• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Literasi Sains

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Model Pembelajaran Literasi Sains"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Model Pembelajaran Literasi Sains merupakan hasil temuan penelitian pengembangan Model Pembelajaran Literasi Sains Tahun 2021. Buku Model Pembelajaran Literasi Sains ini membahas tentang model pembelajaran, literasi sains, pembelajaran sains di SD/MI, grafis sains organizer, kemampuan berpikir tingkat tinggi , Karakteristik Anak Usia 10-11 Tahun Kelas IV SD/MI, dan Komponen Model Pembelajaran Literasi Sains.

Landasan Filosofi Model Pembelajaran Literasi Sains 1. Landasan filosofi literasi sains

Landasan filosofi model sains

Landasan Teori Model Pembelajaran Literasi Sains

Model pembelajaran penelitian ilmiah memungkinkan berpikir terbuka dan kemampuan mempertahankan pendapat serta menyeimbangkan alternatif. Model penelitian ilmiah dapat menumbuhkan semangat kerjasama dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain.

Model Problems Based Learning

Efektivitas PBL dalam Pendidikan

PBL juga terbukti meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, keterampilan memecahkan masalah, prestasi, dan keterampilan mengambil keputusan (Barrell, 2007). Berpikir kritis memerlukan lingkungan belajar yang mengakar kuat pada pengembangan kompetensi sebagai hasil pembelajaran (Kek & Huijser, 2011).

Penilaian dalam konteks pembelajaran berbasis masalah PBL berusaha untuk mendorong strategi

Setiap titik data individu tidak pernah digunakan untuk membuat keputusan berisiko tinggi (Van der Vleuten dan Schuwirth 2005). Karena informasi titik data merupakan kombinasi data kuantitatif dan kualitatif, pengambilan keputusan tidak dapat bersifat algoritmik atau statistik, dan penilaian manusia sangatlah penting.

LITERASI SAINS

PEMBELAJARAN SAINS DI SD/MI

Hakikat Pembelajaran Sains di SD

Sains untuk anak tidak harus selalu bersifat teknis, detail, dan lengkap, karena anak dibawah sepuluh tahun tidak mudah memahami sesuatu dengan ceramah atau penjelasan seperti itu. Anak-anak di bawah usia sepuluh tahun umumnya tidak memerlukan istilah teknis, rumus, dan penjelasan yang sangat mendalam dan lengkap (Clarke et al. 1985; Kamii & DeVries, 1993).

Kompetensi Dasar Pembelajaran Sains dalam Kurikulum 2013 untuk SD/MI

Namun sains untuk anak sekolah dasar harus lebih pada memberikan pengetahuan dasar untuk memudahkan dan memenuhi rasa ingin tahunya, yang muncul dari pertanyaan: bagaimana, kapan, dimana dan bagaimana dengan sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar mereka sehari-hari. (Chaille & Inggris, 1991; Osborne & Freyberg, 1994). Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan pendidikan menengah.

Materi Sains di Sekolah Dasar

  • Bentuk dan Fungsi Bagian Tubuh pada Hewan
  • Bagian Luar Tubuh Orang Utan
  • Bagian Luar Tubuh Kura-Kura
  • Bagian Luar Tubuh Ikan Mas
  • Bagian Luar Tubuh Ikan Lumba-Lumba Pesut Mahakam
  • Bagian Luar Tubuh Burung Cendrawasih
  • Bagian Luar Tubuh Komodo
  • Bentuk dan Fungsi Bagian Tubuh pada Tumbuhan

Pengecualiannya adalah kelompok penyu labi-labi (Trionychoidea) dan penyu belimbing, yang lapisan luarnya tidak bersisik dan digantikan oleh lapisan kulit di bagian luar cangkang tulangnya (Kendrick & Ades, 2009; De Lapparent de Broin dkk. .al., 2006; Zug dkk., 2001; Liat & Das 1999). Dalam bahasa Inggris ada perbedaan lebih lanjut antara penyu darat (land turtles) dan penyu air tawar (freshwater turtle atau kura-kura darat). Namun, ada juga penyu. suku tertentu yang tidak dapat memasukkan kepalanya ke dalam karapas.

Cyprinus carpio atau lebih dikenal dengan ikan mas di Indonesia merupakan ikan konsumsi yang dibudidayakan dan juga populer sebagai ikan hias. Ikan mas merupakan ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomi penting dan tersebar luas di Indonesia. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang didatangkan dari China, Eropa, Taiwan dan Jepang... merupakan hasil seleksi di Indonesia.

Klasifikasi ikan mas menurut Khairuman dan Sudenda (2002) adalah sebagai berikut: Filum: Chordata. Subgrup: Vertebrata Superkelas: Ikan Kelas: Osteichthyes Subkelas: Actinopterygii Ordo: Cypriniformes Subordo: Cyprinoidea Famili: Cypridae Subfamili: Cyprinidae Genus: Cyprinus Spesies: Cyprinus carpio b) Ciri-ciri ikan mas. Sumber: AST.Afandi.www.mediaajar.com.2011 Warna ikan mas sangat bervariasi, antara lain hijau zaitun, perak keemasan, dan kuning. Hampir seluruh tubuh ikan mas tertutup sisik, dan hanya sebagian kecil saja yang tidak bersisik.

Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan tergolong sisik sikloid atau bulat yang jaraknya teratur.

Gambar 1 Bagian Luar Tubuh Kerbau
Gambar 1 Bagian Luar Tubuh Kerbau

Pengertian Graphic Organizer for Science

Dengan topik sebagai judul pada garis horizontal, siswa membandingkan dua aspek topik pada masing-masing sisi garis vertikal. Mereka mungkin saling eksklusif, seperti membandingkan mamalia dan non-mamalia atau serangga dan laba-laba, atau mereka mungkin membandingkan dua jenis laba-laba dengan karakteristik berbeda. Jadilah kreatif saat menggunakan bagan di seluruh pelajaran atau unit sains dan di seluruh area konten.

Strategi Graphic Organizer for Science

  • Kelas 3 – 5 SD

Misalnya, grafik dapat digunakan untuk memperkenalkan suatu topik setelah membaca buku untuk mengaktifkan pengetahuan siswa sebelumnya dan latar belakang pengalaman, kemudian untuk memperjelas bidang masalah dan menganalisis serta meringkas konsep, dan akhirnya untuk membantu siswa berkomunikasi dan menilai apa yang telah mereka pelajari. . Mintalah siswa mendeskripsikan apa yang mereka pelajari dengan membaca, mendiskusikan, dan mengamati ilustrasi, foto, diagram, grafik, peta, dan grafik lainnya dalam sebuah buku. Ciri-ciri suatu organisme dapat ditampilkan pada peta karakteristik deskriptif dengan sumbu horizontal dan vertikal untuk mengembangkan model deskriptif organisme, seperti kupu-kupu.

Siswa juga dapat menggunakan pengatur grafis untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari kepada orang lain, terutama jika kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan masing-masing kelompok mempelajari aspek berbeda dari suatu topik atau masalah sains dengan menggunakan pendekatan teka-teki gambar. Pengatur grafis buatan siswa dapat ditampilkan sebagai poster kelas, sebagai halaman dalam buku yang ditulis siswa, pada slide proyektor overhead atau dalam presentasi PowerPoint, atau dalam blog online tentang suatu topik untuk berkomunikasi dan menjelaskan kepada orang lain apa yang ditemukan siswa. Buatlah satu set teks buku lainnya tentang ulat dan kupu-kupu untuk dibacakan atau untuk dilihat atau dibaca oleh siswa sendiri, bersama orang dewasa, berpasangan atau berkelompok.

Situs web Butterfly adalah sumber yang bagus, dengan banyak link ke foto dan klip video kupu-kupu untuk diamati oleh siswa. Secara keseluruhan kelas, berpasangan, kelompok kecil, atau sendiri-sendiri, siswa dapat menggunakan peta fitur deskriptif untuk menulis, merangkum, menganalisis, dan menafsirkan deskripsi kupu-kupu yang mereka amati, susun, dan klasifikasikan pada bagan.

Gambar 12 Graphic Organizer for Science Struktur dan Fungsi  Tumbuhan
Gambar 12 Graphic Organizer for Science Struktur dan Fungsi Tumbuhan

Siswa yang Berjuang Menggunakan Graphic Organizer for Science

Penilaian Menggunakan Graphic Organizer for Science Berhasil menyelesaikan bagan yang menampilkan apa

SAINS DALAM KEARIFAN LOKAL

Pengertian Kearifan Lokal

Sebagai ruang interaksional yang dirancang mencakup pola hubungan antara manusia dengan manusia atau manusia dengan lingkungan fisiknya (Ridwan, 2007).

Sain dalam Kearifan Lokal

Model pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal mengarahkan siswa untuk mengamati atau mengamati secara langsung dan mendalam lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian John Dewey yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajarinya berkaitan dengan apa yang telah mereka ketahui, baik kegiatan maupun peristiwa yang terjadi disekitarnya (Rosyidah, 2008). Siswa akan mudah memahami materi ketika mereka melakukan aktivitas mempelajarinya, sehingga akan membuat mereka menikmati proses pembelajaran (Wright, 2001).

HIGHER ORDER THINKING SKILLS

  • Pengertian Higher Order Thinking Skills
  • Taksonomi Bloom dan HOTS
  • Analisis
  • Sintesis
  • Evaluasi
  • Manfaat Higher Order Thinking Skills

34; Meskipun Taksonomi Bloom bukan satu-satunya kerangka kerja untuk mengajarkan berpikir, namun Taksonomi Bloom adalah yang paling banyak digunakan, dan kerangka kerja berikut ini cenderung berkaitan erat dengan karya Bloom. Tujuan Bloom adalah untuk mendorong bentuk pemikiran yang lebih tinggi dalam pendidikan, seperti menganalisis dan mengevaluasi, daripada sekadar mengajar siswa untuk menghafal fakta (hafalan).” Taksonomi Bloom dirancang dengan enam tingkatan untuk mendorong pemikiran tingkat tinggi. Keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) melibatkan menghafal, sedangkan berpikir tingkat tinggi memerlukan pemahaman dan penerapan pengetahuan tersebut.

Tiga tingkat teratas taksonomi Bloom—sering kali disajikan dalam bentuk piramida, dengan tingkat pemikiran berada di puncak struktur—adalah analisis, sintesis, dan evaluasi. Misalnya, seorang siswa dapat menyimpulkan hubungan antara apa yang dia baca di koran atau artikel dan apa yang dia amati sendiri. Pemikiran sintetik tingkat tinggi terlihat ketika siswa mengumpulkan bagian-bagian atau informasi yang telah mereka ulas untuk menciptakan makna baru atau struktur baru.

Evaluasi merupakan tingkat paling atas dari piramida taksonomi Bloom karena pada tingkat ini siswa diharapkan mengumpulkan secara mental semua yang telah dipelajarinya guna melakukan evaluasi materi yang terinformasi dan beralasan. Pengamat mengatakan hal ini disebabkan karena siswa Indonesia belum terbiasa mengerjakan soal-soal yang memiliki kemampuan berpikir Tingkat Tinggi.

KARAKTERISTIK ANAK USIA 10-11 TAHUN DI KELAS EMPAT SD/MI

Karakteristik Perkembangan Kognitif

Karakteristik Perkembangan Bahasa

Karakteristik Perkembangan Sosial Emosional 1. Perkembangan emosional

Biasanya juga disebabkan oleh perubahan fisik yang masih sangat baru terjadi pada anak di usia ini. Hal ini bisa disebabkan oleh stres yang dialami, terutama saat ia sedang berusaha beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya, baik secara fisik maupun mental. Pada usia ini, anak yang semakin dekat dengan teman sebayanya mungkin akan menunjukkan rasa cemburu ketika temannya bermain dengan teman lainnya.

Namun, baik bagi anak laki-laki maupun perempuan, penerimaan diri oleh teman sebaya merupakan hal yang penting. Anak-anak mungkin bersedia mengenakan pakaian yang memenuhi standar persahabatan mereka, mendengarkan musik yang mereka yakini akan disukai teman-temannya, dan bahkan menyukai dan membenci hal yang sama dengan temannya. Padahal, bisa menentukan perkembangan sosial anak usia 10 tahun ke atas.

Jika seorang anak merasa tidak diterima oleh teman-temannya, hal ini dapat menjadi masalah perkembangan sosial bagi anak saat remaja. Hal ini berpotensi menyebabkan anak sering bertengkar dengan saudaranya, terutama adiknya.

KOMPONEN MODEL PEMBELAJARAN LITERASI SAINS

  • Dasar Pemikiran Model
  • Tujuan Model
  • Sintak Model
  • Sistem Sosial
  • Prinsip Reaksi
  • Sistem Pendukung
  • Dampak Instruksional dan Pengiring

Hal ini melibatkan guru membantu siswa mendefinisikan dan mengatur tugas-tugas pembelajaran yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan. Pada tahap ini guru membantu siswa merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan yang akan dipresentasikan. Sintaks model pembelajaran literasi sains yang dikembangkan berdasarkan model pembelajaran saintifik inkuiri dan model PBL dapat dilihat pada gambar berikut.

Sistem sosial yang dibangun dalam model pembelajaran literasi sains yaitu: siswa harus bekerja dalam kelompok dan terlibat aktif. Guru mengarahkan pemikiran siswa untuk menganalisis kemungkinan kesulitan yang akan mereka hadapi nantinya dalam proses penelitian. Guru menawarkan LKPD kepada siswa agar mereka dapat menebak tentang temuan yang akan diselidiki.

Sistem pendukung dalam pengembangan model pembelajaran literasi sains yaitu berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media, buku siswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan lembar kerja siswa (LKPD). Sedangkan dampak yang menyertai dari pengembangan model pembelajaran literasi sains adalah tanggung jawab, kerjasama tim, dan ketelitian.

DAFTAR PUSTAKA

The power of problem-based learning in developing critical thinking skills: Preparing students for tomorrow's digital future in today's classrooms. Improving students' general problem-solving skills using teacher-less problem-based learning in a large classroom setting. Characteristics of students' mathematical promise when engaging with problem-based learning units in the elementary grades.

Gambar

Tabel 2. Pasangan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 untuk  kelas 4 SD
Gambar 1 Bagian Luar Tubuh Kerbau
Gambar 2 Bagian Luar Tubuh Orang Utan
Gambar 3 Bagian Luar Tubuh Katak
+7

Referensi

Dokumen terkait

ACKNOWLEDGEMENTS All praise be to Allah SWT, who has always given His grace and mercy so that the author can complete a thesis entitled “AFRICAN AMERICAN FILMMAKERS AS “NON-WESTERN”

Hasil penelitian ini menunjukkan: 1 pengembangan media mobile learning berbasis aplikasi appypie pada pembelajaran teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gamping Sleman; 2