• Tidak ada hasil yang ditemukan

motif remaja inisial x dalam penyalahgunaan narkoba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "motif remaja inisial x dalam penyalahgunaan narkoba"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

E JURNAL

GITHA DWINA RILDA NIM. 10060030

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

MOTIF REMAJA INISIAL X DALAM PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI MUKOMUKO

Oleh:

Githa Dwina Rilda

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the lack of understanding of adolescents against drug misuse. In addition, the role of parents in the supervision of adolescents who start looking for the freedom of self in life is reduced. This study aimed to look at the motives initials X adolescents in drug abuse in Mukomuko, with a research focus which describe the motive adolescents in drug abuse research was conducted with descriptive qualitative approach that describe symptoms, facts and reality in the field what it is about motif initials X adolescents in drug abuse. As for the key informant study was a teenager initials X, and additional informants are parents teens initials X, and a close friend of the teen researcher initials X. The instruments used in this study were interviews and documentation. Data analysis is a data reduction, data presentation and conclusion. Results of the study revealed that adolescents who abuse drugs because they feel less attention from both parents.

Looking for freedom, against the authority of parents, escape from loneliness, eliminating anxiety, frustration, and the rules of life. In addition, encouragement curiosity or try to follow their friends also one of the causes.

Keywords: Motif, Teens, Drugs.

PENDAHULUAN

Motif erat kaitannya dengan sesuatu yang bergerak, yakni gerakan yang ingin dilakukan oleh manusia atau disebut juga dengan perbuatan atau tingkah laku sebagai dorongan atau rangsangan untuk pembangkit tenaga untuk terjadinya suatu tingkah laku”.

Sardiman (2011:73) mengemukakan

“bahwa“motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi internatau kesiapsiagaan.

Giddens (Sobur, 2013:64) menyatakan

“motif sebagai implus atau dorongan yang memberi energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif atau perilaku kearah pemuasan kebutuhan”. Motif tidak harus dipersepsikan secara sadar, ia lebih merupakan suatu keadaan perasaan.

Terungkapnya bahwa ada remaja yang menggunakan narkoba kerena mereka ingin mencoba dan ingin tahu apa rasanya memakai narkoba. Selain itu, motif lain remaja dalam menggunakan narkoba adalah karena mereka merasa kurang perhatian dari keluarga dan

mencari jalan lain untuk melupakan masalah yang sedang meraka alami. Pengaruh teman sebaya juga berpengaruh dalam kehidupan remaja, remaja yang sedang memasuki masa pubertas dan mengalami putus cinta juga sering melampiaskan rasa kecewa mereka pada minuman beralkohol dan narkoba sebagai alternatif jalan untuk melupakan masalah kehidupan pribadinya.

Seperti yang telah diketahui bahwa mereka sangat banyak mengalami gejolak dalam masa tumbuh kembangnya sebagai seorang remaja.Atas dasar itulah, maka penulis akan mencoba menganalisa dan memaparkan apa saja motif yang mempengaruhi remaja berminat dalam penggunaan narkobadalam suatu penelitian yang berjudul:“Motif RemajaInisial X dalam Penyalahgunaan Narkobadi Mukomuko”.

Mengingat akan luasnya lingkup permasalahan yang terjadi, maka fokus penelitian ini yaitu mendeskripsikan motif remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba.

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan dapat dirumuskan masalah pokok dalam penulisan ini adalah

“apa saja motif remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba?”.

(3)

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan motif remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba.

Pada dasarnya motifmerupakan penggerak atau alasan serta dorongan dari dalam diri indvidu yang menyebabkan individu itu berbuat sesuatu. Menurut Sobur (2013:267) “motif merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga penggerak lainya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif memberikan arah dan tujuan pada tingkah laku”.

Hurlock (2002:206) mengungkapkan bahwa “remaja itu adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang lebih tua, melainkan berada dalam tingkatan yang sama”.

Jahja (2011:236) berpendapat bahwa

“masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khas dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa”.Sedangkan Pikunas (Yusuf, 2009:184) menyebutkan “periode remaja ini dipandang sebagai masa “strom&stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa”.

Masa remaja merupakan masa transisi perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dan akan menjadi suatu bagian dari suatu kelompok teman sebaya dan akhirnya mampu berdiri sendiri sebagai seorang dewasa. Menurut Geldard& Geldard (2011:5)

“remaja sebagai sebuah tahapan dalam kehidupan seseorang yang berada di antara tahap kanak-kanak ke tahap dewasa, periode ini adalah ketika seorang anak muda beranjak dari ketergantungan menuju kemandirian, otonomi, dan kematangan”.

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan Adiktif lainnya.

Narkotika dan Psikotropika disatu sisi bermanfaat bagi pengobatan atau pelayanan kesehatan, tetapi disisi lain dapat menimbulkan ketergantungan dan sering disalahgunakan untuk maksud pengobatan, tetapi untuk menikmati pengaruhnya.

Sumiati (2009:7) mengemukakan

“NAPZA adalah singkatan untuk narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya,

narkotika adalah obat untuk menghilangkan rasa nyeri dan membius”. Menurut Widharto (2007:3) “narkotika adalah zat atau obat yang dapat menghilangkan kesadaran (bius), menghilangkan dan mengurangi rasa nyeri dan dapat menyebabkan ketergantungan”.

Narkotika menurut UU RI No.22 Tahun 1997 adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan makanan baik sintesis maupun bukan sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Utami dan Prini (Fajri, 2010:15) menyatakan “narkoba merupakan zat-zat yang sering digunakan untuk tujuan medis atau kedokteran, seperti menghilangkan rasa sakit, misalnya heroin”. Menurut Undang- undang Nomor 35 Tahun 2009 BAB 1 Pasal 1 menyatakan bahwa“narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan”.

Menurut Sumiati(2009:10) penggolongan jenis-jenis narkoba didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain: 1) Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau megurangi rasa nyeri, contohnya, heroin, morfin, dan kodein. 2) Psikotropika, yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintesi bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku, yang dibagi menurut potensi yang dapat menyebabkan ketergantungan, contohya ekstasi dan sabu. 3) Zat Psiko-Adiktif lain, yaitu zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak, contohnya alkohol, nikotin, dan kafein.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini 1 orang yaitu

(4)

remaja berinisial X, informan tambahan 2 orang, yaitu Ibu remaja inisial X dan teman dekat dari remaja inisial X.

Teknik pengumpulan data ini dilakukan mengunakan: 1) Teknik observasi. Observasi dilakukan terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. 2) Intrumen wawancara. Instrumen tersebut disusun oleh peneliti untuk mengungkap motif remaja inisial x dalam penyalahgunaan narkoba.

Teknik keabsahan data yang digunakan: 1) kepercayaan (credibility); 2) Keteralihan (transferability); 3) dapat dipercaya (depenabelity).

Teknik analisis data yang digunakan:

1) data reducation (reduksi data); 2) data display (penyajian Data); 3) conclusion drawing/vertification.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan yang penulis dapatkan selama melakukan wawancara mengenai permasalahan motif remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba di Mukomuko yaitu remaja inisial X ini merasa diabaikan, remaja inisial X menggunakan narkoba karena merasa tidak ada lagi yang mempedulikan dan memperhatian dirinya, remaja inisial X memakai obat terlarang karena pernah patah hati diputuskan oleh pacarnya. Selain itu, remaja inisial X juga merasa kurang perhatian dari kedua orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga remaja inisial X ini melampiaskan rasa kecewa dari pacar dan orang tuanya dengan mencoba menggunakan obat-obat terlarang yaitu narkoba, karena dengan menggunakan barang tersebut (narkoba) remaja inisial X ini dapat melupakan masalah yang sedang dialami.

Rekapitulasi hasil penelitian adalah 1) menentang otoritas orang tua: a) tidak mau mendengarkan nasehat orang tua. b) membiarkan tugas-tugas rumah. c) tidak peduli dengan kewajibannya di rumah. 2) melapaskan diri dari kesepian: a) menyalahgunakan narkoba. b) selalu mencoba mengenali hal-hal yang baru. c) sesekali keluar rumah dan terlambat pulang.

3) mencari dan menemukan arti hidup: a)

mencoba menyalahgunakan narkoba. b) menentang aturan yang di berikan oleh orang tua. c) sering mengurung diri di kamar. d) sering melamun sendiri. 4) menghilangkan kegelisahan frustasi dan ketetapan hidup: a) menyalahgunakan narkoba. b) ingin melupakan masalah yang sedang dialami dengan menggunakan narkoba. c) mencari tempat palampiasan rasa kecewa. 5) mengukuti kemauan teman- teman: a) tergiur oleh ajakan teman-teman.

b) merasa kecewa karena orang tua. c) melampiaskan rasa kecewa dengan menggunakan narkoba. 5) hanya iseng dan didorong rasa ingin tahu: a) penasaran dengan narkoba. b) ingin tahu apa itu narkoba. c) penasaran dengan bagaimana rasanya menggunakan arkoba.

Berdasarkan hasil selama melakukan wawancara mengenai permasalahan motif remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba yaitu remaja inisial X merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya yang terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, selain karena kurang perhatian dari kedua orang tuaya, alasan lain remaja inisial X menggunakan obat terlarang (narkoba) karena pernah patah hati diputuskan oleh pacarnya, sehingga remaja inisial X ini melampiaskan rasa kecewa dari pacar dan orang tuanya dengan mencoba menggunakan obat-obat terlarang yaitu narkoba, karena dengan menggunakan barang tersebut (narkoba) remaja inisial X ini dapat melupakan masalah yang sedang dialami.

Motif yang dilakukan oleh remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba dapat dilihat dari hasil wawancara dengan remaja inisial X bahwa remaja inisial X merasa kurang diperhatikan dan mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua remaja inisial X yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Selain karena merasa kurang perhatian dari kedua orang tua, remaja inisial X juga ingin melepaskan diri dari rasa kesepian akibat sering ditinggal sendiri oleh kedua orang tuanya. Selain dari itu, rasa penasaran serta adanya ajakan dari teman-teman, dan rasa ingin tahu untuk mencoba merasakan bagaimana rasa narkoba juga menjadi salah satu motif remaja inisial X untuk menggunakan narkoba.

Selain kurangnya perhatian dari orang tua motif ingin tahu juga menjadi salah satu faktor, karena sudah lazim jika remaja

(5)

mempunyai sifat selalu ingin tahu, hal itu ditunjukkannya agar bisa memenuhi hasrat dan dorongan jiwanya yang masih berada dalam masa transisi. Masa transisi ini tentu akan membuat remaja selalu ingin mencari tahu apa yang tidak diketahuinya yang tidak dialami pada masa kanak-kanaknya. Artinya seorang remaja dalam menjalani masa transisinya menuju kedewasaan, akan selalu menghabiskan waktunya mencari tahu apa yang harus diketahuinya sebagai seorang remaja.

Motif ingin coba-cobaakan semakin mendapat angin segar bila kedua orang tua terlalu sibuk bekerja hingga kurang memperhatikan anak-anaknya, sehingga seorang remaja kekurangan rasa kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dalam keadaan yang demikian remaja akan selalu mencari suatu pelarian yang dapat membuat dirinya merasa bahagia, termasuk dalam konteks mencoba menyalahgunakan narkoba.

Motif dorongan dari teman-teman serta rasa keingin tahuan remaja akan semakin berbahaya jika sudah masuk dalam lingkungan pergaulannya yang negatif. Dorongan dan dukungan dari teman-temannya akan menjadi motivasi ampuh untuk menggunakan narkoba agar bisa dianggap gaul,dan bisa diandalkan.

Selain itu, motif banyak uang juga merupakan salah satu faktor penyebab remaja menggunakan narkoba, karena alasan orang tua ingin membahagiakan anak-anaknya dengan memberi fasilitas dan uang berlebihan. Bersamaan dengan tidak adanya perhatian dan kasih sayang, kelebihan fasilitas dan uang itu disalahgunakan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Kemudian rasa ingin tahu itu dilanjutkan dengan ingin mencoba bagaimana rasanya narkoba, dan pada masa mencoba itulah kemudian seorang remaja menjadi kecanduan narkoba.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, motif remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba yaitu kurangnya perhatian dari kedua orang tua merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan remaja tersebut

menyalahgunakan narkoba. Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak, karena hanya kepada kedua orang tuanyalah anak dapat melepaskan keluh kesahnya dalam menjalani hari-harinya, hendaknya agar orang tua bisa lebih memperhatikan keadaan anak dari pada pekerjaannya agar anak tidak merasakesepian dan merasa kurang perhatian serta kasih sayang, sehingga anak tidak akan mencari jalan lain sebagai pelampiasan dari rasa kecewa mereka terhadap kedua orang tuanya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentangmotif remaja inisial X dalam penyalahgunaann narkoba di Mukomuko, maka dapat diambil kesimpulan bahwa remaja inisial X ini merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya, remaja inisial X menggunakan narkoba karena merasa tidak ada lagi yang mempedulikan dirinya, alasan lain remaja inisial X memakai obat terlarang karena pernah patah hati di putuskan oleh pacarnya, sehingga remaja inisial X ini melampiaskan rasa kecewa dari pacar dan orang tuanya dengan mencoba menggunakan obat-obat terlarang yaitu narkoba, karena dengan menggunakan barang tersebut (narkoba) remaja inisial X ini dapat melupakan masalah yang sedang dialami.

Motif yang dilakukan oleh remaja inisial X dalam penyalahgunaan narkoba bahwa remaja inisial X merasa kurang diperhatikan dan tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua remaja inisial X yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Selain karena merasa kurang perhatian dari kedua orang tua, remaja inisial X juga ingin melepaskan diri dari rasa kesepian akibat sering ditinggal sendiri oleh kedua orang tuanya. Selain dari itu, rasa penasaran dan ingin coba-coba bagaimana rasa narkoba serta adanya ajakan dari teman- teman, juga menjadi salah satu motif remaja inisial X untuk menggunakan narkoba.

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Orangtua

Membangun komunikasi yang baik dengan anak serta memberikan kasih sayang dan perhatian. Pola asuh yang tepat akan membentuk kebiasaan atau

(6)

kepribadian anak menjadi lebih baik, remaja yang telah terlanjur menggunakan narkoba dibutuhkan kerja keras dan kasih sayang yang tulus untuk mengangkat mereka dari jeratan narkoba. Selain itu, orangtua hendaknya dapat menambah pengetahuannya lagi dalam mengawas dan mendidik anak, karena usia remaja sangatlah rentan dengan terjadinya masalah dalam diri mereka, karena masa usia remaja merupakan masa berbagai gejolak yang dialami oleh remaja.

2. Remaja

Diharapkan agar remaja berhati-hati dalammemilih pergaulan. Selain memilih pergaulan yang baik carilah hal-hal yang bersifat positif, seperti mengikuti kegiatan-kegiatan pemuda, mengikuti acara kegiatan remaja mesjid, berolah raga, atau mengikuti les-les tambahan yang diadakan di sekolah.

3. Pengelola program studi Bimbingan dan Konseling.

Agar dapat menyiapkan para calon guru bimbingan dan konseling yang kompeten. Selain memahami dunia konseling juga dapat memanambah pengetahuan tentang narkoba.

Khususnya membantu dan membimbing bagi remaja yang belum mengenal dan menggunakan narkoba, agar remaja selanjutnya sebagai penerus bangsa dapat terhindar dari barang haram tersebut dan dapat menjalani hidup yang baik dan bersih tanpa narkoba.

4. Peneliti selanjutnya.

Diharapkan bisa melakukan penelitian lanjutan bagaimana dampak remaja dalam penyalahgunaan narkoba, serta cara pencegahan bagi remaja yang sudah menjadi pecandu narkoba.

DAFTARPUSTAKA

Fajri, M. 2010. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Sekolah dan Implikasi terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling.Skripsi tidak diterbitkan.

JurusanBimbingan dan

KonselingUNPPadang.

Geldard, Kathryn. 2011. Konseling Remaja (Pendekatan Proaktif untuk Anak Muda). Yogyakarta: pustaka Belajar.

Hurlock, E.B. 2002.Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali Pres.

Sumiati. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien Penyalahgunaan

&Ketergantungan NAPZA.

Jakarta: CV. Trans Info Media.

Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum (Dalam Lintas Sejarah). Bandung:

Pustaka Setia.

Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Widharto. 2007. Stop Mirasantika. Jakarta Selatan: Sunda Kelapa Pustaka.

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Separation of unbalance emission contributions: passive loads A generalised expression for the total VU emission level at the POE VU FpoE as shown in 11 has been established in [5]

Dengan adanya dukungan sosial, remaja penyalahgunaan narkoba memiliki motivasi untuk sembuh sehingga mereka akan kembali memiliki arti dalam kehidupannya.Adapun tujuan dalam penelitian