• Tidak ada hasil yang ditemukan

modul perilaku konsumen - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "modul perilaku konsumen - Repository UNISBA"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Istilah perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.” Secara sederhana, studi perilaku konsumen mencakup hal-hal berikut: Apa yang dibeli konsumen (Apa yang mereka beli). Cara berpikir dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagian besar dipengaruhi oleh ketiga perspektif tersebut.

KEPENTINGAN MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN Pemasaran

Penelitian perilaku konsumen terdiri dari tiga perspektif, yaitu perspektif pengambilan keputusan, perspektif pengalaman (experience), dan perspektif pengaruh perilaku. Pemasar yang memahami perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen dalam menanggapi informasi yang diterimanya sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi pilihan konsumen agar mau memilih produk tertentu dan merek tertentu yang ditawarkan oleh pemasar.

PENDIDIKAN DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

Setiap bulannya YLKI menerbitkan majalah Warta Konsumen yang menampilkan berbagai hal terkait produk dan layanan yang perlu diketahui konsumen. Berbekal pengetahuan yang bersumber dari Consumer News, konsumen diharapkan mampu memikirkan baik buruknya maupun positifnya saus tomat. Konsumen dapat mengambil pilihan yang tepat dan melindungi diri dari hal-hal buruk.

KEBIJAKAN MASYARAKAT DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Dengan disahkannya UU Pangan oleh DPR dan Presiden, maka pemerintah mempunyai legitimasi hukum dan wajib melindungi konsumen. UU Pangan yang diterapkan tidak hanya melindungi konsumen secara fisik, namun juga psikologis. Sebab, UU Pangan tidak hanya melindungi konsumen, namun bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan produsen.

SEJARAH DISIPLIN PERILAKU KONSUMEN

Disiplin perilaku konsumen telah berkembang jauh sebelum berkembang menjadi suatu disiplin yang sangat penting dan perlu. Teori perilaku konsumen menjelaskan bahwa konsumen akan mengambil pilihan terbaik dengan memaksimalkan kepuasan atau utilitas. Lebih lanjut Engel, Blackwell, dan Miniard (1990) menyatakan bahwa berbagai teori perilaku konsumen yang berkembang belum diuji secara empiris hingga pertengahan abad ke-20.

MODEL KEPUTUSAN KONSUMEN

Psikologi sosial: memberikan pemahaman dan penghayatan tentang bagaimana karakteristik dan perilaku individu dalam suatu kelompok berinteraksi dengan individu lain dalam kelompok yang sama. Antropologi Budaya: Memberikan pemahaman tentang bagaimana kondisi lingkungan atau kondisi masyarakat dapat mempengaruhi perilaku individu di dalamnya. Ekonomi: memberikan pemahaman tentang motif, perilaku dan cara konsumen menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk mengonsumsi barang/jasa.

KASUS 1: ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP BANK DAN TABUNGAN

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Persepsi Nasabah

Selain itu, faktor yang menjadi daya tarik masyarakat terhadap iklan/brosur bank adalah bank itu sendiri yaitu 31,8% dari total jumlah responden. Hal menarik lainnya yang muncul dari sebuah iklan/brosur adalah mengenai manfaat yang akan diterima pelanggan yaitu sebesar 23,6%. Berdasarkan frekuensi, 57 responden menanggapi brosur/iklan tabungan pendidikan dengan meminta informasi lebih lanjut ke bank iklan (51,8%).

Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap alasan-alasan yang menjadi pertimbangan nasabah dalam memilih bank, kami melakukan analisis tabulasi silang sebagai berikut. Jika dilihat dari karakteristik pemilihan bank berdasarkan ajakan keluarga/teman (17,3%), pertimbangan sendiri (5,5%) dan berdasarkan iklan/promosi (18,2%), ternyata porsi terbesarnya adalah tingkat pendidikan sarjana. Sedangkan mengenai atribut pemilihan bank, berdasarkan penjelasan pegawai bank ternyata persentase tertinggi adalah pendidikan akademik yaitu 10,9%.

Berdasarkan pertimbangannya dalam memilih tabungan pendidikan, sebagian besar responden (40,9%) memilih program berhadiah sebagai daya tarik nasabah dalam mengambil keputusan memilih tabungan pendidikan. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana gender mempengaruhi pilihan tabungan pendidikan, dilakukan tabulasi silang terhadap variabel-variabel yang ada. Artinya, dari seluruh responden, keputusan memilih tabungan pendidikan cenderung dilakukan oleh perempuan berdasarkan berbagai faktor seleksi.

Berdasarkan hasil tabulasi silang terlihat bahwa pada atribut pemilihan tabungan pendidikan berdasarkan investasi masa depan, program reward dan juga bunga, persentase terbesar diperoleh pada tingkat pendidikan sarjana.

ANALYSIS THURSTONE

Berdasarkan Gambar 3, berdasarkan urutan prioritas, atribut tabungan pendidikan paling banyak diminati nasabah. pemberian hadiah, bunga, fasilitas asuransi, fleksibilitas dalam menetapkan jangka waktu, fleksibilitas dalam penarikan dana, biaya administrasi rendah. Analisis Thurstone Tentang Atribut Tabungan Pendidikan Sumber : Artikel ini sebagian bersumber dari tesis Program Studi Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor yang ditulis oleh Terrylina Arvinta Manoarfa, 2006. Dari beberapa definisi yang disebutkan di atas, dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumen adalah segala kegiatan , tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut sebelum membeli, saat membeli, menggunakan, dan mengonsumsi produk.

Penelitian perilaku konsumen terdiri dari tiga perspektif: perspektif pengambilan keputusan, perspektif pengalaman (experience), perspektif pengaruh perilaku. Modul pertama menjelaskan perilaku konsumen terkait konsep dan teori perumusan strategi pemasaran dan riset konsumen. Ketertarikan mempelajari perilaku konsumen adalah untuk pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta kebijakan masyarakat dan undang-undang perlindungan konsumen.

Bidang Perilaku Konsumen berakar pada konsep pemasaran, yaitu filosofi pemasaran yang berorientasi pada konsumen, yang didasarkan pada pemikiran bahwa pemasar harus menciptakan apa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Mempelajari perilaku konsumen memungkinkan pemasar untuk memahami dan memprediksi perilaku konsumen di pasar, termasuk apa dan untuk alasan apa konsumen membeli suatu barang, kapan mereka melakukannya, bagaimana, di mana mereka membelinya, dan seberapa sering mereka membelinya, sehingga produk yang dihasilkan akan sesuai dengan keinginan mereka. akan dibeli oleh konsumen. Uraian berikut menjelaskan bagaimana pemahaman perbedaan antara konsumen individu dan konsumen organisasi akan memberikan implikasi manajerial terhadap strategi pemasaran.

Dengan mempelajari perilaku konsumen, pemasar dapat mengetahui apa yang dibeli konsumen, mengapa konsumen membelinya, kapan membelinya, di mana membelinya, seberapa sering membelinya, dan seberapa sering menggunakannya.

ORIENTASI PEMASARAN DAN PERILAKU KONSUMEN Kasus Ford Motor Company

Dalam situasi saat ini, banyak perusahaan menyadari betapa pentingnya berorientasi pada konsumen dalam segala aktivitasnya. Pada tahun 1920-an, Henry Ford menawarkan kepada semua pembeli bahwa mereka boleh memiliki mobil dengan warna apa pun, asalkan warnanya hitam. Dari uraian di atas, maka pernyataan Henry Ford tersebut tidak dapat diterapkan pada keadaan saat ini, karena menjelang abad 21, selain menganalisis perusahaan – pesaing – pelanggan dan peluang, juga harus diperhatikan unsur perubahannya.

KONSEP PEMASARAN DAN KONSEP PEMASARAN SOSIAL

Segmentasi pasar sangat diperlukan dalam bidang demografi, perusahaan harus mencermati pertumbuhan penduduk, perubahan campuran umur, komposisi etnis, tingkat pendidikan, munculnya keluarga non-tradisional, serta pergeseran populasi secara geografis yang besar. Perusahaan dan lembaga nirlaba yang melakukan pemasaran sosial tidak bertujuan mencari keuntungan, namun berupaya mewujudkan tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Agar berhasil, suatu perusahaan harus menjaga prinsip tanggung jawab sosial dan selalu memperhatikannya dalam pemasaran produk dan jasanya kepada masyarakat.

Sebab, dalam jangka pendek setiap produsen hanya fokus pada pencapaian keuntungan yang maksimal, sehingga hal-hal di luar itu tidak menjadi prioritas. Sebaliknya, dalam jangka panjang dimana perusahaan diasumsikan relatif stabil, seorang pemasar harus mempertimbangkan konsep ini. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka perhatian masyarakat akan semakin meningkat terhadap seluruh aspek bisnis perusahaan, sehingga perusahaan hendaknya lebih memperhatikan aspek-aspek yang termasuk dalam pemasaran sosial.

Masyarakat saat ini semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan menganggap rokok sebagai salah satu penyebab penyakit kanker. Penerapan konsep pemasaran sosial ini pada industri rokok dilakukan dengan menyesuaikan produk rokok dengan keinginan masyarakat, misalnya produksi rokok dengan rendah nikotin atau rokok dengan filter yang lebih baik. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan mempublikasikan kegiatan sosial pabrik rokok dalam menyerap tenaga kerja puluhan ribu orang atau keikutsertaan perusahaan rokok dalam pelestarian lingkungan.

Industri ini menggunakan bahan baku kayu hutan yang saat ini sedang banyak dilirik oleh dunia, terutama karena buruknya pengelolaan limbah dan penggundulan hutan tanpa memperhatikan regulasi.

KASUS 2: PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI PEMASARAN

Dengan demikian, pengelola harus benar-benar memahami perilaku konsumen yang dihadapinya dan harus memadukannya dengan produk popoknya agar mendapatkan kebijakan di mana harus berpijak (segmentasi) dan bagaimana menerapkan kebijakan tersebut. 4 P. Perilaku Konsumen yang diteliti mencakup saat ini dan masa depan kebutuhan konsumen, preferensi saat ini, gaya hidup dan harapan terhadap produk yang ada dan yang akan datang. Produk baru juga memerlukan promosi yang berkesinambungan agar dapat segera dikenal dan diminati oleh konsumen, agar promosi efektif, mengetahui perilaku konsumen pada pasar sasaran sangatlah penting. seperti halnya manusia, mereka mengetahui saat-saat ketika bayi tumbuh dan menjadi dewasa atau matang, maka mereka akan cepat mati jika produknya tidak diperbarui atau diperbarui.

Pengelola tidak boleh membiarkan produknya menjadi mutlak atau ketinggalan jaman sehingga Casemature merupakan tahapan yang paling sulit untuk dilakukan upaya pengembangan dan perbaikan sehingga produk kita harus terus dipersepsikan oleh konsumen sebagai produk yang layak pakai, karena tidak ketinggalan jaman dan menyediakan. kenyamanan karena proses teknologi yang menyertainya. Anda dapat meninjau aspek-aspek seperti pada Tabel 1.1. 2) Contoh penggunaan studi perilaku konsumen dalam penyusunan segmentasi pasar dapat dilihat pada studi kasus 2. 3) Lihat penjelasan konsep rasa ingin tahu dan konsep pemasaran sosial. Dengan mempelajari perilaku konsumen, pemasar dapat memahami dan memprediksi apa saja yang terlibat dalam perilaku konsumen di pasar dan apa alasannya. konsumen membeli suatu barang, kapan melakukannya, bagaimana, di mana membelinya dan seberapa sering membelinya sehingga produk yang dihasilkan terbeli oleh konsumen.

Dengan memahami bagaimana konsumen menciptakan kebutuhan untuk menggunakan sumber dayanya dalam mengonsumsi barang yang mereka putuskan untuk dibeli, maka kebutuhan konsumen pribadi dan organisasi dapat dipelajari sehingga dapat tercipta produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Riset konsumen dilakukan oleh pengelola rumah sakit karena adanya perubahan permintaan pasar dan perubahan gaya hidup. Jadi sebaiknya perusahaan tidak hanya mempromosikan produk yang harganya tidak terjangkau, namun juga mempromosikan produk alternatif yang terjangkau sebagai wujud nyata tanggung jawab lingkungan dan sosial.

Faktor ketiga adalah rangsangan pemasaran atau strategi pemasaran, dalam hal ini pemasaran berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan rangsangan pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan. Dengan memahami perilaku konsumen, seorang pengelola dapat melakukan segmentasi pasar, misalnya segmentasi dapat dilakukan berdasarkan geografi, misalnya populasi, lokasi, jaringan transportasi, cuaca dan lain sebagainya. Hasilnya, pengelola rumah sakit melihat dan memahami perubahan tuntutan akibat perubahan gaya hidup.

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan Model Solow Jangka panjang Dari hasil jangka panjang untuk model Solow diperoleh hasil bahwa investasi dan tenaga kerja memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki