• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI DAN MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA DALAM BEKERJA PARUH WAKTU (Studi Kasus Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang Bekerja Paruh Waktu)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MOTIVASI DAN MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA DALAM BEKERJA PARUH WAKTU (Studi Kasus Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang Bekerja Paruh Waktu)"

Copied!
216
0
0

Teks penuh

MOTIVASI DAN MANAJEMEN WAKTU SISWA DALAM KERJA PARUH WAKTU. Studi kasus mahasiswa aktif paruh waktu Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia). Penelitian ini berjudul Motivasi dan Manajemen Waktu Mahasiswa Kerja Paruh Waktu (Studi Kasus Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia). Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, kebaikan, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian yang berjudul “MOTIVASI DAN PENGELOLAAN WAKTU MAHASISWA DALAM KERJA PARUH WAKTU” (Studi Kasus Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia yang bekerja paruh waktu).

  • Latar Belakang
  • Fokus Penelitian
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Siswa paruh waktu juga memiliki motivasi yang ingin mereka capai melalui pekerjaan yang mereka lakukan. Sehingga peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang MOTIVASI MAHASISWA UNTUK KERJA PARUH WAKTU (Studi kasus motivasi dan manajemen waktu untuk bekerja paruh waktu di Universitas Islam Indonesia). Orang sumber telah dikenakan pekerjaan yang telah dilakukan selama lebih dari 1 (satu) tahun paruh waktu.

Kajian Pustaka

  • Penelitian Terdahulu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaporkan hasil survei pekerjaan paruh waktu di kalangan mahasiswa. Hasil dari penelitian ini adalah manfaat utama melakukan pekerjaan paruh waktu dapat meningkatkan kemampuan komunikasi. Hasil dari penelitian ini adalah manfaat utama melakukan pekerjaan paruh waktu dapat meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik.

Landasan Teori

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Pendekatan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia adalah proses memprediksi dan memastikan pergerakan orang masuk dan keluar dari suatu organisasi. Dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, diperlukan adanya interaksi dengan sumber daya manusia. Alwi (2001), mengatakan bahwa ada dua pendekatan manajemen sumber daya manusia organisasi, yaitu pendekatan lunak dan pendekatan keras.

Motivasi

  • Pengertian Motivasi
  • Jenis-jenis Motivasi
  • Faktor Faktor Mempengaruhi Motivasi
  • Teori Motivasi

Herzberg (dalam Notoatmodjo, 2009) mengembangkan 2 (dua) faktor teori motivasi yang mempengaruhi seseorang dalam tugas atau pekerjaannya, yaitu “dissatisfiers and satisfiers atau hygiene and motivators atau faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik”. Menurut teori X, kebanyakan orang bersiap untuk diperlakukan seperti ini agar mereka dapat menghindari tanggung jawab. Dengan kata lain, teori Y menyatakan bahwa orang dapat belajar untuk bertanggung jawab dan memiliki kreativitas dan akal.Rata-rata orang menurut teori Y adalah: rajin dan senang bekerja, bertanggung jawab dan berambisi untuk mencapai kinerja yang optimal, dan selalu berusaha mencapai tujuan organisasi. dicapai melalui pengembangan diri.

Mahasiswa

  • Mahasiswa yang Bekerja
  • Motivasi Berprestasi
  • Faktor-faktor yang Mempegaruhi Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi merupakan faktor penentu bagi bertahannya perilaku manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam mengejar prestasi. Menurut Hawadi (2001), motivasi berprestasi adalah dorongan siswa untuk mencapai prestasi menurut yang ditentukan oleh individu itu sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan berperilaku berbeda dengan seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah.

Manajemen Waktu

  • Konsep Manajemen Waktu
  • Aspek Manajemen Waktu
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Waktu

Menurut Macan et al, Taylor (1990) mengemukakan bahwa waktu setiap individu berbeda dengan individu lainnya, hal ini disebabkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu. Semakin tinggi usia seseorang, semakin baik keterampilan manajemen waktunya, dan sebaliknya, semakin rendah usia seseorang, semakin sedikit keterampilan manajemen waktunya. Beberapa mahasiswa paruh waktu menunjukkan bahwa mereka sering mengalami kendala, seperti sulitnya membagi waktu antara belajar dan bekerja.

Menurut Leman (dalam Mulyani, 2013), diharapkan sebagai mahasiswa ia dapat berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik, sehingga beberapa mahasiswa paruh waktu. Pentingnya manajemen waktu untuk menyeimbangkan waktu belajar dan waktu kerja merupakan kunci sukses bagi mahasiswa yang bekerja karena keduanya berjalan beriringan.

Bekerja

  • Kerja Paruh Waktu
  • Faktor Faktor Kerja Paruh Waktu

Perjalanan waktu yang dimiliki seseorang adalah waktu luang dari kesibukan dan rutinitas yang dilakukannya setiap hari. Begitu pula dengan mahasiswa semester akhir, waktu luang yang dimiliki adalah waktu bebas teori atau telah mengambil SKS minimal yang diperlukan untuk memenuhi syarat penulisan disertasi sehingga jadwal perkuliahan mahasiswa semester akhir lebih sedikit dari semester sebelumnya. Dimana mahasiswa dapat keluar dari rutinitas perkuliahan dan melakukan kegiatan apapun yang diminati di luar kegiatan akademik.

Mahasiswa di Yogyakarta berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang kehidupan sosial ekonomi yang berbeda atau heterogen. Dalam kehidupan ekonomi tentunya tidak semua orang berasal dari keluarga kaya, melainkan berasal dari berbagai golongan ekonomi. Semakin banyak minat mahasiswa terhadap pekerjaan paruh waktu maka semakin banyak juga peluang kerja yang membuat berbagai kedai kopi, toko bahkan perusahaan membuka sistem kerja paruh waktu.

Namun sebagai mahasiswa juga harus pandai melihat peluang saat melamar pekerjaan paruh waktu yang berkualitas dan mampu meningkatkan pengembangan diri. Manfaat bekerja paruh waktu, selain memiliki pengalaman, membantu mengatur dan melatih manajemen waktu yang baik. Selain itu, dengan mengalami pekerjaan paruh waktu, siswa belajar sejak dini untuk bekerja di lingkungan kerja.

  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Narasumber Penelitian
  • Jenis Data Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Proses Analisis Data
  • Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
    • Uji Kredibilitas
    • Uji Transferability

Selama bekerja paruh waktu di Ecology Coffee, ia mampu mempertahankan prestasinya sambil bekerja dengan memperoleh IPK 3,50 dan saat ini mampu membagi waktunya antara belajar dan bekerja. Zizi adalah mahasiswa pascasarjana Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, yang bekerja sebagai barista paruh waktu di sebuah kedai kopi. pindah kerja paruh waktu di Kupiku Coffee selama 4 bulan. Teknik wawancara ini memungkinkan narasumber memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam tentang alasan narasumber menjadi mahasiswa paruh waktu.

Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data yang berbeda dari sumber utama dan pendukung, sehingga harus dilakukan reduksi. Reduksi data dilakukan dengan mendata hal-hal pokok dan penting terkait motivasi kerja paruh waktu mahasiswa. Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan dalam bentuk grafik dan uraian singkat tentang alasan mahasiswa memilih kuliah dan bekerja paruh waktu.

Dalam penelitian ini, penulis menarik kesimpulan berdasarkan rumusan masalah yaitu alasan mahasiswa memilih kuliah dan bekerja paruh waktu serta bagaimana mengatur waktu antara kegiatan kuliah dan kerja paruh waktu. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber, dengan data yang diperoleh dari informan kunci yang diperkuat dengan data yang diperoleh dari informan pendukung. Penulis mencari rekomendasi dari informan kunci mengenai orang terdekat yang mengetahui riwayat informan saat bekerja paruh waktu dan dapat dijadikan sebagai.

Dengan cara ini, penulis memperoleh informasi pendukung dan informasi tambahan dari sumber pendukung untuk mengetahui keakuratan informasi yang diperoleh dari sumber utama.

  • Pendahuluan
  • Temuan Penelitian
  • Mengembangkan Kemampuan
    • Menambah Pengalaman
    • Menambah Ilmu
  • Keinginan untuk Menjadi Mandiri
    • Keinginan untuk Mandiri secara Ekonmi
  • Memperluas Pertemanan
    • Menambah Relasi
  • Pengalaman Kerja
  • Ringkasan Hasil Penelitian
  • Diskusi Hasil

Tujuan dari bab ini adalah untuk memberikan gambaran tentang alasan yang memotivasi siswa untuk mengatur waktu mereka sebagai mahasiswa paruh waktu. Pengembangan Keterampilan: Pekerjaan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan pengalaman dan dapat menambah pengetahuan baru. Pengalaman Kerja: Bekerja paruh waktu, mahasiswa dituntut untuk mendapatkan pengalaman kerja yang dibutuhkan oleh banyak pekerjaan.

Hal inilah yang menjadi salah satu motivasi Bella, Zizi dan Wiellis untuk menjadi mahasiswa kerja paruh waktu. Keinginan dan kebutuhan untuk menggunakan keterampilan, kemampuan dan potensi yang ada sebagai wujud kemandirian juga menjadi alasan Bella, Zizi dan Wielly menjadi mahasiswa kerja paruh waktu. Memenuhi kebutuhan ekonomi menjadi alasan pertama yang memotivasi Zizi sebagai mahasiswa yang bekerja paruh waktu.

Menjadi mahasiswa yang bekerja paruh waktu akan mengarah ke dunia kerja di mana ada bos atau kolega yang mungkin belum Anda kenal sebelumnya. Menjalin kontak juga menjadi alasan mengapa Zizi tertarik untuk menjadi mahasiswa paruh waktu. Ada beberapa alasan yang membuat mahasiswa memutuskan untuk memiliki peran ganda yaitu sebagai mahasiswa dan sebagai karyawan yang bekerja paruh waktu.

Dampak kerja paruh waktu terhadap alokasi waktu kuliah adalah mahasiswa bekerja paruh waktu.

  • Pendahuluan
  • Temuan Penelitian
  • Manajemen Waktu
    • Membagi Waktu Dengan Baik
    • Jadwal Menyesuaikan Kuliah
  • Hambatan Mahasiswa Bekerja Paruh Waktu
    • Kurangnya Waktu Istirahat
    • Kesulitan Selama Bekerja
    • Mempertahankan Prestasi Akademik
  • Ringkasan Hasil Penelitian
  • Diskusi Hasil

Dalam bab ini, penulis menemukan bahwa para informan berhasil mempertahankan prestasi akademik mereka sambil bekerja paruh waktu. Hambatan Mahasiswa Bekerja Paruh Waktu: Menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai mahasiswa dan sebagai pekerja paruh waktu bukanlah hal yang mudah. Pentingnya manajemen waktu menjadi kunci keberhasilan mahasiswa dalam menjalankan dua peran, yaitu belajar dan bekerja paruh waktu.

Mampu mengatur waktu dan aktivitasnya dengan lebih teratur menjadi alasan Zizi menekuni perannya sebagai mahasiswa paruh waktu. Ia berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu, yang berlangsung selama 3 tahun 6 bulan, dan bisa dibilang ia berhasil menyeimbangkan waktunya antara kuliah dan sesekali bekerja. Ada berbagai cara mengatur waktu dan hambatan bagi siswa yang memilih untuk memainkan peran ganda sebagai siswa dan karyawan paruh waktu.

Uraian ketiga informan mahasiswa yang bekerja paruh waktu tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa fokus narasumber dalam menjalankan peran gandanya yaitu sebagai mahasiswa dan karyawan paruh waktu adalah mengatur manajemen waktu dan. Mahasiswa yang bekerja paruh waktu tidak hanya menerima dampak positif, seperti mereka dituntut untuk memiliki manajemen waktu yang baik, karena tanggung jawab yang mereka pikul cukup besar.

Masalah yang dialami oleh informan penelitian mirip dengan masalah yang dialami oleh mahasiswa yang bekerja paruh waktu di teori.

Motivasi yang muncul pada mahasiswa inilah yang mendorong mereka untuk mengambil peran sebagai pekerja paruh waktu. Ada berbagai jenis pekerjaan paruh waktu yang dilakukan mahasiswa, seperti server, kasir, dan barista. Mahasiswa paruh waktu adalah seseorang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan, keinginan untuk belajar dan bereksperimen, serta tidak bergantung pada orang lain.

Motivasi keseluruhan mahasiswa yang bekerja paruh waktu adalah untuk mencari pengalaman, mencari ilmu, keinginan untuk mandiri secara finansial, untuk berkontribusi dalam pergaulan, keinginan untuk mengasah soft skill. Hal ini sesuai dengan motivasi mahasiswa yang bekerja paruh waktu dalam penelitian ini yaitu keinginan untuk mandiri secara finansial (ekstrinsik) dan mendapatkan pengalaman, serta pengetahuan sebagai bentuk kepuasan (intrinsik). Penelitian ini menemukan berbagai cara yang dilakukan narasumber dalam menjalankan peran gandanya, yaitu sebagai mahasiswa dan karyawan yang bekerja paruh waktu dengan mengatur manajemen waktu dan mengatasi hambatan dengan baik.

Cara manajemen waktu antara kuliah dan kerja paruh waktu yang dimiliki oleh semua sumber utama adalah dengan memanfaatkannya. Hal ini mirip dengan penelitian tentang bagaimana informan memenuhi peran gandanya, yaitu sebagai mahasiswa dan pekerja paruh waktu, dengan mengatur manajemen waktu dan mengatasi hambatan dengan baik. Metode pengaturan waktu antara kuliah dan kerja paruh waktu yang dilakukan oleh seluruh key informan adalah dengan memanfaatkan waktu dan membagi jadwal belajar dan kerja yang terjadi secara bersamaan.

Selain itu, kerja paruh waktu tidak membuat mereka lupa bahwa mereka memiliki kewajiban akademik yaitu belajar dan menuntut ilmu.

Kesimpulan

Saran

Penulis: Menurut Mas, seberapa besar peran teman dalam mendukung Bella sebagai mahasiswa yang bekerja paruh waktu. Penulis : Menurut Mba kendala dan masalah apa yang sering terjadi sebagai mahasiswa paruh waktu. Penulis : Menurut Mba, seberapa besar peran teman-teman dalam menunjang karir Bella sebagai mahasiswa yang bekerja paruh waktu.

Penulis: Menurut Mba, apa kendala terbesar Zizi sebagai mahasiswa paruh waktu? Penulis: Menurut Mala, seberapa besar peran teman dalam mendukung Mas Well sebagai mahasiswa kerja paruh waktu.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan konsep rezim internasional dan sustainable tourism, untuk menjelaskan keterkaitan strategi pariwisata Project Ten New Bali Indonesia sebagai

[r]