MODUL AJAR GEOGRAFI
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN 2 KELAS X – FASE E
DASAR DASAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 KARTASURA
Di Susun Oleh : Aghnia Mulia Iiqlimah
A610200021
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
A. IDENTITAS MODUL Nama
Penyusun
Aghnia Mulia Iqlimah Nama
Institusi
SMA Negeri 1 Kartasura Tahun 2023/2024
Jenjang Sekolah
SMA Fase/Kelas E/X
Elemen Ketrampilan diri dan Indikator pembelajaran Capaian
pembelajara n
Pada fase E, peserta didik mampu memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain).
Peserta didik mampu menguraikan permasalahan yang timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide solusi terbaik untuk menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/memublikasikan hasil penelitian dalam berbagai media.
Pembelajara n ke-
1/2 Alokasi
Waktu
2 x 45 Menit Kata Kunci - Geosfer
- Ruang - Wilayah - Lingkungan
- interaksi
Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat meredefinisi/mereviu tentang konsep dasar ilmu geografi sesuai dengan bahasa belajar-nya, serta dapat memahami, menuliskan atau menyampaikan pendapat dan mempresentasikan tentang materi yang sedang diajarkan.
Fasilitas 1. Laptop
2. LCD dan Proyektor 3. Handphone
4. LKPD 5. Power Point 6. Papan Tulis
7. Buku pegangan siswa
8. E-book kemendikbud kkurikulum merdeka
9. https://repositori.kemdikbud.go.id/21988/1/XI_Biologi . .
Lingkungan Belajar
Ruang kelas Kategori
Peserta Didik
1. Peserta didik umum: Bisa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung dan bisa memahami materi yang telah di sampaikan
2. Peserta didik berpecapaian tinggi : Bisa mencerna dan memahami dengan cepat, dan mampu mencapai keterampilan berpikir tingkatt tinggi (HOTS)
Jumlah Peserta Didik
36 Orang
Putri 16: Peserta Didik Putra 10 : Peserta Didik Pertemuan-3
INFORMASI UMUM
Tahap Kegiatan
Muatan Inovatif (TPAC,PPK,dan
4C)
Estimasi Waktu Pendahulu
an
Guru masuk ke dalam kelas dan memimpin doa sebelum kegiatan belajar di mulai
Religius 10’
Guru mengatur tempat duduk peserta didik agar rapi dan mengabsen peserta didik untuk menunjang proses pembelajaran
Disiplin
Apersepsi
Membangun apresepsi siswa dengan melakukan ice breaking, untuk memecahkan kebekuan danmenciptakan suasana belajar yang nyaman.
TCK
Motivasi
Peserta didik dimotivasi tentang
pentingnya mengikuti
pembelajaran.
“Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini, maka saat ini lakukan yang terbaik disemua kesempatan yang kamu miliki”
Pemberian acuan
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan penilaian yang
PK (Pedogical Knowledge)
Kegiatan Inti
akan di lakukan pada materi ini Menjelaskan alur langkah pembelajaran. Menggunakan Discovery Learning (DL) dan metode metode studi literatur (ceramah), diskusi, dan tanya jawab
Sintak 1: Stimulasi (Pemberi rangsang)
1. Guru memberikan
pengantar tentang pengerian dan jenis-jenis konsep esensial geografi, serta memberikan materi tentang pendekatan geografi melalui power point dan vidio yang telah disiapkan.
TPACK HOTS
4C:
(Critical thinking, Collaboration,Co
mmunic ation) bernalar
kritis
30 ’
Sintak 2: ProblemStatement (Identifikasi Masalah)
5’
1. Guru membagi kelompok peserta didik dalam kelompok , 1 kelompok berisi 3 orang peserta didik.
2. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan oleh peserta didik
3. Guru membagikan LKPD
TPACK HOTS
4C:
(Critical thinking, Collaboration,Co
mmunic
ation) bernalar
kritis, bergotong royong, kreatif.
Sintak 3: Data Processing (Pengolahan data )
30’
1. Peserta didik
mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan (Problem Statement) melalui internet, Power Point, atau refrensi lainnya.
2. Guru menyampaikan
pentingnya bekerja dalam tim, dan saling berdiskusi , dan menghargai pendapat dalam proses pembelajaran
TPACK HOTS (Collaboration,Co
mmunic ation) Bernalar
kritis.
PCK (Pedogical Contence Knowledge)
Sintak 4 : Vertification (Pembuktian)
1. Peserta didik
mempersentasikan hasil diskusi tiap kelompok, secara satu persatu
2. Guru dan peserta didik mengklarifikasi hasil diskusi tiap kelompok 3. Guru memeberikan nilai
tiap kelompok dan
melakukan penilaian sikap secara individu
TPACK HOTS (Collaboration,Co
mmunic Ation, Critical
Thingking)
Sintak 5 : Generalization 10’
(Menarik kesimpulan)
1. Guru dan peserta didik melakukan analisis serta
evaluasi terhadap
pemecahan masalah.
2. Guru memberikan
klarifikasi dan penguatan terkait materi konsep dan pendekatan geografi.
3. Peserta didik dapat menyimpulkan
pembelajaran yang di pelajarinya.
TPACK HOTS (Collaboration,Co
mmunic Ation, Critical
Thingking) PCK (Pedogical
Contence Knowledge)
Penutup 1. Guru memberikan penghargaan atau reward kepada kelompok yang
berproses dalam
pembelajaran berlangsung 2. Siswa di minta menarik
kesimpulan pada materi pembelajaran mengenai jaringan pada tumbuhan.
3. Resume: Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran pada hari ini, supaya terjadi evaluasi dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.
4. Guru menyampikan rencana
PK (Pedogical Knowledge)
Religius
5’
pembelajaran selanjutnya
5. Menutup pembelajaran dengan salam dan membaca Hamdallah
A. ASSESMEN
Assemen Diagnostik (Non Kognitif dan Kognitif)
Pertanyaan pemantik di atas
Tes ketranpilan berpikir
Assesment Formatif Instrumen
penilain sikap, Instrumen
penilaian observasi dan
tanya jawab, Intrumen penilaian ketrampilan
Assesment Sumatif Post test
B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Mengetahui
Guru Pamong SMA Negeri 1 Kartasura Mahasiswa
Arifin Nur Ahmadi, S.Pd Aghnia Mulia Iqlimah
LAMPIRAN 1 (Bahan Ajar)
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Menyajikan permasalahan dalam fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan geografi2.
Mendiskusikan permasalahan yang terjadi di lingkungan masing-masing baik fenomena fisik maupun sosial, menggunakan pendkatan geografi3.
Mengkaji konsep essensial geografiAghnia Mulia Iqlimah A610200021
URAIAN MATERI A. Kosep Esensial Geografi
Konsep merupakan pengertian yang merujuk pada sesuatu. Konsep esensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapan atau menggambaran corak abstrak fenomena esensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu. Oleh karena itu, konsep esensial merupakan elemen yang penting dalam memahami fenomena yang terjadi.
Dalam geografi dikenal sejumlah konsep esensial sebagai berikut : a. Lokasi
Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi.
Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
1. Lokasi Absolut Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur (garis astronomis).
Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya karena berpedoman pada garis astronomis bumi.
Contoh: Indonesia terletak antara 6O LU sampai 11O LS dan 95O BT sampai 141O BT.
2. Lokasi Relatif Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya.
3. Contoh: Kota Magelang terletak di sebelah Utara Kota Yogyakarta b. Jarak
Jarak adalah ruang atau sela yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu.
Konsep Jarak memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.
1. Jarak Mutlak Jarak mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi
yang digambarkan atau dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dan sebagainya. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah.
Contoh: Jarak Kota Palembang ke Bandar Lampung sejauh 400 km.
2. Jarak Relatif
Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan atau waktu.
Contoh: Jarak tempuh Jakarta ke Surabaya selama 12 jam melalui perjalan darat.
c. Morfologi
Morfologi adalah konsep yang berkaitan dengan bentuk permukaan bumi secara keseluruhan misalnya dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dan sebagainya.
Contoh; dieng merupakan daerah dataran tinggi di Jawa Tengah d. Keterjangkauan
Keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang.
Contoh: harga tanah di daerah yang dekat jalan raya lebih tinggi dibandingkan harga tanah di daerah yang jaub dari jalan raya.
e. Pola
Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
Contoh: pemukiman penduduk yang berada di sekitar aliran sungai akan mengikuti pola aliran sungai.
f. Aglomerasi
Aglomerasi adalah adanya suatu fenomena yang mengelompok menjadi satu bentuk atau struktur.
Contoh: Tangerang merupakan daerah kawasan Indiustri yang dikenal dengan sebutan kota 1000 pabrik.
g. Nilai kegunaan
Nilai kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah.
Contoh: Dataran aluvial dimanfaatkan untuk daerah pertanian karena tanahnya subur.
h. Interaksi/interpendensi
Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Contoh: Pasar di kota membutuhkan pasokan bahan mentah seperti sayuran dan buah-buahan dari desa.
i. Diferensiasi area
Diferensiasi areal adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-masing.
Contoh: masyarakat di daerah pegunungan cenderung menggunakan pakaian yang tebal, bebeda dengan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai lebih sering menggunakan pakaian yang tipis.
j. Keterkaitan ruang
Keterkaitan ruang adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab- akibat antarwilayah.
Contoh: Jakarta sering digenangi banjir akibat hujan di daerah Bogor.
B. Pendekatan Geografi
1. Pengertian
Secara umum pendekatan geografi adalah cara pandang terhadap ilmu geografi dalam hal mengkaji dan memahami sebuah gejala yang ada pada lapisan geosfer
2. Pendekatn Geografi
Dalam geografi modern yang dikenal dengan geografi terpadu (Integrated Geography) digunakan tiga pendekatan atau hampiran.
Ketiga pendekatan tersebut, yaitu analisis keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan kompleks wilayah.
a. Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan menekankan pada keruangan. Ruang adalah seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejalagejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang.
Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat- sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses.
Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi elemen geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang.
Ahli geografi berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar.
Analisis keruangan mempelajari perbedaan karakteristik suatu wilayah, baik yang menyangkut kondisi maupun manusianya.
Dalam analisis keruangan perlu diperhatikan:
- penyebaran penggunaan ruang yang telah ada.
- penyebaran ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang direncanakan.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan misalnya di daerah kita
ada perencanaan pernbukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Makayang harus kita perhatikan adalah segala aspek yang berkorelasi terhadapwilayah yang akan digunakan tersebut.
Misalnya morfologi, ini kaitannyadengan banjir, longsor, air tanah b. Pendekatan kelingkungan / ekologis
Ekologi adalah ilmu yang mepelajari inetraksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan.
Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini.
Menggunakan keenam pertanyaan geografi, analisis dengan pendekatan ini masih bisa dilakukan. Nah, perhatikan contoh analisis mengenai terjadinya banjir di Sinjai berikut dan kamu akan menemukan perbedaannya dengan pendekatan keruangan. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut
1. Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti jenis tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi itu
2. Identifikasi sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
3. Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi
lahan.
4. Menganalisis hubungan antara budi daya dan dampak yang ditimbulkannya hingga menyebabkan banjir.
5. Menggunakan hasil analisis ini mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah ini.
Contoh : Daerah Jakarta banjir karena hutan di daerah Bogor/puncakterjadi penggundulan hutan. Oleh karena itu untuk mempelajari ekologiseseorang harus mempelajari organisme hidup, seperti manusia, hewan dantumbuhan serta lingkungannnya seperti hidrosfer, litosfer, dan atmosfer.
Selainitu organisme hidup dapat pula mengadakan interaksi dengan organisme hidupyang lain
c. Pendekatan kompleks wilayah
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian ”areal differentiation” yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan permukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng. Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk
jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.
Contoh lain, Fenomena urbanisasi di berbagai kota besar tidak terkontrol. Urbanisasimenyebabkan perbedaan jumlah penduduk pada beberapa wilayah.Pergerakan barang cenderung terjadi di
tempat yang jumlah
penduduknya banyak. Sehingga mereka yang berada di wilayah ya ng penduduknyasedikit, harus saling berinteraksi dengan wilayah yang penduduknya banyak, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
LAMPIRAN 2 (LKPD)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada fase E, peserta didik mampu memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain).
Peserta didik mampu menguraikan permasalahan yang timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide solusi terbaik untuk menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/memublikasikan hasil penelitian dalam berbagai media.
Aghnia Mulia Iqlimah A610200021
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MATERI PROSES KONSEP DAN PENDEKATAN
1. Bacalah LKPD dengan teliti dan pahamilah soalnya 2. Buatlah kelompok yang beranggotakan 3 orang
3. Setiap kelompok mencari informasi tentang konsep esensial geografi dengan memanfaatkan buku, internet, dan sumber lainnya.
4. Setiap kelompok menyajikan dengan membuat tabel konsep esensial geografi beserta contohnya.
N
o Konsep Esensial Contoh Penjelasan
KELOMPOK : Nama Anggota : 1.
2.
3.
Petunjuk Pengerjaan
LAMPIRAN 3 (Assement)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada fase E, peserta didik mampu memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain).
Peserta didik mampu menguraikan permasalahan yang timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide solusi terbaik untuk menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/memublikasikan hasil penelitian dalam berbagai media.
A. Assesment Diagnostik
Aghnia Mulia Iqlimah A610200021
1. Assesment Non Kognitif
Assement diagnostik non kognitif di awal pembelajaran di lakukan untuk menggali hal- hal yang meliputi kesejahteraan psikologi peserta didik , sosial, emosi, aktivitas peserta didik selama belajar di rumah
Informasi apa saja yang harus di gali Pertanyaan kunci yang ingin di tanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi peserta didik
Apa kabar nya hari ini ? Apa ada yang tidak masuk?
Apa kalian semua dalam keadaan sehat ?
Aktivitas belajar peserta didik selama di rumah
Apakah tadi malam sudah belajar ? Sarana/ Fasilitas belajar Kalian kalau belajar lebih suka
membaca, mencari internet atau yang lainnya ?
Gaya belajar,karakter , serta minat siswa
Ketika belajar di rumah apa hal yang paling menyenangkan? Atau hal yang paling tidak menyenangkan?
1. Assement Diagnostik Kognitif Kisi- kisi soal
No
. Capaian Pembelajaran Materi
Kelas / Semeste
r
Indaktor Soal Level Kognitif
Bentuk Soal
No.
Soa l 1 Pada fase E, peserta didik mampu
memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi,
Konsep Esensial dan Pendekata n Geografi
E/1 Peserta didik dapat menentukan konsep geografi
C1
Menyebutkan/
menemukan
Pilihan
Ganda 1
2 E/1
Menentukan konsep geografi yang terlah dideskripsikan dalam soal
C2
Menentukan 2
3 E/1
Konsep esensial terbagi menjadi berberapa macam,
peserta didik dapat
menunjukan konsep apa yang digunakan dalan soal cerita.
C3
Menunjukan 3
4 E/1 Peserta didik dapat mengkaji
suatu fenomena dengan mencocokan penggunaakn
C4
Membuktikan
4
persamaan dan perbedaan, dan lain- lain). Peserta didik mampu menguraikan permasalahan yang timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide
solusi terbaik untuk
menghadapinya. Peserta didik
pendekatan
5 E/1
Berdasarkan permasalahan yang ada peserta didik dapat menyimpulkan pendekatan
yang sesuai dengan
permasalahan yang ada
C5
Menyimpulka n
5
Latihan Soal Pilihan Ganda
1. Menurut data yang dilansir Basarnas, sebuah kapal klotok yang memuat batubara telah hilang di koordinat 0.21’408” LS dan 117.20’467” BT. Konsep geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah konsep?
a. pola b. lokasi c. aglomerasi d. morfologi e. keterjangkauan
2. Di Jakarta kita mengenal adanya Kampung Ambon dan Kampung Melayu.
Penamaan wilayah semacam ini juga terjadi di daerah lain. Konsep geografi yang sesuai dengan deskripsi tersebut adalah konsep?
a. aglomerasi b. keterjangkauan c. nilai kegunaan d. pola
e. Diferensiasi area
3. Jika ingin membangun rumah sebaiknya menghindari daerah sekungan karena dapat terdampak banjir pada saat musim hujan. Hal tersebut merupakan contoh dari konsep?
a. pola b.morfologi c.aglomerasi d. nilai kegunaan e. keterkaitan ruang
4. Danau Toba merupakan danau vulkanik besar dengan sebuah pulau di tengahnya.
Danau ini terbentuk akibta letusan gunung api raksasa sekitar 70.000 tahun lalu.
Kawasan ini cocok dikembangkan menjadi kawasan pariwisata kelas dunia. Untuk mengkaji fenomena ini dapat menggunakan pendekatan ?
a.Pendekatan Keruangan
b. Pendekatan Kkologi c. Pendekatan Kronologi d. Pendekatan Kelingkungan e. Pendekatan Kompleks wilayah
5. Untuk mempelajari masalah banjir, selain mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir perlu juga mengidentifikasi gagasan dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. Pendekatan yang sesuai untuk kasus tersebut adalah
a.Pendekatan Keruangan b.Pendekatan Ekologi c.Pendekatan Kronologi d. Pendekatan Kewilayahan e. Pendekatan Kompleks Wilayah Pedoman Penskroan
Penialian Soal Pilihan Ganda
Rubrik Penilaian
Nomor soal Jawaban Skor
1 B 2
2 A 2
3 B 2
4 E 2
5 B 2
Total 10
Nilai:Jumlah Skor yang Diperoleh
Jumlah Skor maksimal x100 %
Kategori nilai
Rentangan Angka Rubrik Penilaian Kategori
85-100 A Sangat Baik
70-84 B Baik
55-69 C Cukup
<54 D Kurang
0 E Kurang Sekali
Aspek dan Rubrik Penilaian
No Aspek Penilaian Nila
i 1. Kejelasan Informasi
a. Informasi yang di sampaikan secara jelas dan relevan sesuai topik atau tema yang di diskusikan
30 b. Informasi yang di sampaikan kurang jelas dan
relevan sesuai topik atau tema yang di diskusikan
20 c. Informasi yang di sampaikan jelas , tetapi kurang
lengkap
10 2 Keaktifan dalam berdiskusi
a. Sangat aktif dalam diskusi 30
b. Cukup aktif dalam diskusi 20
c. Kurang aktif dalam diskusi 10
3 Kejelasan dan kerapian dalam presentasi
a. Presentasi sangat jelas dan rapi 40
b. Presentasi cukup jelas dan rapi 30
c. Presentasi dengan jelas tetapi kurang rapi 20 d. Presentasi dengan kurang jelas dan kurang rapi 10