterbatasan tenaga kerja ahli, melainkan masih banyak masalah lainnya. Kondisi itu dapat dilihat dengan banyaknya masalah yang dihadapi ketenagakerjaan di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja

(12)

Jumlah penduduk yang besar akan menghasilkan angkatan kerja yang besar pula.

Angkatan kerja yang besar jika dapat dimanfaatkan dengan baik akan mampu meningkatkan kegiatan perekonomian yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, hal itu baru dapat dicapai apabila angkatan kerja seluruhnya terserap oleh kesempatan kerja. Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan lapangan pekerjaan di masyarakat. Pernyataan itu dapat dilihat dari kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar ditambah dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang seharusnya menjadi pendorong peningkatan kegiatan ekonomi justru menjadi beban bagi pembangunan ekonomi. Akan tetapi tingkat pertumbuhan penduduk tinggi itu tidak diiringi oleh pertumbuhan kesempatan kerja. Ini adalah penyebab utama terjadinya pengangguran.

Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah

Rendahnya tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang memengaruhi mutu tenaga kerja Indonesia. Karena rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan tenaga kerja Indonesia minim dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi. Akibatnya, jumlah hasil produksi yang dihasilkan rendah sedangkan biaya produksi tinggi. Tingginya biaya produksi mengakibatkan hasil produksi Indonesia sulit bersaing dengan produk negara lain. Selain itu, mutu tenaga kerja berpengaruh pula pada tinggi rendahnya upah tenaga kerja. Upah buruh di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Serbia, Cina, Rusia, Singapura, dan Malaysia.

Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata

Di samping sumber daya manusia yang relatif masih rendah, sektor ketenagakerjaan di Indonesia juga dihadapkan kepada masalah penyebaran tenaga kerja yang tidak merata.

Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara, di daerah lain yang wilayahnya lebih luas masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Akibatnya, di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran. Sementara, di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal.

Pengangguran Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan

kerja

(13)

Mengakibatkan tidak semua angkatan kerja dapat diserap oleh lapangan kerja (pengangguran). Hal ini lebih diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, pengangguran juga terjadi sebab angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta oleh dunia usaha. Pengangguran dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1. Pengangguran berdasarkan sifatnya

 Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan. Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerjanya tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerja dalam satu minggu kurang dari 36 jam.

 Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum sebab kelebihan tenaga kerja. Umpamanya, seorang petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup hanya dikerjakan oleh satu orang. Namun, sebab anaknya tidak punya pekerjaan dia ikut menggarap tanah itu. Anak petani itu termasuk penganggur terselubung.

2. Pengangguran berdasarkan penyebabnya

 Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan dalam struktur perekonomian, misalnya dari agraris menjadi industri. Otomatis kondisi itu mengakibatkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian di sektor pertanian tidak terserap di sektor industri, sehingga mereka akan menganggur.

 Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan pergeseran yang tiba- tiba pada penawaran dan permintaan tenaga kerja, sehingga sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja.

 Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim. Contohnya, buruh tani akan bekerja pada waktu panen, tetapi kalau sudah habis masa panen dia akan menganggur.

 Pengangguran voluntary. terjadi sebab adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela dia tidak bekerja (minta berhenti bekerja). Contohnya, seorang pegawai sebuah perusahaan berhenti bekerja sebab punya uang yang banyak.

(14)

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan, dia memperoleh dari penghasilan uang yang didepositokan atau dengan menyewakan rumah.

 Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi sebab adanya mekanisasi atau penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Pengangguran deflasioner disebabkan oleh pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah tentang masa depan. Bukan masa depan sudah diprediksi, tetapi masa depan yang hampir tidak terbayangkan hari ini dan hanya dapat diketahui dari kreativitas dan penciptaan esok hari. Inilah yang yang selalu menjadi perdebatan antara wirausaha dengan ekonom, yakni antara prediksi dan imaginasi. Sebenarnya, memahami perkembangan konsep kewirausahaan akan membantu untuk lebih memahami ekonomi dan kebijakan-kebijakan ekonomi. Ketika tidak ditemukan variabel ekonomi untuk menjelaskan dampak kenaikan produktivitas terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi tanpa harus memicu inflasi, maka disinilah pentingnya variabel aktivitas kewirausahaan

Kondisi sosial ekonomi merupakan keadaan yang berhubungan dengan masyarakat yang ditinjau dari segi sosial dan segi ekonomi. Keadaan tersebut meliputi kebutuhan masyarakat sendiri dan cara pemenuhan kebutuhannya. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya, masyarakat bekerja sesuai dengan keahliannya guna mendapatkan penghasilan atau pendapatan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

3.2 Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami dari tim penyaji meminta saran dan kritikan dari pembaca untuk perbaikan makalah kami ini di kemudian hari. Dan kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai bahan referensi belajar

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, A., Novita, D., Tarigan, N. M. R., Yusrita, Y., & Riana, Z. (2021). Kewirausahaan.

Yayasan Kita Menulis.

Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia. Teori Dan Temuan Empiris. Jakarta:

Indonesia. Todaro, M.P dan Smith, S.C. 2006. Pembangunan Ekonomi Edisi Kesembilan. Erlangga. Jakarta: Indonesia

https://www.setneg.go.id/baca/index/kewirausahaan_umkm_dan_pertumbuhan_ekonomi https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/08/130000169/adakah-pengaruh-wirausaha-

terhadap-perkembangan-sosial-dan-budaya-

Referensi

Dokumen terkait

1 MARSUM BAGELEN 2 SUKIYAH BAGELEN 3 SUKIYAH BAGELEN 4 EDGAR ARSHAQ ALFAREZEL BANYUURIP 5 FERA HARYANTI BANYUURIP 6 INTAN YATASYA CAROLINAWATI BANYUURIP 7 MUHAMMAD