• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL KEBIJAKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN BERBASIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF PADA KAPAL UNTUK MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA

N/A
N/A
V V

Academic year: 2023

Membagikan "MODEL KEBIJAKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN BERBASIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF PADA KAPAL UNTUK MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL KEBIJAKAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN BERBASIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF PADA KAPAL UNTUK MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA

Pendahuluan

Transportasi laut merupakan salah satu moda transportasi yang penting dalam kegiatan perdagangan internasional. Namun, transportasi laut juga menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar di dunia. Menurut data dari International Maritime Organization (IMO), emisi GRK dari transportasi laut mencapai 918 juta ton pada tahun 2021.

Emisi GRK dari transportasi laut berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak mentah dan batu bara.

Bahan bakar fosil tersebut menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (NOx).

Emisi GRK dari transportasi laut dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, seperti perubahan iklim, pencemaran udara, dan kerusakan lapisan ozon.

Untuk mengurangi emisi GRK dari transportasi laut, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Model kebijakan transportasi berkelanjutan berbasis penggunaan bahan bakar alternatif pada kapal Model kebijakan transportasi berkelanjutan berbasis penggunaan bahan bakar alternatif pada kapal dapat terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

Kebijakan regulasi

Kebijakan regulasi dapat digunakan untuk mendorong penggunaan bahan bakar alternatif pada kapal. Kebijakan ini dapat berupa peraturan yang mengatur tentang spesifikasi bahan bakar alternatif, standar emisi, dan persyaratan teknologi kapal.

(2)

Kebijakan insentif

Kebijakan insentif dapat digunakan untuk memberikan dukungan finansial kepada perusahaan pelayaran yang menggunakan bahan bakar alternatif. Kebijakan ini dapat berupa subsidi, keringanan pajak, atau fasilitas pembiayaan.

Kebijakan penelitian dan pengembangan

Kebijakan penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif. Kebijakan ini dapat berupa pendanaan penelitian, kerja sama dengan

perguruan tinggi dan industri, serta penyediaan fasilitas uji coba.

Spesifikasi bahan bakar alternatif

Kebijakan regulasi dapat mengatur tentang spesifikasi bahan bakar alternatif yang dapat digunakan pada kapal.

Spesifikasi ini dapat mencakup kandungan energi, titik nyala, dan sifat-sifat fisik lainnya.

Standar emisi

Kebijakan regulasi juga dapat mengatur tentang standar emisi yang harus dipenuhi oleh kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif. Standar emisi ini dapat berupa batasan emisi CO2, CH4, dan NOx.

Persyaratan teknologi kapal

Kebijakan regulasi juga dapat mengatur tentang persyaratan teknologi kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif. Persyaratan ini dapat mencakup desain kapal, sistem propulsi, dan sistem pengolahan gas buang.

(3)

Kebijakan insentif

Kebijakan insentif dapat digunakan untuk memberikan dukungan finansial kepada perusahaan pelayaran yang menggunakan bahan bakar alternatif. Kebijakan ini dapat berupa subsidi, keringanan pajak, atau fasilitas pembiayaan.

Subsidi

Subsidi dapat diberikan kepada perusahaan pelayaran untuk menutupi biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menggunakan bahan bakar alternatif.

Keringanan pajak

Keringanan pajak dapat diberikan kepada perusahaan pelayaran untuk mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan.

Fasilitas pembiayaan

Fasilitas pembiayaan dapat diberikan kepada perusahaan pelayaran untuk membantu pembiayaan pembelian kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif.

Kebijakan penelitian dan pengembangan

Kebijakan penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif. Kebijakan ini dapat berupa pendanaan penelitian, kerja sama dengan perguruan tinggi dan industri, serta penyediaan fasilitas uji coba.

Pendanaan penelitian

(4)

Pemerintah dapat memberikan pendanaan kepada perguruan tinggi dan industri untuk melakukan penelitian dan pengembangan teknologi kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif.

Kerja sama dengan perguruan tinggi dan industri

Pemerintah dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi dan industri untuk mengembangkan teknologi kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif. Kerja sama ini dapat berupa penelitian bersama, pengembangan prototipe, dan uji coba.

Penyediaan fasilitas uji coba

Pemerintah dapat menyediakan fasilitas uji coba untuk kapal yang menggunakan bahan bakar alternatif. Fasilitas ini dapat digunakan untuk menguji kinerja kapal dan emisi gas buang yang dihasilkan.

Kesimpulan

Model kebijakan transportasi berkelanjutan berbasis penggunaan bahan bakar alternatif pada kapal dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi emisi GRK dari transportasi laut. Model kebijakan ini dapat terdiri dari beberapa komponen, yaitu kebijakan regulasi, kebijakan insentif, dan kebijakan penelitian dan pengembangan.

Referensi

Dokumen terkait

For and on behalf of the First Party, sell, transfer / transfer and / or release the rights to the Land and Building to the Second Party itself, at the