Buku ini merupakan buku induk yang memuat rasionalitas, landasan filosofis dan teoritis serta komponen utama model Masyarakat Adil-PK. Buku model PK Masyarakat Adil ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengawas Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dalam menjalankan tugasnya dalam memberikan bimbingan dan pendidikan kepada Anak Didukung Secara Hukum (ABH) seperti tujuan utama dari LPKA. Model Komunitas Adil dikembangkan dengan menerapkan aturan, prinsip dan prosedur yang ada pada kedua bentuk kelompok tersebut.
Pengembangan model Masyarakat Adil dengan pendekatan kelompok di LPKA diharapkan dapat mempengaruhi berkembangnya lingkungan dan masyarakat yang sehat dan kondusif. Model PK Komunitas Adil mengenai apa yang mereka ketahui dan yakini, serta ide dan fenomena yang berinteraksi dengan mereka. Model PK Komunitas Adil Salah satu metode yang dikembangkan Kohberg sebagai pengikut aliran ini adalah pembahasan dilema moral.
Model Masyarakat-PK Adil Model Masyarakat-PK Adil merupakan model pembelajaran yang memiliki lima komponen seperti terlihat pada Gambar 1. Sintaks atau langkah-langkah model PK Masyarakat Adil terdiri atas kegiatan terjadwal mingguan dan kegiatan sesekali.
SINTAK
Fase ini merupakan masa kritis yang ditandai dengan terungkapnya sejumlah perasaan siswa berupa kecemasan akibat situasi yang dianggap aneh dan/atau terjadinya ketegangan akibat konflik antar anggota yang sedang berlangsung. Langkah ini merupakan langkah produktif dimana siswa mengemukakan pendapat, pemikiran, wawasannya kemudian menarik kesimpulan tentang topik atau masalah yang sedang dibahas. Fasilitator meminta siswa mendiskusikan aturan atau norma yang berkaitan dengan topik yang telah dibahas.
Fasilitator meminta siswa mendiskusikan aturan atau norma yang berlaku di lingkungan terkait dengan permasalahan yang dibahas. Jika tidak ada atau kurang, moderator meminta siswa mendiskusikan aturan mana yang harus dibuat dan apa. Model Komunitas-PK Adil Bentuk hubungan yang dimainkan siswa dan moderator selama kegiatan diatur dalam struktur yang fleksibel, tergantung pada kemampuan dan kepribadian siswa.
Untuk tujuan kreatif, seorang fasilitator tidak terlalu aktif, melainkan menyelidiki apa yang dipikirkan dan diinginkan siswa serta mengarahkannya. Fasilitator juga terlibat dalam 'apa' siswa memutuskan untuk melakukan dan 'mengapa' mereka memutuskan untuk melakukan hal ini.
SISTEM SOSIAL
Kadang-kadang fasilitator bertindak sebagai orang yang menyelenggarakan kegiatan, di lain waktu ia berfungsi sebagai sumber informasi. Peran fasilitator dalam kegiatan ini tidak hanya sekedar fasilitator, namun juga supporter, khususnya dengan mendukung muatan moral, keadilan dan kemasyarakatan. Posisi duduk siswa dan fasilitator Dalam praktiknya sangat diperlukan adanya prinsip yang menjauhkan kegiatan kelompok dari hambatan-hambatan yang menurunkan produktivitas kelompok.
Prinsip kesukarelaan menghendaki siswa bersedia dan siap berpartisipasi dalam kegiatan yang diperlukannya. Kesukarelaan ini erat kaitannya dengan kemampuan fasilitator dalam membangkitkan minat siswa terhadap kegiatan yang akan dilakukan.
PRINSIP REAKSI
Komunitas Adil - Model PK 2. Prinsip keterbukaan menuntut siswa untuk bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik ketika memberikan informasi tentang dirinya maupun ketika menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna untuk pengembangan dirinya. Syarat utamanya adalah seorang fasilitator handal yang mampu mengaktifkan siswa untuk memperdalam topik, permasalahan yang dibahas dalam kaitannya dengan konstruksi nilai-nilai karakternya. Dukungan dalam pelaksanaan manajemen kelompok dan konseling kelompok berupa buku pedoman siswa dan panduan bagi fasilitator.
Dampak yang menyertai model Masyarakat-PK yang Adil merupakan dampak yang tidak langsung ditetapkan sebagai tujuan pembelajaran, namun penting untuk dicapai oleh siswa dan lingkungannya. Pengembangan nilai-nilai tersebut didasarkan pada pematangan penalaran moral siswa melalui proses bimbingan kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari model ini adalah pengembangan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik dalam budaya LPKA yang kondusif.
Sedangkan buku pedoman fasilitator dan buku pedoman siswa merupakan buku pendukung untuk membantu pelaksanaan kegiatan pada model ini. Fasilitator mempunyai kemampuan untuk mengaktifkan siswa untuk memperdalam topik, permasalahan yang dibahas dalam kaitannya dengan pembentukan nilai-nilai karakternya.
OLEH
DINA SUKMA
UNTUK ANAK BINAAN HUKUM (ABH)
DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA)
PANDUAN FASILITATOR
DENGAN PENDEKATAN KELOMPOK
KEGIATAN
Fasilitator meminta siswa mendiskusikan aturan atau norma yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Fasilitator meminta siswa mendiskusikan keuntungan dari kepatuhan dan kerugian dari pelanggaran aturan atau norma tersebut. Siswa mendiskusikan aturan atau norma mana yang berhubungan dengan topik yang dibahas.
PENUTUP
Konseling kelompok adalah suatu jenis layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok orang dengan tujuan menyelesaikan permasalahan anggota kelompok. Pada dasarnya konseling kelompok dapat berlangsung secara terbuka dan dinamis, mengikuti perkembangan dan dinamika kelompok. Namun tahapan pelaksanaannya hendaknya dirancang agar kegiatan konseling kelompok mempunyai arah dan pola yang terstruktur sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
Tahapan ini merupakan tahap pembentukan kelompok untuk meletakkan landasan-landasan kelompok, seperti tujuan yang ingin dicapai kelompok, norma-norma kelompok, dan sesi perkenalan untuk memecah “kekakuan” yang mungkin terjadi pada awal pertemuan. Tahap ini merupakan tahap produktif dimana siswa mengungkapkan pendapat, pemikiran, wawasannya kemudian memunculkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tahapan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan yang mempunyai tujuan khusus dan khusus, yaitu menghubungkan permasalahan yang dibicarakan dengan norma/aturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pelaksanaan konseling kelompok terdiri dari dua komponen yaitu fasilitator yang merupakan konselor atau pelatih LPKA yang terlatih dalam memberikan konseling kelompok dan siswa yang merupakan remaja ABH.
PENUGASAN
- ANTARA JANJI DAN HOBI
- MELARIKAN DIRI*
- MENYONTEK
Siswa hanya mempunyai dua kondisi untuk dipilih, salah satunya saat ini bermanfaat bagi mereka, sedangkan kondisi lainnya tampaknya merugikan mereka. Siswa juga didorong untuk menyadari bahwa pemenuhan norma pada hakikatnya memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan dirinya di masa depan.
DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) OLEH
PANDUAN PESERTA DIDIK
ANTARA JANJI DAN HOBI*
Jika Anda membiarkan wanita ini mengaku bersalah, maka Anda bisa selamat dari ancaman penjara.
MENYONTEK*