• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI BERWIRAUSAHA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MOTIVASI BERWIRAUSAHA "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Pertanyaan penelitian adalah bagaimana motivasi santri putri dalam berwirausaha di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum39 B Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan wawancara dengan santri putri dan pengurus tentang motivasi santri putri dalam berwirausaha di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum 39 B Batanghari Kabupaten Lampung Timur, santri putri memiliki kemampuan untuk mandiri, menambah uang saku dan menambah pengalaman untuk hidup mandiri. , tidak puas dengan karir yang dijalaninya, menyemangati orang tuanya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Indah Kurniati dimana santri termotivasi untuk menjadi pengusaha karena keinginan untuk mandiri yang sering dijual di lingkungan pesantren. Dan faktor lainnya adalah pelatihan kewirausahaan di kalangan pesantren, sehingga mereka memutuskan untuk menyimpan dan menjual barang.

Pertanyaan Penelitian

Mahasiswa ini memiliki minat berwirausaha untuk mencari tambahan (pendapatan) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mahasiswa selain membentuk kemandirian yang kuat untuk menjadi wirausaha.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang motivasi mahasiswi untuk berwirausaha kepada masyarakat luas. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ekonomi Islam, tentang motivasi mahasiswi untuk berwirausaha.

Penelitian Relevan

Berdasarkan penelusuran hasil penelitian di atas terdapat persamaan yaitu masing-masing penelitian membahas tentang kewirausahaan, namun terdapat perbedaan lokasi penelitian dan judul penelitian diatas yang membahas tentang Minat Berwirausaha dan Minat Menggunakan Produk Perbankan Syariah diantara Santri.

Motivasi

  • Pengertian Motivasi
  • Motivasi Kerja

Kebutuhan Fisiologis adalah kebutuhan dasar manusia berupa sandang, pangan, papan, kebutuhan tersebut merupakan faktor yang paling mendasar, bahwa seseorang memilih menjadi pengusaha atau pekerja untuk pertama kali didorong oleh kebutuhan dasar yang menjadi tuntutan hidupnya. untuk hidup. Beberapa orang menjadi pengusaha karena mereka tidak ingin tergantung secara finansial atau psikologis pada orang lain.

  • Ciri-ciri Wirausaha

Istilah yang sangat popular bagi usahawan ialah usahawan yang berfikir untuk membuat keputusan dan membuat keputusan untuk berfikir, dengan kata lain usahawan ialah seorang yang mengambil tindakan. Setiap pemikiran yang dibangunkan meletakkan sisi keunikan, sesuatu yang dianggap mudah oleh orang lain, kemudian pada pandangan seorang usahawan ia menjadi sesuatu yang luar biasa.

Santri Pondok Pesantren 1. Pengertian Santri

  • Karakteristik Santri
  • Kemandirian Santri

Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa ciri-ciri wirausaha adalah: a) wirausaha harus percaya diri, b) memiliki ide-ide kreatif, c) memiliki kinerja yang baik, d) memiliki jiwa kepemimpinan, dan e ) seorang entrepreneur harus berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan dan karena itu menyukai tantangan. Berdasarkan pandangan di atas, dapat dilihat bahwa santri adalah orang yang mencari ilmu tentang Islam dan beribadah dengan sungguh-sungguh di pondok pesantren. Santri mengemban amanah di pesantren untuk mempelajari ajaran agama (tafaqquh fiddin) sehingga memperoleh ilmu yang cukup sebagai modal untuk memperjuangkan penyebarluasan ajaran Islam.

Semua ilmu tentang Iman, Islam dan Ihsan dipelajari di pesantren agar menjadi santri yang benar-benar beriman kepada Allah, taat pada syariat Islam. Berdasarkan pandangan di atas dapat dilihat bahwa a) beriman kuat berarti beriman berarti beriman, jadi beriman yang dikehendaki Islam adalah beriman kepada segala sesuatu yang diajarkan Islam, b) beramal saleh, para santri tentunya memiliki ketakwaan yang besar terhadap ajaran Islam dan memiliki sikap toleran dan berbagi dengan sesama, dan c) memiliki akhlak yang mulia, akhlak mulia adalah perhiasan setiap muslim. 16 Mujamil Qamar, Pesantren (Dari Transformasi., h. Kemandirian santri muncul dari aturan-aturan yang diperkenalkan oleh pengurus atau pengurus pesantren.

Di pondok pesantren, santri dituntut untuk bisa hidup sendiri, karena segala hal yang berhubungan dengan santri dilakukan sendiri, kecuali kegiatan yang mengharuskan mereka untuk bersama. Kemandirian adalah sikap atau perilaku yang tidak bergantung pada apapun dan orang lain serta selalu berusaha melakukan yang terbaik, terutama dalam menjalankan di lingkungan asrama Islam. Kemandirian santri muncul karena aturan-aturan yang diberlakukan oleh para wali atau pengurus pondok pesantren.

Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

  • Sifat Penelitian

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder

Siti Nuraini adalah seorang santri putri yang menjaga dan berjualan makanan di kantin Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum 39 B, Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Sumber sekunder adalah sumber pendukung terkait yang dapat berupa buku-buku tentang topik yang ditulis oleh orang lain, dokumen yang merupakan hasil penelitian dan laporan hasil 5 Berdasarkan pengertian sumber data sekunder tersebut di atas, dapat dipahami bahwa data sekunder sumber adalah sumber data pendukung atau penunjang berupa tulisan dan penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari laporan dan literatur perpustakaan seperti buku, internet dan literatur lain yang berhubungan dan relevan dengan proposal ini.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Dokumentasi

Dokumentasi adalah “berupa barang-barang tertulis, seperti catatan harian, jurnal, dokumen, risalah rapat dan lain-lain”.8 Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa dokumentasi adalah kumpulan data yang diperoleh melalui berbagai catatan. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data sejarah berdirinya dan struktur pondok pesantren, daftar nama pengurus dan santri Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Teknik Analisis Data

  • Keadaan Lokasi Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum
  • Keadaan Guru/Ustadz dan Pengurus Pondok Pesantren Riyadlatul
  • Keadaan Santri Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum
  • Keadaan Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil pendokumentasian yang dilakukan penulis dapat diperoleh informasi bahwa Pondok Pesantren Riyadlatul 'Ulum merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Lampung Timur tepatnya di Desa Bumiharjo 39 B Kecamatan Batanghari Lampung Timur tentang 3,5 km dari Metro Kota Raya dan 7 km dari Kabupaten Batanghari. Nuruddin An-Nawawi mengusulkan ide pendirian pondok pesantren kepada kepala desa Bumiharjo dan pejabat setempat dan mereka setuju bahkan sangat mendukungnya. Mengenai latar belakang berdirinya Pondok Pesantren ini, masih terdapat kekurangan lembaga pendidikan Islam di desa setempat, meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam.

Di samping kebutuhan pendidikan agama Islam bagi putra-putri di daerah setempat yang terlalu padat, pendirian pondok pesantren tentu menjadi angin segar bagi masyarakat setempat karena mendorong perubahan dan perkembangan pendidikan di daerah tersebut. Bertepatan dengan hari Rabu, 1 Januari 1978, Pesantren Riyadlatul 'Ulum resmi berdiri dengan fasilitas yang terbatas, awalnya KH. Awalnya pesantren ini dibangun di atas tanah seluas 900 m2 yang merupakan tanah wakaf H. Syahroni, kemudian pesantren ini berkembang lebih jauh sehingga sarana dan prasarananya kini menjadi lebih baik.

Semua ini karena semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat setempat agar kebutuhan hunian Islami dapat dipenuhi secara gotong royong oleh masyarakat. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, Pesantren Riyadlatul 'Ulum terletak di Desa Bumiharjo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Panti Asuhan Riyadlotul 'Ulum saat ini memiliki kurang lebih 37 orang guru/ustadz, rata-rata pengajar/ustadz tersebut berasal dari rukun Islam yang juga masih aktif belajar di perguruan tinggi.

Motivasi Santri Putri dalam Berwirausaha

Santri yang memiliki keinginan untuk menetap atau secara sadar mencari ilmu agama Islam dan mempelajari kitab-kitab yang dipelajarinya di Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Khusnul Wilda, mahasiswi Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari, Kabupaten Lampung Timur dan mahasiswi Prodi IAIN Metro. Anisa adalah tempat santri termotivasi untuk berbisnis berdasarkan faktor fisiologis dan psikologis, yang sering berjualan di berbagai kesempatan di pondok pesantren.

Anisa adalah santri di Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur, dan santri di Program Studi Ekonomi Islam IAIN Metro. Siti Fatimah adalah tempat santri termotivasi untuk menekuni dalam menghadapi dorongan dan hobi orang tua, yang sering dijual di lingkungan pesantren. Indah Kurniati merupakan tempat mahasiswa termotivasi untuk berwirausaha karena keinginan untuk mandiri, sering berjualan di lingkungan pesantren.

Dan faktor lainnya adalah pelatihan kewirausahaan di kalangan pesantren, sehingga mereka memutuskan untuk melayani dan menjual barang-barang di kantin pesantren Riyadlatul Ulum 39 B Batanghari. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan bahwa santri di Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur memiliki motivasi dan inisiatif yang tinggi dalam berwirausaha. Motivasi berwirausaha santri putri Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur terlihat dari minat terhadap bidang busana dan aksesoris yang mereka lihat di media sosial berkembang pesat sehingga dapat memanfaatkannya. . . .

Analisis Motivasi Santri Putri dalam Berwirausaha

Batanghari Kabupaten Lampung Timur didukung oleh pengurus pesantren yaitu motivasi yang diberikan oleh pengurus pondok pesantren berdasarkan dua indikator. Kedua, indikator lingkungan berupa latar belakang keluarga, lingkungan pesantren (dorongan ustadz dan sahabat) dan kisah sukses wirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan agama atau nilai-nilai yang ditanamkan ustadz untuk berwirausaha dan lingkungan sekitar santri yang selalu menjadi tempat belajar dan pengalaman, telah mempengaruhi santri untuk berwirausaha.

Memiliki kepribadian yang baik berarti mahasiswi mampu bergaul, percaya diri, kreatif dan mampu berinovasi dalam usahanya. Di pondok pesantren, santri dituntut untuk bisa hidup sendiri, karena segala hal yang berhubungan dengan santri dilakukan sendiri, kecuali kegiatan yang mengharuskan mereka untuk bersama. Selain wawancara, peneliti melakukan dokumentasi sebagai penunjang dalam pengumpulan data, antara lain peneliti yang dapat menyebutkan dan mengetahui sejarah berdirinya Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur, kondisi lokasi, kondisi Ustadz Madrasah Riyadlatul Asrama Islam Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur, struktur.

Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi yang peneliti lakukan untuk mengumpulkan data guna menyempurnakan penelitian, dapat dianalisis untuk mengetahui motivasi santri putri berwirausaha di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur yang ada di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Pesantren, para santri, khususnya mahasiswi, memiliki minat dan motivasi yang besar untuk berwirausaha. Beberapa mahasiswa yang berminat berjualan asesoris dan pakaian, memiliki hobi mengolah kuliner dan memiliki inisiatif yang baik dalam berwirausaha untuk menumbuhkan jiwa wirausaha mandiri dalam mewujudkan yang diinginkan khususnya dalam hal wirausaha mandiri, hal ini merupakan hasil dari menumbuhkan rasa percaya diri dalam kewirausahaan yang sesuai, dengan syariat Islam, membantu sesama, bersosialisasi dan tumbuh menjadi orang yang memiliki kompetensi yang baik di segala bidang sesuai dengan perkembangan zaman. Kegiatan wirausaha yang dilakukan santri pada saat liburan dan waktu luang agar tidak mengganggu kegiatan pondok pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Selain itu, para santri ini mendapat dukungan dari pengurus Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

KESIMPULAN

Simpulan

Saran

Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Santri Putri

Wawancara Kepada Anisa Cara Membuat Kerajinan

Wawancara Kepada Khusnul Wilda Jilbab

Wawancara terhadap Indah Kurniati

Kantin Pondok Santri Putri

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan sistem