• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOELOEK BERDASARKAN ANALISIS ABC INDEKS KRITIS DAN ANALISIS ABC-VEN PERIODE JANUARI 2022 – DESEMBER 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MOELOEK BERDASARKAN ANALISIS ABC INDEKS KRITIS DAN ANALISIS ABC-VEN PERIODE JANUARI 2022 – DESEMBER 2022 "

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai institusi pelayanan kesehatan, rumah sakit wajib menyusun formularium rumah sakit sebagai pedoman pemilihan dan penggunaan obat di rumah sakit. Penyusunan formularium rumah sakit yang tidak optimal merupakan faktor yang menyebabkan resep keluar dari daftar formularium rumah sakit.

Rumusan Masalah

Di rumah sakit ini hanya terdapat 62 jenis obat dari 2035 obat yang masuk kategori A. Lima obat dengan nilai indeks kritis tertinggi di RS XYZ adalah Kutoin, Metham 500 mg, Pro TB 4, Lasix Injection dan Betaserc.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Bagi Peneliti
  • Manfaat Bagi Institusi Kesehatan
  • Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
  • Manfaat Bagi Peneliti Lain

TINJAUAN PUSTAKA

Rumah Sakit

  • Definisi dan Fungsi Rumah Sakit
  • Klasifikasi Rumah Sakit

Rumah sakit besar adalah rumah sakit yang memiliki lebih dari 500 tempat tidur. Rumah sakit kecil adalah rumah sakit yang memiliki kurang dari 200 tempat tidur.

Instalasi Farmasi

Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam segala bidang dan jenis penyakit. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit umum meliputi pelayanan medik dan penunjang medis, keperawatan dan kebidanan, pelayanan kefarmasian dan pelayanan penunjang. Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama dalam bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, kelompok umur, organ, jenis penyakit, atau spesialisasi lainnya.

Rumah sakit khusus dapat memberikan pelayanan di luar spesialisasinya, yang terdiri dari rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Peraturan Pemerintah RI Tahun 2021). Sistem satu pintu adalah kebijakan kefarmasian yang meliputi perumusan, pengadaan, dan pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang ditujukan untuk mengutamakan kepentingan pasien melalui fasilitas kefarmasian (Kemenkes RI, 2016). .

Formularium Rumah Sakit

  • Definisi Formularium Rumah Sakit
  • Penyusunan dan Revisi Formularium Rumah Sakiit
  • Pemantauan dan Evaluasi Formularium Rumah Sakit

Salah satu tugas Komite Farmasi dan Terapi adalah pengembangan dan revisi formularium rumah sakit dengan mengevaluasi efek terapeutik, keamanan dan harga obat yang akan dimasukkan dalam formularium rumah sakit (Satibi, 2022). Permintaan untuk melengkapi daftar formularium rumah sakit dapat dilakukan atas permintaan khusus dari dokter atau identifikasi potensi penggunaan obat berdasarkan kebutuhan yang diantisipasi (Karel et al., 2017). Penggunaan obat di luar formularium rumah sakit hanya dimungkinkan setelah mendapat rekomendasi dari ketua panitia/tim farmasi-terapi dengan persetujuan direktur/kepala rumah sakit.

Pengajuan permintaan penggunaan obat di luar Formularium Rumah Sakit dilakukan dengan mengisi formulir permintaan khusus obat non formularium. Hasil pemantauan dan evaluasi dilaporkan kepada Komite/Tim Farmasi dan Terapi sebagai bahan review Formularium Rumah Sakit. Untuk menghitung persentase kesesuaian ketersediaan obat di suatu rumah sakit dengan formularium rumah sakit, dapat digunakan rumus berikut.

Manajemen Logistik

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/200/2020 tentang Pedoman Penyusunan Formula Rumah Sakit, pemenuhan Formula Rumah Sakit dapat dilakukan dengan menghitung kesesuaian penggunaan dan kesesuaian ketersediaan obat di rumah sakit dengan formula rumah sakit. Kuantitas yang tepat artinya kuantitas produk yang terlalu sedikit menyebabkan proses produksi terhenti, sedangkan kuantitas produk yang terlalu tinggi menyebabkan persediaan menumpuk. Fungsi penganggaran mencakup semua aktivitas yang dilakukan secara mendetail dalam upaya menentukan permintaan pada skala yang telah ditetapkan.

Fungsi pengadaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang diidentifikasi dalam fungsi perencanaan, penilaian kebutuhan dan penganggaran. Fungsi ini mencakup semua kegiatan yang dilakukan untuk mengamankan dan memantau seluruh pelaksanaan manajemen logistik. Manajemen permintaan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan, meninjau, dan meningkatkan prakiraan permintaan untuk produk dan layanan yang akan disediakan rumah sakit kepada pasien dengan mempertimbangkan riwayat penjualan dan formularium rumah sakit.

Manajemen Persediaan

  • Definisi dan Manfaat Manajemen Persediaan
  • Jenis – Jenis Sistem Permintaan Persediaan

Berdasarkan fungsi di atas, ruang lingkup manajemen logistik terdiri dari manajemen permintaan, manajemen pasokan, dan manajemen pembelian. Metode yang digunakan untuk mengontrol tingkat persediaan, memantau pemesanan dan penyimpanan persediaan untuk memenuhi tingkat penjualan, serta mengoptimalkan biaya perawatan pasien disebut manajemen persediaan (Zgarrick et al., 2020). Dalam sistem ini, interval pemesanan dan kuantitas ditentukan oleh prakiraan yang mempertimbangkan pola konsumsi historis pasien sekaligus mempertimbangkan perubahan konsumsi yang diharapkan.

Sistem permintaan dependen digunakan untuk mengontrol jumlah bahan baku dan persediaan yang disimpan sesuai kebutuhan untuk produksi dalam kegiatan manufaktur atau pengemasan ulang. Dalam sistem ini, siklus pesanan, volume, dan tingkat persediaan semuanya dipengaruhi oleh jadwal produksi yang diharapkan.

Pengendalian Persediaan

  • Pengertian dan Tujuan Pengendalian Persediaan
  • Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Persediaan

Ketersediaan obat di rumah sakit dipengaruhi faktor persepsi dokter dilihat dari keterlibatan dokter dalam memperoleh obat, pemahaman dokter, informasi dokter dari apoteker. Sebaiknya instalasi farmasi menginformasikan informasi tentang ketersediaan stok obat berupa data kosong obat, data stok obat, tanggal kadaluwarsa obat dan obat yang tidak diresepkan langsung maupun tidak langsung secara berkala agar dokter lebih memprioritaskan penggunaan obat tersebut (Satibi et al., 2020). Kepatuhan terhadap resep dokter berdasarkan formularium nasional, formularium rumah sakit dan e-catalogue mempengaruhi ketersediaan obat (Prabowo et al., 2016).

Untuk meminimalisir terjadinya permasalahan yang berkaitan dengan ketersediaan obat maka pihak apotek harus mengkomunikasikan data ketersediaan stok obat berupa data obat kosong, data stok obat, tanggal kadaluwarsa obat dan obat yang tidak langsung atau tidak langsung diresepkan secara teratur, sehingga dokter akan mengutamakan penggunaan obat – obatan tersebut (Satibi et al., 2020). Ketersediaan obat berhubungan dengan perilaku penggunaan obat pasien dan informasi atau promosi obat langsung kepada pasien oleh dokter dan lingkungan. Selain peresepan obat, ketersediaan obat juga dipengaruhi oleh informasi tentang indikasi obat dan kepercayaan pasien dalam penggunaan obat (Prabowo et al., 2016).

Metode Pengendalian Persediaan

  • Analisis ABC
  • Analisis ABC Indeks Kritis
  • Analisis ABC-VEN

Libatkan berbagai praktisi sebagai pengguna narkoba untuk berbagi pengetahuan dan keahlian khusus mereka melalui proses pengumpulan inventaris. Memberikan masukan atas penambahan jenis pemberian obat yang disetujui oleh Badan Farmasi dan Terapi. Obat yang masuk kategori A pada analisis ABC diberi skor 3, kelompok B diberi skor 2 dan kelompok C diberi skor 1.

Nilai obat esensial dalam analisis VEN dikategorikan berdasarkan efek khasiatnya terhadap obat vital, esensial dan non esensial. Obat vital adalah obat yang berpotensi menyelamatkan nyawa pasien (life saving drug) dan harus selalu tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Pengelompokan obat menjadi sembilan kelompok yang terdiri dari kelompok AV, BV, CV, AE, BE, BN, CE dan CN.

Gambaran Umum RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

  • Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
  • Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
  • Struktur Organisasi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
  • Jenis Pelayanan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
  • Ketenagaan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, struktur organisasi RSUD Dr. Abdul Moeloek dipimpin oleh seorang direktur yang bertanggung jawab kepada kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Abdul Moeloek juga membawahi langsung unit kerja lain seperti Komite Medik, Komite Keperawatan, Satuan Pengawasan Intern dan Gugus Jabatan Fungsional.

Abdul Moeloek memiliki delapan jenis pelayanan, antara lain pelayanan rawat inap, 27 poliklinik rawat jalan, unit stroke endoskopi hemodialisis, unit perawatan intensif terpadu, UGD, 12 kamar operasi, penunjang diagnostik dan penunjang lainnya. Abdul Moeloek termasuk dalam RS Kelas A yang memiliki pelayanan medik umum, pelayanan medik spesialistik dan pelayanan medik subspesialis. Abdul Moeloek memiliki banyak SDM yang terdiri dari 34 dokter umum, 3 dokter gigi, 111 dokter spesialis, 5 dokter gigi dan 28 dokter sub spesialis.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Populasi dan Sampel

Selain itu populasi penelitian ini adalah seluruh dokter yang berperan dalam peresepan dan penggunaan obat di RSUD Dr. Teknik pengambilan sampel acak stratifikasi disproporsional adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada perbedaan strata dalam populasi besar yang tidak proporsional (Surahman et al., 2016). Sampel dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis layanan dan diambil dari setiap strata dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan jumlah sampel di atas, dapat ditentukan sampel untuk setiap strata atau kategori sebagai berikut. Jumlah dokter spesialis kategori C, E, F dan U terlalu sedikit dibandingkan dengan kategori lainnya, sehingga diambil populasi dari ketiga kategori tersebut sebagai sampel.

Identifikasi Variabel Penelitian

  • Variabel Bebas (Independen)
  • Variabel Terikat (Dependen)

Sampel dipilih secara bebas dari setiap kategori dengan menggunakan undian, dimana nama ditempatkan dalam wadah dan wadah tersebut dikocok (Masturoh dan Anggita, 2018).

Definisi Operasional

Instrumen Penelitian

Bagian kedua digunakan untuk mengumpulkan data ketersediaan obat yang terdiri dari tiga pertanyaan skala Guttman, dan untuk mengumpulkan data dari sudut pandang dokter yang terdiri dari 15 pertanyaan. Kuesioner penilaian persepsi medis di atas disajikan dalam bentuk pertanyaan yang disukai dan tidak disukai dengan skala likert sebagai pilihan jawaban. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat skor berdasarkan penilaian sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan informasi berikut.

Kategorisasi Instrumen Penelitian

Prosedur Penelitian

Pengumpulan data primer dengan survei kuesioner tentang dokter yang menjadi responden di RSUD dr. Data primer berupa kuesioner nilai kritis, dan data sekunder berupa data harga obat, dan data penggunaan obat yang diperoleh akan dievaluasi ketersediaannya dengan formularium rumah sakit dan dianalisis menggunakan ABC analisis nilai pakai, analisis ABC nilai investasi dan analisis ABC nilai kritis.

Alur Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa nilai kepentingan 18 pertanyaan pada kuesioner dokter untuk evaluasi faktor dua sisi adalah ≤ α (0,05), dan r tabelnya adalah (0,444) yang lebih kecil dari angka r, sehingga dapat disimpulkan bahwa dapat dikatakan semua pertanyaan pada kuesioner penilaian faktor Dokter dinyatakan valid. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama dalam pengukuran berulang dalam kondisi yang sama. Hasil uji reliabilitas pada Tabel 11 menunjukkan nilai cronbach's alpha untuk kuesioner ketersediaan obat sebesar 0,852, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner ketersediaan obat reliabel.

Hasil uji reliabilitas pada Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai Cronbach's alpha untuk kuesioner yang berhubungan dengan faktor dokter adalah 0,877, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang berhubungan dengan faktor dokter adalah reliabel.

Pengolahan Data dan Analisis Data

  • Evaluasi Kesesuaian Ketersediaan Obat Di Rumah Sakit Dengan
  • Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel
  • Pengolahan Data Menggunakan SPSS
  • Analisis Data

Penggunaan obat yang memiliki persentase kumulatif sampai dengan 70% diklasifikasikan sebagai kelompok A, diklasifikasikan sebagai kelompok B dan diklasifikasikan sebagai kelompok C. Perhitungan nilai investasi dengan cara mengalikan rata-rata penggunaan obat dengan rata-rata harga jual obat. obat. Nilai investasi obat yang memiliki persentase kumulatif sampai dengan 70% diklasifikasikan sebagai kelompok A, diklasifikasikan sebagai kelompok B dan diklasifikasikan sebagai kelompok C.

Perbandingan hasil diperoleh dari analisis penggunaan ABC, analisis nilai investasi ABC dan analisis nilai kritis ABC. Jika bentuk tabel kontingensi adalah 2 X 2, maka tidak ada sel yang memiliki jumlah yang diharapkan < 5 atau lebih dari 20%. Jika bentuk tabel kontingensi lebih dari 2 X 2, maka jumlah sel yang memiliki jumlah yang diharapkan < 5 tidak boleh lebih dari 20%.

Etika Penelitian

Faktor dokter berhubungan signifikan dengan persepsi ketersediaan obat oleh dokter di RSUD Dr. Ada satu obat dalam Grup A ABC Analisis Nilai Pakai dan Analisis ABC Indeks Kritis yang tidak ada dalam formularium rumah sakit, yaitu Ambroxol Tablet. Model Perencanaan dan Pengadaan Obat dengan Metode Critical Index ABC (Studi Kasus di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta).

Analisis perencanaan dan pengadaan antibiotik berdasarkan metode Critical Index ABC di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat pada era JKN di RSUD. Penerapan metode ABC Critical Index dalam pengelolaan persediaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit XYZ Pekanbaru Riau Tahun 2018.

SIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan obat di gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum GMIM Kalooran Amurang belum sesuai standar pelayanan farmasi Rumah Sakit berdasarkan