Sistem pengapian konvensional merupakan sistem pengapian yang menggunakan pemutus arus atau kontak platina sebagai pemutus arus dan penghubung komponen arus ke kumparan primer. Perubahan medan magnet yang sangat cepat pada kumparan primer ketika kontak saklar terbuka menghasilkan tegangan induksi.
RANGKUMAN
Jika tegangan ini ditambah dengan tegangan di titik P, maka menjadi tegangan yang berada di bawah tegangan operasi transistor. Hal ini menyebabkan aliran arus primer cepat terhenti dan medan magnet pada kumparan cepat berubah (runtuh).
LATIHAN
Hal ini mengakibatkan transistor menjadi tidak aktif (OFF) dan lengan kolektor serta emitor transistor terputus.
PENDAHULUAN
MATERI
Saat kunci kontak posisi ON
Bila saklar lampu sein diposisikan ke kanan atau ke kiri maka arus mengalir dari aki menuju kunci kontak, terminal B lampu sein, contact point, koil L1, terminal L lampu sein, saklar lampu sein, lampu sein dan ke ground. Arus selanjutnya dari aki dialirkan ke kunci kontak, flasher terminal B, contact point, koil L1, terminal L, saklar lampu sein, lampu sein dan ke ground sehingga menyebabkan lampu sein menyala kembali.
LATIHAN Jawablah soal berikut
Pada Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Mati
Terminal baterai (+) → fusible link → kunci kontak (saklar IG) → sekring → terminal IG regulator → titik PL1 → titik PL0 → Regulator terminal F → alternator terminal F → sikat → slip ring → kumparan rotor → slip ring → sikat → terminal E alternator → ground → bodi. Terminal baterai (+) → fusible link → Sekering saklar pengapian IG (saklar IG) → Lampu CHG → Terminal L regulator → titik kontak P0 → titik kontak P1 → terminal E regulator → massa benda.
Mesin dari Kecepatan Rendah ke Kecepatan Sedang
Terminal B alternator → terminal B regulator → titik kontak P2 → titik kontak P0 → kumparan magnet pengatur tegangan → terminal E regulator → massa benda. Akibatnya arus tidak melewati resistor dan arus yang masuk ke kumparan rotor akan kembali normal.
Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan Tinggi
Pada dasarnya cara kerja sistem pengisian adalah mengambil sebagian energi mekanik yang dihasilkan dengan memutar mesin, yang kemudian diubah menjadi energi listrik untuk mengisi ulang baterai. Sebaliknya jika frekuensi putaran motor bertambah maka akan menghasilkan tegangan yang tinggi, sehingga regulator membatasi masukan tegangan tinggi dengan cara mengurangi kekuatan magnet magnet sementara.
SISTEM STARTER
Motor Starter
Saat ini terdapat dua jenis motor starter utama yang digunakan pada mobil dan truk kecil, yaitu: konvensional dan reduksi. Kendaraan yang dirancang untuk daerah dingin menggunakan motor starter tipe reduksi yang menghasilkan torsi lebih besar yang diperlukan untuk menghidupkan mesin pada suhu rendah.
Konstruksi Motor Starter Tipe Konvensional
Motor starter yang saat ini digunakan pada mobil menggunakan saklar magnet yang mendorong roda gigi berputar (disebut pinion) untuk mengaktifkan dan melepaskan ring gear di sekitar roda gila, yang dipasang pada baut pada poros engkol. Karena kemampuannya menghasilkan momen yang jauh lebih besar dibandingkan tipe konvensional dengan ukuran dan berat yang sama, banyak kendaraan yang mulai menggunakan tipe reduksi meski dikendarai di daerah panas.
Cara Kerja Motor starter a. Pada saat Starter Switch ON
Pemancar sinyal kuantitas bahan bakar bekerja sesuai dengan tinggi rendahnya tingkat bahan bakar di dalam tangki. Pada sistem injeksi bahan bakar, masuknya bahan bakar ke ruang bakar karena adanya tekanan (injeksi), sedangkan pada sistem bahan bakar mekanis (konvensional), masuknya bahan bakar karena adanya pengisapan (vakum). Saat mesin dihidupkan atau dijalankan, pompa bahan bakar menyedot bahan bakar dari tangki bahan bakar dan memerasnya ke dalam pipa intake dengan cara menyaringnya terlebih dahulu menggunakan filter bahan bakar.
Pompa bahan bakar berfungsi menyedot bahan bakar dari tangki dan memaksanya masuk ke pipa suplai. Tipe tangki internal/tipe impeller yaitu pompa bahan bakar yang terletak di dalam tangki bahan bakar. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan diatur menurut durasi sinyal, sedangkan langkah katup jarum ditetapkan.
PENGGUNAAN ALAT SCANNER
- Kontrol Elektronik / Electronic Fuel Injection (EFI)
- L - EFI
- Sistem bahan bakar (Fuel System)
- Sistem induksi (Air Induction System)
Pada EFI L Jetronic, pengendalian injeksi dilakukan secara elektronik oleh electronic control unit (ECU) berdasarkan jumlah udara yang masuk. Udara yang masuk melalui pengukur aliran udara membuka pelat pengukur yang ditahan oleh pegas balik. Pada EFI tipe D, pengendalian injeksi dilakukan secara elektronik oleh electronic control unit (ECU) berdasarkan jumlah udara di intake manifold.
Sensor untuk mengukur jumlah udara pada intake manifold adalah Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP sensor). Tekanan sebenarnya sebanding dengan udara yang mengalir ke intake manifold dalam satu siklus. Sistem bahan bakar digunakan untuk mendistribusikan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke ruang bakar.
CURRENT DATA
Sistem kontrol elektronik (Electronic Control System)
Scanner ini menawarkan 3 fasilitas yaitu; membaca kesalahan data, menghapus kesalahan data, dan membaca aliran data. Pembacaan data kesalahan mempunyai fungsi untuk mendeteksi kesalahan atau kerusakan pada salah satu sensor atau aktuator. Data sensor dan aktuator akan ditampilkan pada menu ini, seperti nilai tugas pada ISC (aktuator) dan durasi terbukanya injektor.
Tuliskan dengan benar berbagai parameter yang terdapat pada sensor dan aktuator pada tabel berikut. informasi tertentu dibaca pada perangkat. pemindai). Pengetahuan konsep dan pelatihan yang berkesinambungan akan menghasilkan tenaga terampil di bidang teknologi otomotif. Pada bab ini mahasiswa diharapkan melaksanakan praktikum ilmiah di bidang teknologi otomotif untuk menunjang dan membekali mahasiswa dengan kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan.
TUJUAN
MEDIA / ALAT
KESELAMATAN KERJA
LANGKAH KERJA
Pasang baut penahan distributor, kemudian bautnya jangan dikencangkan dulu, posisi ini memungkinkan distributor berpindah posisi. Dorong distributor tanpa memasang tutupnya, pastikan businya platinum, kemudian berhenti di situ dan kencangkan baut pengikat distributor, pada titik inilah busi benar-benar menyalakan api di ruang bakar yaitu 10-15 derajat sebelum titik mati atas ( TDC). Selanjutnya dilakukan penyetelan sudut diam, sudut diam adalah sudut magnetisasi kumparan pengapian, hal ini harus diatur agar sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
Pada posisi penutup distributor dan rotor terbuka, kendurkan 2 baut pengikat platina dengan obeng (+), pada posisi ini kendurkan saja, jangan dilepas. Pasang tutup distributor dan pasang juga kabel busi sesuai dengan urutan penyalaan (FO) yaitu : 1-3-4-2. Lepaskan unit platina dari distributor dengan melepas 2 baut pengikatnya, dan lepaskan kabel IG dari koilnya.
DATA HASIL PRAKTIKUM
Mekanisme memajukan waktu penyalaan pada sistem antara lain; tipe sentrifugal dan tipe vakum. Tangan kiri memegang obeng (+) dan tangan kanan memegang obeng (–) mengatur sudut pendirian, minta bantuan instruktur untuk memberi contoh. Lakukan beberapa kali penyesuaian percobaan hingga diperoleh ukuran sudut pendirian yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan yaitu: 52-54 derajat, setelah mengencangkan baut-baut yang sebelumnya dilonggarkan.
Aturlah celah antara rotor dan stator yang berbentuk pick-up coil, jangan terlalu kendor dan jangan terlalu sempit. Pasang klip lampu flash pada kabel busi silinder nomor 1, dan kabel merah pada aki (+) dan kabel hitam pada aki (-). Nyalakan dudukan mesin lalu arahkan lampu ke arah puli poros engkol, titik yang terbaca oleh mata kita adalah derajat waktu pengapian, catat pada data praktis.
KESIMPULAN
Lakukan inspeksi dan pengujian menggunakan alat ukur multi-tester untuk menerangi sirkuit sistem kelistrikan dengan benar dan aman. Saat merakit sistem kelistrikan penerangan, usahakan baterai tetap dalam posisi tidak tersambung. Setelah rangkaian terpasang, sebaiknya periksa kemungkinan adanya korsleting. Setelah yakin aman, sambungkan terminal baterai. Identifikasi terminal-terminal pada saklar lampu depan, lampu belakang dan lampu sein pada objek stand sistem kelistrikan penerangan, gunakan ohm meter (multimeter) periksa sambungan antara saklar dengan terminalnya masing-masing, catat hasil identifikasi saklar pada praktikum lembar data dalam buku ini.
Ketiga, buatlah rangkaian kelistrikan sistem penerangan jenis headlamp dengan relay kombinasi dengan cara melihat diagram kelistrikan diatas secara baik dan benar. Lakukan pemeriksaan dan pengujian dengan benar dan aman menggunakan alat ukur multi tester pada rangkaian sistem kelistrikan pengisian. Pasang kembali kabel-kabel pada sistem kelistrikan dengan menyambungkan kembali masing-masing kabel ke dudukan mesin seperti semula.
TUJUAN
Ketahui jenis resistor PTC atau NTC yang benar yang digunakan pada sensor suhu kendaraan. Melakukan pengukuran dan pengujian dengan alat multitester secara benar dan aman terhadap seperangkat indikator pada kendaraan. Cabut kabel aki pada engine stand dengan melepas salah satu klem +/- bila engine stand tidak digunakan.
Pelajari desain sirkuit dan pengoperasian dashboard satu per satu pada setiap alat ukur. Perhatikan perubahan suhu air yang dipanaskan, serta perubahan nilai hambatan dalam (Ohm) pada sensor. Seiring dengan perubahan suhu air, hal ini juga akan diikuti dengan perubahan hambatan (ohm) sensor, tunjukkan perubahan tersebut secara grafis 8.
DATA HASIL PRAKTIKUM Tanda Indikator
Selama praktikum bahan bakar EFI dilarang menyalakan rokok, korek api dan benda lain yang dapat menimbulkan kebakaran. Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar pada sambungan pipa dengan rubber seal/seal dengan memperhatikan jalur pipa dan saluran bahan bakar bertekanan. Angkat pipa hantar dengan kedua tangan secara bersamaan dan hati-hati, kecerobohan dalam mengangkat pipa hantar dapat merobek seal/segel karet pada injektor.
Setelah pipa penyalur diangkat, beberapa jenis mesin, ada yang injektornya sudah dilepas dan ada pula yang belum dilepas. Jika ternyata tidak ada kerusakan pada sensor atau aktuator, simulasikan kerusakan tersebut dengan melepaskan salah satu konektor di bawah ini; Langkah untuk mengembalikan lampu check engine menyala adalah dengan menghapus data kesalahan melalui menu Clear Fault Code pada pemindai.
KESIMPULAN
Ketahui tata letak dan jenis konektor yang digunakan pada setiap kendaraan yang digunakan. Pilih mesin bensin, karena bahan bakar kendaraan adalah bensin 19. Pilih ya, maka akan muncul 4 pilihan yaitu;. Persamaan yang berlaku secara universal untuk koefisien perpindahan panas sesaat pada mesin pembakaran dalam (No. 670931).
1 Actuator Merupakan perangkat pada sistem EFI yang berfungsi menjalankan perintah yang diberikan oleh ECU. 5 rangkaian tertutup Istilah dalam rangkaian elektronik yang merujuk pada kondisi dimana rangkaian dapat teraliri listrik karena seluruh sambungan antar komponen kelistrikan pada sistem tersambung dengan baik 6 CMP Sensor elektronik pada sepeda motor berteknologi EFI dalam keadaan berfungsi. 20 Komponen injektor pada sistem bahan bakar EFI yang fungsinya untuk mengatomisasi bahan bakar dari bentuk cair menjadi tetesan-tetesan kecil.