• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MOTTO DAN PERSEMBAHAN "

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Penelitian ini menggunakan metode survei kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online kaitannya dengan hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transaksi jual beli online didasarkan pada kesepakatan antara dua pihak yaitu pembeli dan penjual, dan perlindungan konsumen belum diterapkan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan prinsip Islam. Dalam hal ini, selain adanya UUPK, diperlukan adanya aturan yang secara khusus mengatur jual beli online, karena tidak hanya dapat memberikan perlindungan kepada konsumen, tetapi juga pelaku usaha online.7.

Undang-undang Syariah Islam sendiri telah mengatur kegiatan jual beli ini dengan cukup ketat, baik dalam dalil Al-Qur’an, Hadits, Ijma, dan Qiyas. Di mana ia membicarakan tentang syarat penjual, pembeli, barang yang dijual, serta kontrak jualan yang dilarang kerana mendatangkan kerosakan kepada satu pihak. penulis merasakan perlu mengangkat topik untuk dibincangkan Melihat asas ini, penulis berasa tertarik untuk membuat kajian, memberi gambaran tentang apa dan bagaimana perlindungan undang-undang untuk pengguna dalam membeli-belah dalam talian dan bagaimana untuk menyemak membeli-belah dalam talian dalam hukum Islam .

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip Jual-Beli Online

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jual beli adalah suatu perjanjian yang saling mengikat antara penjual yaitu pihak yang menyerahkan barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga atas barang yang dijual. 10 Online adalah keadaan terkoneksi dengan jaringan internet. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jual beli online adalah suatu perjanjian yang saling mengikat melalui internet antara penjual yang menjual barangnya dengan pembeli yang membayar harga atas barang yang dijual. Jual beli online menggunakan sistem jual beli melalui internet, tidak ada kontak langsung antara penjual dan pembeli.

Pembeli atau konsumen adalah setiap orang yang tidak dilarang oleh undang-undang untuk melakukan jual beli produk yang ditawarkan oleh penjual/pengusaha/pedagang.

Jual-Beli Online Dalam Hukum Islam

Permasalahan jual beli dalam fiqih banyak dibicarakan oleh para ulama fiqih, sehingga pembahasan mengenai pokok bahasan kitab alBuy' (kitab jual beli) kita temukan dalam berbagai literatur. Sebenarnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Jual beli hendaknya mengutamakan kesepakatan antara kedua belah pihak, sebagaimana dalam hadits riwayat Ibnu Jarir dan Maimun bin Muhran bahwa Rasulullah SAW.

Jual beli mesti dilakukan dengan rela dan rela dan rela dan dengan pilihan selepas persetujuan dicapai. Hukum jual beli menjadi wajib di saat memerlukan atau terpaksa orang yang sangat memerlukan makanan atau minuman sedangkan mereka mampu jual beli. Hukum jual beli menjadi haram, jika berjual beli sesuatu yang diharamkan syarak seperti menjual khinzir.

Jual beli itu sunnah, jika seseorang bersumpah untuk menjual barang yang tidak merugikan, maka jual beli itu sunnahnya. Jual beli dianggap makruh jika transaksi dilakukan pada saat telah selesai. 20. Jual Beli salam (order), yaitu jual beli melalui pesanan dengan terlebih dahulu menyerahkan uang muka, baru kemudian barang diantar. Jual beli muqayadhah (barter), yaitu jual beli dengan cara menukarkan barang dengan barang, seperti menukarkan baju dengan sepatu.

Muthlaq adalah jual beli yaitu jual beli barang dengan sesuatu yang disepakati sebagai alat tukarnya, misalnya uang. Jual beli alat tukar dengan alat tukar yaitu jual beli barang yang biasa dijadikan alat tukar bersama dengan alat tukar lainnya seperti uang perak dan uang kertas.23.

Perlindungan Konsumen

Kalimat yang menyatakan: “Segala upaya menjamin kepastian hukum” diharapkan dapat menjadi benteng untuk mencegah tindakan sewenang-wenang yang merugikan pelaku usaha semata-mata demi perlindungan konsumen, dan sebaliknya untuk menjamin kepastian hukum bagi konsumen. Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 mengatur dua tata cara penyelesaian, yaitu di luar pengadilan dan melalui pengadilan. Pengaduan dan tuntutan hukum dirujuk ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) untuk menangani perselisihan konsumen di luar pengadilan.

Dalam konteks penyelesaian sengketa e-commerce, peran BPSK sangat penting untuk memastikan perlindungan segera bagi pelaku usaha. Hal ini tentunya dilakukan sesuai dengan tugas BPSK yaitu melalui penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen melalui konsiliasi, mediasi atau arbitrase. Oleh karena itu, untuk dapat menjalankan tugas tersebut secara efektif dalam penyelesaian sengketa perdagangan elektronik, BPSK juga harus mampu beradaptasi dengan karakteristik penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik saat ini.

Penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik saat ini diatur dalam UU ITE dan PP PSTE. Perlindungan konsumen dalam penyelesaian sengketa melalui arbitrase yang dikenal dengan Tahkim adalah penunjukan satu orang atau lebih sebagai arbiter untuk menyelesaikan sengketa secara damai. Khiyar Majlis yaitu hak yang ditentukan oleh pelaku usaha dan konsumen, apabila telah terjadi akad kabul antara konsumen dan pelaku usaha dan akad telah selesai maka masing-masing pihak berhak untuk membatalkan atau mempertahankan akad tersebut selama masih dalam masa berlakunya. perjanjian. instalasi yang sama.

Syarat khiyar adalah khiyar yang diwajibkan oleh salah satu pembeli atau penjual setelah akad selesai dalam jangka waktu tertentu, meskipun sangat lama. Khiyar Tadlis Khiyar tadlis adalah penjual menipu pembeli sehingga menaikkan harga barangnya, sehingga haram, dalam hal ini pembeli mempunyai waktu 3 hari untuk mengembalikan barangnya.26.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Objek Penelitian
  • Fokus Penelitian dan Deskripsi Penelitian
  • Jenis Data dan Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisa Data

Data diperoleh langsung dari wawancara kepada pelaku usaha online dan konsumen yang melakukan transaksi jual beli online. Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, atau mengiklankan barang dan/atau jasa secara palsu seolah-olah “. Sanksi terhadap pelaku usaha yang lalai diatur dalam KUH Perdata dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No.

Secara umum Pasal 19 menyebutkan “pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian kepada konsumen akibat dikonsumsinya barang dan/atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan”. Artikel ini menekankan bahwa tanggung jawab periklanan dan segala konsekuensinya ada di tangan perusahaan periklanan. Pasal 8 pasal ini mengatur bahwa selain badan usaha juga ikut terlibat badan ekonomi lain, oleh karena itu yang bertanggung jawab adalah badan ekonomi yang memproduksi barang yang diperdagangkan.

Tanggung jawab pelaku usaha perdagangan jasa; 19 Pasal 26 menyatakan bahwa “pelaku usaha yang memperdagangkan jasa wajib menaati jaminan dan/atau jaminan yang disepakati dan/atau disepakati. Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, pasal 12, pasal 13 ayat (1), pasal 14 dan pasal 16, serta pasal 17 ayat (1) huruf d dan huruf f dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. Kecuali mengutamakan keuntungan, sebagai pelaku usaha juga harus memberikan sikap jujur ​​kepada konsumen agar hak-hak konsumen dapat terpenuhi.

Upaya apa yang dilakukan pelaku usaha ketika konsumen mengeluhkan barang atau jasa yang diberikan? Langkah apa saja yang dilakukan pelaku usaha agar konsumen tetap mempercayai toko online Anda?

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis  Kelamin di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kegiatan jual beli online mempunyai beberapa tahapan yaitu: penjual berpromosi di media sosial kemudian konsumen memilih. “Dalam jual beli online, konsumen terlebih dahulu menyimpan pesanan, kemudian mentransfer, baru kemudian pengiriman dapat diproses.” Hasil wawancara yang diperoleh ketiga informan menunjukkan bahwa dalam transaksi jual beli online konsumen harus menjaga pesanannya kemudian mentransfernya agar penjual dapat mengemas barang yang diinginkan dan juga dapat menyelesaikan transaksi dengan benar jika konsumen sudah transfer dan barang siap dikirim.

Ketika saya berbelanja online, saya juga lebih mudah memilih barang yang saya inginkan tanpa harus keluar rumah.” 31. “Dalam transaksi jual beli online di toko kami, apabila barang yang dibeli konsumen mendapat keluhan seperti ukuran tidak sesuai, maka barang tersebut akan kami kembalikan atau tukarkan.” Tinjauan Hukum Islam dalam Praktek Jual Beli Online Dalam Islam, jual beli merupakan bagian dari kegiatan mu'amalah dimana terjadi gotong royong, mengenai transaksi jual beli.

Maksud pasal ini adalah apabila konsumen menderita kerugian berupa kerusakan, pencemaran, atau kerugian finansial dan kesehatan akibat mengkonsumsi produk yang diperdagangkan, maka produsen sebagai pelaku usaha wajib memberikan ganti kerugian berupa pengembalian uang, penukaran barang. barang, pemeliharaan atau dengan memberikan kompensasi. . Tanggung jawab terhadap pelaku usaha yang bukan barang konsumsi; 18 Pasal 25 mengatur bahwa “pelaku usaha yang memproduksi barang yang kegunaannya berkelanjutan dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun wajib menyediakan suku cadang”. Maksud dari pasal ini adalah pelaku usaha harus menyediakan suku cadang dan fasilitas purna jual serta garansi minimal 1 (satu) tahun. Banyak perbuatan memalukan yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha, antara lain barang pesanan tidak sesuai dengan yang ditawarkan dan diunggah di media sosial, barang pesanan tidak sampai tepat waktu sesuai janji, yang mungkin disebabkan oleh biaya angkut yang tidak dibayar sesuai. ke . hingga atas permintaan konsumen, barang rusak tidak dapat ditukar lagi bahkan ada pelaku usaha yang tidak mengirimkan barang yang dibayar melalui transaksi online yaitu pembayaran melalui transfer melalui ATM.35.

Transaksi jual beli online berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu: penjual mengiklankan barangnya melalui jejaring sosial, kemudian konsumen memilih dan memesan, kemudian transaksi dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak. Kemudian lihat saja semua elemen yang terkait dengan proses transaksi jual beli. Sebagai konsumen belanja online, Anda perlu berhati-hati dan teliti dalam memilih barang yang diinginkan.

PENUTUP

Saran

Bagaimana UU Perlindungan Konsumen serta Al-Quran dan Sunnah tentang jual beli dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas agar tidak dirugikan oleh pihak-pihak yang dengan sengaja merugikan konsumen. Roihanah Rif'ah, 2000 Perlindungan Hak Konsumen dalam Transaksi Elektronik (E-Commerce), Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Jenis usaha apa yang Anda jalankan, sudah berapa lama Anda berada di sana, dan bisnis apa yang pernah Anda jalankan sebelumnya?

Apakah Anda menawarkan media pengaduan dimana konsumen dapat menyampaikan saran/keluhan terhadap barang yang dijual?

Gambar

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis  Kelamin di Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di  Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Kabupaten
Tabel 1.3 Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kelurahan  Bontolebang
Tabel 1.4 Struktur organisasi Kelurahan Bontolebang

Referensi

Dokumen terkait

energies Article Energy Transformation and the UAE Green Economy: Trade Exchange and Relations with Three Seas Initiative Countries Adam Krzymowski Department of International