• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran TGfU Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pajangan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Model Pembelajaran TGfU Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pajangan"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

Desi Asmarita: Model Pembelajaran TGfU untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bola Voli Kelas VIII SMP Negeri 2 Pajangan. Judul: Model Pembelajaran TGfU Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bola Voli Underpassing Kelas VIII SMP Negeri 2 Pajangan.

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Dalam proses pembelajaran permainan bola voli, siswa juga kurang semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian (Yudha et al., 2017) bahwa model pembelajaran TGfU berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar teknik underpass dasar bola voli siswa.

Tabel 1. 1 Hasil Penilaian Harian Passing Bawah Bola Voli
Tabel 1. 1 Hasil Penilaian Harian Passing Bawah Bola Voli

Kajian Teori

  • Pendidikan Jasmani
  • Model Pembelajaran
  • Model Pembelajaran Teaching Games for Understanding (TGfU)
  • Hasil Belajar
  • Passing Bawah Bola Voli

Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar dengan baik. Siswa ditanya apa yang harus dilakukan (pertimbangan taktis) dan bagaimana melakukannya (memilih respons yang benar dan keterampilan mengeksekusi) untuk membantu mereka membuat keputusan permainan yang tepat.

Tabel 2. 1 Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar PJOK Untuk SMP Kelas  VIII
Tabel 2. 1 Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar PJOK Untuk SMP Kelas VIII

Penelitian yang Relevan

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif berupa data aktivitas siswa, wawancara, dokumentasi rekaman video, dan deskriptif kuantitatif. Hasil observasi dan penilaian observer kinerja passing bawah siklus I nilai rata-rata 6,61, siswa yang tuntas KKM hanya 15 siswa. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas KKM 24 siswa 21 siswa dengan rata-rata tingkat kelulusan kurang dari 7,00.

Penelitian yang dilakukan oleh Agus Susanto (2010) dengan judul “Upaya Peningkatan Pembelajaran Bola Voli Melalui Pendekatan Bermain Bola Plastik Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Rogojati Kecamatan Sokoharjo Kabupaten Wonosobo”. Penelitian ini menggunakan instrumen yaitu melalui lembar observasi, wawancara, RPP dan tes hasil belajar pada permainan bola voli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan bermain pada proses pembelajaran bola voli dengan bola plastik dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Rogojati Kecamatan Sokoharjo Kabupaten Wonososbo berdasarkan hasil rata-rata skor kelas. , siklus I 70,95 dan siklus II 73,85 sehingga peningkatan nilai rata-rata kelas adalah 2,9 dan ditunjukkan dengan peningkatan persentase ketuntasan belajar pada siklus I 65% dan siklus II 80% sehingga persentase ketuntasan belajar 15% .

Kerangka Berpikir

Jenis Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam berinteraksi. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran.

Setting Penelitian

Desain Penelitian

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LPP) dan skenario proses belajar mengajar untuk setiap siklus dengan menggunakan model pembelajaran TGfU yang meliputi langkah-langkah pembelajaran mulai dari tahap pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan guru beserta kriteria evaluasi aktivitas siswa dan guru. Pelaksanaan tindakan merupakan gambaran tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dilakukan dan prosedur tindakan yang akan dilaksanakan.

Dalam melaksanakan tindakan dalam rencana yang telah disusun, proses pembelajaran berjalan seperti biasa, namun dalam pembelajaran guru belum menggunakan model pembelajaran. Pada pembelajaran selanjutnya, guru menggunakan model pembelajaran TGfU agar hasil belajar siswa dapat tercapai terlebih dahulu dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tahap ini dilakukan observasi oleh guru (observer) untuk mengamati proses pembelajaran berdasarkan lembar observasi.

Pada fase ini dikumpulkan segala bentuk data yang memberikan informasi untuk pengembangan proses pembelajaran dengan menerapkan model asuransi kemudian menganalisis permasalahan dan perkembangan yang terjadi.

Sumber Data

Setelah dilakukan refleksi, berdasarkan informasi yang muncul pada siklus I, disusun rencana yang dilanjutkan pada siklus berikutnya, demikian seterusnya pada setiap siklus, sehingga tindakan terlihat telah mencapai hasil yang maksimal. Data sekunder mengacu pada data yang diperoleh dari literatur dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan subjek penelitian.

Instrumen Penelitian danTeknik Pengumpulan Data

Kesiapan alat permainan bola voli c) Kesiapan media pembelajaran.. a) Memfokuskan perhatian siswa (berbaris, menghitung dan memimpin doa) b) Melakukan kegiatan apersepsi c) Menyampaikan topik dan tujuan. sedang belajar. Total skor 6-10, Implementasi berjalan cukup baik c. Total skor 11-15, Implementasi berjalan dengan baik d. Skor keseluruhan 16-20, Implementasi berjalan sangat baik. Total N/A (%) Kerjasama Disiplin Semangat Percaya Diri Sportif.. a) Siswa saling memberikan informasi kepada teman yang kurang memahami materi pelajaran.

Tabel 3. 1 Lembar Observasi Guru
Tabel 3. 1 Lembar Observasi Guru

Prosedur Penelitian

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran passing atas bola voli melalui model kooperatif TGfU. Tahap pelaksanaan aksi ini berupa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Siklus I mengatasi permasalahan yang teridentifikasi dari data awal dengan meningkatkan gerakan dasar passing bawah dalam pembelajaran bolavoli menggunakan bola voli dan net nyata yang diturunkan kemudian dilombakan.

Siklus II, mengatasi kekurangan pada Siklus I yang telah dilaksanakan agar kekurangan yang ada dapat diperbaiki pada Siklus II dengan menggunakan bola voli sungguhan dan net yang diturunkan kemudian dipertandingkan. Melakukan evaluasi dalam penelitian tindakan kelas dengan mendiskusikan berbagai permasalahan yang muncul di lapangan bersama kolaborator. Data yang diperoleh dari analisis data berupa tindakan mempengaruhi yang dirancang dan digunakan untuk membandingkan hasil yang diperoleh pada siklus I melalui format observasi sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya peningkatan kualitas pembelajaran pada pembelajaran bola voli.

Data diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dampak dari tindakan yang dirancang dan digunakan untuk membandingkan hasil yang diperoleh pada II. bukan saat belajar bermain voli.

Teknik Analisis Data

Tes dianalisis dengan menggunakan skor individu, skor rata-rata siswa, dan kriteria ketuntasan belajar berdasarkan tolak ukur dan penilaian benchmark. Teknik analisis data ini menggunakan rumus statistik sederhana untuk mencari nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklus, untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar mengajar yang berlangsung. pada setiap siklus dilakukan dengan memberikan penilaian berupa soal-soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Ketuntasan belajar yang dijadikan acuan adalah 7,5, maka siswa yang mendapat nilai ≥ dinyatakan tuntas dan sebaliknya Siswa yang mendapat nilai ≤ 7,5 dinyatakan tidak menyelesaikan pelajaran.

Dengan menggunakan ketentuan di atas peneliti dapat menentukan kesempurnaan belajar siswa sebagai tolok ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PJOK di kelas VIII SMP Negeri 2 Pajangan Bantul.

Tabel 3. 6 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Peserta Didik Dalam %
Tabel 3. 6 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Peserta Didik Dalam %

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 dengan kolaborator terlihat bahwa siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal dan belum memenuhi tujuan peneliti. Dari hasil penelitian pada siklus 2 untuk aspek afektif menunjukkan bahwa siswa telah memenuhi tujuan (25 siswa) oleh peneliti dengan kriteria ketuntasan minimal 70. Dari hasil penelitian pada siklus 2 untuk aspek kognitif menunjukkan bahwa siswa telah memenuhi tujuan (25 siswa) peneliti dengan kriteria.

Hasil pemeriksaan siklus 2 aspek kognitif menunjukkan bahwa siswa telah memenuhi tujuan peneliti (25 siswa) dengan KKM 70. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan partisipasi keterampilan afektif, kognitif dan psikomotorik selama pembelajaran. proses. Berdasarkan staf guru penjasorkes terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran diperoleh skor rata-rata sebesar 60,81% pada siklus I dengan penilaian baik (B), sedangkan pada siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 91,4%. dengan predikat sangat baik (SB).

Berdasarkan rekan kerja guru penjasorkes terhadap psikomotor siswa (lower passing skill) dalam pembelajaran bolavoli dengan pendekatan Teaching Games for Understanding (TGfU) siklus 1 diperoleh skor rata-rata sebesar 67,97% dengan predikat baik (Baik). ) sedangkan pada siklus II rata-rata skor yang dicapai rata-rata -93,6% dengan predikat sangat baik (SB).

Gambar 4. 1Hasil Penelitian Aspek Afektif Siklus 1
Gambar 4. 1Hasil Penelitian Aspek Afektif Siklus 1

Pembahasan

Jika pada pembelajaran sebelumnya masih banyak siswa yang kesulitan menerima bola dengan cara passing bawah, pada siklus pembelajaran yang berlangsung siswa dapat passing bawah dengan baik dan benar. Tingkat keterampilan siswa di lapangan mencapai 31 siswa yang nilainya di atas 70 dan memperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 93,5% dengan predikat sangat baik (SB) dan perolehan nilai siswa secara klasikal menunjukkan peningkatan. jelas, bahwa semua siswa telah memperoleh nilai di atas 70 (KKM). Hasil dari aspek psikomotor ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Faizal Chan dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Lower Passing Dalam Permainan Bola Voli Melalui Pendekatan TGfU Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Muaro Jambi” hasil tes psikomotor diperoleh oleh siswa ada 7 siswa yang mencapai nilai 75%, sedangkan 13 siswa lainnya mendapat nilai di atas 80%, dan jika siswa secara keseluruhan mencapai hasil tes psikomotor 82%, maka hasil tersebut sudah mencapai target perolehan rata-rata 80%.

Hasil yang diperoleh dari tes kognitif yang dilakukan siswa adalah 31 siswa yang memperoleh hasil di atas 70 dan jika secara keseluruhan siswa memperoleh hasil tes psikomotor sebesar 82,7%, dimana hasil tersebut mencapai target perolehan rata-rata sebesar 80% dari segi kognitif siswa. . Hasil penelitian kognitif ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Faizal Chan dengan judul “Meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui pendekatan TGfU pada siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Muaro Jambi” hasil tes kognitif yang diperoleh siswa terdapat 7 siswa yang mendapatkan hasil 75% sedangkan 13 siswa lainnya berhasil mendapatkan hasil di atas 80% dan jika pada umumnya siswa mendapatkan hasil tes psikomotorik sebesar 82,5% dimana perolehan hasil sudah mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Keterbatasan Hasil Penelitian

Kesimpulan

Implikasi Hasil Penelitian

Saran

European Journal of Physical Education and Sport Science PENGARUH PERMAINAN PENDIDIKAN UNTUK MEMAHAMI PROGRAM BAGI SISWA SD. Perbedaan persepsi guru pendidikan jasmani mengenai orientasi tujuan instruksional dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar. Peran pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan dalam pengembangan aktivitas fisik dan keterampilan sosial siswa sekolah dasar.

Keterampilan guru pada kelas pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan awal dan akhir di sekolah menengah negeri kota Pontianak. Siswa mendapat nilai 2 jika dapat melakukan 2 aspek yang diamati. Siswa mendapat skor 1 jika dapat melakukan 1 aspek yang diamati. Siswa mendapat nilai 4 jika kriteria respon terjadi, semua siswa mendapat nilai 3 jika kriteria respon 3 terjadi.

Bagaimana hendak melakukannya: pelajar beratur dalam barisan, setiap baris berhadapan antara satu sama lain, pelajar pertama membuat hantaran dan kemudian berlari ke barisan belakang di hadapannya, dan seterusnya. Pelajar mendapat markah 3 jika dapat melakukan 3 aspek yang diperhatikan. Pelajar mendapat markah 2 jika dapat melakukan 2 aspek yang diperhatikan. Pelajar mendapat mata jika dapat melakukan 1 aspek yang diperhatikan. Pelajar mendapat mata 4, apabila kriteria jawapan muncul, semua pelajar mendapat mata 3, apabila kriteria jawapan muncul 3 2 Apakah sikap.

Lampiran 11. 1. Tabel 4. Penilaian Tes Kognitif Peserta Didik
Lampiran 11. 1. Tabel 4. Penilaian Tes Kognitif Peserta Didik

Gambar

Tabel 1. 1 Hasil Penilaian Harian Passing Bawah Bola Voli
Tabel 2. 1 Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar PJOK Untuk SMP Kelas  VIII
Tabel 2. 2 tabel kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi  pembelajaran bola voli kelas VIII semester 1
Gambar posisi teknik passing bawah sebagai berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peningkatan antusias Peserta Didik dalam pembelajaran bola voli ketika materi passing bawah melalui model pembelajaran