Modul III
BERAT JENIS KAYU
Praktikum pada modul III ini menyangkut tentang kegiatan penetapan berat jenis zat kayu ( BJ zat kayu ) dengan menggunakan air sebagai pelarut. Dalam praktikum ini alat dan bahan yang digunakan adalah serbuk kayu berukuran 40 -60 mesh, air destilasi, cawan timbangan, timbangan elektrik, piknometer, desikator dan desiaktor bervakum, labu semprot, pipet dan tissue.
Dari hasil penimbangan yang dilakukan didapatkan data berat dan nilai KA serbuk. Mulai dari berat cawan sebesar 7,96 gram dan berat cawan dengan serbuk 9,48. setelah itu dimasukkan kedalam oven selama 2 hari kemudian dihiting lagi beratnya dan didapatka berat cawan serbuk kering tanur ( CSKT ). Adapun CSKT sebesar 9,44 gram dan KA nya dapat dihitung dengan cara :
KA = x100% BKT
BKT BB−
Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan KA-nya sebesar 2,70 %. Setelah itu pada praktikum ini kegiatan yang dilakukan adalah menimbang piknometer dan menghitung BJ zat kayu. Dari hasil penimbangan didapatkan berat piknometer sebesar 28,6 gram, berat piknometer dengan serbuk 30,53 gram. Kemudian air dimasukkan kedalam piknometer sekitar 2/3 bagian perut piknometer dan vakum sampai semua serbuk tengelam. Setelah semua serbuk sudah tenggelam, dasar piknometr dibunyikan. Jika diketuk – ketuk dan berbunyi nyaring maka bahan sudah siap digunakan. Kemudian ditimbang dan didapatkan beratnya sebesar 78,94 gram.
Piknoeter kemudian dibersihkan dan air dimasukkan lagi, kemudian ditimbang untuk mendapatkan PA- nya dan didapatkan hasil sebesar 78,39 gram. Kemudian BKT Estimetnya dihitung dari berat basah yang sudah dihitumg dibagi dengan KA perseratus ditambah satu. Dan didapatkan nilai BKT Estimetnya sebesar 1,88 gram.
Lalu volumenya dicari dengan rumus V serbuk = ( PA – P ) – ( PSA – P – BKT Estimet ).
Dan didapatkan beratnya sebesar 1,33 gram. Dengan begitu BJ zat kayu dapat dicari dengan membagi antara BKT estimet dengan volume serbuk dan didapatkan nilai BJ zat kayu sebesar 1,11. Dari BJ dapat kita lihat bahwa telah terjadi kesalahan dimana seharusnya BJ nya harus berada antara selang 1,45 sampai 1,54. Kesalah ini terjadi pada saat kami membaca skala piknometer yang kurang tepat, piknometer yang masih belum nyaring saat serbuk dan air masih ada didalam kemudian digunakan.
Kesimpulan
BJ zat kayu dapat ditentukan dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan air sebagi pelarut. Adapun BJ zat kayu meranti merah tersebut adalah 1,11 dimana seharusnya harus berada dalam selang 1,45 sampai 1,54. tetapi karena terjadi kesalahan maka BJ zat kayu tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa, 25 juli 2006 m.a. Sifat dan Struktur Kayu Kelompok : 4 ( empat )
Kumpulan Laporan
Praktikum Sifat dan Struktur kayu
Disusun oleh :
Mustian ( E14204016 )
PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006